• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 31-35

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Metode adalah sebuah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.5 Penelitian ini bersifat deskriptif dan

4Winarno Surachmand, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tehnik, (Bandung:

Tarsito, 1985), h.132

5Winarno Surachmand, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tehnik, (Bandung:

Tarsito, 1985), h.140

datanya berupa data kualitatif. Adapun prosedur analisis dalam penelitian ini merujuk pada model interaktif oleh Miles dan Haberman,6 sebagaimana uraian berikut:

1. Pengumpulan Data

Adalah tahap eksplorasi data observasi, wawancara, studi literatur dan dokumen serta temuan data-data yang relevan lainnya selama proses penelitian dilakukan.

2. Reduksi Data

Adalah tahap memilih dan mengabstraksikan serta mengubah data kasar yang muncul dari temuan data lapangan. Reduksi data dimaksudkan untuk menentukan data sesuai dengan fokus penelitian.

3. Penyajian Data

Adalah mengorganisir data untuk membuat kesimpulan atau tindakan yang diusulkan. Sajian data pada penelitian ini adalah proses memilih data yang disesuaikan dengan fokus penelitian.

4. Penarikan Kesimpulan

Adalah penjelasan tentang makna data dalam suatu bentuk yang menunjukkan alur kausalnya. Pada tahap ini keseluruhan permasalahan dijawab sesuai dengan kategori data dan masalahanya dan menunjukkan kesimpulan yang mendalam dari data penelitian tersebut.

6Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007), h.70

36

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum RRI Makassar

1. Sejarah RRI Makassar

Radio Republik Indonesia (RRI) resmi berdiri pada 11 September 1945 oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa radio Jepang di 6 kota di Indonesia termasuk di Makassar yang dulunya Ujung Pandang, mengenai RRI Makassar mempunyai sejarah tersendiri yang mestinya diketahui oleh atasan dan karyawan RRI Makassar. Saat itu Tentara Jepang pertama kali menduduki kota Makassar pada tanggal 8 Desember 1942 dan langsung mendirikan stasiun radio.

Siaran pertamanya berupa pidato radio dari Laksamana Suddo Kane Omi (Pejabat Angkatan Lain Dai Nippon). Studio radio siaran ini menempati salah satu rumah di tepi Pantai Losari, tepatnya di Jalan Rajawali Makassar dan menyita rumah milik H.

Lala, seorang kontraktor bangunan. Stasiun Makassaru Hozo Kyoku disingkat MHK.

Materi siarannya berupa propoganda Jepang. Radio MHK ini adalah radio siaran pertama di kawasan indonesia timur. Tentara jepang ketika itu memaksa penduduk mendengar siaran radio ini, itu sebabnya dibeberapa pojok jalan dalam kota makassar dipasangi radio umum.

Tahun 1944, MHK mendatangkan tenaga kesenian dari solo dan Jogyakarta sehingga siaran musik kian bervariasi dengan terdengarnya alunan gamelan jawa dan kesenian sunda. Akhir Perang Dunia II, setelah Japang kalah dan tentara sekutu masuk ke Makassar. Komandan pasukan sekutu bergerak cepat menguasai stasiun radio MHK, kemudian di ubah menjadi Radio Oemroep Makassar (ROM). Badan

penyiaran ini sekaligus menjadi terompet Negara Indonesia Timur bentukan Belanda.

Pada Tahun 1947, berganti nama menjadi Radio Oemroep in Overgangtijd atau ROIO dipimpin oleh A.O.A Niederer sampai tahun 1950. Meskipun radio ini milik badan penyiaran tentara Belanda/ NICA, siaran radionya tak luput dari penyusupan pesan-pesan perjuangan terselubung. Robert Wolter Mongisidi salah seorang pemuda pejuang Merah Putih, memanfaatkan hubungan baiknya dengan seorang Penyiar ROIO, Alex Muri. Ketika diketahui oleh NICA, Alex Muri dipecat. Bulan Mei 1950, Kamarsayah, Sutoyo dan Muri tiba dari Jakarta untuk mengambil alih radio siaran di Makassar dan menjadikannya Radio Republik Indonesia (RRI), pada saat yang sama tanggal 6 Mei 1950, sedang terjadi pemberontakan Andi Azis. Pasukan serdadu ex KNIL menguasai RRI. Kru yang saat itu sedang bertugas sempat di tahan. Agar tetap mengudara, kru RRI lainnya segera mengupayakan pendirian sebuah pemancar darurat di kantor gubernur dengan bantuan petugas kantor pos dan telegraph. Bulan Agustus 1950 statuin RRI di tepi pantai Losari berhasil di rebut kembali oleh TNI, RRI kembali mengudara.

Tahun 1967, RRI dipimpin oleh M. Sani mengembangkan siaran di bidang keagamaan. Setelah berkonsultasi dan berdiskusi dengan H.M. Daeng Patompo (Walikota Makassar) akhirnya disepakati dengan Pemda kota Makassar dengan didukung oleh Gubernur Achmad Lamo. Diselengarakanlah Musabaqah Tilawatil Qu’ran (MTQ) yang pertama di Makassar tahun 1968. Dalam kurun waktu tahun 1950 hingga 1970-an RRI Makassar tampil sendiri tanpa saingan, lokasinya pun telah pindah dari jalan Rajawali ke jalan Riburane. Menempati lahan taman Wilhelmina (Wilhelmina Park), yang pernah dijadikan Terminal angkutan kota sebelum terminal itu dipindahkan lagi ke samping Rumah Sakit Akademis pada tahun 1950-an. Diawal

1970-an radio siaran swasta mulai bermunculan disusul dengan berdirinya TVRI stasiun Ujungpandang (kini Makassar) pada tahun 1975. Setelah itu RRI mulailah memasuki situasi persaingan yang ketat. Mulai Tahun 1991 RRI Makassar membagi siarannya dalam dua programa. Programa I utamanya untuk segmen di daerah luar Makassar, sedangkan Programa II utamanya untuk segmen masyarakat perkotaan.

Pada tahun 1990-an inilah prestasi RRI Makassar dibidang siaran banyak memperoleh penghargaan. Beberapa Piala Swara Kencana untuk Sandiwara Radio dan Siaran Pedesaan berulangkali diraih1.

2. Profil RRI Makassar

RRI Makassar adalah radio pemerintah satu-satunya yang menyandang nama negara yang terletak di Makassar. Siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara khususnya masyarakat Sulawesi Selatan. RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional.

RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral, dan tidak komersial yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia Internasional. Besarnya tugas dan fungsi RRI yang diberikan oleh negara melalui Uundang-Undang No.32 tahun 2002 tentang Penyiaran, Peraturan Pemerintah RI No.11 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik, serta Peraturan Pemerintah RI No.12 tahun 2005, RRI dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga penyiaran yang

1http://pusdatin.rri.co.id/sejarah-RRI-Makassar, (diakses pada Kamis, 12 Juli 2018)

dapat berjaringan secara nasional dan dapat bekerja sama dalam siaran dengan lembaga penyiaran Asing. (Hidayat, 2016: 15)

3. Visi dan Misi RRI Makassar

a. Visi RRI Makassar adalah menjadikan RRI radio berjaringan terluas, terpercaya, dan mendunia.

b. Misi RRI Makassar ada 11 yaitu:

1) Memberikan pelayanan informasi terpecaya yang dapat menjadi acuan dan sarana kontrol sosial masyarakat dengan memperhatikan kode etik jurnalistik/kode etik penyiaran.

2) Mengembangkan siaran pendidikan untuk mencerahkan, mencerdaskan, dan memberdayakan serta mendorong kreatifitas masyarakat dalam kerangka membangun karaktek bangsa.

3) Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.

4) Menyelenggarakan program siaran berperspektif gender yang sesuai dengan budaya bangsa dan melayani kebutuhan kelompok minoritas.

5) Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI.

6) Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.

7) Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program siaran.

8) Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara nasional dan internasional dengan mengoptimalkan sumberdaya teknologi yang ada dan mengadaptasi perkembangan teknologi penyiaran serta mengefisienkan pengelolaan operasional maupun pemeliharaan perangkat teknik.

9) Mengembangkan organisasi yang dinamis, efektif, dan efisien dengan sistem manajemen sumber daya (SDM, keuangan, asset, informasi dan operasional) berbasis teknologi informasi dalam rangka mewujudkan tata kelola lembaga yang baik (good corporate governance).

10) Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.

11) Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan asset negara secara profesional dan akuntabel serta menggali sumber-sumber penerimaan lain untuk mendukung operasional siaran dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.2

2Visi dan Misi RRI, (Makassar: Radio Republik Indonesia, 2018)

4. Logo RRI

Gambar 1.1 logo RRI

Bentuk empat persegi panjang tanpa sudut dan tanpa garis tepi, menggambarkan kekokohan dan solidaritas. Sudut yang membulat tidak runcing melambangkan flexibilitas RRI. Tidak adanya garis tepi batas ataupun bingkai frame menunjukan independensi RRI, serta keterbukaan RRI untuk dapat bekerjasama dengan berbagai pihak. Tulisan RRI di dalam persegi panjang biru, merupakan huruf tulisan yang dirancang khusus tanpa padanan dengan pihak lain menunjukan RRI yang kokoh, tegas, dinamis, dan selalu bergerak maju. Gambar pancaran radio menggambarkan sebuah image yang menggambarkan kuatnya pancaran siaran radio RRI yang makin meluas, menembus batas, dan selalu menuju ke atas. 3 lapis pancaran yang terlihat pada logo juga melambangkan Tri Prasetya RRI. Warna Biru, Biru Langit, dan Putih. Untuk mempertahankan tradisi, warna biru dipilih sebagai warna korporat RRI. Warna biru dan biru langit ini melambangkan universalitas RRI, sifat mengayomi, teduh, dan dapat dipercaya. Warna putih pada tulisan RRI melambangkan kejujuran, kebenaran, keberimbangan, dan akurasi.

Tagline “Sekali Di Udara Tetap Di Udara” maksudnya walaupun diterpa dengan segala keterbatasan dilihat dari perjuangannya selama 72 tahun melawan penjajah RRI tetap bisa mengudara hingga saat ini dan tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.

5. Lokasi Siaran dan Jadwal Siaran

RRI Makassar beralamat di Jl. Riburane No. 3 Makassar, Sulawesi Selatan.

No. Telepon (0411) 3622646. RRI Makassar siaran atau mengudara selama hampir 21 jam dimulai dari jam 04.55-00.00 WITA, yang dimana tune pembuka siaran berlangsung satu jam dan dilanjutkan dengan program acara. RRI Makassar sendiri terbagi menjadi empat programa yaitu:

a. Programa 1 (Pusat Pemberdayaan Masyarakat) FM 94,40.MHz

Programa ini membahas mengenai berita, hiburan, keagamaan, dan lainnya, yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan.

b. Programa 2 (pusat kreativitas anak muda) FM 96,8.MHz

Programa ini membahas tentang sesuatu yang khas dengan anak muda dan remaja seperti musik dan hal-hal yang lagi trend di Makassar. Programa 2 adalah karakter pribadi anak muda yang beroreintiasi kepada hasil terbaik dan karya yang orisinil. Pendengar utama pendengar RRI Pro 2 yaitu pada usia 18-39 tahun.

c. Programa 3 (jaringan berita nasional) FM 106,3.MHz

Programa ini menyediakan siaran berita Nasional yang menyajikan berita-berita terkini. Programa 3 merupakan siaran dari Jakarta sebagai siaran Jaringan Berita Nasional yang menyajikan

berita dan informasi (News Channel) selama 24 jam yang dipancarluaskan/direlay oleh Setiap Stasiun RRI daerah kepada masyarakat luas di seluruh wilayah Indonesia.

d. Programa 4 (pendidikan dan budaya) FM 92,50.MHz dan FM 92,90 MHz

Programa ini menyajikan berbagai edukasi dan membahas berbagai macam budaya yang ada di Sulawesi. Menyajikan berbagai edukasi keagamaan dan berbagai acara mengenai budaya local.

B. Gambaran Umum Bidang Pemberitaan RRI Makassar

Bidang Pemberitaan RRI Makassar adalah salah satu struktur organisasi yang ada di RRI Makassar yang bertugas mencari dan meliput suatu peristiwa serta memprosesnya atau membingkai jadi sebuah berita yang siap untuk disiarkan. Bidang pemberitaan sendiri memiliki tugas untuk mencari berita-berita terkini, teraktual dan terpercaya serta diharapkan dapat memberikan pelayanan informasi yang cukup untuk kepentingan publik dan selalu memperioritaskan masyarakat dan negara.

Pada bidang pemberitaan memiliki 24 personil termasuk Kepala Bidang dan Kepala Seksi sisanya Staf Karyawan. Berikut struktur organisasi pada Bidang Pemberitaan RRI Makassar:

Gambar 1.2 Struktur Bidang Pemberitaan RRI Makassar

1. Kepala Bidang Pemberitaan RRI Makassar bertugas dalam mengkoordinir atau mengatur segala aktivitas pada masing-masing Kepala Seksi serta para staf untuk meningkatkan kinerja pada Bidang Pemberitaan.

2. Kepala Seksi Liputan Berita dan Dokumentasi bertugas mengurus berbagai proses dalam peliputan berita termasuk pengumpulan data dalam menunjang pembuatan berita.

3. Kepala Seksi Pengembangan Berita bertugas dalam mengembangkan informasi atau data yang telah didapatkan dilapangan sehingga menjadi berita yang layak untuk disiarkan.

4. Kepala Seksi Berita Olahraga bertugas dalam meliput berbagai macam berita olahraga lokal, nasional dan internasional.

STAF

KASI BERITA OLAHRAGA Andi Asman, S.Sos KASI LIPUTAN BERITA

DAN DOKUMENTASI Ismail, S.Sos

KASI PENGEMBANGAN BERITA

Sutati, SE

KEPALA BIDANG PEMBERITAAN Drs. Azhari Bahariawan Thalib.MH

C. Proses Peliputan Berita pada Bidang Pemberitaan RRI Makassar

Dalam sebuah media massa seperti televisi, radio, maupun surat kabar dalam menyampaikan suatu berita masing-masing pasti memiliki proses dalam peliputan berita hingga layak untuk diberitakan. Begitu pula bidang pemberitaan RRI Makassar tentunya memiliki tahap tersendiri dalam peliputan berita. Untuk itu seorang reporter harus mengetahui dimana tempat mereka mendapatkan informasi dan dengan siapa mereka harus berbicara, itu semua didapatkan dalam proses peliputan.

1. Tahap pra peliputan

Persiapan dan perencanaan peliputan berita yaitu dimana seorang reporter merencanakan suatu peliputan berita sebelum turun ke lapangan, kemampuan reporter merencanakan peliputan akan mempermudah kerja redaksi dan bilik pemberitaan. Sebelum para reporter RRI Makassar turun ke lapangan untuk melakukan peliputan, tahap-tahap yang dilakukan ialah sebagai berikut:3

a. Melakukan agenda setting

Agenda setting adalah kegiatan dimana seluruh staf termasuk Kepala Bidang dan Kepala Seksi di Bidang Pemberitaan mendiskusikan dan menentukan topik berita yang akan diangkat menjadi headline untuk menarik minat dengar khalayak. Agenda setting atau biasa disebut briefing, tujuannya untuk mempersiapkan rencana peristiwa apa saja yang ingin diliput dan dikelola datanya, tidak hanya itu, agenda setting juga bertujuan mempersiapkan rencana liputan ke depannya. Agenda setting juga ajang diskusi dalam penyampaian pendapat oleh para staf Bidang

3Syarifuddin, Reporter RRI Makassar, Wawancara, Makassar 04 Juli 2018.

Pemberitaan yang membahas topik berita aktual dan menarik, kegiatan tersebut dilakukan tiap harinya sebelum melaksanakan tugas.4

b. Menentukan target berita

Setelah melakukan agenda setting Kepala Bidang pemberitaan RRI Makassar menentukan target berita yang harus diperoleh seorang reporter tiap harinya ialah harus memperoleh minimal 3 berita, adapun 3 berita tersebut haruslah mengandung unsur 5W + 1H apabila salah satu unsur tersebut tidak ada dalam data peristiwa yang telah diliput maka desk editor berhak menanyakan kejelasan dari data tersebut kepada reporter dan bila reporter tidak mengetahuinya maka berita tersebut tidak layak untuk disiarkan, bukan hanya itu, data yang diperoleh haruslah valid, benar atau fakta serta dapat dipertanggung jawabkan. Adapun sanksi yang diterima seorang reporter apabila tidak memenuhi target berita tersebut, seperti yang dikatakan Kepala Bidang Pemeberitaan Azhari Bahariawan Thalib:

“apabila ada reporter yang tidak mencapai target berita yang telah ditentukan maka reporter tersebut akan dicatat oleh pimpinan dengan kinerja yang kurang baik dan berpengaruh pada produktivitas kerjanya sehingga tunjangan kinerja terpotong” 5

Itulah sebabnya mengapa Bidang Pemberitaan RRI Makassar menetapkan target berita yang harus didapatkan seorang reporter tiap harinya untuk mendorong reporter selalu semangat dalam mencari berita demi kepentingan khalayak.

4Azhari Bahariawan Thalib, Kepala Bidang Pemberitaan RRI Makassar, Wawancara, Makassar 05 Juli 2018.

5Azhari Bahariawan Thalib, Kepala Bidang Pemberitaan RRI Makassar, Wawancara, Makassar 05 Juli 2018.

c. Mempersiapkan sarana dan prasarana

Terkait dengan persiapan dan perencanaan yang dilakukan Bidang Pemberitaan RRI Makassar dalam meliput suatu berita, RRI Makassar juga mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang seorang reporter dalam proses peliputan sebuah berita.

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan dalam peliputan berita, dengan kata lain maksud dari sarana adalah benda atau peralatan yang dipakai dalam proses peliputan berita, seperti recorder, alat tulis, komputer, dan bermacam peralatan lainnya yang dipakai dalam proses pembuatan berita pada radio.

Reporter RRI Makassar ialah selalu menyiapkan peralatan dalam meliput suatu peristiwa sebelum keluar dari rumah, seperti yang dikatakan Syarifuddin selaku reporter RRI Makassar:

“sebelum keluar dari rumah seorang reporter sudah harus menyiapkan rencana peristiwa apa saja yang ingin diliput dan selalu menyiapkan recorder di kantongnya serta alat tulis”6

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang dalam terselenggarnya suatu proses peliputan berita. Prasarana yang disiapkan seperti ruangan untuk reporter dalam membuat berita, news room adalah ruangan desk editor untuk mengedit dan menyeleksi berita agar layak untuk disiarkan serta ada pula OB Van (out broadcasting van) merupakan mobil yang berbentuk seperti bus yang didalamnya terdapat peralatan siaran, mobil ini dipakai untuk siaran luar.

6Syarifuddin, Reporter RRI Makassar, Wawancara, Makassar 04 Juli 2018.

d. Memberikan motivasi

Kepala Bidang Pemberitaan RRI Makassar mempunyai cara dalam pencapaian visi dan misi RRI Makassar ialah selalu memberikan motivasi dan membangun kesadaran setiap reporter atau staf sebelum turun ke lapangan bahwa keberadaannya sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya Kota Makassar, sebagai radio pemerintah yang dibutuhkan oleh masyarakat maka setiap apa yang dikerjakan harus selalu diingat bahwa RRI bekerja untuk masyarakat sehingga informasi yang dikelola itu sangat berpengaruh untuk masyarakat seperti halnya rakyat pedesaan yang tidak mengetahui perkembangan dari kebijakan pemerintah, itulah tugas RRI Makassar untuk memberikan informasi mengenai perkembangan kebijakan pemerintah kepada masyarakat pedesaan yang sulit mendapatkan informasi. Setiap berita yang disiarkan harus ada manfaatnya untuk masyarakat sehingga RRI Makassar tidak segan dalam mengkritisi kebijakan pemerintah melalui aspirasi dari petani dan rakyat pedesaan lainnya apabila ada kebijakan pemerintah yang tidak disetujui oleh masyarakat.7

2. Tahap peliputan

Seorang reporter radio harus mampu merencanakan, menggali, meliput, melaporkan sampai menyiarkan informasi untuk khalayak pendengar, artinya hasil atau sumber dari liputan radio sendiri bukan pungutan dari Kantor Berita atau mengutip dari media massa lain. Tugas utama seorang reporter adalah menghasilkan

7Azhari Bahariawan Thalib, Kepala Bidang Pemberitaan RRI Makassar, Wawancara, Makassar 05 Juli 2018.

berita atau informasi dan menyiarkan secara cepat. Seperti yang dikatakan salah satu Reporter RRI Makassar, Rusdi bahwa:

“Secara peliputan semua media itu hampir sama namun yang membedakan adalah cara pembuatannya sampai disiarkan, siaran berita radio durasi paling tinggi sekitar 2 menit, lebih cepat lebih baik”8

Setelah melalui tahap awal atau pra peliputan maka tahap yang dilakukan selanjutnya ialah pelaksanaan dari peliputan berita tersebut, sebelum itu reporter perlu mengamati peristiwa dan orang-orang yang terkait dalam kejadian tersebut, selanjutnya mengidentifikasi pendapat-pendapat yang berhubungan dengan peristiwa tersebut dan ditindaklanjuti dengan melakukan wawancara dengan orang-orang tertentu yang setidaknya terlibat pada peristiwa tersebut untuk mendapatkan keterangan atau penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi, serta pandangan-pandangan yang menyangkut peristiwa tersebut. Tahap-tahap dalam peliputan yang dilakukan oleh seorang reporter dalam mendapatkan data adalah sebagai berikut:9

a. Melakukan observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan oleh reporter di lapangan untuk mengumpulkan data yang bersifat fakta. Fakta yang dimaksud dapat diartikan sebagai suatu peristiwa atau kejadian yang sesungguhnya, benar-benar terjadi dalam realita hidup masyarakat dan merupakan bahan utama dalam bidang jurnalistik. Observasi semacam ini dapat dilakukan jika reporter berada ditempat terjadinya peristiwa, dengan kemampuan yang dimiliki seorang, reporter harus mampu mencatat berbagai peristiwa yang dilihat, didengar, serta dirasakannya, dan benar-benar dialami sendiri oleh reporter dengan inderawinya.

8Rusdi, Reporter RRI Makassar, Wawancara, Makassar 19 Juli 2018.

9Syarifuddin, Reporter RRI Makassar, Wawancara, Makassar 04 Juli 2018.

b. Wawancara (interview)

Langkah yang dilakukan reporter selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan orang-orang tertentu untuk mendapatkan keterangan atau penjelasan tentang latar belakang peristiwa, serta pandangan-pandangan yang menyangkut peristiwa tersebut. Tujuan dari wawancara adalah mendapatkan informasi dari narasumber tentang kebenaran suatu peristiwa agar informasi yang didapatkan valid, benar, dan dapat dipertanggung jawabkan. Dilakukan sebagai bagian dari buletin berita memperjelas suatu topik/peristiwa aktual dan penting. Wawancara sebaiknya dilakukan sendiri dan secara langsung oleh reporter.

Narasumber dapat berada di studio atau di luar studio yang dihubungkan dengan menggunakan saluran telepon. Wawancara berita dapat disajikan dalam bentuk rekaman. Durasi maksimal 2 menit setelah diedit.

Hal lain yang tidak boleh dilupakan oleh reporter dalam memperoleh keterangan dari narasumber mengenai suatu peristiwa ialah rumus 5W + 1H yaitu Apa (what) yang terjadi, Siapa (who) yang terlibat, Bagaimana peristiwa itu terjadi (how), Kapan (when) terjadi, Dimana (where) peristiwa itu terjadi, dan Mengapa (why) sampai terjadi. Keenam hal tersebut merupakan unsur berita yang bertujuan untuk melengkapi keterangan yang telah diperoleh, Dalam wawancara, pertanyaan dari reporter yang terkait dengan unsur 5W + 1H dan ditujukan kepada narasumber berfungsi untuk memancing pendapat dari narasumber tersebut, pertanyaan diarahkan sesuai dengan fakta yang akan disusun, sehingga uraian fakta dan data yang terekam ataupun yang tidak terekam

tetap saling berkaitan, entah itu sifatnya memperlemah maupun memperkuat.

c. Riset dokumen

Riset dokumen atau informasi tertulis adalah sumber bahan berita yang akan melengkapi data dan fakta suatu kejadian. Riset dokumen ini bisa berupa surat keputusan, data-data tertulis, siaran pers, dan sebagainya yang berkaitan dengan peristiwa. Informasi seperti ini dapat diperoleh dari orang-orang yang berwenang pada kejadian atau peristiwa tersebut. Selain informasi tertulis seperti diatas, dapat juga menggunakan informasi tertulis lainnya seperti buku, peta, kamus, dokumen-dokumen tertulis dan sebagainya.

Perbedaan yang mendasar dari seorang reporter media elektronik dan media cetak ialah dari persiapan serta perencanaan dalam peliputan beritanya. Reporter elektronik meliput suatu berita serta dapat melaporkan

Perbedaan yang mendasar dari seorang reporter media elektronik dan media cetak ialah dari persiapan serta perencanaan dalam peliputan beritanya. Reporter elektronik meliput suatu berita serta dapat melaporkan

Dokumen terkait