• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis yang akan diuji harus berkaitan dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diajukan. Semua jenis penelitian tidak harus berhipotesis akan tetapi semua jenis penelitian wajib merumuskan masalahnya, sedangkan penelitian yang menggunakan hipotesis adalah metode eksperimen. Jenis data akan menentukan apakah peneliti akan menggunakan teknik kualitatif atau kuantitatif.

Agar data dapat dikelompokkan secara baik, prosedur yang harus dilaksanakan sebagai berikut:

51

a. Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah terkumpul meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang digunakan, dan sebagainya.

b. Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam penganalisisan dan penafsiran data.

c. Tabulating, yaitu memasukkkan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel agar mudah dipahami.

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisa data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok dan diadakan kategorisasi untuk dianalisa sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah.

Menurut Sugiyono (2008: 178-179) dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Di dalam penelitian ini, data yang diteliti yaitu data interval yaitu data yang jaraknya sama tetapi tidak memiliki nilai 0 (nol) absolut/mutlak. Kemudian hipotesis yang terdapat di dalam penelitian ini yaitu hipotesis deskriptif, yaitu jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. Oleh karena itu, di dalam pengujian hipotesis deskriptif tersebut dipakai t-test satu sampel.

52 Keterangan :

t = nilai t yang dihitung

π = rata-rata hitung

µ0 = nilai yang dihipotesiskan s = simpangan baku

n = jumlah anggota sampel

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini, adalah analisis kuantitatif, yaitu proses analisis terhadap data-data yang terbentuk angka, atau data yang dapat dikonversi dalam bentuk angka dengan cara perhitungan secara statistik untuk mengetahui kinerja pegawai BPJS Kesehatan Cabang Tangerang. Setelah data terkumpul dan diolah dengan tahap-tahap seperti yang disebutkan diatas, maka data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik sederhana, dimana data mengenai kinerja pegawai BPJS Kesehatan Cabang Tangerang diperoleh dari kuesioner yang bersifat kuantitatif tersebut diuji melalui analisis data dengan bantuan skala penilaian untuk menafsirkan hasil perhitungan penelitian kuantitatif (berbentuk angka) kedalam pengertian kualitatif (berbentuk kata-kata) untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini secara jelas.

3.7.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

53

Ʃ penelitian ini agar data yang didapat valid, maka peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment.

∑ (∑ )(∑ )

√[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ ) ]

Keterangan :

r = koefisien korelasi pearson n = jumlah sampel

x = skor per pertanyaan y = skor total

∑xy = total nilai x dikali y ∑x = total nilai x

∑y = total nilai y ∑x2 = total nilai x2

∑y2 = total nilai y2

Sehingga suatu instrumen dikatakan valid atau signifikan apabila nilai

rhitung > nilai rtabel. Sedangkan apabila menggunakan SPSS 16.0 dapat dilakukan

dengan cara pilih menu Analize >> Correlate >> Bivariate, kemudian pindahkan semua data kekotak variables, beri ceklis pada kotak Pearson, two-tailed Test of significance, dan flag significant correlation>>lalu klik OK. Apabila terdapat satu atau dua bintang maka instrumen tersebut dapat dikatakan valid.

54

3.7.2 Uji Reliabilitas

Tahap selanjutnya adalah uji reliabilitas, dimana hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Menurut Sugiyono (2007:137) mendefinisikan Instrumen yang reliabel merupakan instrumen yang bila digunakan berkali-kali untuk mengukur objek yang sama. Pendekatan yang digunakan untuk uji reliabelitas adalah pendekatan reliabelitas konsistensi internal. Adapun pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan

terhadap kuesioner dengan menggunakan SPSS 16.0 dengan metode Alpha

Cronbach. Adapun langkah-langkahnya adalah pilih menu analyze >> scale >>

reliability analysis >> pilih model alpha >> ok. Suatu instrumen dikatakan reliable apabila nilai alpha (α) > rtabel (0.666). adapun secara manual dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

( ) ( ∑ ∑ )

Keterangan : n = jumlah butir Si² = variasi butir St² = variasi total

Uji reliabilitas merupakan persyaratan pokok kedua dari instrumen pengumpulan data. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan interval konsistensi dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Koefisien

55

alpha menurut Cronbach pada hakikatnya merupakan rata-rata dari semua koefisien korelasi belah dua yang mungkin dibuat dari satu alat ukur.

Pada Uji Reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach‟s Alpha, kuesioner dinyatakan reliabel bila memiliki nilai α lebih besar dari 0,3. Dengan dilakukan uji reliabilitas, maka akan menghasilkan instrumen yang tepat dan akurat. Apabila koefisien reliabilitas instrumen yang dihasilkan lebih besar, berarti instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik.

3.7.3 Uji t-test

Untuk mengetahui tingkat signifikasi dari hipotesis yang diajukan oleh peneliti maka dilakukanlah pengujian hipotesis. Dalam pengujian hipotesis peneliti menggunakan SPSS 16.0 dengan uji t-test. Adapun langkah-langkahnya yaitu pilih menu analyze >> compare means >> one-sample t-tes, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. apabila thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Adapun secara manual dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

x = nilai rata-rata x; µ0 = nilai yang dihipotesiskan

56

3.7.4Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan pengujian data yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 dengan metode kolomogorov-smirnov.

Adapun langkahnya adalah pilih menu Analyze >> Non parametric test >> 1-sample K-S pindahkan data ke Test Variable List >> ceklis Normal >> OK. Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai

kolmogorov-smirnov Z < Z tabel atau nilai Asymp. Sig. (2-tailed) >α (7% = 0,07).

3.7.5 Uji Pihak Kanan

Menurut Albert Kurniawan (2010:12), bentuk pengujian hipotesa tergantung pada bunyi kalimat hipotesis. Hipotesa satu arah harus diuji dengan statistik satu arah atau uji satu sisi (one-tailed test) dan hipotesa dua arah harus diuji dengan tes statistik dua arah atau uji dua sisi (two-tailed test).

Hipotesis peneliti dalam penelitian Analisis Kinerja Pegawai BPJS Kesehatan Cabang Tangerang adalah sebagai berikut:

H0 : µ0 < 65%

Ho: “Analisis Kinerja Pegawai BPJS Kesehatan Cabang Tangerang yaitu kurang dari 65 % dari nilai ideal”

57 Ha : µa > 65%

Ha: “Analisis Kinerja Pegawai BPJS Kesehatan Cabang Tangerang yaitu

lebih besar dari 65 % dari nilai ideal”

Uji pihak kanan digunakan karena hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”

(Sugiyono, 2007 : 189)

Gambar 3.1 Uji Pihak Kanan

Daerah penerimaan H0

Daerah penolakan H0 penerimaan Ha

58

Dokumen terkait