• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR TES AWAL DAN TES AKHIR Petunjuk Pengerjaan :

3.6 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan memproses data yang diperoleh dari instrumen penelitian setelah data terkumpul, kemudian data diolah. Data yang dihimpun berasal dari hasil prates dan pascates menulis puisi siswa yang diberikan pada kelas eksperimen.

Adapun pengolahan data melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Mengolah data hasil uji awal dan uji akhir agar data yang diperoleh mempunyai makna.

1) Menghitung nilai siswa dari skor yang sudah diperoleh dengan rumus:

= skor siswa

skor total × 100 2) Uji Reabilitas Antarpenimbang

Melakukan uji reabilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reabilitas penilaian antarpenimbang yang satu dengan yang lainnya. Uji realibitas dilakukan dengan cara mencari nilai :

2 = 2 ( )2 2 =( �� 2) –( )2 �. 2 = �� − ( )2 2 = 2 2 2

Setelah itu, hasil data-data dimasukkan ke dalam format ANAVA. Reabilitas antarpenimbang dilakukan dengan menggunakan rumus:

= ( )

kemudian, nilai dimasukkan ke dalam table Guilford berikut ini.

Tabel 3.7

Koefisien Kolerasi Guilford

Koefisien Korelasi Interpretasi 0,80 < � ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi 0,60 < � ≤ 0,80 Validitas tinggi 0,40 < � ≤ 0,60 Validitas sedang 0,20 < � ≤ 0,40 Validitas rendah < � ≤ 0,20 Validitas valid

(Subana dan Sudrajat, 2005:104)

3) Uji Normalitas

Untuk melakukan uji normalitas data, penulis mengunakan cara berikut ini.

a) Membuat daftar distribusi mean r = skor tertinggi – skor terendah, Jumlah kelas (k) = 1 + 3,3 log . n Panjang kelas (p) =

X =

Sd = . 2− ( )²

( −1)

b) Membuat daftar tabel frekuensi observasi dan frekuensi ekspetasi.

hitung < tabel

Hasil x² hitung di atas akan dibandingkan dengan x² tabel pada taraf signifikansi 5% dan taraf kepercayaan 95%. Derajat kebebasan (dk = Bk-3).

4) Uji Hipotesis

Untuk melakukan uji hipotesis, penulis menggunakan cara berikut ini.

a) Mencari mean dari perbedaan prates dan pascates Md = b) Menghitung t hitung = 2 − −1 c) Menentukan db db = n - 1

d) Menentukan dengan taraf signifikansi (œ) = 0,05 dan derajat kebebasan yang telah dicari sebelumnya

Pengujian dilakukan “Ho ditolak apabila thitung > ttabel, apabilathitung

< ttabel Ho diterima”. Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak (H1 diterima). Artinya, teknik pembelajaran terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menanggapi pembacaan puisi.

BAB 5 PENUTUP

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan simpulan dari pembahasan analisis dan hasil penelitian mengenai metafora pada judul-judul novel teenlit yang dianalisis berdasarkan rumusan masalah, yaitu analisis bentuk lingual, referensi, dan makna metaforanya, serta pemaparan saran. Berikut adalah pemaparannya.

5.1 Simpulan

Data berupa judul-judul novel teenlit dikumpulkan berdasarkan nama penerbitnya, yaitu Gagas Media dan Bukune. Sumber data penelitian ini adalah buku-buku novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune, sedangkan korpusnya adalah kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat dalam judul-judul novel tersebut. Korpus yang berupa judul-judul novel tersebut berjumlah 40 judul novel. Namun, dari 40 judul novel tersebut ditemukan 50 bentuk lingual. Hal tersebut terjadi karena sebagian judul novel terdiri dari judul utama dan anak judul yang keduanya berbeda bentuk lingualnya. Dari 50 bentuk lingual yang terkumpul, 30 bentuk lingual berasal dari judul novel dari penerbit Gagas Media, dan 20 bentuk lingual berasal dari judul novel dari penerbit Bukune. Data tersebut dianalisis menggunakan kartu data, kemudian hasilnya dapat disimpulkan untuk menjawab rumusan masalah pada bab 1. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab 1, berikut ini adalah simpulan dari hasil analisisnya.

Berdasarkan bentuk lingual dari keseluruhan bentuk lingual yang terkumpul dari dua penerbit (Gagas Media dan Bukune), ditemukan:

1) 7 bentuk lingual kata atau 14% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual yang terkumpul. Dari 7 kata yang terkumpul, 3 kata atau 43% dari jumlah kata merupakan kata abreviasi dan 4 kata atau 57% merupakan bentuk dasar; 2) 27 bentuk lingual frasa atau 54% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual. Dari

27 frasa yang terkumpul, 24 frasa atau 89% dari jumlah frasa merupakan frasa endosentris, baik endosentris koordinatif maupun endosentris atributif dan 3 frasa atau 11% dari jumlah frasa merupakan frasa eksosentris;

3) 9 bentuk lingual klausa atau 18% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual. Dari 9 klausa yang terkumpul, 3 klausa atau 33% dari jumlah klausa merupakan klausa terikat, dan 6 klausa atau 67% dari jumlah klausa merupakan klausa bebas;

4) 7 bentuk lingual kalimat atau 14% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual tersebut. Dari 7 bentuk lingual kalimat, 6 di antaranya atau 86% dari jumlah kalimat merupakan kalimat yang mengandung ketaksaan, sedangkan hanya 1 kalimat atau 14% dari jumlah kalimat yang merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Berdasarkan penggunaan kata, frasa, klausa, dan kalimat pada masing-masing penerbit diperoleh hasil bahwa penggunaan frasa sangat mendominasi pada judul

novel dari kedua penerbit tersebut. Persentase penggunaan kata, frasa, klausa dan kalimat dari kedua penerbit tersebut adalah:

1) pada judul-judul novel terbitan Gagas Media penggunaan kata sebesar 10%, frasa 60%, klausa sebesar 17%, dan persentase kalimat 13% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual yang terkumpul;

2) pada judul-judul novel terbitan Bukune penggunaan kata sebesar 20%, frasa 45%, klausa sebesar 20%, dan persentase kalimat 15% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual yang terkumpul.

Sementara itu, untuk rumusan masalah yang kedua, yaitu referensi yang menjadi definisi acuan untuk metafora yang ditemukan diambil dari definisi yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun, ada beberapa data yang tidak ditemukan definisinya dalam KBBI, sehingga peneliti mencari definisi pada beberapa

website, misalnya kata yang mengandung metafora joker dan ninja yang tidak ada di

KBBI. Peneliti mendapatkan definisi sebagai referensi di salah satu sumber internet yang terpercaya.

Berdasarkan analisis makna metafora sebagai rumusan masalah ketiga, sebagian besar novel-novel tersebut dibaca isinya untuk kemudian dipahami maksud dan makna metafora dari judul novel tersebut. Meskipun begitu, sebagian kecil novel-novel tersebut sudah terlihat maknanya lewat sinopsis. Hasil analisis makna metafora menunjukan sebagian besar makna metafora pada judul-judul novel tersebut merupakan sifat dari tokoh dalam cerita novel yang kebanyakan dibandingkan dengan

sifat hewan yang menjadi metaforanya. Sementara itu, kesan yang ditimbulkan dari judul-judul novel tersebut terdiri dari kesan komedi, misterius, puitis, romantis, ilmiah dan sarkastis. Namun, kesan komedi, puitis dan romantis lebih mendominasi.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, ada beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pembaca, antara lain:

1) Penelitian ini memiliki kekurangan dari sumber data yang dikumpulkan, yaitu hanya mengumpulkan 40 novel dari dua penerbit, Gagas Media dan Bukune. Hal tersebut terjadi karena sedikitnya judul-judul novel teenlit yang mengandung makna metafora dan juga keterbatasan peneliti dalam mencari sumber data tersebut. Untuk peneliti lain yang tertarik untuk melanjutkan penelitian ini, dapat melakukan penelitian bandingan terhadap makna metafora pada judul-judul novel teenlit dari tiga atau empat penerbit yang memiliki ciri khas dengan novel-novel teenlitnya.

2) Penelitian menarik lain mengenai judul-judul novel teenlit adalah ambiguitas atau ketaksaan (leksikal maupun gramatikal) yang digunakan penulis novel dalam menentukan judul novelnya.

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Batasan Masalah ... 5

1.4Rumusan Masalah ... 6

1.5Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.5.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.5.2 Manfaat Penelitian ... 7

BAB 2 LANDASAN TEORETIS TENTANG PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DAN STRATEGI PIKIR PLUS 2.1Ihwal Puisi ... 9

2.1.1. Pengertian Puisi ... 9

2.1.2. Unsur-Unsur Puisi ... 10

2.1.2.1 Struktur Batin atau Struktur Tematik ... 11

2.1.2.2 Struktur Fisik atau Struktur Sintatik ... 12

2.1.3. Jenis-Jenis Puisi ... 16

2.2Keterampilan Menulis Puisi ... 22

2.2.1 Pengertian Menulis Puisi ... 22

2.2.2 Manfaat Menulis Puisi ... 25

2.2.3 Tujuan Menulis ... 27

2.3 Strategi Pikir Plus ... 28

2.3.1 Strategi Pembelajaran ... 28

2.3.2 Pengertian Strategi Pikir Plus ... 29

2.3.3 Kelebihan Strategi Pikir Plus ... 30

2.3.4 Kelemahan Strategi Pikir Plus ... 31

2.4 Kerangka Pemikiran ... 32

3.1 Metode Penelitian ... 35

3.2 Populasi dan Sampel ... 36

3.3 Definisi Operasional ... 38

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.5 Instrumen Penelitian ... 39

3.5.1 Menentukan Instrumen pengumpulan Data ... 40

3.5.2 Menyusun Instrumen Perlakuan ... 44

3.5 Teknik Pengolahan Data ... 57

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data ... 61

4.2 Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian ... 62

4.2.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 62

4.2.1.1 Deskripsi Hasil Prates ... 62

4.2.1.2 Deskripsi Hasil Pascates ... 68

4.2.2 Analisis Hasil Penelitian ... 74

4.2.2.1 Data dan Penskoran ... 74

4.2.2.2 Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 76

4.2.2.3 Uji Normalitas Data ... 84

4.2.2.4 Uji Hipotesis ... 91

4.3 Pembahasan Terhadap Hasil Penelitian ... 94

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 100

5.2 Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103 LAMPIRAN

3.1 Desain penelitian one-group pretes-posttest design ... 36

3.2 Daftar Jumlah Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Cimahi ... 37

3.3 Sampel Penelitian ... 37

3.4 Kriteria Penilaian Menulis Puisi ... 41

3.5 Skala Penilaian Menulis Puisi ... 42

3.6 Format Penilaian Menulis Puisi ... 43

3.7 Koefisien Kolerasi Guilford ... 58

4.1 Data Penskoran Prates ... 62

4.2 Data Penskoran Pascates ... 69

4.3 Hasil Nilai Data Prates dan Pascates ... 74

4.4 Data Nilai Uji Antarpenimbang Data Prates ... 76

4.5 Format Anava Prates ... 79

4.6 Data Nilai Uji Antarpenimbang Data Pascates ... 80

4.7 Format Anava Pascates ... 83

4.8 Daftar Distribusi Mean Prates ... 85

4.9 Daftar Frekuensi Observasi dan Frekuensi Ekspektasi Prates ... 86

4.10 Daftar Distribusi Mean Pascates ... 88

4.11 Daftar Frekuensi Observasi dan Frekuensi Ekspektasi Pascates ... 90

Dokumen terkait