G. Teknik Analisis Data
6. Teknik pengujian hipotesis
Data sampel yang berasal dari populasi berdistribusi normal, maka uji hipotesis
yang digunakan adalah uji parametik (Sudjana, 2002). Pengujian hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata dan uji
perbeda-an dua rata-rata. Sebelum dilakukperbeda-an uji kesamaperbeda-an dua rata-rata pretes dperbeda-an
per-bedaan dua rata-rata n-Gain, ada uji prasyarat yang harus dilakukan yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan
dan perbedaan dua rata-rata menggunakan rumus menurut Sudjana (2005) dengan
44
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji
chi-kuadrat.
Hipotesis: H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1: sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
Untuk uji normalitas, digunakan rumus sebagai berikut:
X = (O − E )E keterangan:
Oi = frekuensi pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan
Kriteria uji:
Terima H0 jika χ2< χ2(1-α)(k-3) atau χ2hitung< χ2tabel dengan taraf nyata 0,05.
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian
berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk
menentu-kan statistik-t yang amenentu-kan digunamenentu-kan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas
dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang
sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas menggunakan uji F dengan
Hipotesis untuk uji homogenitas:
H0 : 12 22 = sampel mempunyai variansi yang homogen
H1 : 2
2 2 1
= sampel mempunyai variansi yang tidak homogen Keterangan :
σ = varians nilai kelompok 1 = varians nilai kelompok 2
Rumus statistik yang digunakan adalah uji-F :
ℎ =
Keterangan : F = Kesamaan dua varians
Kriteria uji
Pada taraf 0.05, tolak Ho hanya jika F hitung F ½(1,2) dan terima sebaliknya (Sudjana, 2005)
c. Uji kesamaan dua rata-rata
Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji t.
H0 : µ1x = µ2x : Rata-rata pretes efikasi diri dan penguasaan konsep siswa pada
materi larutan elektrolit dan non-elektrolit yang diterapkan
pem-belajaran SiMaYang Tipe II sama dengan rata-rata pretes efikasi
diri dan penguasaan konsep siswa dengan discovery learning.
H1 : µ1x ≠ µ2x : Rata-rata pretes efikasi diri dan penguasaan konsep siswa pada
pem-46
belajaran SiMaYang Tipe II tidak sama dengan rata-rata pretes
efikasi diri dan penguasaan konsep siswa dengan discovery
learning.
Keterangan:
µ1 = rata-rata pretes (x) pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit
kelas eksperimen I.
µ2 = rata-rata pretes (x) pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit
kelas eksperimen II.
x = efikasi diri dan penguasaan konsep siswa
t =
danS =
( ) ( )Keterangan :
X1 = rata-rata pretes efikasi diri/penguasaan konsep materi larutan elektrolit dan
non-elektrolit yang diterapkan pembelajaran SiMaYang Tipe II
X2 = rata-rata pretes efikasi diri/penguasaan konsep materi larutan elektrolit dan
non-elektrolit yang diterapkan pembelajaran discovery learning
S2 = varians
n1 = jumlah siswa pada kelas yang diterapkan pembelajaran SiMaYang Tipe II
n2 = jumlah siswa pada kelas yang diterapkan pembelajaran discovery learning
S
1 2
= varians siswa yang diterapkan pembelajaran SiMaYang Tipe II
S22 = varians siswa yang diterapkan pembelajaran discovery learning
Kriteria uji : Terima H0 jika thitung < ttabel dengan derajat kebebasan d(k) = n1
d. Uji perbedaan dua rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menentukan efektivitas perlakuan
terhadap sampel dengan melihat n-Gain penguasaan konsep siswa pada materi
larutan elektrolit dan non-elektrolit antara pembelajaran model SiMaYang tipe II
dengan pembelajaran discovery learning dari siswa SMAN 10 Bandar Lampung.
Uji perbedaan dua rata-rata dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik uji
t, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pasangan hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternatif (H1).
H0 : µ1x≤ µ2x : Rata-rata n-Gain efikasi diri dan penguasaan konsep siswa pada
materi larutan elektrolit dan non-elektrolit yang diterapkan
pem-belajaran SiMaYang tipe II lebih rendah atau sama dengan
rata-rata n-Gain efikasi diri dan penguasaan konsep siswa dengan
pembelajaran discovery learning.
H1 : µ1x> µ2x : Rata-rata n-Gain efikasi diri dan penguasaan konsep siswa pada
materi larutan elektrolit dan non-elektrolit yang diterapkan
pem-belajaran SiMaYang tipe II lebih tinggi daripada rata-rata n-Gain
efikasi diri dan penguasaan konsep siswa dengan pembelajaran
discovery learning.
Keterangan:
µ1 :rata-rata n-Gain (x,y) pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit pada
kelas yang diterapkan pembelajaran SiMaYang Tipe II.
µ2 :rata-rata n-Gain (x,y) pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit pada
48
x: efikasi diri dan penguasaan konsep
Jika data yang diperoleh memiliki varians yang tidak homogen maka rumus
statistik yang digunakan adalah :
t =
dan
n 1
n x x n s i i 2 i 2 i i 2 i
Sudjana (2005). Keterangan: t = koefisien t X1 = rata-rata n-Gain efikasi diri/penguasaan konsep materi larutan elektrolit dan non-elektrolit yang diterapkan pembelajaran SiMaYang Tipe II
X
2 = rata-rata n-Gain efikasi diri/penguasaan konsep materi larutan elektrolit dan non-elektrolit yang diterapkan pembelajaran discovery learning.
n1 = jumlah siswa pada kelas yang diterapkan pembelajaran SiMaYang Tipe II
n2 = jumlah siswa yang menggunakan pembelajaran discovery learning
S12 = varians siswa yang diterapkan pembelajaran SiMaYang Tipe II
S22 = varians siswa yang menggunakan pembelajaran discovery learning
xi = n-Gain kelas kontrol/eksperimen
S
i 2
= varians kelas eksperimen I/eksperimen II
Kriteria pengujian adalah, terima Ho jika thitung < t (1-α) dengan derajat kebebasan
d(k) = n1 + n2 – 2 dan tolak H0 untuk harga t lainnya. Selanjutnya mencari harga
t tabel pada tabel distribusi t dengan level signifikan 0,05 dan dk masing-masing
(n1– 1) dan (n2– 1) lalu membandingkan harga t hitung dengan t tabel dan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian perbandingan
pembelajaran model SiMaYang tipe II dengan discovery learning pada materi
larutan elektrolit dan non-elektrolit dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan model pembelajaran SiMaYang Tipe II lebih baik dibandingkan
model discovery learning dalam meningkatkan efikasi diri siswa pada materi
larutan elektrolit dan non-elektrolit.
2. Penerapan model pembelajaran SiMaYang Tipe II lebih baik dibandingkan
model discovery learning dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa pada
materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disarankan bahwa:
1. Bagi calon peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian yang sejenis agar
memperhatikan pengelolaan waktu, serta peneliti harus memiliki kemampuan
dan keterampilan dalam mengelola kelas.
2. Calon peneliti juga harus memperkenalkan atau menyampaikan tahap-tahap
pembelajaran terlebih dahulu kepada subjek penelitian, agar pada saat awal
82