Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket tertutup yang telah
dilengkapi dengan alternative jawaban sehingga responden tinggal memilih salah
satu jawaban yang telah tersedia. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
kuesioner perlu dilakukan pengujian atas kuesioner dengan menggunakan uji
validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dakatakan valid jika pertanyaan dan pernyataan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.
a. Uji Validitas Literasi Informasi (XI)
Uji validitas untuk literasi informasi berisi 12 item pernyataan. Hasil
perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor variabel
literasi informasi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel Literasi Informasi
Pertanyaan Tingkat Signifikan R-hitung R-tabel Status
1 0,000 0,418 0,228 Valid 2 0,036 0,244 0,228 Valid 3 0,011 0,292 0,228 Valid 4 0,001 0,365 0,228 Valid 5 0,002 0,362 0,228 Valid 6 0,000 0,466 0,228 Valid 7 0,011 0,295 0,228 Valid 8 0,001 0,394 0,228 Valid 9 0,000 0,607 0,228 Valid 10 0,000 0,456 0,228 Valid 11 0,000 0,675 0,228 Valid 12 0,000 0,588 0,228 Valid
Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa dari 12 item
pernyataan semua item dinyatakan valid (korelasi atau R-hitung lebih besar dari
R-tabel dalam hal ini sebesar 0,228 dari jumlah responden sebanyak 74) sehingga
dikatakan dapat digunakan (diterima) untuk mengukur variabel (X1) yang diteliti.
b. Uji Validitas Perilaku Kewirausahaan (X2)
Uji validitas untuk perilaku kewirausahaan berisi 9 item pernyataan. Hasil
perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor variabel
perilaku kewirausahaan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Perilaku Kewirausahaan
Pernyataan Tingkat Signifikan rhitung rtabel Status
1 0,000 0,424 0,228 Valid 2 0,000 0,539 0,228 Valid 3 0,000 0,606 0,228 Valid 4 0,000 0,668 0,228 Valid 5 0,000 0,637 0,228 Valid 6 0,000 0,517 0,228 Valid 7 0,001 0,365 0,228 Valid 8 0,006 0,317 0,228 Valid 9 0,001 0,392 0,228 Valid
Sumber: Data diolah, 2019
Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa dari 9 item
pernyataan semua item dinyatakan valid (korelasi atau R-hitung lebih besar dari
R-tabel dalam hal ini sebesar 0,228 dari jumlah responden sebanyak 74) sehingga
c. Uji Validitas Kinerja Usaha (Y)
Uji validitas untuk perilaku kewirausahaan berisi 9 item pernyataan. Hasil
perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor variabel
perilaku kewirausahaan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Kinerja Usaha
Pertanyaan Tingkat Signifikan rhitung rtabel Status
1 0,000 0,669 0,228 Valid 2 0,000 0,666 0,228 Valid 3 0,000 0,498 0,228 Valid 4 0,000 0,614 0,228 Valid 5 0,000 0,633 0,228 Valid 6 0,000 0,576 0,228 Valid 7 0,000 0,532 0,228 Valid 8 0,000 0,663 0,228 Valid 9 0,000 0,854 0,228 Valid
Sumber: Data diolah, 2019
Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa dari 9 item
pernyataan semua item dinyatakan valid (korelasi atau R-hitung lebih besar dari
R-tabel dalam hal ini sebesar 0,228 dari jumlah responden sebanyak 74) sehingga
dikatakan dapat digunakan (diterima) untuk mengukur variabel (Y) yang diteliti.
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrument yang baik. Instrument yang baik adalah
instrument yang sudah reliabel yaitu yang akan menghasilkan data yang
dipercaya. Instrument yang reliabel adalah walaupun berkali-kali diambil hasilnya
tetap sama, jadi reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran terjadi apabila
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha. Maka r
hitung diwakili oleh nilai alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha >0,06 maka
kuesioner yang diuji coba terbukti reliabel. Adapun hasil pengujian realibilitas
digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas
Variabel R Hitung R Tabel Keterangan
Literasi Informasi 0,602 0,60 Reliabel
Perilaki Kewirausahaan 0,641 0,60 Reliabel
Kinerja Usaha 0,805 0,60 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2019
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel literasi informasi (X1)
menunjukan koefisien reliability alpha (r hitung =0,602) lebih besar dari 0,60
sehingga dapat disimpulkan bahwa 12 item instrumen penelitian yang mengukur
variabel literasi informasi dinyatakan reliabel. Uji reliabilitas untuk variabel
perilaku kewirausahaan (X2) menunjukan koefisien reliability alpha (r hitung =
0,641) lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa 9 item instrument
penelitian yang mengukur perilaku kewirausahaan dinyatakan reliabel. Uji
reliabilitas untuk variabel kinerja usaha (Y) menunjukan koefisien reliability
alpha (r hitung = 0,805) lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa 9
item instrument penelitian yang mengukur variabel kinerja usaha dinyatakan
reliabel. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel (X1), (X2), dan
H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif
Teknik analisis deskriptif merupakan jenis analisis data yang dimaksudkan
untuk mengungkapkan atau mendeskripsikan keadaan atau karakteristik
masing-masing variabel penelitian. Untuk kepentingan penyajian dan pengelolaan data
hasil penelitian, maka peneliti menggunakan analisi presentase dari distribusi
data. Adapun hasil persentase masing-masing jawaban untuk setiap item
pernyataan yang diperoleh dari angket digunakan rumus sebagai berikut:
x 100%
keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi Jawaban Responden
N = Jumlah Responden
Untuk analisis data digunakan perangkat lunak computer dengan program
SPSS 21 for windows.
2. Analisis Statistik Inferensial a. Uji Prasyarat
Untuk bisa melakukan analisis regresi maka terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat analisis. Uji prasyarat tersebut yaitu uji normalitas data dan uji linieritas
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah sampel yang dipakai
berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki
distribusi normal atau mendekati normal. Jika sampelnya tidak berdistribusi
normal, maka kesimpulan berdasarkan teori tersebut tidak berlaku. Karenanya,
sebelum uji lebih lanjut digunakan dan kesimpulan diambil berdasarkan teori
dimana asumsi normalitas dipakai, terlebih dahulu diselidiki apakah asumsi
tersebut dipenuhi atau tidak.
Untuk menguji salah satu yang digunakan adalah dengan melihat normal
probability plot dengan bantuan SPSS. Normalitas dapat didekteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
b) Uji Linieritas
Tujuan uji linieritas adalah untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Dikatakan linier jika kenaikan skor variabel
bebas diikuti kenaikan skor variabel terikat. Uji linieritas ini dilakukan dengan
menggunakan regresi dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria yang digunakan jika
nilai signifikan deviation from linearity lebih besar dari taraf signifikansi 0,05
berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier.
signifikansi 0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak
bersifat linier.
3. Uji hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Sugiyono (2016) Adapun Persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Y = α + b1 X1+ b2 X2 + e
Keterangan:
Y = Kinerja Usaha Kecil
a = Konstanta (Intercept)
X1 = Literasi Informasi
X2 = Perilaku Kewirausahaan
b1– b2 = Koefisien Regresi
e = eror term
Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel tetap terhadap
variable terikat baik secara parsial ataupun secara simultan dalam penelitian ini.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah:
b. Uji Signifikansi Secara Parsial
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
1. Merumuskan Hipotesis Statistik
H0 : X1, X2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel
Ha : X1, X2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen.
2. Kriteria Uji yang digunakan
H0 diterima apabila T-hitung < T-tabel (α/2, N-k-1), sig ≥ 5%.
Ha diterima apabila T-hitung >T-tabel (α/2, N-k-1), sig ≥ 5%.
c. Uji Signifikansi Secara Simultan
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
1. Merumuskan Hipotesis Statistik
H0 : X1 dan X2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan
variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Ha : X1 dan X2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen.
2. Kriteria Uji yang digunakan
H0 diterima apabila F-hitung < F-tabel (k, N-k), sig ≥ 5%.
Ha diterima apabila F-hitung > F-tabel (k, N-k), sig ≥ 5%.
4. Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinan dilakukan untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan
melihat nilai koefisien determinan. Koefisien determinan (R2) merupakan besaran
non negatif dan besarnya koefisien determinasi adalah (0< R2<1). Jika koefisien
variabel terikat. Sebaliknya jika koefisien determinan bernilai 1, maka ada
58