• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.5. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data

3.5.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh keterangan nyata yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan untuk keperluan penelitian.Tujuan dari pengumpulan data adalah untuk memperoleh data yang relevan, akurat dan reliable yang berkaitan dengan penelitian.Jadi pengumpulan data pada suatu penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan dan informasi untuk dijadikan sumber data.Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik tes dan teknik non tes.

3.5.3.1. Teknik Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok .Tes dilakukan dengan memberikan serangkaian soal.Tes hasil belajar dengan demikian sangat bergantung pada mutu tes.Semakin bermutu soal yang diberikan, semakin terandalkan pula penilaian yang diperoleh.Hal ini berdampak pada makin baik data yang diperoleh untuk keperluan penelitian (Arikunto, 2002:127).

Teknik tes dalam penilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajar siswa. Untuk teknik tes alat pengumpulan data berupa lembar kerja kelompok dan tes evaluasi. Tes evaluasi diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran siklus I ,siklus II dan siklus III.

3.5.3.2. Teknik Nontes 3.5.3.2.1.Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pecatatan suatu obyek yang difokuskan pada perilaku tertentu (Daryanto, 2011:80). Observasi dalam penelitian ini catatan yang menggambarkan bagaimana akivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction berbasis Multimedia.

3.5.3.2. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku, surat notulen rapat, lengger, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274).

Metode dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto serta video untuk mengamati jalannya proses belajar mengajar di kelas.

3.5.3.3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah pencatatan suatu objek yang difokuskan terhadap perilaku tertentu (Daryanto, 2011:80). Dalam penelitian ini catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model pembelajaran Direct Instruction berbasis Multimedia. Catatan lapangan berguna untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi.

3.5.3.4. Kuesioner (angket)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010:195). Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang respon siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

3.5.3.5. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan untuk memperoleh bahan atau informasi yang dilaksanakan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan ( Poerwanti, 2008:5.16).

Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar keefektifan KBM dengan menggunakan Model Pembelajaran Direct instruction berbasis Multimedia dalam mata pelajaran PKn materi organisasi.

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data kuantitatif adalah sebagai berikut:

3.6.1.1. Menentukan nilai berdasarkan skor teoritis. N=

x100% Keterangan: N= Nilai

B= Skor yang diperoleh (banyaknya butir soal yang dijawab dengan benar baik pilihan ganda mapun uraian)

St= Skor teoritis (skor maksimal apabila menjawab benar semua butir soal )

(Purwanti, 2008:6.4)

3.6.1.2. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal.

P =

Keterangan :

3.6.1.3. Menghitung mean/ rerata kelas

̅

Keterangan:

̅ = Nilai rata-rata

x = jumlah semua nilai siswa

N = jumlah siswa (Aqib, 2010: 40)

3.6.1.4. Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kriteria Ketuntasan Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kriteria Ketuntasan

Kualifikasi Klasikal Individual

≥ 65 Tuntas

< 65 Tidak Tuntas

( Sumber: KKM Mata Pelajaran PKn di SDN Sampangan 02 Kota Semarang Tahun Ajaran 2012/2013)

Pada tabel 3.1 merupakan tabel kriteria ketuntasan belajar siswa kelas VB SDN Sampangan 02 Kota Semarang pada mata pelajaran PKn.Secara lebih jelas peneliti mendeskripsikan pada kriteria ketuntasan siswa memperoleh nilai kurang dari 65 maka kualifikasinya siswa tidak tuntas.Pada kriteria ketuntasan siswa mendapat

nilai sama dengan atau lebih dari 65 maka kualifikasinya siswa mencapai ketuntasan belajar.

3.6.2. Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model pembelajaran Direct Instruction berbasis multimedia. Data observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dikelompokkan sesuai dengan kategori yang telah ditentukan.

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kriteria penilaian dalam lembar observasi aktivitas siswa yaitu:

4 : apabila ada 4 deskriptor muncul 3 : apabila ada 3 deskriptor muncul 2 : apabila ada 2 deskriptor muncul 1 : apabila ada 1 deskriptor yang muncul

0 : apabila tidak ada deskriptor yang muncul (Rusman , 2012;101)

Menurut Herrhyanto dan Hamid (2008: 5.3), dalam menghitung median dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Q2 = median = X( ) + X( ); untuk n genap = X( ); untuk n ganjil

R = skor terendah T = skor tertinggi n = banyaknya skor = (T – R) + 1

letak Q2 = ( n+1 ) untuk data ganjil atau genap Q1 = kuartil pertama, letak Q1 =

( n +2 ) untuk data genap

atau Q1 =

( n +1 ) untuk data ganjil.

Q3 = kuartil ketiga, letak Q3 = (3n +2 ) untuk data genap atau Q3 =

(n + 1) untuk data ganjil

Q4 = kuartil keempat = T

Nilai yang diperoleh dari lembar observasi kemudian dikonversikan dengan tabel ketuntasan data kualitatif sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Penskoran Keterampilan Guru dan Aktifitas Siswa Skor yang diperoleh Kategori Nilai Q3≤ skor ≤ T Sangat Baik A Q2≤ skor < Q3 Baik B Q1 ≤ skor < Q2 Cukup C

R ≤ skor < Q1 Kurang D

Keterangan :

Kategori kurang : skor lebih dari sama dengan R (skor terendah) kurang dari Q1

Kategori cukup : skor lebih dari sama dengan Q1 kurang dari Q2 Kategori bak : skor lebih dari sama dengan Q2 kurang dari Q3 Kategori sangat baik : skor lebih dari sama dengan Q3 kurang dari T (skor

Dari perhitungan di atas, maka dapat dibuat tabel klasifikasi tingkatan skor untuk menentukan kategori skor pada keterampilan mengajar guru dan aktivitas siswa.

Untuk menghitung skor pengamatan terhadap keterampilan guru menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Skor maksimal : 10 x 4 = 40 Skor minimal : 10 x = 0 Persentase : n = (40 - 0 ) + 1 = 41 Q2 = median , letak Q2 = ( n + 1 ) = x 42 = 21,5 ≈ 21,5

Q1 = kuartil pertama, letak Q1 =

( n +2 )

=

( 41 + 2 ) = 10,75 ≈ 11

Q3 = kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =

(123 + 2) = 31,25 ≈ 31 Q4= kuartil keempat = T = 40

Tabel 3.3

Klasifikasi Kategori Skor Keterampilan Mengajar Guru

Keterangan :

Kategori kurang : skor lebih dari sama dengan 0 kurang dari 11 ( 0-10)

Kategori cukup : skor lebih dari sama dengan 11 kurang dari 21,5 (11- 21,4)

Kategori baik : skor lebih dari sama dengan 21,5 kurang dari 31 (21,5-30)

Kategori sangat baik : skor lebih dari sama dengan 30 kurang dari sama dengan 40 (30-40)

Untuk menghitung skor pengamatan terhadap aktivitas siswa menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Skor maksimal : 9 x 4 = 36 Skor minimal : 9 x 0 = 0

Persentase :

Kriteria Ketuntasan Kategori 31 ≤ skor ≤ 40 Sangat Baik (A ) 21,5 ≤ skor < 31 Baik ( B ) 11≤ skor < 21,5 Cukup ( C ) 0≤ skor < 11 Kurang ( D )

n = (36 - 0 ) + 1 = 37

Q2 = median , letak Q2 = ( n + 1 ) = x 38 = 19 ≈ 19

Q1 = kuartil pertama, letak Q1 =

( n +2 )

=

( 37 + 2 ) = 9,75 ≈ 10

Q3 = kuartil ketiga, letak Q3= = (3n +2 ) =

(111 + 2) = 28,25 ≈ 28 Q4= kuartil keempat = T = 36

Tabel 3.4

Klasifikasi Kategori Skor Aktivitas Siswa Kriteria Ketuntasan Kategori Nilai

28 ≤ skor ≤ 36 Sangat Baik A 19 ≤ skor < 28 Baik B 10 ≤ skor < 19 Cukup C 0≤ skor < 10 Kurang D Keterangan :

Kategori kurang : skor lebih dari sama dengan 0 kurang dari 10 (0-9)

Kategori cukup : skor lebih dari sama dengan 10 kurang dari 19 (10-8)

Kategori baik : skor lebih dari sama dengan 19 kurang dari 28 (19-27)

Kategori sangat baik : skor lebih dari sama dengan 28 kurang dari sama dengan 36 (28-36)