• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

C. METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

2. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara atau alat (instrumen) yang

digunakan dalam menggali dan mengumpulkan data atau informasi mengenai

subjek penelitian. Dalam penelitian, disamping menggunakan metode yang

tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data dalam menjawab

pokok permasalahan penelitian dan untuk mencapai tujuan penelitian yang

diharapkan, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (1999:7) bahwa:

Muhamad Sanjaya, 2012

Studi Komparasi Kinerja Komite Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kota Dan Desa (Studi Pada SDN Se-kecamatan Coblong Kota Bandung dan SDN Se-kecamata Rancabali Kabupaten Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia I Repository.upi.edu

dipergunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya”. Adapun tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan alat pengumpul data

Berkaitan dengan pengertian teknik pengumpulan data dan wujud data

yang akan dikumpulkan, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan

tiga alat pengumpulan data yaitu angket, studi kepustakaan dan studi

dokumentasi.

1) Angket

Menurut Sugiyono (2009:199), “Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket merupakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang diberikan

kepada responden untuk memperoleh informasi tentang fakta yang

diketahui responden mengenai masalah yang sedang diteliti.

Dalam penelitian ini jenis angket yang dipilih adalah angket

tertutup dan terstruktur yang berisi kemungkinan-kemungkinan yang

jawabannya telah disediakan. Responden hanya memilih jawaban sesuai

dengan pendapatnya dengan menggunakan tanda yang sudah ditetapkan

Akdon dan Sahlan Hadi (2005:132) mengemukakan bahwa :

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan karakter dirinya dengan cara memberikan tanda silang atau tanda checklist.

Alasan peneliti menggunakan angket tertutup dalam penelitian ini,

yaitu:

a) Adanya efisiensi dari segi tenaga, biaya, dan waktu dalam

pengumpulan data.

b) Memberikan kemudahan pada responden dalam memberikan

jawaban pada alternatif jawaban yang telah disediakan.

c) Data dapat diproses dengan mudah untuk ditabulasi dan dianalisis.

Hal ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2002:129)

bahwa angket tertutup memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:

a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing dan menurut waktu senggang responden.

d) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu dalam menjawab.

e) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pernyataan/pertanyaan yang benar-benar sama.

2) Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu usaha mendapatkan informasi yang

Muhamad Sanjaya, 2012

Studi Komparasi Kinerja Komite Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kota Dan Desa (Studi Pada SDN Se-kecamatan Coblong Kota Bandung dan SDN Se-kecamata Rancabali Kabupaten Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia I Repository.upi.edu

variabel yang sedang diteliti, yaitu dengan cara mengumpulkan dan

mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan obyek yang

akan diteliti. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti dapat

menambah informasi dan pengetahuan yang berbentuk teori yang dapat

dijadikan landasan berfikir untuk menunjang pelaksanaan penelitian. S.

Nasution (dalam Yenni Nuranisa, 2000:37) menyatakan bahwa:

Seorang peneliti memerlukan bahan-bahan yang bersumber dari perpustakaan. Bahkan meliputi majalah, pamphlet, dan bahan-bahan dokumentasi lainnya. Sumber kepustakaan diperlukan untuk memperoleh bahan yang mempertajam orientasi dan dasar tentang masalah penelitian.

Berdasarkan hal tersebut, maka studi kepustakaan merupakan suatu

hal yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan karena sangat

menunjang dalam pelaksanaan penelitian serta akan memperkuat hasil

penelitian.

3) Studi Dokumentasi

Secara harfiah dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barang-barang tertulis. Menurut Gurba dan Lincoln (Yatim Rianto,

2007:103) menyatakan bahwa: “Dokumen ialah setiap bahan tertulis

ataupun film yang sering digunakan untuk keperluan penelitian, karena

alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Teknik dokumentasi

sebagai sumber data diharapkan dapat mendukung hasil penelitian yang

lebih kredibel.

b. Penyusunan alat pengumpul data

Berdasarkan alat pengumpulan data berupa angket, maka disusun

pembuatan angket. Untuk mempermudah dalam pengolahan data, maka

peneliti harus melakukan penyusunan terhadap data yang akan diolah.

Adapun langkah yang dilakukan peneliti dalam penyusunan instrument

pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan variabel penelitian yang akan diteliti, yaitu kinerja komite

sekolah.

2) Menentukan dan menjabarkan aspek dari setiap variabel (terlampir).

3) Menyusun kisi-kisi angket atau instrumen penelitian (terlampir).

4) Menyusun pernyataan-pernyataan dari setiap variabel disertai alternatif

jawabannya.

5) Menentukan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban dengan

menggunakan skala Likert (Akdon, 2005:118) yang nilainya berkisar

Muhamad Sanjaya, 2012

Studi Komparasi Kinerja Komite Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kota Dan Desa (Studi Pada SDN Se-kecamatan Coblong Kota Bandung dan SDN Se-kecamata Rancabali Kabupaten Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia I Repository.upi.edu

NO KRITERIA BOBOT

1 Selalu (SL) 5

2 Sering (SR) 4

3 Kadang-Kadang (KK) 3

4 Hampir Tidak Pernah (HTP) 2

5 Tidak Pernah (TP) 1

c. Tahap uji coba angket

Untuk mendapatkan data yang sesuai dan dipercaya maka sebelum

angket disebarkan pada responden yang sebenarnya, terlebih dahulu

diujicobakan kepada responden yang memiliki karakteristik sama dengan

responden sebenarnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sanafiah Faisal

(1982: 38) bahwa:

Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya (tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian sesungguhnya sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasan angket yang telah disusun.

Pelaksanaan uji coba angket ini dimaksudkan untuk mengetahui

kelemahan dan kekurangan yang mungkin terjadi pada item-item angket,

baik dalam hal redaksi, alternatif jawaban maupun pemahaman dalam

kalimat penelitian tersebut. Sebagaimana pendapat dari Arikunto (1998:216)

mengemukakan:

Tabel 3.2

Uji coba instrumen penelitian dimaksudkan untuk melihat kualitas instrumen yang disusun yaitu upaya untuk mengetahui validitas dan reliabilitas serta objektivitas. Selain itu agar kalimat dalam penelitian dapat dipahami, waktu yang tersedia cukup, dan tanggapan responden lainnya.

Dalam penelitian ini uji coba angket dilaksanakan pada tanggal 23-31

Juli 2012, bertempat di SDN Cijawura, SDN Rancabolang, SDN Rancaloa,

SDN Derwati dan SDN Pasirpogor dengan jumlah angket yang tersebar

sebanyak 10 angket. Setelah angket yang diujicobakan terkumpul kembali,

selanjutnya dilakukan pengolahan ujicoba angket.

Setelah angket tersebut diujicobakan, selanjutnya dilakukan analisis

statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas. Dengan

mengetahui validitas dan reliabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan

hasil penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk mengetahui tingkat validitas

dan reliabilitas alat pengumpul data ditempuh dengan cara sebagai berikut:

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kesahihan

suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari

variabel yang diteliti. Sugiyono (2003:137) mengemukakan bahwa:

”Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Muhamad Sanjaya, 2012

Studi Komparasi Kinerja Komite Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kota Dan Desa (Studi Pada SDN Se-kecamatan Coblong Kota Bandung dan SDN Se-kecamata Rancabali Kabupaten Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia I Repository.upi.edu

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menguji faliditas suatu

instrumen, di antaranya:

a) Menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Korelasi

Product Moment dari Pearson, yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:255):

= � −( )( )

{� 2−( )2}{� 2 −( )2}

Keterangan :

rhitung : Koefisien Korelasi n : Jumlah sampel penelitian X : Jumlah skor variabel X Y : Jumlah skor variabel Y

b) Setelah mendapatkan rhitung dengan rumus product moment maka

selanjutnya melakukan uji-t dengan menggunakan rumus:

thitung = �−2 1− 2

Keterangan :

t : nilai t hitung

r : koefisien korelasi hasil r hitung n : jumlah responden

c) Langkah selanjutnya adalah mencari ttabel apabila diketahui signifikansi

untuk r = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2 = 10-2 = 8), dengan uji

dengan membandingkan thitung dengan ttabel dimana kaidah keputusanya

adalah sebagai berikut:

Jika thitung> ttabel berarti valid, dan

Jika thitung< ttabel berarti tidak valid.

Pengujian uji validitas diatas dibantu dengan menggunakan

program Microsoft excel 2007 untuk memudahkan dalam perhitungan

data. Hasil perhitungan uji validitas setiap item pernyataan yang ada pada

angket, terlampir. dan berikut adalah rekapitulasi hasil uji validitas:

No Item

Koefisien

Korelasi Harga thitung Harga ttabel Keputusan

1 0,890 2,517 1,860 valid 2 0,474 1,525 1,860 Tidak valid 3 -0,007 -0,022 1,860 Tidak valid 4 0,812 3,935 1,860 Valid 5 0,551 1,872 1,860 Valid 6 0,642 2,370 1,860 Valid 7 0,829 4,194 1,860 Valid 8 0,451 1,432 1,860 Tidak valid 9 0,790 3,646 1,860 Valid 10 0,597 2,107 1,860 Valid 11 0,812 3,935 1,860 Valid 12 0,600 2,122 1,860 Valid 13 0,833 4,267 1,860 Valid 14 0,569 1,961 1,860 Valid 15 0,551 1,872 1,860 Valid 16 0,642 2,370 1,860 Valid 17 0,829 4,194 1,860 Valid 18 0,640 2,356 1,860 Valid 19 0,793 3,681 1,860 Valid 20 -0,185 -0,535 1,860 Tidak valid Tabel 3.3

Muhamad Sanjaya, 2012

Studi Komparasi Kinerja Komite Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kota Dan Desa (Studi Pada SDN Se-kecamatan Coblong Kota Bandung dan SDN Se-kecamata Rancabali Kabupaten Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia I Repository.upi.edu

21 -0,092 -0,263 1,860 Tidak valid 22 0,745 3,162 1,860 Valid 23 0,812 3,935 1,860 Valid 24 0,831 4,239 1,860 Valid 25 0,343 1,034 1,860 Tidak valid 26 0,674 2,584 1,860 Valid 27 0,686 2,667 1,860 Valid 28 0,657 2,469 1,860 Valid 29 0,597 2,107 1,860 Valid 30 0,269 0,791 1,860 Tidak valid 31 0,812 3,935 1,860 Valid 32 0,600 2,122 1,860 Valid 33 0,597 2,107 1,860 Valid 34 0,770 3,418 1,860 Valid 35 0,600 2,122 1,860 Valid 36 0,812 3,935 1,860 Valid 37 0,600 2,122 1,860 Valid 38 0,673 2,577 1,860 Valid 39 0,829 4,194 1,860 Valid 40 0,597 2,107 1,860 Valid 41 0,812 3,935 1,860 Valid 42 0,545 1,842 1,860 Tidak valid 43 0,673 2,577 1,860 Valid 44 -0,053 -0,151 1,860 Tidak valid 45 0,812 3,935 1,860 Valid 46 0,600 2,122 1,860 Valid 47 0,597 2,107 1,860 Valid 48 0,812 3,935 1,860 Valid 49 0,829 4,194 1,860 Valid 50 0,597 2,107 1,860 Valid 51 0,812 3,935 1,860 Valid 52 0,600 2,122 1,860 Valid 53 -0,053 -0,151 1,860 Tidak valid 54 0,812 3,935 1,860 Valid 55 0,600 2,122 1,860 Valid

Berdasarkan, hasil uji validitas instrumen penelitian (angket)

valid sebanyak 45 item, sedangkan yang dinyatakan tidak valid sebanyak

10 item. Setelah didiskusikan dengan dosen pembimbing, maka dari 10

item yang tidak valid, keseluruhan itemnya dihilangkan. Hal tersebut

dikarenakan setiap indikator telah terwakili. Berikut adalah item

pertanyaan yang dihilangkan;

NO Pernyataan NO Pernyataan

2

Bapak/Ibu melakukan analisis data kondisi social ekonomi keluarga peserta didik.

25

Bapak/Ibu memotifasi masyarakat menengah keatas untuk meningkatkan

komitmennya bagi upaya peningkatan mutu pendidikan disekolah

3

Bapak/Ibu menyampaian hasil analisis data kondisi social ekonomi keluarga peserta didik kepada sekolah

30

Bapak/Ibu mengadakan pendektan dengan dunia usaha dan industry untuk membantu peserta didik yang kurang mampu atau sekolah

8

Bapak/Ibu Komite sekolah memberikan pertimbangan dalam menyusun Rancangan Anggaran Pembelanjaan Sekolah (RAPBS) dan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

42 Bapak/Ibu Memantau angka partisipasi sekolah

20

Bapak/Ibu memberikan dukungan untuk pemeriksaan kesehatan anak

44 Bapak/Ibu Memantau angka bertahan disekolah

21

Bapak/Ibu memberikan dukungan kepada sekolah secara preventif dan kuratif dalam pemberantasan penyebarluasan narkoba disekolah 53 Bapak/Ibu mengidentifikasi sumberdaya masyarakat Tabel 3.4

Muhamad Sanjaya, 2012

Studi Komparasi Kinerja Komite Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kota Dan Desa (Studi Pada SDN Se-kecamatan Coblong Kota Bandung dan SDN Se-kecamata Rancabali Kabupaten Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia I Repository.upi.edu

2) Uji Realibilitas

Reliabilitas suatu instrumen berarti bahwa instrumen tersebut dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

itu sudah dianggap baik. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto

(2006:178) bahwa: “Realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa

suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan metode yang dianalisis

dengan rumus Spearman Brown, untuk mengetahui reliabilitas per item

(Akdon, 2005:148). Adapun rumus Spearman Brown adalah sebagai

berikut:

= .

+

Koefisien reliabilitas dianggap signifikan apabila r11> rtabel. Tabel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dk = n-2 dengan tingkat

kepercayaan 95%. Hasil perhitungan uji reliabilitas setiap item untuk

setiap variabel penelitian terlampir. Berikut rekapitulasi hasil uji

No

Item rhitung r11 rtabel Keputusan

1 0,890 0.9418 0.707 Realibel 2 0,474 0.64315 0.707 Tidak Realibel 3 -0,007 -0.0141 0.707 Tidak Realibel 4 0,812 0.89625 0.707 Realibel 5 0,551 0.71051 0.707 Realibel 6 0,642 0.78197 0.707 Realibel 7 0,829 0.90651 0.707 Realibel 8 0,451 0.62164 0.707 Tidak Realibel 9 0,790 0.88268 0.707 Realibel 10 0,597 0.74765 0.707 Realibel 11 0,812 0.89625 0.707 Realibel 12 0,600 0.75 0.707 Realibel 13 0,833 0.90889 0.707 Realibel 14 0,569 0.7253 0.707 Realibel 15 0,551 0.71051 0.707 Realibel 16 0,642 0.78197 0.707 Realibel 17 0,829 0.90651 0.707 Realibel 18 0,640 0.78049 0.707 Realibel 19 0,793 0.88455 0.707 Realibel 20 -0,185 -0.45399 0.707 Tidak Realibel 21 -0,092 -0.20264 0.707 Tidak Realibel 22 0,745 0.85387 0.707 Realibel 23 0,812 0.89625 0.707 Realibel 24 0,831 0.9077 0.707 Realibel 25 0,343 0.5108 0.707 Tidak Realibel 26 0,674 0.80526 0.707 Realibel 27 0,686 0.81376 0.707 Realibel 28 0,657 0.793 0.707 Realibel 29 0,597 0.74765 0.707 Realibel 30 0,269 0.42396 0.707 Tidak Realibel 31 0,812 0.89625 0.707 Realibel 32 0,600 0.75 0.707 Realibel 33 0,597 0.74765 0.707 Realibel 34 0,770 0.87006 0.707 Realibel 35 0,600 0.75 0.707 Realibel 36 0,812 0.89625 0.707 Realibel 37 0,600 0.75 0.707 Realibel Tabel 3.5

Muhamad Sanjaya, 2012

Studi Komparasi Kinerja Komite Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kota Dan Desa (Studi Pada SDN Se-kecamatan Coblong Kota Bandung dan SDN Se-kecamata Rancabali Kabupaten Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia I Repository.upi.edu

38 0,673 0.80454 0.707 Realibel 39 0,829 0.90651 0.707 Realibel 40 0,597 0.74765 0.707 Realibel 41 0,812 0.89625 0.707 Realibel 42 0,545 0.7055 0.707 Tidak Realibel 43 0,673 0.80454 0.707 Realibel 44 -0,053 -0.11193 0.707 Tidak Realibel 45 0,812 0.89625 0.707 Realibel 46 0,600 0.75 0.707 Realibel 47 0,597 0.74765 0.707 Realibel 48 0,812 0.89625 0.707 Realibel 49 0,829 0.90651 0.707 Realibel 50 0,597 0.74765 0.707 Realibel 51 0,812 0.89625 0.707 Realibel 52 0,600 0.75 0.707 Realibel 53 -0,053 -0.11193 0.707 Tidak Realibel 54 0,812 0.89625 0.707 Realibel 55 0,600 0.75 0.707 Realibel

Dari hasil uji reliabilitas instrumen penelitian (angket) diperoleh

kesimpulan bahwa dari 55 item dinyatakan reliabel sebanyak 45 item,

sedangkan yang tidak dinyatakan reliabel sebanyak 10 item. Setelah

didiskusikan dengan dosen pembimbing, maka item yang tidak reliable

dihilangkan, karena setiap indikator telah terwakili.

Dokumen terkait