• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada pengumpulan dan pelaksanaan penelitian ini akan digunakan teknik pengumpulan data, diantaranya: observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3.5.1 Observasi

Arikunto (2002, 146) mendefenisikan bahwa observasi adalah ”kegiatan yang meliputi pemusatan terhadap objek yang menggunakan seluruh aspek indera”. Dari pengertian ini dapat di ambil suatu pengertian bahwa, observasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara peniliti terjun langsung ke lapangan atau ke lokasi penelitian.

Observasi dilakukan dengan menggunakan tabel pedoman sesuai indikator pelestarian arsip ISO 11799 : 2003, Information and documentation — Document storage requirements for archive and library materials.

Aspek yang akan dilihat adalah : 1. Letak gedung

2. Bentuk gedung

3. Pemasangan dan peralatan 4. Penggunaan

5. Rencana pengendalian bencana 6. Pameran arsip

Tabel akan berfungsi sebagai pedoman cek apakah indikator-indikator pelestarian menurut ISO 11799 sudah terpenuhi oleh BPAD Sumatera Utara.

Observasi yang dilakukan selama penelitian ini berlangsung meliputi pengecekan tabel indikator, gambaran umum, suasana kehidupan sosial, kondisi fisik, dan kondisi sosial yang terjadi.

3.5.2 Wawancara

Menurut Esterberg yang dikutip oleh Sugiyono (2010, 231) mendefinisikan wawancara (interview) sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah arsiparis yang bekerja pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Informan merupakan orang yang dapat memberikan keterangan mengenai permasalahan dalam penelitian ini. Teknik pengambilan informan dilakukan secara purposif. Purposive sampling adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono 2010, 216). Pertimbangan tertentu artinya informan akan dipilih karena dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan.

Kode Informan Bagian I1 Bapak Drs. Jackson Saragih Kabid Arsip Daerah

I2 Ibu Herli Selbi Simanjuntak, S.E., M.Si Kasubid Pengelolaan Arsip

I3 Ibu Yetti Hamzah Batubara Arsiparis

I4 Ibu Erniati Simatupang Arsiparis

Ket.:

I = Informan

Penelitian ini dilakukan dengan menentukan jumlah informan sebanyak empat orang untuk diwawancarai, yang kemudian bisa saja bertambah, pemilihan informan lebih menekankan pada kualitas pemahaman pada permasalahan yang diteliti. Pemilihan informan dilakukan dengan melihat karakteristik tertentu sesuai dengan pengetahuan informan didalam informasi yang dibutuhkan.

Di dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (depth interview). Teknik ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada informan untuk mendapat data mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Wawancara yang dilakukan bersifat semi terstruktur, tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.

3.5.3 Studi Dokumentasi,

Studi dokumentasi merupakan data yang diperlukan dalam penelitian yaitu mengumpulkan buku, jurnal, majalah, laporan tahunan dan kepustakaan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Data yang diperoleh melalui observasi dengan tabel cek dan wawancara akan diperkuat dengan studi dokumentasi. Data observasi maupun data wawancara akan memiliki kekuatan data yang sama besar, karena kebutuhan data yang akan diperoleh dengan observasi akan berbeda dengan kebutuhan data melalui wawancara. Selanjutnya analisis akan dilakukan dengan menggabungkan ketiga sumber data.

3.6 Menganalisa Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Sugiono (2009, 337) terdiri dari beberapa alur kegiatan yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Data-data yang diperoleh dari aneka macam cara (observasi, wawancara, dokumentasi, pita rekaman dan lain-lain) dikumpulkan kemudian direduksi atau dipilah-pilah. Data penelitian tentang pelestarian arsip akan dikumpulkan sesuai dengan kategori pada ISO 11799 dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi. Kategori data yang dikumpulkan yaitu: letak gedung, bentuk gedung, pemasangan dan peralatan, penggunaan, rencana pengendalian bencana, pameran arsip.

3.6.1 Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan, perumusan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan informasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisa menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan- kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Data collection Data display Conclusions: drawing/ verifying Data reduction

Pada penelitian ini data wawancara, dan dokumentasi akan dipilah-pilah dan digolongkan sesuai dengan kategori pelestarian arsip ISO 11799, kemudian digabungkan dengan data observasi.

3.6.2 Penyajian Data

Sekumpulan informasi yang telah tersusun secara terpadu dan sudah dipahami yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Data penelitian yang sudah digolongkan akan disajikan sesuai dengan urutan kategori pada ISO 11799 agar memudahkan dalam pengambilan kesimpulan.

3.6.3 Penarikan Kesimpulan

Menarik kesimpulan verifikasi dari berbagai temuan data yang diperoleh selama proses penelitian berlangsung. Data akan diferifikasi setelah reduksi data dan penyajian data yang kemudian akan dilakukan penarikan kesimpulan.

Pada tahap ini peneliti akan melakukan proses menginterpretasikan data- data yang telah dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sambil terus melakukan pencocokan terhadap kesimpulan yang akan dibuat.

3.3 Keabsahan Data

Dalam menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi data, yaitu teknik yang dilakukan dengan mencari keterangan lebih lanjut. Wiersma yang dikutip oleh Sugiyono (2010, 273) mendefinisikan trianggulasi “Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of mulitiple data sources or mulitiple data collection procedures”.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik pengumpulan data. Adapun langkah-langkah dalam melakukan triangulasi pada penelitian ini adalah dengan saling mengaitkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga hasil penelitian akan saling mendukung untuk menghindari kesalahan dalam mengambil hasil penelitian.

Dokumen terkait