BAB III METODE PENELITIAN
D. Teknik Pengumpulan Data
Data-data penelitian dapat dikumpulkan dengan cara memberikan test tertulis berupa esay dengan indikator-indikator kemampuan pemahaman dan representasi matematis. Kemudian data yang berkaitan dengan kemampuan pemahaman dan representasi matematis siswa dikumpulkan melalui tes (pretest dan postest)
E.Teknik Analisis Data
Analisis data hasil tes dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan pemahaman dan representasi matematis. Analisis data pada penelitian ini dibantu oleh SPSS 16 dan Microsoft Excel 2010
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
41
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Membuat tabel nilai yang diperoleh siswa baik pretes dan postes siswa kelas kontrol dam siswa kelas eksperimen
3. Menghitung peningkatan kemampuan pemahaman dan representasi matematis yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran. Dihitung dengan rumus gain ternormalisasi, yaitu:
Gain ternormalisasi (g) =
,
dengan kriteria skor gain(g) adalah:
Tabel 3.10
Kriteria Skor Gain Ternomalisasi
Skor Gain Interpretasi
g
≤
0,7 Tinggi0,3
<
g 0,7 Sedangg
<
0,3 Rendah4. Menguji normalitas data skor pretes, postes, dan gain ternormalisasi tes kemampuan pemahaman dan representasi matematis Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data. Menguji normalitas distribusi skor tes awal dan tes akhir dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov pada SPSS 16 pada taraf signifikansi 0,05. Dengan hipotesis
: data berdistribusi normal : data tidak berdistribusi normal.
Kriteria pengujian jika nilai signifikansi maka dan jika nilai signifikansi maka data berdistribusi tidak normal.
5. Jika data pretes, postes, dan gain ternormalisasi kemampuan pemahaman dan representasi matematis berdistribusi normal dilanjukan ke uji homogenitas
42
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
varians data skor pretes, postes, dan gain ternormalisasi test kemampuan pemahaman dan representasi matematis . Pengujian varians antara kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut memiliki variansi yang homogen atau tidak homogen. Pengujiannya menggunakan Uji Homogenitas of Variances (Levene Statistic) dengan menggunakan SPSS 16 dengan taraf signifikansi =0,05.
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah:
:
222
1 
  : varians skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen.
: 12 22 : varians skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen.
Keterangan:
= varians skor kelompok eksperimen. = varians skor kelompok kontrol.
Kriteria pengujian adalah terima apabila Sig. Based on Mean > taraf signifikansi =0,05 yang artinya varians antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah homogen, sedangkan apabila Sig. Based on Mean < taraf signifikansi =0,05 maka ditolak yang artinya varians antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen.
6. Melalukan Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Untuk skor pretes uji perbedaan dua rata-rata dilakukan dengan uji dua pihak. Uji perbedaan dua rata-rata untuk pretes dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan pemahaman dan representasi matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau terdapat perbedaan. Sedangkan Uji Hipotesis yang akan diuji digunakan adalah:
43
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2 1
: 
o
H : rata-rata pretes kemampuan pemahaman atau representasi matematis kelas eksperimen sama dengan rata-rata pretes kemampuan pemahaman atau representasi matematis kelas kontrol.
2 1 1: 
H : rata-rata pretes kemampuan pemahaman atau representasi matematis kelas ekperimen tidak sama dengan rata-rata pretes kemampuan pemahaman atau representasi matematis kelas kontrol.
Keterangan:
1= rata-rata skor kelompok eksperimen
2= rata-rata skor kelompok kontrol.
Pengujian menggunakan uji t Compare Means (Independent-Sample T-Test) apabila sebaran data normal dan homogen. Untuk uji dua pihak, kriteria pengujian dengan taraf signifikansi =0,05 , terima jika Sig. (2-tailed)
=0,05.
Uji perbedaan dua rata-rata untuk postes dan data gain ternormalisasi dilakukan dengan uji satu pihak. Uji Hipotesis yang diujikan :
Ho :1 2: kemampuan pemahaman atau representasi matematis kelas eksperimen sama dengan kemampuan pemahaman atau representasi matematis kelas kontrol.
H1 :1 2: kemampuan pemahaman atau representasi matematis kelas ekperimen lebih tinggi daripada kemampuan pemahaman atau representasi matematis kelas kontrol.
Keterangan:
44
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2= rata-rata skor kelompok kontrol.
Pengujian menggunakan uji t Compare Means (Independent-Sample T- Test) apabila sebaran data normal dan homogen. Untuk uji satu pihak, kriteria pengujian jika maka terima (Riduwan, 2012: 179).
Bila data tidak berdistribusi normal, dapat dilakukan dengan pengujian nonparametrik, yaitu Uji Mann-Whitney. Uji Mann-Whitney (Uji-U) adalah uji nonparametrik yang cukup kuat sebagai pengganti uji-t, dalam hal asumsi distribusi-t tidak terpenuhi, seperti distribusinya tidak normal dan uji selisih rerata yang variansinya tidak sama atau tidak homogen (Ruseffendi, 1998: 398).
F. Prosedur Penelitian 1. Persiapan penelitian
a. Mendefinisikan masalah penelitian, mencari bahan rujukan, dan membuat hipotesis penelitian.
b. Menentukan desain penelitian, kemudian memilih sampel dari populasi tertentu sesuai dengan desain penelitian yang telah dipilih.
c. Menyusun instrumen penelitian yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kontekstual, instrumen-instrumen penelitian berupa soal yang mendukung (test kemampuan pemahaman dan representasi matematis) kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing,serta teman sejawat di program studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
d. Melakukan uji coba instrumen tes pemahaman dan representasi matematis e. Menghitung validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran tes
45
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Pelaksanaan penelitian
a. Penempatan sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
b. Memberi pretes masing-masing kelompok, didasarkan pada kemampuan pemahaman dan representasi matematis pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
c. Mengatur kondisi perlakuan terhadap kelompok eksperimen dan melakukan perlakuan dengan pembelajaran kontekstual
d. Mengatur kondisi perlakuan terhadap kelompok kontrol dan melakukan pembelajaran direct instruction.
e. Masing-masing kelompok diberi posttes yang didasarkan pada kemampuan pemahaman dan representasi matematis.
f. Pengolahan data dan analisis hasil pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam matematika.
97
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV tentang peningkatan kemampuan pemahaman dan representasi matematis antara kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran kontekstual dan kelompok siswa yang memperoleh direct instruction maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi daripada kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan direct instruction.
2. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran direct instruction.
3. Kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari pada kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan direct instruction.
4. Peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran direct instruction.
98
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Saran
1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan representasi matematis. Pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual dapat menjadi alternatif bagi guru dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan representasi siswa dalam matematika.
2. Meskipun dalam penelitian ini setelah dilaksanakan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual kemampuan pemahaman matematis berada pada kategori tinggi, perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis pada materi pembelajaran matematika yang lain di jenjang sekolah dasar.
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan representasi matematis, karena pada penelitian ini kemampuan representasi siswa masih pada kriteria sedang.
99
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Yusuf. (2009). Guru dan Pembelajaran Bermutu. Bandung: Rifki
Aksoy dan Bayazit. (2011).Connecting Representations and Mathematical Ideas with Geogebra. Turkey: Ecriyes University
Anggo, Mustamin. (2011). “Pemecahan Masalah Matematika Kontekstual untuk
Meningkatkan Kemampuan Metagognisi Siswa”. Edumatica. 01(02).35-42. Department of Mathematic FPMIPA UPI.
Barmby. (2007). “How can we Assess Mathematical Understanding”. Proceeding of the 31st Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education. Vol.( 2) 41-48
Cheetham. (2011). Translations Among Mathematical Representations: Teacher Beliefs and Practices. Departmen of Mathematics, Science, and Instruction Tecnology Education, College of Education, East Carolina University, Greenville.
Departemen Pendidikan nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching Learning).Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas.
Dewanto, Stanley.(2008). “Peranan Kemampuan Akademik Awal, Self-Efficacy, dan Variabel Non Kognitif Lain Terhadap Pencapaian Kemampuan Representasi Multipel Matematis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis masalah”. Educationist Vol.(2).123-133.
Elia and Gagatsis. (2004). “The Effects Of Different Modes Of Representation On Mathematical Problem Solving”. Proceeding of the 28th Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education. Vol (2) 447- 454. Departement of Education: University of Cyprus.
100
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Erikson dan Bern. (2001). “Contextual Teaching and Learning: Preparing Students
for the New Economy”. The Higleght Zone Research Work.5.1-8.
Fauziah, Ana. (2010). “Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP Melalui Stategi React”. Forum Pendidikan, Vol 30 (1) 1-13.
Godino. (1996). Mahematical Concepts, Their Meanings, And Understanding. University of Granada.
Hanafiah.(2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Reflika Aditama.
Isjoni. (2009).Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Jaenudin. (2010). Pengaruh Pendekatan Kontekstual terhadap Kemampuan Representasi Matematik Beragam Siswa SMP. UPI: Tidak diterbitkan.
Johnson, Elane. (2007). Contextual Teaching and Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasikkan dan Bermakna. Bandung: MLC
Jonker. (2001). Memory and Understanding In Mathematics. Queen’s University. Joyce and Weil. ( 2009). Models of Teaching Edisi Kedelapan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kesumawati. (2008). “Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran Matematika”. Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika.2-299.
Lestari, Helen. (2012). Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Modified Jigsaw untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa. [Online] Tersedia
http://fkip.unila.ac.id/ojs/data/journals/11/JPMUVol1No4/003_HelenDeaLestari .pdf [26 Desember 2012]
Luitel (2000). Multiple Representations of addition and Subtraction- Relates Problem by Third, Fourth and Fifth Graders. SMEC: Curtin University of Tecnology.
101
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Muslich. Masnur. (2008). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurdin. (2009).”Implementasi Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar”. Jurnal Administrasi Pendidikan. 9 (01). Permana, Yanto (2010). Pendekatan Model Eliciting Activities untuk
Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa SMA. Tesis PPS UPI: Tidak Diterbitkan.
Riduwan. (2012). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Rohayati, Ade. (______). Enhanching Student’ Critical Thingking In Mathematics.
Tidak diterbitkan.
Ruseffendi (2005). Dasar- Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung : Tarsito.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Group.
Setiawan. (2010) “Penerapan Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)”. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTK). Vol 3 (1) 7-10
Simon, Martin (1986). The Teacher’s Role in Increasing Student Undersatanding of Mathematics. Education Leadership. Association for Supervision and Curriculum Development.
Sofwan (2011). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual. Tesis PPS UPI: Tidak Diterbitkan
Stylianides, Andreas. (2007). “Learning Mathematics with Understanding: A Critical Consideration of the Learning Principle in the Principles and Standards for School Mathematic”. The Montana mathematics Enthusiast. Vol.4 (1) 103-114.
102
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sugiono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, et.al. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumarmo, Joko. (2007).. Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Pembelajaran dengan Strategi Metagoknitif. Vol.4, 45-52
Sunton and Krueger. (2002). Manipulatives Use and Understanding In Mathematics.
Supinah. (2008). Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: Depdiknas.
Uno, hamzah.(2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Wahyudin.(2010). Filsafat dan Model-Model Pembelajaran Matematika (Pelengkap untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Para Guru dan Calon Guru Profesional). Bandung: Mandiri
Wahyuni, Septia. (2012). Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis dan Self Esteem Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS. Tesis PPS UPI: Tidak Diterbitkan
Yuin Hwang. (2007). Multiple Representation Skills and Creativity effects on Mathematical Problem Solving a Multimedia Whiteboard System (Educational Technology&Society). 10(2), 191-212.
Yuniawatika. (2011). Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi React untuk Meningkatkan Kemampuan Konekasi dan Representasi Matematik Siswa Sekolah Dasar. Edisi 2 107-120
Arikunto. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA FPMIPA UPI.
103
Hani Handayani, 2013
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sukmadinata. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.