• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Metode atau teknik pengumpulan data adalah cara peneliti dapat memperoleh data dengan teknik paling cepat, sehingga benar-benar diperoleh data yang valid dan reliabel. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi, dan angket. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, peneliti memilih teknik yang digunakan sebagai berikut:

3.6.1 Teknik Observasi

Untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan oleh peneliti, peneliti memerlukan teknik atau metode yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah data atau informasi yang akurat salah satunya ialah teknik observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti.

Dalam penelitian kualitatif, pengumplan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah). Sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi (Sugiyono, 2012: 14). Teknik pengumpulan data dari penelitian ini sama halnya dengan penelitian kualitatif lainnya, menggunakan empat cara yaitu, observasi (pengamatan), wawancara mendalam, dokumentasi, dan triangulasi (gabungan).

Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kedalam suatu skala bertingkat baik seperti reaksi yang muncul pada subyek seberapa sering tetapi juga menilai reaksi tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki.

Teknik observasi dalam penelitian yang peneliti lakukan mengenai perilaku anak rambut gimbal usia 3-6 tahun di Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo ialah untuk mengamati subyek dari penelitian guna mendapatkan data atau informasi yang diperlukan untuk penelitian.

3.6.2 Teknik Wawancara

Dalam penelitian, seorang peneliti mendapatkan data atau informasi dengan beberapa teknik atau metode, salah satunya ialah teknik wawancara. Seorang peneliti membuat pertanyaan yang berhubungan dengan penelitiannya dan diajukan kepada subyek dari penelitian.

Menurut Moleong (2012) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawncara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2010). Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dalam bentuk tanya jawab dengan berpedoman pada pedoman wawancara. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur, dimana peneliti

mengguanakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap namun tiap pertanyaan dapat berkembang sesuai dengan bahasan hal ini untuk menggali informasi sedalam-dalamnya mengenai perilaku anak rambut gimbal usia 3-6 tahun di Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo ditinjau dari temperamen.

Pembagian wawancara menurut Guba dan Lincoln (Moleong, 2013: 188) adalah sebagai berikut :

a. Wawancara tim atau panel, yaitu wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu orang saja tetapi bisa dua orang atau lebih . wawancara ini digunakan apabila sudah ada kesepakatan dengan terwawancara.

b. Wawancara tertutup dan wawancara tebuka. Pada wawancara tertutup, yang diwawancarai tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa mereka diwawancarai. Sedangkan wawancara terbuka yaitu wawancara yang dilakukan dengan persetujuan terwawancara.

c. Wawancara riwayat secara lisan. Jenis wawancara ini dilakukan kepada orang – orang yang pernah membuat karya ilmiah besar, sosial, pembangunan, perdamaian, dan lain sebagaianya.

d. Wawancara terstruktur dan wawancara tidak tersusun. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan – pertanyaan yang akan diajukan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan cara wawancara semi terstruktur. Peneliti menggunakan teknik tersebut karena pewawancara telah menetapkan sendiri masalah-masalah dan pertanyaan yang akan diajukan namun pertayaan juga dapat berkembang sesuai kebutuhan penggalian informasi untuk data yang diperlukan peneliti. Peneliti atau pewawancara menetapkan pertanyaan yang sesuai dengan penelitian dalam hal ini ialah perilaku anak rambut gimbal usia 3-6 tahun ditinjau dari temperamen. Sebelum melakukan wawancara peneliti membuat pedoman wawancara yang sesuai dengan apa yang akan diteliti oleh peneliti dan yang diwawancarai ialah subyek yang telah ditetapkan oleh peneliti yang terdiri dari informan utama dan informan pendukung dalam penelitian.

3.6.3 Teknik Dokumentasi

Dalam penelitian peneliti juga melakukan teknik dokumentasi, hal ini dilakukan sebagai bukti atau gambaran keadaan subyek yang diteliti oleh peneliti. Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti bisa berupa surat, data, rekaman video, rekaman wawancara dan juga gambar atau foto.

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2010: 329). Dokumentasi digunakan sebagai data penunjang dari data yang diperoleh melalui metode observasi dan wawancara. Dokumen terdiri dalam berbagai bentuk, teknik dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data dan gambar atau foto pada saat anak rambut gimbal beraktifitas seperti saat anak rambut gimbal bermain di rumah, saat anak rambut gimbal bermain di luar rumah, dan juga pada saat anak rambut gimbal melakukan prosesi

ruwatan. Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dimulai pada Januari 2015 saat melakukan observasi di rumah dari orangtua anak rambut gimbal sejak bulan, kemudian kegiatan dari anak rambut gimbal dalam keseharian dan pada saat acara ruwatan massal anak rambut gimbal di Desa Sembungan pada tanggal 1 Agustus 2015.

3.6.4 Angket

Angket digunakan untuk memperoleh data dan informasi resmi yang berkaitan dengan perilaku anak rambut gimbal usia 3-6 tahun ditinjau dari temperamennya, selain itu untuk memperoleh data dan informasi yang resmi berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi temperamen anak rambut gimbal seperti pola asuh orangtua, kebudayaan, lingkungan sekitar atau masyarakat, teman sebaya dan juga sekolah atau pendidikan. Angket diberikan kepada orangtua yang memiliki anak rambut gimbal untuk mempermudah peneliti menggali informasi tentang temperamen anak rambut gimbal dan pola asuh yang diterapkan orangtua dan perlakuan orangtua pada anak rambut gimbal. Penggunaan teknik ini lebih praktis serta dapat menanyakan hal-hal yang tidak dapat dilakukan melalui observasi maupun wawancara.

Dalam penelitian ini angket yang pertama yang diisi oleh orangtua anak rambut gimbal digunakan untuk mengkategorikan dan menilai tingkat temperamen kelima anak rambut gimbal usia 3-6 tahun, sedangkan angket yang kedua digunakan untuk mengetahui pola asuh yang dilakukan oleh kelima orangtua anak rambut gimbal usia 3-6 tahun.

Dokumen terkait