• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling setrategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi setandar data yang ditetepkan.41

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

39 Mila Sari et al., Metodologi Penelitian, (Padang Sumatra Barat: PT. Global Eksekutif Teknologi, 2022), 103.

40 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:Alfabeta, 2017), 96.

41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), 224.

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Observasi partisipatif, dalam observasi ini peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut meraskan suka dukanya. Dengan observasi partisipatif ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampi mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

b. Observasi non partisipatif, dalam observasi ini peneliti tidak terlihat dan hanya sebagai pengamat independen.42

Penelitian ini menggunakan observasi non partisipatif dimana peneliti hanya sebagai pengamat independen, tidak ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dalam upaya meningkatkan disiplin belajar peserta didik dengan memberikan reward dan punishment di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nurul Hikmah Ngampelrejo Jombang Jember.

42 Sugiyono, 145-146.

Metode observasi ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data-data sebagai berikut:

a. Disiplin waktu belajar peserta didik dengan pemberian reward dan punishment di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nurul Hikmah Ngampelrejo Jombang Jember data ini meliputi, tepat waktu dalam belajar (mencakup datang dan pulang tepat waktu mulai dan selesai belajar disekolah tepat waktu), tidak keluar dan membolos saat jam pelajaran, menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

b. Disiplin perbuatan belajar peserta didik dengan pemberian reward dan punishment di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nurul Hikmah Ngampelrejo Jombang Jember data ini meliputi, patuh dan tidak menentang peraturan, tidak malas belajar, tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya, tidak suka berbohong, tingkah laku yang menyenangkan (mencakup tidak mencontek, tidak membuat keributan, dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar).

2. Metode wawancara

Esterberg mendefinisikan wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melaui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.43

Ada tiga macam jenis wawancara sebagaimana pendapat Esterberg, sebagai berikut:

43 Sugiyono, 231.

a. Wawancara Tersetruktur

Wawancara tersetruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannyapun telah disiapkan.

b. Wawancara Semitersetruktur

Pelaksanaan wawancara jenis ini lebih bebas bila di bandingkan dengan wawancara tersetruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta penddapat dan ide-idenya.

c. Wawancara Tak Bersetruktur

Wawancara tak bersetruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidakn menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.44

Peneliti ini menggunakan jenis wawancara semitersetruktur yaitu peneliti bebas menanyakan apa saja yang ingin peneliti ketahui, namun pertanyaan-pertanyaan tersebut tetap berpegang pada pedoman wawancara dan memprmudah informan untuk memberikan jawabannya.

44 Sugiyono, 233-234.

Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara dengan kepala madrasah, guru kelas III, dan pesrta didik kelas III Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nurul Hikmah Ngampelrejo Jombang Jember.

Tabel 3.1 Point Wawancara

No Informan Point

1 Kepala Madrasah

1. Bentuk dan kriteria pemberian reward dan punishment dalam meningkatkan disiplin belajar 2. Dampak meningkatkan disiplin belajar dengan

pemberian reward dan punishment meliputi:

a. Disiplin waktu

1) Tepat waktu dalam belajar (mencakup datang dan pulang tepat waktu mulai dan selesai belajar disekolah tepat waktu).

2) Tidak keluar dan membolos saat jam pelajaran.

3) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

b. Disiplin perbuatan

1) Patuh dan tidak menentang peraturan.

2) Tidak malas belajar.

3) Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya.

4) Tidak suka berbohong.

5) Tingkah laku yang menyenangkan (mencakup tidak mencontek, tidak membuat keributan, dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar).

3. Respon peserta didik terhadap meningkatkan disiplin belajar dengan pemberian reward dan punishment.

2 Guru Kelas III 1. Bentuk dan kriteria pemberian reward dan punishment dalam meningkatkan disiplin belajar 2. Dampak meningkatkan disiplin belajar dengan

pemberian reward dan punishment meliputi:

c. Disiplin waktu

1) Tepat waktu dalam belajar (mencakup datang dan pulang tepat waktu mulai dan selesai belajar disekolah tepat waktu).

2) Tidak keluar dan membolos saat jam pelajaran.

3) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

No Informan Point d. Disiplin perbuatan

1) Patuh dan tidak menentang peraturan.

2) Tidak malas belajar.

3) Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya.

4) Tidak suka berbohong.

5) Tingkah laku yang menyenangkan (mencakup tidak mencontek, tidak membuat keributan, dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar).

3. Respon peserta didik terhadap meningkatkan disiplin belajar dengan pemberian reward dan punishment.

3 Peserta Didik Kelas III

1. Pendapat peserta didik terhadap meningkatkan disiplin belajar dengan pemberian reward dan punishment.

2. Bentuk reward dan punishment dalam meningkatkan disiplin belajar.

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.45

Data yang diperoleh melalui metode dokumentasi ini adalah sebagai berikut:

a. Disiplin waktu belajar peserta didik dengan pemberian reward dan punishment data yang diperoleh dengan menggunakan teknik dokumentasi dalam bentuk buku absensi kelas, buku catatan keterlambatan dan catatan guru kelas terhadap perilaku peserta didiknya.

45 Sugiyono, 240.

b. Disiplin perbuatan belajar peserta didik dengan pemberian reward dan punishment data yang diperoleh dengan menggunakan teknik dokumentasi dalam bentuk buku rekap nilai harian peserta didik, buku catatan harian peserta didik, dan dokumentasi-dokumentasi laiannya yang sesuai dengan data-data peneliti butuhkan yang berhubungan dengan peningkatan disiplin belajar peserta didik.

Dokumen terkait