• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Jika peneliti tidak memahami teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan dapat memperoleh data yang memenuhi standar data yang ditentukan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sejumlah teknik pengumpulan data yaitu observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi.

104 Wahid Murni, Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan, Pendekatan

96

1. Observasi

Dalam Observasi ini peneliti memfokuskan perhatian terhadap gejala-gejala yang ditimbulkan oleh subjek penelitian, kemudian menelaah untuk memperoleh pemahaman serta membuat makna atas suatu kejadian atau fenomena pada situasi yang tampak tersebut. Melihat fenomena ini, khususnya pada saat pengumpulan data dengan menggunakan observasi , peneliti melakukan pengamatan secara cermat terhadap perilaku subjek, baik dalam suasana formal maupun santai.

Dalam kegiatan observasi, peneliti secara langsung dapat ikut serta dalam kegiatan di SD Muhammadiyah 03 Tumpang dan MI ar-Rohmah Jabung sehingga peneliti dapat dengan mudah untuk mencatat dan mendeskripsikan kegiatan yang sedang dilaksanakan serta dapat mengambil foto sebagai tambahan data dalam penelitian.

No Situasi yang Diamati Data yang Diamati

1. Proses pelaksanaan pendidikan a. Keadaan sarana dan prasarana

b. Bentuk-bentuk budaya religius yang dikembangkan c. Suasana pengembangan

budaya religius

d. Karakteristik pengembangan 2 Pendekatan dan Strategi kepala

sekolah dalam pengembangan budaya religius

4

Implikasi dikembangkannya budaya religius

97

budaya religius

e. Hal-hal yang berkaitan dengan tantangan yang

dihadapi dalam

pengembangan budaya religius

f. Program kerja kepala sekolah

berkaitan dengan pengembangan budaya religius g. Langkah-langkah kepala sekolah dalam mengembangkan budaya religius

h. Upaya yang dilakukan kepala

sekolah dalam

mengembangkan budaya religius

i. Pembagian job description kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya

98

dalam pengembangan budaya religius

j. Upaya kepala sekolah dalam membangun komunikasi yang baik dengan bawahan sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam pengembangan budaya religius

2. Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan percakapan yang memiliki maksud tertentu, percakapan tersebut dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan atau persoalan kepada responden

dan yang diwawancarai (interview). Wawancara berarti mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain.

Teknik wawancara yang dipergunakan peneliti untuk menggali data-data yang terkait dengan fokus penelitian tersebut adalah wawancara mendalam (deep interview). Dalam wawancara mendalam ini, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan fokus penelitian, kemudian subjek penelitian diberikan kebebasan untuk memberikan jawaban.

99

Namun demikian peneliti senantiasa memberikan arahan dan motivasi dalam menyampaikan jawabannya.

Dalam kaitannya dengan data tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Budaya Religius di SD Muhammadiyah 03 Tumpang dan MI Ar-Rohmah Jabung ini peneliti menggunakan tehnik wawancara tak tersruktur. Wawancara tak terstruktur digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Wawancara semacam ini sangat berbeda dari wawancara terstruktur dalam hal waktu bertanya dan cara memberikan pertanyaan dan cara memberikan respon, yaitu jenis ini jauh lebih bebas iramanya.

Wawancara dilakukan pada waktu dan konteks yang tepat guna mendapatkan data relevan dengan fokus penelitian.

Wawancara dilakukan dengan informan (subjek penelitian), wawancara dilakukan secara tidak formal dan berdasarkan kesepakatan terlebih dahulu, wawancara dengan Kepala Sekolah , serta informan dari pihak guru-guru, dan komite sekolah. Dalam kegiatan wawancara ini peneliti akan menyodorkan beberapa item pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih dahulu terkait dengan fokus penelitian. Hal ini dilakukan setelah dua atau tiga kali pertemuan, dimana peneliti sudah merasa akrab dengan informan. Disamping peneliti menyodorkan beberapa pertanyaan, peneliti juga meminta ijin ke informan untuk dapat mengambil foto saat peneliti melakukan wawancara untuk melengkapi dokumen penelitian.

100

Adapun isu pokok yang diangkat dalam wawancara merupakan cermin dari fokus penelitian yang sudah disusun sebelumnya, yaitu Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengembangan Budaya Religius, yang mencakup: (a) Motif Kepala Sekolah dalam Pengembangan Budaya Religius, (b) strategi yang dilakukan dalam pengembangan budaya religius, dan c) implikasi dikembangkannya budaya religius di sekolah.

No Informan Konteks Wawancara

1 Kepala Sekolah a. Profil Sekolah

b. Mengapa kepala sekolah mengembangkan budaya religius c. Landasan dikembangkannya budaya

religius

d. Bentuk-bentuk budaya religius yang dikembangkan

e. Karakteristik budaya religius

f. Nilai-nilai yang tanamkan dalam pengembangan budaya religius

g. Program kerja kepala sekolah berkaitan dengan pengembangan budaya religius

2 Guru

101

h. Langkah-langkah kepala sekolah dalam mengembangkan budaya religius

i. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan budaya religius

j. Pembagian job description kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya dalam pengembangan budaya religius

k. Upaya kepala sekolah dalam membangun komunikasi yang baik dengan bawahan sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam pengembangan budaya religius l. Tantangan yang dihadapi sekolah

dalam pengembangan budaya religius m. Implikasi dikembangkannya budaya

religius di sekolah

n. Bentuk-bentuk dukungan warga sekolah dalam pengembangan budaya

102

religius

o. Bagaimana upaya kepala sekolah dalam menumbuhkan kesadaran warga sekolah dalam mengembangkan budaya religius

3. Dokumentasi.

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non-manusia yang berupa dokumen tertulis, seperti profil sekolah, program kerja Kepala Sekolah, laporan hasil evaluasi. Terdapat beberapa alasan mengapa menggunakan sumber ini, pertama, sumber ini selalu tersedia dan murah. Kedua, rekaman dan dokumen merupakan sumber informasi yang stabil, baik keakuratannya dalam merefleksikan situasi yang terjadi di masa lampau dan dapat dianalisis kembali tanpa mengalami perubahan. Ketiga, dokumen merupakan sumber informasi yang kaya, secara kontekstual relevan dan mendasar dalam konteksnya. Keempat, sumber ini sering merupakan pernyataan yang legal yang dapat memenuhi akuntabilitas.

No Data Dokumen yang diambil

1 Keadaan lembaga a. Profil sekolah

b. Data personel sekolah c. Data sarana dan prasarana

103

sekolah 2 Bentuk bentuk pengembangan

budaya religius

a. Buku panduan b. Jadwal kegiatan c. Foto-foto kegiatan 3 Pendekatan dan Strategi Kepala

Sekolah dalam pengembangan budaya religius

a. Program sekolah

4 Beberapa hal yang berkaitan dengan tantangan yang dihadapi sekolah dalam pengembangan budaya religius

a. Buku laporan kegiatan