• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Menurut Suharsimi Arikunto (2005:100), yang dimaksud metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.

34

Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang akan digunakan, maka teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010:145) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010:226) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi partisipatif, observasi yang terang-terangan dan samar, dan observasi yang tak berstruktur. Selanjutnya Spradley dalam Sugiyono (2010:227) membagi observasi partisipatif menjadi empat, yaitu:

a. Partisipatif pasif (passive participation)

Dalam hal ini peneliti dating di tempat kegiatan orang yang sedang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. b. Partisipatif moderat (moderate participation)

Dalam observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dan orang luar. Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.

35

Dalam observasi ini peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.

d. Partisipatif lengkap (complete participation)

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumberdata. Jadi suasananya sudah natural, peneliti tidak terlihat yang tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang diteliti.

Dalam penelitian ini teknik observasi yang digunakan adalah observasi partisipatif moderat, di mana peneliti terlibat dengan kehidupan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian namun peneliti tidak terlibat dalam semua kegiatan. Tujuan dilakukan observasi adalah untuk mengumpulkan data mengenai pola pengasuhan yang diterapkan di Pondok pesantren Al-Furqon Sanden.

2. Wawancara

Menurut Nasution (2006: 113-114) Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara tidak sekedar percakapan biasa. Dalam interview diperlukan kemempuan mengajukan pertanyaan yang dirumuskan secara tajam, halus, dan tepat, dan kemampuan untuk menangkap buah pikiran orang lain dengan cepat.

Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010:194-199) wawancara dapat dibedakan dalam 2 jenis, yaitu:

36

a. Wawancara terstruktur

Dalam wawancara ini, pertanyaan dan alternative jawaban yang diberikan kepada interview telah ditetapkan terlebih dahulu. Keuntungan dalam pendekatan ini jawaban dapat dengan mudah dikelompokkan dan dianalisis. Kelemahannya adalah pendekatan ini kaku dilakukan, dapat meningkatkan reliabilitas wawancara, tetapi dapat menurunkan kemampuannya mendalami persoalan yang diselidiki.

b. Wawancara tak terstruktur

Wawancara ini adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Informasi atau data yang diperoleh dari wawancara sering bias karena pewawancara tidak dalam keadaan netral (memiliki maksud tertentu) sehingga responden akan memberikan data yang bias.

Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, dimana dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan pedoman wawncara yang telah retsusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permaslahan yang akan ditanyakan.

37

Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk menggali informasi secara langsung dan mendalam dari beberapa informan yang terlibat dalam kegiatan pengasuhan anak di pondok pesantren Al-Furqon Sanden. 3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2010:240) dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang memiliki arti catatan peristiwwa yang sudah lalu. Dokumen bias berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peratiran, kebijakan dan sebagainya. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dal lain-lain.

Teknik dokumentasi merupakan pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Data yang dikumpulkan dengan dokumentasi ini cenderung merupakan data sekunder, sedangkan data-data yang

dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara cenderung

merupakandata primer atau data yang langsung ditetapkan dari pihak pertama (Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2001: 73).

Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tertulis dan nyata meliputi: gambar umum Pondok Pesantren Al-Furqon Sanden, surat ijin penelitian, dan foto-foto yang berkaitan dengan penelitian.

38 E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai instrument yang dapat berhubungan langsung dengan responden dan mempu memahami serta menilai berbagai bentuk dari interaksi dilapangan. Menurut Moleong (2007: 168) kedudukan peneliti dalam penelitian kulitatif adalah merupakan perencanaan, pelaksanan, pengumpulan data, analisis, penafsir data, pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. Instrumen pengumpulan data lainya adalah alat-alat yang digunakan pada proses pengumpulan data penelitian, meliputi: pedoman wawancara dan alat perekam untuk merekam setiap jawaban yang diberikan oleh subjek penelitian pada saat wawancara.

Sesuai dengan metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini, maka instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: lembar observasi, lembar wawancara dan pedoman dokumentasi.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi ini berfungsi untuk mencatat aktivitas, peristiwa dan hal-hal yang dianggap bermakana dan berguna dalam penelitian dengan menggunakan informasi yang berupa catatan harian. Catatan harian, digunakan peneliti untuk mengamati aktivitas dengan mencatat informasi yang didapatkan setiap saat dilapangan.

2. Lembar Wawancara

Sesuai dengan metode wawancara dalam penelitian ini, isi lembar

39

memberikan informasi sebanyak mungkin dari pertanyaan yang diajukan peneliti.

3. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data tertulis dan nyata yang meliputi: gambar umum Pondok Pesantren Al-Furqon Sanden, surat ijin penelitian, dan foto-foto yang berkaitan dengan penelitian.

Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data penelitian

Aspek Indikator Sumber data Teknik

Pola pengasuh

anak (santri) di pondok pesantren

a. Dukungan pengasuh terhadap

santri.

b. Prilaku pengasuh terhadap

santri.

c. Aturan-aturan dan larangan

pengasuh terhadap santri.

d. Kontrol pengasuh dalam

bertindak dan mengambil keputusan.

e. Sikap pengasuh dalam

menghadapi prilaku dan

keinginan santri. Pengasuh pondok pesantren Al-Furqon Observasi, wawancara, dokumentasi

40 F. Analaisis Data

Menurut Moleong (2007: 280) analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Moleong (2007:288) menyatakan bahwa analisis data berjtujuan untuk menyederhanakan hasil olahan data kualitatif disusun secara rinci.

Penelitian ini menggunakan analisis data berdasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan data verifikasi. Sugiyono (2007: 246) Proses siklusnya dapat dilihat ada gambar berikut:

Gambar 2. Komponen dalam Analisis Data (interactive model)

Ada pun langkah-langkah yang di tempuh oleh peneliti dengaan metode tersebut adalah sebagai berikut:

Data collection Conclusion: drawing/verifying Data reduction Data display

41

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah mengumpulkan data sesuai dengan tema. Pengumpulan data ini adalah pola pengasuhan santri di pondok pesantren Al-Furqon Sanden. Data tersebut diambil dari data pengasuh dan santri. Pengumpulan data ini dilakukan dengan observasi dan wawancara.

2. Reduksi data

Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memper pendek dan membuang hal-hal yang tidak penting sehigga kesimpulan penelitian dapat dilaksanakan. Jadi laporan lapangan sebagai bahan disingkat dan disusun lebih sistematis sehingga tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperoleh apabila diperlukan.

3. Penyajian data

Penyajian data adalah peneliti yang melakukan penyajian informasi dari data pengasuh dan santri mengenai pola pengasuhan santri di pondok pesantren Al-Furqon, dalam bentuk teks naratif agar diperoleh penyajian data yang lengkap dari hasil pengumpulan data yang dilakukan. Dalam tahap ini peneliti membuat teks naratif mengenai informasi yang diberikan informan.

4. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah tahap akhir reduksi data dan penyajian data serta peneliti melakukan uji kebenaran setiap makna yang muncul dari

42

data yang diperoleh agar mantap dan benar-benar bisa

dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Dokumen terkait