• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

pada tahun 1890 zaman kekeratonan Blambangan. Tari ini mengambarkan ketergilaan seorang tamu untuk ikut nari dengan penari Gandrung. Penari Gandrung selalu diikuti oleh pemain kluncing yang selalu melawak dengan bentuk lawak-lawakan yang berhubungan dengan tarian Gandrung yang sedang dimainkan. Ciri unsur keistanaan yang terdapat dalam bentuk kesenian Gandrung dapat dibuktikan sampai sekarang, antara lain dalam hal busana (peralatan pakaian), rias dan bentuk-bentuk nyanyiannya. Yaitu teknik pembawaan lagu-lagu atau vokalnya yang memberikan kesan bentuk seni vokal pada zaman kehidupan kerajaan Blambangan zaman dahulu. Selain data tersebut, data bias didapatkan dari sumber tertulis dan informasi-informasi yang berhubungan dengan Tari Gandrung yaitu wawancara, buku, dan makalah.

2. Sumber Sekunder

Sumber sekunder yaitu data yang diperoleh dari informan melalui wawancara mendalam kepada narasumber yaitu, meliputi foto-foto, video tari Gandrung, gerak tari, iringan, rias dan busana serta hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari peneliti adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain untuk lewat dokumen. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakuakan dengan observasi (pengamatan) interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnnya (Sugiyono, 2014: 62-63).

Data penelitian ini akan dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan gabungan (trianggulasi).

1. Observasi

Nasution dalam Sugiyono (2014: 64) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

23   

Sanafiah Faisal dalam sugiyono (2014: 64) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation), dan observasi tak berstruktur (unstructured observation).

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan observasi non partisipatif, dimana peneliti tidak terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber dan penelitian. Observasi non partisipan dipilih karena peneliti hanya mengumpulkan data dari pihak-pihak yang berkaitan dengan objek penelitian.

2. Wawancara Mendalam

Esterberg dalam Sugiyono (2014: 73) mendifenisiakan wawancara sebagai berikut “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting, in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontrusikan makan dalam suatu topik tertentu.

Wawancara digunakan sebagaai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik

pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknnya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2014: 72).

Dalam penelitian ini akan menggunakan wawancara tersetruktur sebagai teknik pengumpulan informasi. Wawancara tersetruktur digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah dipastikan data atau informasi yang akan diperoleh. Peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-prtanyaan yang alternatif jawabannya telah dipersiapkan. Proses wawancara yang dilakukan adalah kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan penelitian “Nilai-nilai Kepahlawanan dalam Tari Gandrung di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur”.

Penelitian ini dilakukan dengan wawancara secara mendalam terhadap 4 narasumber yaitu, dirumah Bapak Slamet Diharjo, S.Sn yang beralamatkan Desa Kemiren RT 04 RW 6, Kecamatan Glagah Banyuwangi Jawa Timur. Ibu Wiwik Sumarti yang beralamatkan Gambiran Krajan1 RT 03 RW 04, Gambiran Banyuwangi Jawa Timur. Bapak Sugiyanto yang beralamatkan Tempurejo RT 01 RW 01, Gambiran Banyuwangi Jawa Timur, dan Bapak Kasiyadi yang beralamatkan di Tempurejo RT 01 RW 01, Gambiran Banyuwangi Jawa Timur. Pengambilan dokumentasi Tari Gandrung dilakukan pada tanggal 2 Maret 2016 di Sanggar Ibu Wiwik. Wawancara ini berlangsung di lokasi yang berbeda dan waktu yang berbeda

25   

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studio dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2014: 82).

Pedoman studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi data-data yang diperoleh dari penelitian di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti akan melihat secara langsung sejarah tari Gandrung. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan perekam audio dan visual, kamera, dan catatan pribadi untuk mengumpulkan data. Pedoman studi dokumentasi ini digunakan untuk mengingat kembali bagian-bagian yang diuraikan oleh peneliti. Selain itu, dokumentasi yang menunjang juga digunakan dalam penelitian “Nilai-nilai Kepahlawanan dalam Tari Gandrung di Kabupaten Banyuwang Jawa Timur”.

4. Uji Keabsahan Data

Uji Keabsahan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Wiliam Wierma dalam Sugiyono (2014: 125) mengatakan bahwa Triangulation is qualitativecross-validation. It assessesthe sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data sollection procedures.

Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Peneliti mencari data lebih dari satu sumber sebagai pembanding antara informan yang satu dengan yang lain, yaitu dengan pengamatan-pengamatan dan wawancara dengan narasumber. Hal itu juga dijadikan peneliti sebagai pembanding antara hasil observasi dan wawancara.

Dokumen terkait