METODE PENELITIAN
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiono (2010: 308) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Sedangkan menurut Herdiansyah (2010: 116), dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa metode pengumpulan data, antara lain wawancara, observasi, dokumentasi, dan focus group discussion.
Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang diperlukan, maka digunakan berbagai cara pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Banister yang dikutip oleh Herdiansyah (2010: 131), observasi adalah memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju. Sedangkan menurut Cartwright & Cartwright, observasi adalah proses melihat, mengamati dan mencermati serta merekam perilaku secara sitematis untuk suatu tujuan tertentu (Herdiansyah, 2010: 131).
Dari dua definisi tersebut, observasi berarti suatu kegiatan untuk mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Perilaku yang diobservasi adalah perilaku yang dapat dilihat,
64
didengar, diukur, dan dihitung. Data-data yang diambil dari hasil observasi memberikan manfaat berupa mengecek kebenaran data dari kemungkinan ada data yang menyimpang dari hasil wawancara maupun metode lain.
Dalam penelitian, peneliti menggunakan observasi non partisipan, yaitu peneliti tidak ikut berpartisipasi, tidak terlibat dan berinteraksi secara langsung dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul, tetapi peneliti melakukan observasi tentang kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan pelatihan keterampilan membatik yang berlangsung di BLK Bantul tersebut.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil BLK Bantul; kondisi pengelola, pelatih dan warga belajar BLK Bantul; kondisi masyarakat Bantul yang kurang berdaya dan kurang cinta terhadap batik; perencanaan program pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; pelaksanaan program pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; evaluasi program pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; output dan outcome dari pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; faktor pendukung dan penghambat pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; sarana/fasilitas dan pendanaan dalam pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; kondisi masyarakat Bantul yang berdaya dan cinta terhadap batik setelah dilaksanakan pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; dan lain-lain.
65
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah melihat dan manganalisis dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Menurut Herdiansyah (2010: 143), dokumentasi adalah metode untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subyek melalui media tertulis dan dokumen lainnya yang dibuat dan dibuat oleh subyek yang bersangkutan.
Dokumentasi penelitian ini berhubungan dengan masalah penelitian untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari hasil wawancara. Dokumentasi ini diambil dari data-data dan catatan yang ada di BLK Bantul.
Dokumentasi dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui profil BLK Bantul; kondisi pengelola, pelatih dan warga belajar BLK Bantul; kondisi masyarakat Bantul yang kurang berdaya dan kurang cinta terhadap batik; program pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul, pelatihan keterampilan membatik sebagai upaya pemberdayaan masyarakat; faktor pendukung dan penghambat pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; sarana/fasilitas dan pendanaan dalam pelatihan keterampilan membatik; kerjasamana BLK Bantul dengan pihak lain; kondisi masyarakat Bantul yang berdaya dan cinta terhadap batik setelah dilaksanakan pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; dan lain-lain.
3. Wawancara
Dalam penelitian kualitatif, wawancara merupakan metode pengumpulan data yang paling sering digunakan, seolah menjadi ikon dalam
66
metode pengumpulan data penelitian kualitatif. Menurut Moloeng, wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Sedangkan menurut Gorden, wawancara merupakan percakapan antara dua orang yang salah satunya bertujuan untuk menggali dan mendapatkan informasi untuk suatu tujuan tertentu. Berbeda dengan Stewart & Cash yang mendefinisikan wawancara sebagai sebuah interaksi yang didalamnya terdapat pertukaran atau berbagi aturan, tanggungjawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi. Wawancara bukanlah kegiatan ketika satu orang berbicara dan yang lain hanya mendengarkan (Herdiansyah, 2010: 118).
Bentuk wawancara ada tiga, yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur (Herdiansyah, 2010: 121). Wawancara dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara jenis semi terstruktur. Tujuan dari jenis wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
Menurut Malinowski wawancara tak berstruktur digunakan sebagai upaya untuk memahami prilaku yang kompleks anggota masyarakat tanpa menekankan sejumlah kategorisasi terlebih dahulu yang bisa membatasi ruang lingkup penelitian (Bungin, 2011 : 134)
67
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap kepala BLK, para staf BLK, tenaga pendidik fungsional dan warga belajar. Maksud dari wawancara tersebut adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi sehingga data yang diperoleh dapat diakui kebenarannya.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil BLK Bantul; kondisi pengelola, pelatih dan warga belajar BLK Bantul; kondisi masyarakat Bantul yang kurang berdaya dan kurang cinta terhadap batik; upaya pemerintah Kabupaten Bantul dalam pemberdayaan masyarakat; program pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; output dan outcome dari pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; pelatihan keterampilan membatik sebagai upaya pemberdayaan masyarakat; faktor pendukung dan penghambat pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; sarana/fasilitas dan pendanaan dalam pelatihan keterampilan membatik; kerjasamana BLK Bantul dengan pihak lain; kondisi masyarakat Bantul yang berdaya dan cinta terhadap batik setelah dilaksanakan pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul; dan lain-lain.
68
Tabel teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data
No. Aspek Sumber Data Teknik
1. Profil BLK Bantul Pengelola Observasi,
Wawancara, Dokumentasi 2. Kondisi pengelola, pelatih dan warga
belajar BLK Bantul Pengelola, Pelatih, Warga Belajar Observasi, Wawancara, Dokumentasi
3. Kondisi masyarakat Bantul yang
kurang berdaya dan kurang cinta terhadap batik Pengelola, Masyarakat (Warga Belajar) Observasi, Wawancara, Dokumentasi
4. Upaya pemerintah dalam
pemberdayaan masyarakat
Pengelola Wawancara
5. Program pelatihan keterampilan
membatik di BLK Bantul a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Evaluasi Pengelola, Pelatih, Warga Belajar Observasi, Wawancara. Dokumentasi
6. Output dan outcome dari pelatihan
keterampilan membatik Pengelola, Pelatih, Warga Belajar Observasi, Wawancara
7. Pelatihan keterampilan membatik
sebagai upaya pemberdayaan masyarakat Pengelola, Pelatih, Warga Belajar Wawancara, Dokumentasi
8. Faktor pendukung dan penghambat
pelatihan keterampilan membatik di BLK Bantul Pengelola, Pelatih, Warga Belajar Observasi, Wawancara, Dokumentasi 9. Sarana/fasilitas dan pendanaan dalam
pelatihan keterampilan membatik
Pengelola, Pelatih, Warga Belajar Observasi, Wawancara, Dokumentasi
10. Kerjasamana BLK Bantul dengan
pihak lain
Pengelola, Pelatih
Wawancara, Dokumentasi
11. Kondisi masyarakat Bantul yang
berdaya dan cinta terhadap batik
Pengelola, Masyarakat (Warga Belajar) Observasi, Wawancara, Dokumentasi
69 F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen penelitian utama dan dibantu oleh alat-alat pengumpul data yang lain seperti pedoman dokumentasi, pedoman observasi, pedoman wawancara, kamera, dan alat tulis lainnya.