• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

C. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat tiga tahapan besar pada prosedur pengumpulan data yang peneliti lakukan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan, diantaranya mengidentifikasi masalah penelitian, pembuatan proposal penelitian, mengikuti seminar proposal, dan perbaikan proposal hasil seminar proposal, kegiatan tersebut termasuk studi pendahuluan. Selanjutnya peneliti menggunakan perangkat pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini dan instrumen tes representasi matematis kemudian mengkonsultasikannya kepada pembimbing.

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), bahan ajar, buku paket, dan soal tes. Adapun kualitas perangkat pembelajaran:

a. Validasi

perangkat pembelajaran berbasis model Problem Based learning terlihat dari penilaian validator, tingkat validitas RPP berada pada kriteria baik dengan skor rata-rata 4,10 , tingkat validitas LKPD berada pada kriteria sangat baik dengan skor rata-rata 4,32 , tingkat validitas Bahan Ajar berada pada kriteria sangat baik dengan skor rata-rata 4,38, dan tingkat validitas Lembar Evaluasi berada pada kriteria sangat baik dengan skor rata-rata 4,37.

Keseluruhan perolehan nilai rata-rata menunjukkan perangkat pembelajaran berada pada kriteria valid sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan dan antara komponen dalam perangkat pembelajaran yang dikembangkan konsisten saling mendukung satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa valid berdasarkan isi, sesuai dengan silabus materi relasi dan fungsi. Dan juga valid berdasarkan konstruk, sesuai dengan karakteristik atau prinsip kurikulum 2013, serta valid berdasarkan bahasa, sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

b. Kepraktisan Perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikatakan praktis apabila praktisi menyatakan secara teori bahwa perangkat tersebut dapat diterapkan dan dilaksanakan secara nyata di lapangan. Selain itu kriteria praktis juga dilihat dari respon guru. Dari hasil analisis respon guru didapat bahwa rata-rata totalnya adalah 4,17 dengan kriteria sangat baik. Sehingga perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikatan praktis/ mudah digunakan.

Perangkat pembelajaran yang akan digunakan telah valid dan praktis maka selanjutnya peneliti mencari guru yang mau menggunakan perangkat yang dibuat peneliti, setelah peneliti menemui guru disekolah MTs yang mau menggunakanya lalu peneliti mengkonsultasikannya dengan guru disekolah tersebut yang akan mengajar menggunakan perangkat yang sudah peneliti rancang dan peran peneliti hanya sebagai observer, peneliti melakukan uji coba perangkat dan instrumen pada siswa yang telah memperoleh materi yang akan diujikan, hasil uji coba dianalisis menggunakan N-Gain, dan Uji t.

46

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan populasi dan sampel (siswa MTs kelas VIII) yang akan dijadikan subjek penelitian, lalu mengurus surat izin ke Fakultas dan Dapartemen Agama untuk diserahkan kepada pihak sekolah dan meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian pada sekolah tersebut. Selanjutnya menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, diberikan simulasi awal terhadap pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dengan materi fungsi dan dilanjutkan dengan pemberian pretest pada setiap kelas.

Simulasi dilakukan sebagai testimoni guru terhadap langkah awal penggunaan perangkat pembelajaran dengan model Problem Based Learning agar guru terbiasa menggunakan perangkat pembelajaran tersebut dan menjadi luwes dalam setiap pertemuan pada materi Persamaan Garis Lurus.

Kegiatan selanjutnya adalah pemberian perlakuan pada setiap kelas masing-masing berupa pembelajaran dengan model Problem Based Learning pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol yang diajarkan oleh guru sekolah tersebut. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai observer baik dikelas eksperimen maupun dikelas kontrol. Setiap selesai satu pertemuan guru dan peneliti selalu mengevaluasi kekurangan yang harus diperbaiki untuk pertemuan selanjutnya dan dilakukan sampai pertemuan terahir.

Setelah kegiatan pembelajaran telah selesai dilakukan, setiap kelas diberikan posttest dengan tujuan melihat peningkatan kemampuaan representasi matematis siswa setelah memperoleh pembelajaran dengan model Problem Based

Learning dan peningkatan kemampuaan representasi matematis siswa dengan

pembelajaran konvensional. 3. Tahap pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk terlaksananya penelitian tersebut adalah sebagai berikut

a. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.5 Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data-data dalam sebuah penelitian. Dalam observasi ini, objek yang diamati kemampuan guru mengajar menggunakan perangkat yang peneliti berikan. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kemampuan guru mengajar dalam meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa melalui lembar observasi yang indikatornya sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran model Problem Based Learning.

Lembar observasi dalam penelitian ini yaitu lembar observasi kemampuan guru mengajar. Lembar observasi kemampuan guru mengajar telah dikonsultasikan dengan pembimbing dan telah di validasi oleh dosen. Lembar observasi kemampuan guru mengajar diisi oleh observer saat pembelajaran sedang berlangsung.

b. Tes

Tes merupakan latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

____________

7 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 45.

48

individu atau kelompok.6 Adapun bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis. Tes tertulis yang dimaksud adalah tes kemampuan representasi matematis berbentuk uraian.

Tes berbentuk uraian yang dilakukan sebanyak dua kali, tes pertama berupa

pre-test yang terdiri dari beberapa soal yang bertujuan melihat kemampuan awal

siswa. Tes yang kedua berupa post-test yang terdiri dari beberapa butir soal yang bertujuan untuk melihat tingkat kemampuan representasi matematis siswa setelah diterapkan model Problem Based Learning.

Dokumen terkait