• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A Pendekatan dan Metode Penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data

Hasil yang didapat dalam sebuah penelitian kualitatif, akan sangat besar dipengaruhi oleh ketelitian dan kelengkapan data yang dikumpulkan, peneliti yang merupakan instrument paling utama dalam kegiatan observasi untuk mengumpulkan data dan untuk itu diupayakan selama mungkin untuk terlibat secara langsung atau hadir dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh objek yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh bersifat natural dan tidak menjadi data atau informasi yang dibuat-buat. Kegiatan yang dimaksudkan adalah kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan staf dan guru dalam kegiatan rapat guru mata pelajaran ataupun dalam kegiatan yang lainnya, yang dianggap akan menambah informasi tentang kajian yang sedang diteliti.

74Sugyono, Metode, h. 298.

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan hasil penelitian yang dilakukan nantinya, maka teknik pengumpulan data yang akan peneliti lakukan adalah:

1. Observasi

Observasi atau lebih dikenal dengan pengamatan adalah suatu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan menulis hal-hal yang diamati. Dalam observasi ini yang dicatat dan diamati adalah hal-hal yang berhubungan secara langsung dengan yang diteliti. Peneliti melakukan pengamatan langsung pada tempat penelitian secara terang-terangan terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan di MTs Darul Ulum Budi Agung Kecamatan Medan Marelan yaitu pada saat berlangsungnya rapat rutin yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan tenaga pendidik, pada saat upacara bendera yang dilakukan pada setiap hari senin dan hari-hari besar jika memungkinkan, serta pada saat dilakukannya kegiatan pengajian setiap hari jum’at pagi, hal demikian dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap. Dengan tujuan agar memperoleh data yang lebih valid dan menghindari masuknya persepsi orang lain dalam hasil observasinya tentang komunikasi kepala sekolah dengan guru untuk meningkatkan kinerja guru di MTS Darul Ulum Budi Agung Kecamatan Medan Marelan, peneliti terlibat dalam kegiatan yang ada untuk mengobservasi kegiatan kepala sekolah, serta mengobservasi aktivitas yang berkenaan untuk mengamati implementasi komunikasi kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua orang pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu75.

Wawancara dipandang sebagai alat pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan persetujuan penyelidikan.76 Wawancara dilakukan dengan pedoman wawancara yang dibuat

75Lexy. J. Moleong, Metodologi, h. 3.

berdasarkan kisi-kisi pengumpulan data. Pedoman yang disusun sangat diperlukan dalam proses berjalannya wawancara sehingga wawancara tetap berada dalam konteks fokus permasalahan yang akan diteliti, akan tetapi tidak menuntut kemungkinan pertanyaan akan mengikuti luas atau sempitnya jawaban yang diberikan oleh informan. Wawancara dengan subjek penelitian diharapkan dapat berjalan secara natural seperti halnya percakapan yang dilakukan sehari-hari, hal ini dilakukan agar terjalin kedekatan emosional antara peneliti dengan subjek penelitian. Jika hasil yang diperoleh masih dianggap kurang, maka wawancara dapat dilakukan pada waktu lain sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam hal ini dilakukan wawancara dengan:

a) Ketua yayasan pendidikan Budi Agung Kecamatan Medan Marelan, wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan ketua yayasan untuk meningkatkan kinerja guru di MTs Budi Agung Kecamatan Medan Marelan.

b) Kepala MTs Darul Ulum Budi Agung Kecamatan Medan Marelan, untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan staf pimpinan untuk meningkatkan kinerja guru di MTs Budi Agung Kecamatan Medan Marelan.

c) Wakil kepala MTs Darul Ulum Budi Agung Kecamatan Medan Marelan, untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan staf pimpinan untuk meningkatkan kinerja guru di MTs Budi Agung Kecamatan Medan Marelan.

d) Guru MTs Darul Ulum Budi Agung Kecamatan Medan Marelan, wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi komunikasi kepala sekolah dengan guru untuk meningkatkan kinerja guru di MTs Budi Agung Kecamatan Medan Marelan.

e) Pengawas pendidik di MTs Darul Ulum Budi Agung Kecamatan Medan Marelan, wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi

mengenai implementasi komunikasi kepala sekolah dengan pengawas pendidik untuk meningkatkan kinerja guru di MTs Budi Agung Kecamatan Medan Marelan. Hal ini juga dilakukan sebagai pembuktian informasi yang diperoleh sebelumnya

Sebelum melakukan kegiatan wawancara tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu mempersiapkan materi yang akan dipertanyakan, menentukan subjek yang tepat, memilih teknik yang tepat dalam melakukan wawancara seperti waktu dan lainnya, serta mempersiapkan alat yang dianggap dapat membantu proses wawancara di antaranya kertas, pulpen, dan bila perlu mempersiapkan alat perekam suara agar lebih memudahkan peneliti dalam melakukan proses wawancara pada saat berlangsungnya penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian.

3. Dokumentasi

Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, selain observasi dan juga wawancara di atas, juga dapat digunakan studi dokumen untuk memperoleh informasi dalam suatu penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto bahwa dokumentasi adalah cara untuk mencari data mengenai hal-hal yang variabelnya berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya.77 Adapun data dokumen dalam penelitian berupa

dokumen resmi yang dimiliki oleh pihak yayasan Budi Agung yang berhubungan dengan implementasi komunikasi kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru seperti daftar hadir guru selama satu semester, berita acara rapat guru, agenda kegiatan sekolah, kalender pendidikan, program tahunan, program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar kerja siswa, dokumen tindak lanjut hasil evaluasi, nama peserta didik, dan dokumen-dokumen lainnya yang membantu peneliti untuk menggali informasi terkait komunikasi kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru.

77Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 132.