• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dan penetapan angka kelayakan berdasarkan Instrumen Verifikasi SMK Penyelenggara Ujian Praktek Kejuruan tahun 2009/2010 dari BSNP. Skor 3 sangat layak, skor kurang dari 3 dan lebih atau sama dengan 2 layak, skor kurang dari 2 belum layak . Peralatan utama yang digunakan adalah 19 jenis alat terdiri dari : Unit kendaraan berbahan bakar bensin, Unit kendaraan berbahan bakar solar, Caddy Tools sets, Multi tester,Timing light petrol, Timing light diesel, Tacho /dwell tester, Feeler gauge, Outside

for diesel engine, Clamp on meter, Hydraulic floor jack (dongkrak buaya), Hydraulic floor crane (Pengangkat mesin). Peralatan bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 jenis alat terdiri dari : Meja kerja, Battery charger, Crimping tools, Jack stand, Trolley, Compressor, Impact screw driver, Surface plate, Armature growler, In/ex circlip pliers, Piston ring compressor, Piston ring expander, Valve spring compressor. Penelitian ini menggunakan metode interview, observasi dan dokumentasi.

1. Interview / wawancara

“Interview adalah sebuah dialog (interview) yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interview)” (Suharsimi Arikunto, 2002:14).

“Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan dan menemukan apa yang terdapat di dalam pikiran orang lain. Kita melakukannya untuk menemukan sesuatu yang tidak mungkin kita peroleh melalui pengamatan secara langsung” (Patton, 1980 dalam Mantja, 2005: 57).

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara bebas terkontrol artinya wawancara dilakukan secara bebas sehingga diperoleh data yang luas dan mendalam tetapi masih memperhatikan unsur terpimpin pada persoalan-persoalan yang diteliti, dalam hal inilah pedoman wawancara digunakan.

“Pedoman wawancara pada umumnya memberikan kesempatan timbulnya respon terbuka dan cukup luas bagi pengamat atau pewawancara untuk memperhatikan dan mengumpulkan data mengenai dimensi dan topik yang tak terduga oleh peneliti” (Bogdan dan Biklen, 1984 dalam Mantja, 2005: 57).

Seperti halnya dalam teknik pengumpulan data dengan observasi, maka dalam wawancara inipun hasilnya dicatat dan direkam untuk menghindari terjadinya kesesatan recording. Di samping itu peneliti juga menggunakan teknik recall (ulangan) yaitu menggunakan pertanyaan yang sama tentang suatu hal guna memperoleh kepastian jawaban dari responden. Apabila hasil jawaban pertama dan selanjutnya sama maka dapat dijadikan data yang sudah final.

diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu” (Lexy J. Moleong (2004:186). Dalam wawancara ini menggunakan teknik terstruktur karena pokok pokok pertanyaan diatur secara terstruktur, dan dibuat kerangka dan garis besarnya sebelum berada di lapangan, sehingga pertanyaan akan lebih terarah dan berkembang sesuai dengan kebutuhan data.

“Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan” (H.B. Sutopo, 2002:58). Tujuan utama melakukan wawancara adalah menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya.

Wawancara di dalam penelitian kualitatif dilakukan secara tidak terstruktur (disebut sebagai wawancara mendalam) karena peneliti “merasa tidak tahu apa yang belum diketahuinya”. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open –ended”, mengarah pada kedalaman informasi, dan dengan cara tidak formal terstruktur, guna menggali pandangan subyek yang sangat bermanfaat.

Interview atau wawancara digunakan oleh peneliti agar memperoleh data mengenai perlengkapan bengkel otomotif SMK swasta di Karanganyar, sebagai contoh lihat lampiran 2 halaman 136. Data yang diharapkan dari hasil wawancara dengan materi 10 alat yaitu : Unit kendaraan berbahan bakar bensin, Unit kendaraan berbahan bakar solar, Caddy Tools sets,Timing light Petrol,Tacho/dwell tester, Radiator cup tester, Clamp on meter, Hydraulic floor crane (Pengangkat mesin/derek mesin), Surface plate, Armature growler.

2. Observasi

“Observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukaan secara sistematis, dengan prosedur yang standar” (Suharsimi Arikunto, 2002:197). Tujuan penggunaan metode observasi yaitu peneliti dapat mengadakan pengukuran terhadap objek melalui pengamatan secara langsung. Sehingga

“Teknik observasi digunakan untuk menggali sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar” (H.B. Sutopo, 2002:64). “Teknik pengamatan didasarkan atas pengamatan didasarkan atas pengamatan secara langsung, memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi keadaan sebenarnya” (Guba dan Lincoln yang dikutip Lexy J. Moleong, 2004:125). Dalam penelitian ini, observasi atau pengamatan dilakukan dengan cara peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian dan melakukan pengecekan dokumentasi atau arsip peralatan bengkel otomotif SMK swasta dengan kenyataan-kenyataan yang ada pada bengkel otomotif SMK swasta di Karanganyar.

Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan perlengkapan bengkel otomotif SMK swasta di Karanganyar, sebagai contoh lihat lampiran 3 halaman 157. Data yang diharapkan dari hasil observasi dengan materi 12 alat yaitu : Feeler gauge, Outside micrometer, Torque wrench, Injector tester, Compression testerfor petrol engine, Compression tester for diesel engine, Hydraulic floor jack (Dongkrak buaya), Meja kerja, Crimping tools, Trolley, Compressor, Impact screw driver.

3. Dokumentasi

“Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya” (Suharsimi Arikunto, 2002:131). “Sedangkan analisis dokumen adalah penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumenkan dalam rekaman baik gambar, suara, tulisan atau lain-lain” (Suharsimi Arikunto, 2002:321).

Dalam penelitian ini dokumentasi juga dipergunakan sebagai bahan pelengkap dalam analisis data dan evaluasi maupun kesimpulan dalam berbagai tahapan-tahapan penelitian sampai pada kesimpulan akhir.

Dalam penelitian kualitatif data dokumen biasanya dianggap sebagai data sekunder, karena data primer adalah data yang diperoleh langsung dari tangan

teknik pengumpulan dan wawancara, melainkan juga dengan teknik dokumentasi, walaupun kedua teknik itu dianggap sebagai teknik utama yang merupakan teknik yang paling dominan dipergunakan. Berbagai jenis informan juga dapat diperoleh melalui dokumentasi, seperti surat-surat resmi, catatan rapat, laporan-laporan, artikel media, klipping, proposal, agenda, memoranda, laporan perkembangan (progress report) yang dipandang relevan bagi penelitian yang sedang dikerjakan. Di bidang pendidikan dokumen itu dapat berupa buku induk, rapor, studi kasus, model satuan pelajaran guru, dan sebagainya.

Salah satu dokumen yang juga dianggap penting sangat pribadi, yang berupa pengalaman, curahan perasaan dan pikiran tentang berbagai hal, baik yang menyangkut dirinya maupun orang lain dan lingkungannya.

Analisis dokumen digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong serta dokumentasi bersifat alamiah sesuai dengan konteks lahiriyah tersebut. Pengumpulan data melalui teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, Dengan analisis dokumentasi ini diharapkan data yang diperlukan benar-benar valid. Metode ini dipergunakan untuk mencari data jumlah karyawan, data pendaftar, data kelulusan, data sarana-prasarana dan catatan-catatan lain yang relevan dengan permasalahan penelitian (Lexy J. Moleong, 2007: 160).

“Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat di lokasi” (H.B. Sutopo, 2002:185).

”Dokumen adalah setiap bahan tertulis dan film. Pengertian arsip adalah dokumen tertulis yang berasal dari komunikasi (Surat Menyusun Akta, dsb ) yang dikeluarkan instansi resmi yang disimpan dan dipelihara di tempat khusus sebagai referensi” (Guba dan Lincoln yang dikutip Lexy J. Moleong, 2004:157). Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti menggunakan teknik dokumentasi karena dapat digunakan untuk mencari data-data yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian.

Karanganyar, sebagai contoh lihat lampiran 4 halaman 162. Data yang didapat dari dokumentasi diharapkan 10 alat berasal dari: Multi tester, Timing light Petrol, Vernier caliper, Dial indicator + stand, Battery charger, Jack stand, In/ex circlip pliers, Piston ring compressor, Piston ring expander, Valve spring compressor.

Untuk membuat pedoman wawancara, observasi maupun dokumentasi mengacu pada Badan Standar Nasional Pendidikan tentang Instrumen Verifikasi SMK Penyelenggara Ujian Praktek Kejuruan, lihat lampiran 5 halaman 172

Dokumen terkait