• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

Dalam dokumen S ADP 1005772 Chapter3 (Halaman 29-34)

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan guna menunjang penelitian.

Riduwan (2013:69) mengemukakan bahwa “teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan sehingga mendapatkan data yang reliabel dan valid.”

Mohammad Ajid Abdul Majid, 2014

Kontribusi komunikasi interpersonal kepala sekolah Terhadap produktivitas kerja guru Sekolah menengah kejuruan negeri di kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini melalui angket/kuisioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Berikut ini dipaparkan terkait teknik pengumpulan data yang peneliti tempuh, yaitu:

1. Angket (Kuisioner)

Sugiyono (2012:162) mengemukakan bahwa “angket/kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.”

Adapun jenis angket yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Sebagaimana diungkapkan oleh Sukmadinata

(2012:219) bahwa “angket tertutup, pertanyaan dan pernyataan telah

memeiliki alternative jawaban yang tinggal dipilih oleh responden.”

Selanjutnya Arikunto (2006:152) mengemukakan kelebihan dari digunakannya angket/kuisioner dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti;

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden;

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden;

d. Dapat dibuat anonym, sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu untuk menjawab; dan

e. Dapat dibuat standar sehingga semua repsonden dapat diberi pernyataan atau pertanyaan yang benar-benar sama.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ketika melakukan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi hal-hal yang Akan mendukung dan menguatkan penelitian yang dilakukan. Sebagaimana

diungkapkan oleh Arikunto (2006:155) bahwa “wawancara adalah sebuah

Mohammad Ajid Abdul Majid, 2014

Kontribusi komunikasi interpersonal kepala sekolah Terhadap produktivitas kerja guru Sekolah menengah kejuruan negeri di kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

narasumber.” Selanjutnya Sugiyono (2013:194) juga mengemukakan hal

yang sama terkait wawancara, bahwa:

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengatuhi hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil Adapun jenis wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur, karena pada teknisnya peneliti hanya melakukan wawancara satu sampai dua kali pada responden yang sama untuk mengidentifikasi permasalahan sebagai bahan pertimbangan untuk penulisan latar belakang dan peneliti melakukan wawancara terbatas pada hal-hal umum yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

3. Studi Dokumentasi

Dalam rangka mengumpulkan data, peneliti tidak hanya berpatok pada angket/kuisioner maupun wawancara, tetapi peneliti juga melakukan studi dokumentasi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto (2006:158) bahwa :

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Data yang terkumpul tidak akan memberikan banyak makna jika data tersebut tidak dianalisis. Dengan melakukan analisis data, akan diperoleh kesimpulan atas masalah yang diteliti, baik berupa implikasi maupun

Mohammad Ajid Abdul Majid, 2014

Kontribusi komunikasi interpersonal kepala sekolah Terhadap produktivitas kerja guru Sekolah menengah kejuruan negeri di kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rekomendasi untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Adapun tahapan analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Seleksi data peneliti lakukan setelah data terkumpul. Proses seleksi data merupakan kegiatan awal dalam analisis data dimana peneliti memeriksa kembali kelengkapan data yang dibutuhkan guna menunjang penelitian yang dilakukan, juga memerika kelengkapan angket yang telah terkumpul setelah disebarkan oleh peneliti. Adapun tahapan yang dilakukan dalam proses seleksi data sebagai berikut:

a. Peneliti memeriksa jumlah angket yang terkumpul agar sama dengan jumlah angket yang disebarkan,

b. Setelah angket dihitung jumlahnya, peneliti memeriksa semua item pernyataan telah dijawab oleh responden dan tidak ada yang terlewat serta sesuai dengan prosedur pengisisan angket, dan

c. Memeriksa data yang layak untuk diolah dan sesuai kebutuhan peneliti.

2. Klasifikasi Data

Tahap kedua setelah seleksi data, adalah klasifikasi data. Pada tahap ini peneliti mengklasifikasikan data yang telah didapatkan berdasarkan variabel penelitian. Adapun data yang didapatkan berupa angket dikelompokkan oleh peneliti berdasarkan variabelnya lalu diberikan skor pada setiap alternatif jawaban menggunakan skala Likert. Tujuan dari pemberian skor ini adalah agar peneliti mengetahui kecenderungan skor responden atau item pernyataan pada dua variabel yang diteliti. Adapun jumlah skor yang diperoleh adalah

Mohammad Ajid Abdul Majid, 2014

Kontribusi komunikasi interpersonal kepala sekolah Terhadap produktivitas kerja guru Sekolah menengah kejuruan negeri di kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

skor mentah dari setiap variabel yang selanjutnya akan diolah lagi oleh peneliti menjadi data baku sebagai dasar proses pengolahan data.

3. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-rata (Weight Means Scored)

Teknik WMS digunakan untuk menghitung kecenderungan rata-rata variabel penelitian dan menentukan kriteria atas rata-rata yang didapatkan dari jawaban responden. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam menghitung WMS sebagai berikut:

a. Memberikan bobot nilai pada setiap alternatif jawaban item pernyataan,

b. Menghitung jumlah frekuensi pada setiap alternatif jawaban,

c. Menjumlahkan skor yang didapatkan pada setiap item pernyataan dikalikan bobot nilai pada setiap alternatif jawaban, dan

d. Menghitung rata-rata setiap item pernyataan dengan rumus : X=

Keterangan :

X = Nilai rata-rata yang dicari

X = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot setiap alternatif kategori)

N = Jumlah responden.

e. Menentukan kriteria setiap item pernyataan sebagai berikut:

Tabel 3.9

Mohammad Ajid Abdul Majid, 2014

Kontribusi komunikasi interpersonal kepala sekolah Terhadap produktivitas kerja guru Sekolah menengah kejuruan negeri di kota bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

Variabel X Variabel Y

Dalam dokumen S ADP 1005772 Chapter3 (Halaman 29-34)

Dokumen terkait