• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara mendalam

Dalam dokumen GAYA HIDUP FANSCLUB TERHADAP IDOLANYA (Halaman 43-50)

METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara mendalam

Proses pengumpulan data dengan mengajukan berbagai pertanyaan secara langsung dengan informan yang dianggap mengetahui secara rinci permasalahan penelitian berkaitan bagaimanaLife style(Gaya Hidup)Fansclub terhadap idolanya Metode ini dilakukan agar mendapatkan data yang lebih lengkap.

2. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung ke lokasi tempat VirginityLampung berada.

3. Dokumentasi

Bahan dokumen foto yang diperoleh dari objek penelitian yang menggambarkanLife style(Gaya Hidup)VirginityLampung.

4. Studi kepustakaan (studi literatur)

Studi kepustakaan digunakan sebagai penunjang landasan teori yang ada dalam penulisan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan data atau keterangan dengan cara membaca berbagai macam buku literatur maupun artikel yang ditulis oleh para ahli yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan landasan serta pengertian secara teoritis dan mendalam.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2005:248).

Proses analisis data kualitatif dilakukan dengan tahap sebagai berikut : 1. Reduksi Data

Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, mengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dimana setelah peneliti memperoleh data, harus lebih dulu dikaji kelayakannya dengan memilih data mana yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian ini.

2.Display(Penyajian Data)

Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang disesuaikan dan diklarifikasi untuk mempermudah peneliti dalam menguasai data dan tidak terbenam dalam setumpuk data.

3.Verifikasi(Menarik Kesimpulan)

Kesimpulan selama penelitian berlangsung makna-makna yang muncul dari data yang di uji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya sehingga diperoleh kesimpulan yang jelas kebenaran dan kegunaannya.

91 .

Gambar7. Model Rangkuman Pembahasan

Gaya HidupFansclubTerhadap Idolanya dalamFansclub VirginityLampung

Makna yang dikomunikasikan

Fansclub VirginityLamoung melalui atribut fashion/style.

T-Shirt, Polo-Shirt, kaos

Virginitydan berkalung kartu tanda tanda anggota

VirgintyLampung, memakai gelang-gelangan serta gaya rambut seperti potongan

seorang laki-laki

Dimaknai untuk menunjukkan identitas

dan kekreatifan

VirginityLampung untuk meniru sosok

Media sebagaicara untuk menyampaikan seberapa besar rasa ngefans/pengidolaa n terhadap sosok

idolanya.

Ekspresi dari sosok

idolanya. Penggunaan istilah

berkomunikasi

Kecendrungan pemahaman

VirginityLampung terhadap sosok idolanya ialah : enerjik, aktraktif,

riang dan gimbira.

Hampir sama seperti kebanyakan

orang, menggambarkan suasana hati yang dirasakan pada saat

itu.

Berhubung mereka (The Virgin)public figure, mereka

pandai menutupinya di atas panggung ataupun di depan

para penggemarnya.

Istilah-istilah mengenaiFansclub

VirginityLampung dan hanya diketahui

Fansclub Virginity Lampung saja. Istilah-istilah yang dipakai dan diketahui oleh komunitas, Fansclublainnya maupun orang lain.

Setelah penulis mendapatkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis menggunakan penelitian terdahulu yang penulis cantumkan di Bab II sebagai perbandingan dan pengujian secara empirik hasil yang telah didapat dengan hasil-hasil penelitian yang lain. Ilmu merupakan sesuatu yang berkembang terus menerus seiring berkembangnya zaman. Sehingga diperlukan referensi penelitian terdahulu untuk mencegah penduplikasian maupun pengulangan penelitian.

Seperti dapat dilihat dari penelitian terdahulu di Bab II mengenai gaya hidup seseorang dari hasil peniruan sosok idolanya di dalam suatu komunitas ataupun Fansclubdan sebagainya yang berkaitan. Menandakan ketertarikan orang-orang meneliti suatu yang berhubungan gaya hidup seseorang dari hasil peniruan sosok idolanya di dalam suatu komunitas maupun Fansclub. Dalam penelitihan seperti ini merupakan suatu fenomena yang sekarang sedang tren di tengah masyarakat kita. Untuk itu, penulis sangat tertarik untuk menambahkan dan mengisi penelitian-penelitian tersebut mengenai gaya hidupFansclub(Fansclub Virginity Lampung).

Selain itu, dari beberapa penelitian terdahulu yang di cantumkan di Bab II yang berkaitan dengan komunitas dan Fansclub yaitu Penelitian tentang komunitas punk yaitu “Gaya Hidup Komunitas PUNK Di Yogyakarta” yang membahas tentang ideologi komunitas punk. Lebih menekankan pada kehidupan sehari – hari komunitas ini. Komunitas graffititerhadap satu penelitihan terdahulu “Gaya Hidup Komunitas Graffiti” membahas tentang gaya hidup komunitas graffiti

yang terdiri dari cara berpenampilan, penggunaan tagging dan penggunaan istilah.

Dari pengamatan dan analisi penulis terhadap dua penelitihan terdahulu tersebut, belum ada yang membahas secara detail dan mengkhususkan gaya hidup para anggota komunitas ataupun anggota Fansclub yang menerapkan gaya hidupnya dari meniru sosok idola yang diidolakannya. Padahal fenomena yang seperti inilah yang menjadi tren di tengah-tengah masyarakat kita saat ini, dan yang menjadikan fenomena inilah juga perlu diketahui dan diteliti bagaimanakah gaya hidup mereka ditengah globalisasi dan perkembangan zaman. Apalagi di dalam masyarakat sekarang, fenomena semacam ini mulai semakin banyak keberadaannya dan mendapatkan perhatian yang cukup baik khususnya di Bandar Lampung dengan dibuktikannya banyak sekali bermunculan Fensclub-Fansclub yang mengatas namakan Fansclub suatu musik atau band dan yang lainnya.

Ditambah lagi dengan penelitihan terdahulu yang membahas gaya hidup suatu komunitas dan Fansclub, belum ditemukan penelitihan yang membahas mengenaiFansclub musik, band seperti Fansclub VirginityLampung Yang ada penelitian mengenai gaya hidup komunitas punk yang memiliki indikator yang berbeda dengan Fansclub Virginity Lampung. Punk berbeda jauh dengan Fansclub Virginity Lampung, karena punk memiliki ideologi yang harus dipegang teguh, dalam hal berpakaian pun komunitas punk memiliki keterbedaan dan menunjukkan komunitas dengan berpakaian yang berbeda dengan orang lain.

Sedangkan dalam hal ini penulis mendapatkan bahwa Fansclub Virginity Lampung merupakan Fansclub yang lebih fleksibel dan bebas dalam mengekspresikan dan menentukan gaya hidup masing-masing anggotanya. Sehingga tidak mementingkan cara berpenampilannya maupun identitas yang berbeda dengan masyarakat, namun kebersamaan dan kekompakan dalam Fansclub yang lebih diutamakan. Selain itu, pada kreatifitas dan keterampilan dalam karya yang lebih menonjolkan dan terus diasa agar lebih dikenal oleh masyarakat dibindingkan suatu tren gaya hidup.

Secara teoritis, penulis mengharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya serta dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lainnya yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan gaya hidup Fansclub terhadap idolanya khususnya pada Fansclub Virginity Lampung.. Penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman baru kepada khalayak sehingga dapat mengetahui bagaimana gaya hidup Fansclub musik Virginity Lampung, seperti makna apa dikomunikasikan Fansclub VirginityLampung melalui atribut fashion/style yang di kenakan pada penampilan mereka, mengetahui kecendrungan anggota Fansclub Virginity Lampung dalam memahami ekspresi dari sosok idola yang mereka idolakan dan mengetahui istilah-istilah yang digunakan sesama anggota Fansclub dalam Fansclub VirginityLampung.

Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya mengenai gaya hidup Fansclub terhadap idolanya yang menggunakan metode kualitatif dan interaksional simbolik sebagai pendukung teorinya dalam penelitihan ini. Dengan indikator-indikator makna yang dikomunikasikan Fansclub melalui atribut fashion/style, kecendrungan anggota Fansclub dalam memahami ekspresi dari sosok idola yang diidolakan serta istilah-istilah yang digunakan dalam berkomunikasi pada Fansclub. Sehingga memunculkan perkembangan penelitihan-penelitihan baru mengenai Fansclub musik khususunyaFansclub VirginityLampung.

Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran, tambahan informasi, pengetahuan, serta gambaran informasi akan gaya hidup Fansclub terhadap idolanya khususnya Fansclub Virginity Lampung diantara Fansclub-Fansclub subkultur lainya. Sehingga terciptanya hubungan baik dan saling menghargai antar Fansclub dengan masyarakat yang ada dalam lingkungan masyarakat.

BAB VI

Dalam dokumen GAYA HIDUP FANSCLUB TERHADAP IDOLANYA (Halaman 43-50)

Dokumen terkait