• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data dalam penelitian ini merupakan data pemahaman konsep matematika siswa yang diperoleh dari nilai posttest yang telah dilaksanakan di akhir pembelajaran. Data tersebut merupakan data kuantitatif. Untuk pengumpulan data, digunakan metode tes. Tes yang diberikan setelah pembelajaran tersebut bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran yang diterapkan terhadap pemahaman konsep matematika siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pemahaman konsep matematika. Perangkat tes terdiri dari beberapa soal esai. Setiap soal memiliki satu atau lebih indikator pemahaman konsep matematika. Pedoman penskoran tes pemahaman konsep seperti yang dinyatakan oleh Sartika dalam Hasanah (2012)

disajikan pada Tabel 3.2. Pedoman tersebut sudah dimodifikasi agar penskoran bisa lebih mendetail. Selanjutnya adalah mengetahui kualitas soal meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda.

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Matematika Siswa No Indikator Keterangan Skor

1. Menyatakan ulang suatu konsep

a. Tidak menjawab 0

b. Menyatakan ulang suatu konsep kurang tepat 5 – 17 c. Menyatakan ulang suatu konsep dengan benar 18 – 20 2. Mengklasifikasi

objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya

a. Tidak menjawab 0

b. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu tetapi kurang sesuai dengan konsepnya

5 – 17 c. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu

sesuai dengan konsepnya

18 – 20 3. Memberi contoh

dan non contoh

a. Tidak menjawab 0

b. Memberi contoh dan non contoh kurang tepat 5 – 17 c. Memberi contoh dan non contoh dengan benar 18 – 20 4. Menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika a. Tidak menjawab 0

b. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika tetapi kurang tepat

5 – 17 c. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi

matematika dengan benar

18 – 20 5. Mengembangkan

syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep

a. Tidak menjawab 0

b. Mengembangkan syarat perlu atau cukup dari suatu konsep tetapi kurang tepat

5 – 17 c. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup

dari suatu konsep dengan benar

18 – 20 6. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu a. Tidak menjawab 0

b. Menggunakan, memanfatkan, dan memilih prosedur tetapi kurang tepat

5 – 17 c. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih

prosedur dengan benar

18 – 20 7. Mengaplikasikan

konsep

a. Tidak menjawab 0

b. Mengaplikasikan konsep tetapi kurang tepat 5 – 17 c. Mengaplikasikan konsep dengan tepat 18 – 20

1. Validitas

Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi dari tes pemahaman konsep matematika ini dapat diketahui dengan cara memban-dingkan isi yang terkandung dalam tes pemahaman konsep matematika dengan in-dikator pembelajaran yang telah ditentukan.

Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika mengetahui dengan benar kurikulum SMP, maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mitra mata pelajaran matematika. Tes yang dikategorikan valid adalah yang telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasar-kan penilaian guru mitra. Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan isi kisi-kisi tes yang diukur dilakukan dengan menggunakan daftar ceklis oleh guru. Ber-dasarkan hasil penilaian guru mitra, butir soal yang akan diujikan dinyatakan valid. Daftar cheklist terlampir. Kemudian, soal tersebut diujicobakan pada kelas uji coba di luar kelas kontrol dan eksperimen untuk mengetahui kualitas soal meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda.

Tabel 3.4 Rekapitulasi Validitas Butir Soal

Nomor Butir Soal Validitas

1a Valid 1b Valid 2 Valid 3 Valid 4 Valid 5a Valid 5b Valid 2. Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali un-tuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang ajeg. Instrumen pada penelitian ini berupa soal esai. Didasarkan pada pendapat Arikunto (2006: 195) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas soal esai dapat digunakan rumus Alpha, yaitu:

 

 

2 2 11 1 1 t i S S n n r dengan 2 2 2                

 

N X N X St i i

Keterangan :

1 1

r : nilai reliabilitas instrumen (tes)

n

: banyaknya butir soal (item)

2

i

S : jumlah varians dari tiap-tiap item tes : varians total

N : banyaknya data : jumlah semua data

: jumlah kuadrat semua data

Nilai r11 tersebut kemudian diinterprestasikan sesuai indeks reliabilitas. Arikunto (2006:195) menyatakan kriteria indeks reliabilitas sebagai berikut.

a. Antara 0,800 sampai dengan 1,000: sangat tinggi. b. Antara 0,600 sampai dengan 0,800: tinggi.

c. Antara 0,400 sampai dengan 0,600: cukup. d. Antara 0,200 sampai dengan 0,400: rendah.

e. Antara 0,000 sampai dengan 0,200: sangat rendah.

Dari hasil perhitungan (Lampiran C.3), diperoleh nilai r11 = 0,67, maka nilai relia-bilitas tergolong kriteria tinggi. Jadi, instrumen pemahaman konsep matematika ini layak untuk digunakan.

3. Tingkat Kesukaran (TK)

Perhitungan tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

P : tingkat kesukaran suatu butir soal

Np : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh

N : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal N Np P2 t S

Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran menurut Sudijono (2011:372) sebagai berikut.

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran

Nilai Interpretasi

TK < 0,30 Sangat sukar

0,30 < TK < 0,70 Sedang

TK > 0,70 Sangat mudah

Berdasarkan perhitungan (Lampiran C.5), berikut rekapitulasi tingkat kesukaran butir soal uji coba tes pemahaman konsep matematika.

Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Butir Soal Pemahaman Konsep Matematika

No. Butir Soal Nilai Interpretasi

1a,b 0,79 Sangat Mudah

2 0,50 Sedang

3 0,52 Sedang

4 0,09 Sangat Sukar

5a 0,38 Sedang

5b 0,09 Sangat Sukar

Menurut kisi-kisi butir soal (terlampir), tingkat kesukaran semua butir soal sudah sesuai kecuali untuk butir soal nomor 5b. Pada hasil uji coba, butir soal 5b berkriteria sangat sukar, sementara pada kisi-kisi soal adalah tingkat kesukarannya sedang. Dengan demikian, butir soal 5b akan direvisi mengikuti kisi-kisi menjadi butir soal dengan tingkat kesukaran sedang.

4. Daya Pembeda (DP)

Daya beda suatu butir tes adalah kemampuan suatu butir untuk membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Daya beda butir dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya tingkat diskriminasi atau

angka yang menunjukkan besar kecilnya daya beda. Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda.

Keterangan :

DP : indeks daya pembeda satu butir soal yang diolah

Ba : banyak testee kelompok atas yang dapat menjawab soal benar pada item yang diolah.

Bb : banyak testee kelompok bawah yang dapat menjawab soal benar pada item yang diolah.

Ja : banyak testee kelompok atas pada butir soal yang diolah Jb : banyak testee kelompok bawah pada butir soal yang diolah

Nilai daya beda tersebut kemudian diinterpretasikan seperti dalam Sudjiono (2011:389) pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Nilai Interpretasi

Negatif Sangat Buruk

0 <DP < 0,19 Buruk

0,20 <DP < 0,39 Sedang/ Cukup

0,40 <DP < 0,69 Baik

0,70 <DP < 1,00 Sangat Baik

Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam Tabel 3.7. Kriteria soal tes yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari interpretasi sedang, yaitu memiliki nilai daya pembeda 0,20. rekapitulasi daya beda hasil uji coba soal disajikan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Daya Pembeda Hasil Uji Coba

No. Butir Soal Nilai Interpretasi

1a,b 0,06 Buruk (perlu revisi)

2 0,52 Baik

3 0,73 Sangat Baik

4 0,21 Sedang

5a 0,44 Baik

5b 0,07 Buruk (perlu revisi)

Tabel 3.9 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Uji Coba

Nomor Soal Validitas Reliabilitas Daya Beda Tingkat Kesukaran 1a,b Valid

0.67 (tinggi)

Buruk (perlu revisi) Sangat Mudah

2 Valid Baik Sedang

3 Valid Sangat Baik Sedang

4 Valid Sedang Sangat Sukar

5a Valid Baik Sedang

5b Valid Buruk (perlu revisi) Sangat Sukar

Bedasarkan hasil uji coba, maka soal yang perlu direvisi adalah butir soal nomor 1 dan 5b. Setelah direvisi, butir soal telah dinyatakan valid oleh guru mitra, sehingga butir soal tes sudah bisa digunakan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data skor yang dihitung dalam tes pemahaman konsep siswa yang diperoleh dari posttest. Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis. Namun, sebelum menguji hipo-tesis perlu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan homogenitas varians.

1) Uji Normalitas

Untuk uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat menurut Sudjana (2005: 293). Berikut langkah-langkah uji normalitas.

a) Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal b) Statistik Uji

dengan :

i

O = frekuensi pengamatan

i

E = frekuensi yang diharapkan

dan taraf nyata yang digunakan  = 5% serta dk = k – 3. c) Keputusan Uji

Tolak H0 jika x2hitung > x2(1 – )(k– 3) dengan taraf  = taraf nyata untuk pengujian. Dalam hal lainnya H0 diterima. Berdasarkan perhitungan pada lampiran C.8 dan C.9, diperoleh hal-hal sebagai berikut:

 kelas eksperimen : x2hitung = 8,17 > x2tabel = 7,81; H0 ditolak;  kelas kontrol : x2hitung = 5,74 < x2tabel = 7,81; H0 diterima;

maka dapat diputuskan, sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal, sehingga bisa langsung dilakukan uji hipotesis tanpa melakukan uji homogenitas varians.

2) Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji prasyarat, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji non parametrik: Uji U (Uji Mann-Whitney). Hipotesis yang diujikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

 H0 :

 

  k i i i i E E O x 1 2 2

 H1 :

: rata-rata nilai pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan musik intrumental pengiring.

: rata-rata nilai pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa musik intrumental pengiring.

Dalam Supranto (1988:332), rumus perhitungan nilai U adalah sebagai berikut:

1 1 1 2 1 1 2 ) 1 ( R n n n n U atau 2 2 2 2 1 2 2 ) 1 ( R n n n n U Keterangan:

R1: Jumlah peringkat pada sampel dengan jumlah n1 (kelas eksperimen). R2: Jumlah peringkat pada sampel dengan jumlah n2 (kelas kontrol). Dari kedua nilai U tersebut digunakan nilai U yang kecil.

Sampel pada penelitian ini lebih dari 20, sehingga digunakan pendekatan kurva normal dengan:

rata-rata:

standar deviasi dalam bentuk:

12 1 ) ( . 2 1 2 1    n n n n U

dan snilai standar dihitung dengan:

U U U Z  ( )   

Kriteria pengambilan keputusan adalah tolak H0 jika peluang di bawah kurva normal kurang dari taraf signifikan.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penggunaan musik instrumental sebagai pengiring pembelajaran matematika tidak berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematika siswa.

2. Perbedaan rata-rata pencapaian indikator pemahaman konsep matematika siswa pada kelas dengan pembelajaran menggunakan iringan musik dan kelas yang tidak pakai musik hanya 1%, sehingga perbedaan ini tidak signifikan.

B. Saran

Dari pembahasan, terdapat beberap saran yang perlu diperhatikan untuk penelitian ini dan atau penelitian lain yang sejenis atau penelitian sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut.

1. Untuk pemilihan musik instrumental sebaiknya memperhatikan suasana pembelajaran. Apakah pembelajaran matematika berlangsung dengan suasana gembira, jenuh, mengantuk, atau bosan.

2. Musik instrumental yang digunakan hendaknya lebih banyak variasi.

3. Loud-speakers hendaknya menggunakan loud-speakers ruangan yang umum-nya ditempel / diletakkan di ruangan bagian atas.

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Ane. 2013. Instrumental Music. [online]. Tersedia: http://www. anneahira. com/ instrumental-music.htm diakses pada Januari 2013.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.

Christianti, Martha. 2012. Pengaruh Musik Instrumental terhadap Hasil Belajar Matematika. Didaktika Jurnal Ilmu Pembelajaran ke-SD-an, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. ISSN 1907-6746

DePorter, Bobbi dkk. 2005. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas (penerjemah, Ary Nilandari). Kaifa, Bandung.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta. Gunawan, W. Adi. 2004. Genius Teaching Strategy. Gramedia Pustaka, Jakarta. Hasanah, Ummi. 2012. Efektivitas Strategi Pembelajaran Tipe Think Talk Write

terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012). (Skripsi). Universitas Lampung, Bandarlampung. Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika. PT Remaja Rosdakarya,

Jakarta.

Iskandar. 2009. Behaviorisme, Kognivisme, dan Konstruktivisme: Teori Belajar dan Implikasinya terhadap Pembelajaran. Jurnal Prospektus Tahun VII Nomor 2, Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya.

Kesumawati, Nila. 2008. Pemahaman konsep matematika dalam pembelajaran matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Kusbiantoro dkk. 2010. Perancangan Game Simulasi Human Error yang Terintegerasi terhadap Tingkat Pencahayaan, Suhu, dan Kebisingan Ruangan. (Tesis) Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Tersedia: http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-3100010038554/9441. Diakses pada Januari 2013.

Martono, Nanang. 2010. Statistik Sosial: Teori dan Aplikasi Program SPSS. Gaya Media, Yogyakarta.

Nizarwati. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Konstruktivisme untuk Mengajarkan Konsep Perbandingan Trigonometri Siswa Kelas X SMA. Jurnal Pendidikan Matematika Vol.3 No.2, Universitas Sriwijaya, Palembang.

Sari, Farida Yunita dan Mukhlis. 2011. Hypnolearning: 1 Menit Bikin Gila Belajar & Siap Jadi Juara. Visimedia, Jakarta.

Sarji. 2012. Restorasi pendidikan. (Majalah). Nuansa Persada, Desember 2012. Vol.XIV.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Tarsito, Bandung.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Bumi Aksara, Jakarta.

Supranto, J.. 1988. Statistik: Teori dan Aplikasi (jilid 2). Erlangga, Jakarta. Tim Prima Pena. 2009. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Gitamedia Press,

Jakarta.

Universitas Lampung. 2012. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandarlampung, Universitas Lampung.

Utaminingsih, Suci. 2013. Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme dalam Peningkatan Hasil belajar Matematika Siswa Kelas IV Materi Bangun Ruang. Jurnal Kalam Cendekia PGSD Kebumen Vol.2 No.2, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Wikipedia. 2013. Instrumental. Online. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Instrumental. diakses pada Januari 2013.

_____. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. e-book. Tersedia di www.hukumonline.com.

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 12 Bandarlampung

Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua)

GEOMETRI

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

Teknik Bentuk Contoh Instrumen

6.1 Mengiden-tifikasi sifat-sifat segiti-ga berda-sarkan sisi dan sudut-nya

Segitiga Mendiskusikan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya dengan menggunakan segitiga.

Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya

Tes tertulis Uraian Jelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisinya dan beri contoh masing-masing derngan gambar 1x40 menit Buku teks, Model-segitiga Mendiskusikan jenis-jenis segitiga berdasarkan sudut-sudutnya dengan

menggunakan segitiga

Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya

Tes tertulis Uraian Jelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sudutnya dan beri contoh masing-masing derngan gambar. 1x40 menit 6.2 Menginden- tifikasi sifat-sifat perse-gipanjang, persegi, trapesium, jajargen-jang, belah ketupat dan layang-layang.

Segiempat Menggunakan lingkungan untuk mendiskusikan pengertian persegipanjang, persegi, dan jajar-genjang menurut sifatnya

Mendiskusikan sifat-sifat segiempat ditinjau dari diagonal, sisi, dan sudutnya.

Menjelaskan pengertian persegipanjang, persegi, dan belah ketupat menurut sifatnya serta menjelaskan sifatnya ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya.

Menjelaskan perbedaan dua bangun datar yang diberikan.

Tes tertulis Uraian Jelaskan pengertian dari dua bangun berikut menurut sifat-sifatnya : a. persegipanjang b. persegi c. jajargenjang 2x40 menit Buku teks, bangun datar dari kawat dan dari karton, benda-benda di sekitar siswa.

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

Teknik Bentuk Contoh Instrumen

Menggunakan lingkungan untuk mendiskusikan pengertian trapesium, belah ketupat, dan layang-layang menurut sifatnya

Mendiskusikan sifat-sifat segiempat ditinjau dari diagonal, sisi, dan sudutnya.

Menjelaskan pengertian layang-layang, trapesium, dan jajargenjang menurut sifatnya serta

menjelaskan sifatnya ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya.

Menjelaskan perbedaan dua bangun datar yang diberikan.

Tes tertulis Uraian Jelaskan sifat-sifat jajargenjang dan trapesium ditinjau dari sisi , sudut dan diagonalnya.

2x40 menit

6.3 Menghi -tung keli-ling dan luas bangun se-gitiga dan segiempat serta mengguna-kannya da-lam peme-cahan masalah Segiempat dan segitiga

Menemukan rumus keliling bangun segitiga dan segiempat dengan cara mengukur panjang sisinya

Menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segiempat

Menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan keliling segitiga dan segiempat.

Tes tertulis Uraian

Keliling segitiga PQR sama dengan ? 2x40 menit Buku teks, bangun datar dari kawat atau dari karton

Menemukan luas persegi dan persegipanjang menggunakan petak-petak(satuan luas) Menemukan luas segitiga dengan menggunakan luas persegipanjang

Menemukan luas jajargenjang, trapesium, layang-layang, dan belah

Menurunkan rumus luas bangun segitiga dan segiempat

Menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan luas segitiga dan segiempat.

Tes tertulis

Luas persegipanjang ABCD adalah . 4x40 menit R P Q D C B A

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

Teknik Bentuk Contoh Instrumen

ketupat dengan menggunakan luas segitiga dan luas persegi atau persegipanjang.

Menggunakan rumus keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat untuk

menyelesaikan masalah

Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat

Tes tertulis Uraian Pak masdar mempunyai kebun berbentuk persegipanjang dengan panjang 1 km dan lebar 0,75 km. Kebun tersebut akan ditanami pohon kelapa yang berjarak 10 m satu dengan yang lain. Berapa banyak bibit pohon kelapa yang diperlukan pak masdar?

2x40 menit

6.4 Melukis

segitiga, garis ting-gi, garis bagi, garis berat dan garis sum-bu.

Segitiga Menggunakan penggaris, jangka, dan busur untuk melukis segitiga jika diketahui:

1.ketiga sisinya 2.dua sisi dan satu sudut

apitnya

3.satu sisi dan dua sudut

Melukis segitiga yang diketahui tiga sisinya, dua sisi satu sudut apitnya atau satu sisi dan dua sudut

Tes tertulis Uraian Lukislah sebuah segitiga jika diketahui panjang sisi-sisinya 5 cm, 6 cm, dan 4 cm. 2x40 menit Buku teks, penggaris, jangka

Melukis segitiga samasisi dan segitiga samakaki dengan menggunakan penggaris, jangka dan busur derajat.

Melukis segitiga samasisi dan segitiga samakaki

Tes tertulis Uraian Lukislah sebuah segitiga ABC dengan AC = BC = 3 cm, dan AB = 4 cm.

2x40 menit

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

Teknik Bentuk Contoh Instrumen

Menggunakan penggaris dan jangka untuk melukis garis sumbu, garis bagi, garis berat, dan garis tinggi suatu segitiga

Melukis garis tinggi, garis bagi, garis berat, dan garis sumbu.

Tes tertulis Uraian

Lukislah ketiga garis tinggi dari masing-masing segitiga tersebut. Apakah yang kalian dapatkan?

2x40 menit

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility )

Bandarlampung, 27 Mei 2013 Mengetahui,

Guru Mitra Mahasiswa Peneliti

Dra. Hj. Yuniarti DS, M.M.Pd. Rini Maya Sofa

NIP 19650613 199802 1 001 NPM 09130121062

Kepala SMPN 12 Bandarlampung

Drs. Hi. Zaid Jaya, M.M.Pd. NIP 19570503 198103 1 013

(Kelas Eksperimen - 1)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Kelas/Semester : VII/2 Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pelajaran : Bangun Datar Segitiga Jumlah Pertemuan : 1 × pertemuan

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (40 menit/ jam pelajaran) __________________________________________________________________ A. Standar Kompetensi

6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.

B. Kompetensi dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya

C. Indikator 1. Kognitif

a. Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya b. Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya

2. Afektif 2.1 Karakter

a) Disiplin

b) Rasa hormat dan perhatian c) Tekun

d) Tanggung jawab 2.2 Keterampilan Sosial

a) Bertanya

c) Menjadi pendengar yang baik d) Kerja sama

D. Tujuan pembelajaran 1) Kognitif

a. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya. b. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya.

2) Afektif 2.1 Karakter

a. Rasa hormat dan perhatian. Siswa diharapkan dapat memberikan rasa hormat dan perhatian pada kawan/guru dengan baik, sopan dan peka terhadap perasaan orang lain, tidak pernah menghina atau mempermainkan kawan /guru, tidak pernah mempermalukan kawan /guru, dan menerima pendapat orang lain.

b. Tanggung jawab. Siswa diharapkan dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, tidak pernah membuat alasan atau menyalahkan orang lain atas perbuatannya dan diharapkan dapat mengerjakan tugas kelompok untuk kepentingan bersama, secara suka rela membantu kawan/guru, dan dapat bekerjasama secara tim.

c. Disiplin. Siswa diharapkan bisa menjadi disiplin. Patuh terhadap peraturan kelas maupun sekolah.

d. Tekun. Siswa diharapkan dapat menumbuhkan sifat tekun dan bersungguh-sungguh saat mengerjakan tugas-tugas latihan atau diskusi kelas maupun diskusi kelompok

2.2 Keterampilan Sosial

a. Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa.

b. Dalam diskusi kelompok atau kelas, siswa aktif mengajukan ide, pendapat, dan pertanyaan serta mampu bekerjasama dalam kelompok. c. Dalam proses pembelajaran di kelas, siswa dapat menjadi pendengar

E. Materi pokok

1. Jenis segitiga berdasarkan sisinya.

2. Jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya.

F. Metode

Menggunakan metode ceramah singkat dan model pembelajaran kooperatif tipe demostration modifikasi dengan pengiring musik instrumental.

G. Bahan/ Alat/ Media/ Sumber Pembelajaran 1. Lembar Kerja Kelompok (terlampir)

2. Buku Penunjang:

 Sukino dan Wilson Simangunsong. 2006. Matematika SMP Jilid I Kelas VII. Erlangga, Jakarta.

 Wintarti, Atik dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika: Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

3. Alat peraga segitiga: Macam-macam bentuk segitiga 4. Papan tulis

H. Skenario pembelajaran 1) Pendahuluan (± 10 menit)

Musik pengiring: Sonata for two Pianos in D karya W.A. Mozart

No Kegiatan Karakter/Keterampilan

sosial

Keterlaksanaan

(Ya/tidak) Saran 1. Guru mempersiapkan siswa

secara psikis dan fisik dengan memberi motivasi belajar kepada siswa

(2’)

Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk dapat

menjadi pendengar yang baik

memberikan perhatian pada orang lain. 2. Guru mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

(5’)

Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk dapat

aktif memberikan ide atau pendapat.

menjadi pendengar yang baik.

3. Guru menyampaikan tujuan belajar pembelajaran dan menginformasikan metode atau model pembelajaran yang akan digunakan dan kompetensi yang ingin dicapai.

(3’)

Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk dapat

menjadi pendengar yang baik.

2) Kegiatan Inti (± 60 menit)

No Kegiatan Karakter/Keterampilan

sosial

Keterlaksanaan

(Ya/tidak) Saran 1. Guru membagi kelompok

3 – 4 siswa per kelompok (5’)

Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk dapat

bertanggung jawab individu

menghargai orang lain

menjadi pendengar yang baik.

2. Guru meminta siswa untuk membaca materi dan mendiskusikannya dalam kelompok dengan mengamati alat peraga.

(7’)

Musik pengiring: Canon in D

Dokumen terkait