• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Sampling

Dalam dokumen Statistik penelitian untuk pendidikan (Halaman 40-45)

TABEL 2.2 STRATA BERLAPIS

1. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, yaitu cara bagaimana kita mengambil sampel dari populasi penelitian. Dalam Penelitian, secara umum terdapat dua teknik pengambilan sampel. Pertama pengambilan sampel secara random (probability),

kedua pengambilan sampel tidak random ( non probability).

Pengambilan sampel secara random dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi secara acak atau random, ini berarti semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terambil sebagai sampel penelitian. Dengan kesempatan sama yang dimiliki oleh masing-masing anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel penelitian berarti kita telah berupaya untuk memperkecil subjektifitas kita sebagai manusia ketika memilih sampel penelitian tersebut.

Sedangkan pada pengambilan sampel tidak random,

pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Pada pengambilan sampel secara tidak random ini faktor penentu utama terpilihnya sampel secara baik ( sampel yang baik adalah sampel yang dapat mewakili sifat-sifat populasi sehingga kesimpulan yang dilakukan terhadap sampel juga berlaku bagi populasi) adalah kemampuan menganalisa kondisi populasi yang dimiliki oleh peneliti.

a. Probability Sampling

Ada beberapa jenis teknik sampel random diantaranya adalah:

1). Simple Random Sampling

Dikatakan Simple ( sederhana ) karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam Populasi itu. Cara demikian dilakukan jika annggota Populasi dianggap homogen. Dalam suatu penelitian terkadang digunakan beberapa teknik pengambilan sampel. Sering kali simple random sampling ini digunakan bersamaan dengan teknik pengambilan sampel lainnya. Misalnya pada suatu populasi yang heterogen pertama populasi dibagi menjadi beberapa strata yang homogen. Kemudian pengambilan sampel pada strata yang homogen tersebut dilakukan dengan menggunakan simple random sampling, oleh karena itu walaupun pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling ini merupakan teknik yang sederhana namun keberadaannya sangat sering digunakan dalam pengambilan sampel.

Penggunaan teknik pengambilan sampel simple random sampling sebagaiman di tunjukkan berikut ini. Misalkan saja kita mempunyai populasi penelitian yang homogen. Penngambilan sampel secara random/acak dapat dilakukan dengan bilangan

random, komputer maupun undian. Bila pengambilan dilakukkan dengan undian, maka setiap annggota Populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota Populasi.

Misalkan saja jumlah anggota Populasi = 100, maka setiap anggota diberi nomor 1-100. selanjutnya bila kesalahan 5 % maka jumlah sampelnya jika dicari dengan tabel krejcie didapat jumlah sampel sebesar 80. Untuk mengambil sampel dari populasi dengan cara random langkah yang bisa ditempuh adalah sebagai berikut:

(a) Pengambilan sampel dengan undian

 Sebelum mengambil sampel untuk setiap populasi maka masing-masing anggota populasi diberi kode dan dituliskan pada sebuah kertas kecil pembantu, penulisan ini biasanya berupa angka yaitu 001 sampai dengan 100. Kertas-kertas kecil yang berisi angka-angka populasi tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam wadah dan diaduk untuk memastikan keacakan urutan angkanya.  Selanjutnya angka-angka tersebut diambil secara acak,

nomor sampel yang terambil dijadikan sampel penelitian dan pada setiap pengambilan nomor sampel yang sudah terpilih dimasukkan kembali kedalam wadah

 Jika ketika proses pengambilan terambil kembali nomor sampel yang telah diambil maka proses pengambilan diulang kembali. Demikian seterusnya sehingga jumlah sampel yang terambil mencapai 80.

(b). Pengambilan sampel dengan angka acak atau bilangan random.

Misalkan kita akan mengambil sampel pada contoh diatas dengan bilangan acak maka langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:

 Pada contoh diatas karena jumlah sampel ratusan maka anggota-anggota tersebut diberi nomor masing-masing terdiri dari 3 angka dimulai dari 001 sampai 100 dan jika populasi berjumlah ribuan maka nomor masing-masing anggota terdiri dari 4 angka.

 Bagi angka acak tersebut menjadi 3 angka- 3 angka sesuai dengan banyak angka pada populasi dan secara acak kita pilih baris dan kolom pada daftar angka acak. Misal ketika kita membagi angka acak menjadi 3 angka, kita mendapatkan angka-angka yang telah dibagi tersebut sebagai berikut: 876 543 989 021 036 065 maka responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah responden nomor 021, nomor 036 dan nomor 065 pada populasi.

 Jika nomor yang telah didapat terpilih kembali maka nomor tersebut digantikan dengan nomor lain, dengan cara yang sama demikian seterusnya sehingga didapat angka acak sebanyak 80 buah sesuai dengan sampel kita.

2). Proportionate Stratified Random Sampling

Pada teknik ini penentuan jumlah sampel pada masing-masing strata dilakukan secara proporsional sesuai dengan proporsi strata tersebut terhadap populasi penelitian. Teknik ini digunakan bila mempunyai annggota/unsur yang tidak homogen dan bersifat strata secara proporsional. Teknik ini juga digunakan apabila strata menjadi perhatian khusus pada penelitian, seperti perbandingan hasil belajar siswa laki-laki dengan perempuan dimana kita ambil jenis kelamin sebagai strata penelitian. Namun walaupun perhatian khusus penelitian kita bukan pada strata tersebut teknik ini juga masih ampuh dan baik untuk dipergunakan. Kita bisa menggunakan teknik stratified random sampling ini hanya dengan maksud memperkecil kesalahan

pengambilan sampel, kita dapat membagi populasi dalam beberapa strata dan kemudian mengambil sampel dari stara tersebut sesuai dengan proporsinya dengan maksud agar pengambilan sampel dari populasi lebih baik. Kita membagi populasi menjadi beberapa strata dengan maksud untuk mengetahui keberagaman populasi. Kita mengambil sampel dengan teknik ini dengan maksud setiap ciri populasi ada terwakili pada sampel penelitian. Sebagai contoh dapat kita lihat pada tabel berikut:

Proportionate Stratified Random Sampling

No Jenis Kelamin Kelas Jumlah

I II III

1 Laki-laki 40 51 44 135

2 Perempuan 50 54 51 155

Jumlah 90 105 95 290

Mungkin saja jenis kelamin atau jenjang kelas tidak mempunyai pengaruh yang berarti pada fokus penelitian kita, namun untuk mendapatkan sampel yang benar-benar sesuai dengan keadaan populasi penelitian, membagi strata seperti diatas sangatlah baik. Dengan membagi populasi menjadi strata-strata diatas dan mengambil sampel sesuai dengan proporsinya berarti kita telah memberikan kesempatan untuk kelompok jenis kelamin laki-laki maupun perempuan terpilih sesuai dengan jumlah mereka, demikian juga dengan tingkatan kelas.

Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan, maka latar belakang pegawai itu berstrata, sehingga kita dapat mengelompokkan anggota populasi tersebut berdasarkan pada stratanya. Warwick dalam A. Muri yusuf (1997) mengatakan bahwa stratifikasi adalah proses membagi populasi

menjadi sub kelompok atau strata. Sampel berstrata memisahkan elemen atau unsur-unsur populasi menjadi kelompok yang tidak tumpang tindih. Setelah kita mengelompokkan populasi berdasarkan stratanya maka langkah berikutnya adalah kita menentukan proporsi masing-masing strata populasi setelah diketehui proporsi masing-masing stara berikutnya adalah menentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata dengan cara mengalikan proporsi strata dengan jumlah sampel penelitian, tentu saja sebelumnya kita harus menentukan berapa jumlah sampel penelitian. Setelah kesemuanya kita lakukan terakhir kita mengambil sampel pada tiap-tiap strata dengan menggunakan teknik simple random sampling sebagaimana dijelaskan pada bagian pertama diatas.

Dalam dokumen Statistik penelitian untuk pendidikan (Halaman 40-45)

Dokumen terkait