• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Teknik Tes

Dalam penelitian ini terdapat dua macam tes yang dilaksanakan, yaitu tes awal (pretes) dan tes hasil belajar (tes evaluasi). Tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap konsep yang akan diajarkan dan dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan tes hasil belajar atau tes akhir digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPA dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada akhir pertemuan pada setiap siklus I dan siklus II. Hasil tes pada siklus I kemudian dianalisis untuk mengetahui kelemahan siswa dalam materi sumber daya alam. Setelah hasil tes pilihan ganda pada siklus II dinalisis, hasil tes pada siklus II dapat diketahui peningkatan pemahaman terhadap materi sumber daya alam melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Tes yang digunakan berbentuk pilahan ganda yang terdiri dari 20 butir soal, baik dalam pretes maupun tes evaluasi. Peneliti memilih bentuk soal pilihan ganda karena dapat diskor dengan mudah dan cepat. Dengan menggunakan tes pilihan ganda guru juga dapat mengukur berbagai tingkatan kognitif serta dapat mencakup ruang lingkup materi yang luas dalam suatu tes. Untuk itu, tes pilihan ganda sangat cocok digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami materi sumber daya alam.

3.7.2 Teknik Nontes

Dalam penelitian ini terdapat dua macam teknik nontes yang digunakan yaitu observasi dan performansi guru. Observasi digunakan untuk mengetahui

aktivitas siswa pada setiap pembelajaran. Sedangkan performansi guru digunakan untuk mengetahui kesiapan guru apakah sudah siap dalam mengajar atau belum. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut.

3.7.2.1Observasi

Teknik observasi dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan khusus mengenai perilaku siswa. Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II. Peneliti mempersiapkan lembar observasi untuk dijadikan pedoman dalam pengambilan data. Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti, dibantu oleh guru kelas IV dan teman sejawat.

Dalam observasi ini ketiga orang ini mengamati perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung dengan mencatat semua kejadian-kejadian selama pembelajaran berlangsung. Kelebihan dari kegiatan pengamatan adalah dapat memperoleh data dari subjek secara langsung, baik yang dapat berkomunikasi secara verbal maupun tidak. Kelemahan dari kegiatan pengamatan yaitu bahwa pengamatan bersifat objektif, sebatas pengetahuan observer dalam mengamati.

3.7.2.2 Performansi Guru

Performansi guru merupakan ativitas guru (peneliti) saat mengajar yang diamati oleh teman sejawat (kepala sekolah). Performansi guru dinilai pada setiap pembelajaran berlangsung pada setiap siklus. Performansi guru dinilai menggunakan lembar APKG I dan lembar APKG II. Lembar APKG I digunakan untuk menilai kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sedangkan lembar APKG II digunakan untuk menilai cara guru mengajar. Pelaksanaan pengamatan dilakukan agar dapat memperoleh hasil

observasi performansi guru. Dari hasil pengamatan oleh teman sejawat/kepala sekolah maka akan memberikan masukan yang positif bagi guru untuk memperbaiki cara mengajarnya pada pertemuan selanjutnya.

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang dipakai untuk melakukan sesuatu. Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau mengkaji suatu hipotesis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, meliputi (1) instrumen tes, (2) instrumen nontes. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut.

3.8.1 Instrumen Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Bentuk tes yang digunakan adalah tes objektif. Jenis tes yang digunakan yaitu soal pilihan ganda. Soal pilihan ganda terdiri atas bagian keterangan (stem), jawaban atau alternatif

(options), dan pengecoh (distractor). Stem merupakan bagian pokok butir tes merumuskan isi atau ide yang dituangkan dalam butir tes. Options merupakan alternatif jawaban yang tersedia. Pengecoh merupakan alternatif jawaban yang salah dan alternatif jawaban yang benar disebut kunci jawaban. Tujuan peneliti menggunakan soal pilihan ganda yaitu untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi sumber daya alam setelah proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD. Instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 3.

Butir soal pilihan ganda terdiri dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Skor penilaian pada soal pilihan ganda menggunakan penskoran tanpa koreksi, yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar

mendapatkan nilai satu. Sehingga jumlah skor yang diperoleh siswa adalah dengan menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut. 100 x N B NA= (skala 0-100)

Keterangan : B = banyaknya butir soal yang dijawab benar N = banyaknya butir soal

(Poerwati, 2008:6.3)

3.8.2 Instrumen Nontes

Intrumen nontes berupa lembar pengamatan yang digunakan sebagai alat pengumpul data. Lembar pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain (1) observasi dan (2) performansi guru. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

3.8.2.1 Observasi

Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran IPA materi sumber daya alam melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pengamatan yang dilakukan oleh guru meliputi perhatian siswa terhadap materi sumber daya alam yang diberikan oleh peneliti, sikap positif dan negatif terhadap pembelajaran pada saat berkelompok. Sikap positif siswa yang akan diamati adalah (1) Siswa yang menjawab salam dari guru sebelum pembelajaran dimulai, (2) Mempersiapkan alat tulis sebelum pembelajaran dimulai, (3) Sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, (4) Sikap siswa dalam mendengarkan penjelasan dari guru, (5) Keaktifan siswa bertanya kepada guru, (6) Keaktifan siswa menjawab pertanyaan dari guru, (7) Keaktifan

siswa belajar berkelompok, (8) Sikap siswa saat mengerjakan LKS, (9) Sikap siswa mengerjakan soal individu, dan (10) Siswa yang menjawab salam setelah pembelajaran selesai. Lembar pengamatan dapat dilihat pada lampiran 4.

Rumus untuk menghitung keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagai berikut :

Nilai Rerata Afektif harian (NIRA) =  

(Asma, 2006:137)

3.8.2.2Performansi guru

Performansi guru merupakan aktivitas guru (peneliti) saat mengajar yang diamati teman sejawat (kepala sekolah). Performansi guru dinilai pada setiap pembelajaran berlangsung pada setiap siklus. Performansi guru dinilai menggunakan lembar APKG Perencanaan Pembelajaran (APKG I) dan lembar APKG Pelaksanaan Pembelajaran (APKG II). Lembar APKG I digunakan untuk menilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Lembar APKG II digunakan untuk menilai cara guru mengajar.

APKG I mencakup beberapa butir pengukuran yaitu: (1) Merumuskan tujuan pembelajaran, (2) Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber pembelajaran. (3) Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, (4) Merancang pengelolaan kelas, (5) Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian, (6) Tampilan dokumen rencana pembelajaran. Alat Penilaian

Kompetensi Guru (APKG) Rencana Pelaksanaan pembalajaran dapat dilihat pada lampiran 20 pada siklus I dan lampiran 22 pada siklus II.

APKG II mencakup beberapa butir pengukuran yaitu: (1) Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran, (2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam pendekatan kontekstual, (3) Mengelola interaksi kelas, (4) Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar, (5) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu, (6) Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar, (7) Kesan umum kinerja guru atau calon guru. Alat Penilaian Kompetensi Guru (APKG) pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 13 dan 14 pada siklus I, sedangkan pada siklus II dapat dilihat di lampiran 15 dan 16.

Lembar APKG II digunakan untuk menilai cara guru mengajar. Rumus APKG I  : 

           

         

 

      (Tim Reviu dan Revisi APKG PPGSD,1998: 12)

Rumus APKG II 

             

        Tim Reviu dan Revisi APKG PPGSD,1998: 30)

Untuk mengetahui skor perolehan dari hasil observasi performansi guru adalah sebagai berikut:

  Keterangan: NA = nilai akhir N1 = nilai APKG I N2 = nilai APKG II (Pedoman PPL 2011: 16)  

Dokumen terkait