• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik-teknik yang Digunakan

Dalam dokumen Rekayasa Nilai dermaga (Halaman 30-35)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

2.7 Teknik-teknik yang Digunakan

Rekayasa Nilai menggunakan sejumlah teknik tertentu dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Teknik yang dipergunakan pada rekayasa nilai Keuntungsn Analisis morfologi adalah kemungkinan solusi yang dihasilkan jumlahnya banyak dan tidak ada kecenderungan untuk mengabaikan salah satu solusi suatu proyek dapat berbeda dengan rekayasa nilai pada proyek lainnya tergantung pada permasalahan yang dihadapi. Beberapa teknik yang sering digunakan dalam rekayasa nilai akan dibahas di bawah ini

2.7.1 Metoda FAST

FAST (Function Analysis System Technique) adalah suatu metode terstruktur untuk menganalisis mengorganisir dan mencatat fungsi-fungsi dari suatu sistem. Dengan mengaplikasikan metode FAST ini, dapat dibuat suatu diagram yang menggambarkan fungsi-fungsi proyek secara terorganisir dan menetukan hubungan antar fungsi, serta membatasi lingkup permasalahan.

Diagram FAST disusun berdasarkan urutan tingkat, dari fungsi tingkat tinggi diletakkan sebelah kiri sedangkan fungsi yang rendah diletakkan disebelah kanan. Pembuatan ini biasanya dimulai dari fungsi dasar yang sudah ditentukan sebelumnya. Fungsi dasar ini diletakkan dalam ruang lingkup yang akan dibahas. Penyusunan fungsi-fungsi dilaksanakan dengan

mengajukan dua pertanyaan, yaitu: Bagaimana (How) dan Mengapa (Why). Identifikasi fungsi dimulai dari fungsi dasar dengan melakukan pertanyaan "bagaimana" fungsi dasar dilaksanakan. Seterusnya dilakukan pertanyaan yang sama diletakkan disebelah kanan fungsi dasar. Seterusnya dilakukan pertanyaan yang sama terhadap fungsi baru tersebut sehingga didapat fungsi baru lainnya yang menjawab fungsi tadi. Pertanyaan ini dilakukan terus sampai didapat sejumlah fungsi yang bisa mencerminkan masalah. Kemudian dilakukan pertanyaan "mengapa" fungsi tersebut harus diadakan, akan dijawab oleh fungsi yang berada disebelah kiri fungsi yang bersangkutan. Fungsi ini hams sama dengan fungsi yang didapat pada proses pertama yang menggunakan "bagaimana". Proses ini Bilakukan sampai didapat fungsi Baftar sebagai jawabannya. Hal ini untuk memeriksa ketepatan fungsi-fungsi pada jalur kritis.

2.7.2 Analisis Morfologis

Analisis morfologis adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk membangkitkan sebanyak mungkin ide-ide atau alternatif-alternatif untuk melakukan suatu fungsi dalam bentuk matrik yang sederhana atau biasa juga kotak morfologis.

Analisis Morfologi bekerja dengan cara memecahkan suatu masalah menjadi elemen-elemennya, kemudian mengidentifikasi sejumlah alternatif atribut untuk setiap elemen, dan pembagian elemen dan atribut ini mengikuti pola dan fungsi tujuan semula.

Altematif-altrenatif lain akan didapatkan dengan cara mengkombinasikan atribut-atribut dari setiap elemen yang berbeda. Analisis Morfologi dengan menggunakan matrik akan menghasilakan kombinasi-kombinasi yang jumlahnya tergantung dari jumlah elemen dan jumlah stribut untuk masing-masing elemen.

2.7.3 Check List

Teknik ini mengembangkan suatu daftar untuk merangsang ide-ide, atau mencegah agar ide tersebut jangan terlupakan. Check list adalah mengumpulkan pokok-pokok, bagian-bagian atau kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipergunakan sebagai jawaban atau pengarahan dan gagasan jika item-item yang disediakan dalam suatu daftar dibandingkan Bengan masalah atau subyek yang sedang dipertimbangkan. Tujuannya adalah untuk memusatkan usaha kita pada daftar yang logis dari katagori yang berkenaan dengan suatu masalah. Teknik ini digunakan untuk mempertanyakan ide-ide ataupun obyek, dan dengan cara ini dapat menghasilkan ide-ide baru yang dapat kita kembangkan lebih lanjut.

2.7.4 Matrik Input Output

Matrik Input-Output ini bertujuan untuk membangkitkan alternatif-alternatif proses yang mungkin dilakukan dengan suatu masukan tertentu untuk mendapatkan suatu keluaran tertentu. Dengan kata lain, dengan diketahuinya suatu masukan dan suatu keluaran, matrik input-output ini merupakan suatu black box yang harus diperkirakan proses-proses yang mungkin.

2.7.5 Sumbang Saran (Brainstorming)

Brainstorming sudah lama dikenal sebagai teknik untuk mendapatkan ide-ide kreatif sebanyak mungkin dalam kelompok. Bagi yang belum mengenal brainstorming, teknik ini didasarkan atas empat syarat. Kelompok yang mengikuti brainstorming harus:

 Menghasilkan ide-ide sebanyak mungkin

 Menghasilkan ide-ide yang segila mungkin

 Membangun ide dari ide-ide sebelumnya

2.7.6 Sinektik

Sinektik adalah teknik unutk menghasilkan altematif-alternatif ide dalam memecahkan suatu masalah yang dilakukan oleh suatu kelompok. Umumnya kelompok sinektik ini terdiri dari seorang pemimpin kelompok, klien dan sekitar enam orang peserta lainnya. Pihak klien adalah mereka yang mempunyai persoalan dan proses ini ditujukan untuk Bapat menolong mereka mencarikan jalan keluar dari persoalan yang dihadapinya.

Sebenarnya teknik ini hampir sama dengan teknik sumbang saran dalam mendorong anggota kelompok untuk melakukan diskusi secara bebas dan tidak dievaluasi.

Perbedaan-perbedaan dengan teknik sumbang saran antara lain :

1. Pemimpin kelompok tidak ikut menyumbang ide, hanya mengarahkan proses sinektik.

2. Dapat menggunakan berbagai analogi, seperti analogi personal, analogi langsung, analogi simbolis, dan analogi fantasi.

3. Akhirnya proses sinektik akan dipilih beberapa alternatif ide yang disukai klien.

2.7.7 Matrik Evaluasi

Matrik Evaluasi adalah salah satu alat pengambilan keputusan yang dapat menggabungkan kriteria kaulitatif (tak dapat diukur) dan kriteria kuantitatif (dapat diukur).

Kriteria-kriteria pada metoda ini dapat berupa biaya, estetika, kekuatan, keamanan, kenyaman, pemeliharaan dan sebagainya.

Cara pelaksanaan metoda ini adalah :

1. Menetapkan alternatif-alternatif solusi yang mungkin. 2. Menetapkan kriteria-kriteria yang berpengaruh. 3. Menetapkan bobot masing-masing kriteria.

5. Penilaian ini tidak boleh dilakukan oleh seseorang saja ataupun orang-orang dari satu disiplin ilmu atau kelompok saja.

6. Menghitung nilai total untuk masing-masing alternatif 7. Memilih altematif Bengan nilai total terbesar.

Keuntungan metoda matrik evaluasi antara lain : 1. Dapat dipakai untuk alternatif yang multikriteria.

2. Masing-masing kriteria dapat berbeda tingkat kepentingannya (dinyatakan dengan bobot)

3. Mudah dimengerti/ divisualisasi dan cukup sederhana

2.7.8 Metoda Zero-One

Kemudian setelah didapatkan angka bobot diatas maka dilakukan analisa selanjutnya yaitu dengan metode Zero-One. Menurut Ir. Julianus H, MSIE (1995) metode Zero-One adalah salah satu cara pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan urutan prioritas fungsi — fungsi (Kriteria). Prinsip metode ini adalah menentukan relativitas suatu fungsi "lebih penting" atau "kurang penting" terhadap fungsi lainnya. Fungsi yang "lebih penting" diberi nilai satu (One), sedangkan nilai yang "kurang penting" diberi nilai nol (Zero).

Cara pelaksanaan metode zero-one ini adalah dengan mengumpulkan fungsi-fungsi yang tingkatannya sama, kemudian disusun dalam suatu matriks zero-one yang berbentuk bujursangkar. Kemudian dilakukan penilaian fungsi-fungsi secara berpasangan, sehingga ada matriks akan terisi x. Nilai-nilai pada matriks ini kemudian dijumlah menurut baris dan dikumpulkan pada kolom jumlah.

Dalam dokumen Rekayasa Nilai dermaga (Halaman 30-35)

Dokumen terkait