• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

B. Telaah Penelitian

Parwati dan Sudiartha (2016) meneliti pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas, dan penilaian pasar terhadap return saham pada perusahaan manufaktur periode 2010-2014. Hasilnya melalui pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), dan

penilaian pasar (PER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel leverage (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham.

Bisara dan Amanah (2015) meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013. Hasilnya menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, sedangkan Current

Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Total Asset Turn Over (TATO)

tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Sudarsono dan Sudiyatno (2016) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahaan property & real estate yang terdaftar pada BEI tahun 2009-2014. Hasil penelitian menunjukkan inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham, tingkat suku bunga, nilai tukar, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

return saham, Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap return saham, dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham.

Agrindito dan Indahingwati (2017) meneliti pengaruh risiko sistematik dan faktor fundamental terhadap return saham pada sektor properti yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial risiko sistematis memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Return On

Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) memiliki

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, sedangkan Price

to Book Value (PBV) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return

saham.

Budialim (2013) pernah melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan dan risiko sistematis terhadap return saham perusahan sektor

consumer goods di BEI periode 2007-2011. Hasilnya secara parsial, CR, DER,

ROA, ROE, EPS, BVPS tidak berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan

beta saham secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Hubungan positif menunjukkan bahwa peningkatan nilai variabel beta akan diikuti dengan peningkatan nilai variabel return saham dan begitu pula sebaliknya.

Yunina, dkk (2013) meneliti pengaruh risiko sistematis, leverage, dan laba terhadap return saham pada perusahaan aneka industri di Indonesia periode 2007-2011. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa risiko sistematis,

leverage, dan laba secara simultan berpengaruh positif terhadap return saham.

Secara parsial, risiko sistematis berpengaruh positif terhadap return saham,

leverage berpengaruh negatif terhadap return saham, dan laba berpengaruh

positif terhadap return saham. Hubungan positif antara risiko sistematis dengan return saham menunjukkan indikasi bahwa setiap kenaikan atau penurunan risiko sistematis akan berpengaruh pada kenaikan dan penurunan

Kurnia (2013) menganalisis pengaruh kinerja perusahaan dan risiko sistematis terhadap return saham pada perusahaan property & real estate di BEI periode 2008-2011. Hasilnya EPS berpengaruh signifikan positif terhadap

return saham, DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham,

sedangkan risiko sistematis berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Analisis beta saham dibutuhkan investor untuk mengambil keputusan investasi. Ketika investor menilai saham akan naik, maka investor memilih saham yang memiliki beta tinggi sehingga return yang diterima juga akan tinggi, begitu juga sebaliknya.

Supadi dan Amin (2012) meneliti pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematis terhadap return saham Syariah pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) periode 2008-2011. Hasilnya secara parsial, EPS, ROE, DER, dan beta berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham. Faktor fundamental (EPS, ROE, DER) serta risiko sistematis (beta saham) secara bersama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.

Aufa (2013) meneliti pengaruh struktur modal, risiko sistematis, dan tingkat likuiditas terhadap return saham pada perusahaan finance yang listing di BEI periode 2008-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap return saham, beta berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham, sedangkan CR tidak berpengaruh terhadap return saham. Informasi kinerja perusahaan dari segi risiko sistematis dalam hal ini

Septiani dan Supadmi (2014) menganalisis pengaruh beta terhadap

return saham periode sebelum dan saat krisis global (studi pada perusahaan

perbankan di BEI). Hasil penelitian menyatakan bahwa beta tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, baik sebelum maupun saat krisis global. Hasil ini mengindikasikan bahwa return saham di pasar modal Indonesia tidak terkena dampak krisis global.

Issabella (2013) meneliti pengaruh economic value added (EVA), risiko sistematis, dan prediksi kebangkrutan dengan model Altman Z-Score terhadap return saham pada perusahaan lembaga keuangan yang terdaftar di

BEI periode 2007-2011. Hasil penelitian menyatakan bahwa EVA

berpengaruh signifikan positif terhadap return saham, prediksi kebangkrutan model Altman Z-Score berpengaruh signifikan positif terhadap return saham, sedangkan risiko sistematis tidak berpengaruh tehadap return saham.

Naif (2014) meneliti pengaruh prediksi kebangkrutan terhadap return saham pada perusahaan sektor keuangan di BEI periode 2010-2012. Hasilnya prediksi kebangkrutan tidak berpengaruh terhadap return saham. Nilai Altman Z-Score pada perusahaan sektor keuangan tidak mampu memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sehingga informasi tersebut direspon oleh para investor dan tidak memberi pengaruh pada return saham.

Siburian dan Daulay (2013) meneliti tentang pengaruh Debt to Equity

Ratio (DER) dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio keuangan yang terdiri dari rasio DER dan ROA tidak berpengaruh secara simultan terhadap return saham, sedangkan secara

parsial menunjukkan bahwa DER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

return saham dan ROA memiliki pengaruh tetapi tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Ariyanti dan Suwitho (2016) meneliti tentang pengruh CR, TATO, NPM, dan ROA terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di BEI pada periode 2012-2014. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa NPM dan ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham, sdangkan CR dan TATO berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.

Rachmawati dan Suhermin (2017) meneliti tentang pengaruh ROA, EPS, dan harga saham terhadap return saham pada sub sektor pakan ternak yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham, EPS berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham, dan harga saham berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.

Tudje (2016) meneliti tentang analisis rasio keuangan, firm size, free

cash flow, economic value added, dan market value added terhadap return

saham pada perusahaan consumer good industry di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TATO, firm size dan FCF berpengaruh secara parsial terhadap return saham, sedangkan CR, ROE, DER, PBV, EVA, dan MVA tidak berpengaruh terhadap return saham. Secara simultan CR, ROE, DER, TATO, PBV, firm size, FCF, EVA, dan MVA berpengaruh terhadap return saham.

Suantari, dkk (2016) meneliti tentang pengaruh current ratio (CR),

debt equity ratio (DER), return on equity ratio (ROE), inflasi dan tingkat suku

bunga terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR, DER, dan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan inflasi dan suku bunga tidak berpengaruh terhadap return saham.

Dokumen terkait