• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Telaah Pustaka

Telaah pustaka memuat penjelasan tentang penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya (previous finding) yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.21 Adapun penelitian yang sudah ada dan berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, di antaranya adalah:

21

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syari‟ah UIN Walisongo, 2010, h. 10.

Skripsi pertama karya Nur Hudam Mustaqim (062111048) Fakultas Syari‟ah UIN Walisongo Semarang tahun 2011 dengan judul “Hak Anak Angkat Dalam Hibah (Studi Analisis Putusan Hakim No.15/Pdt.G/2006/PN. Kendal)”. Jenis Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research) berupa studi dokumen putusan Pengadilan Negeri Kendal pada tahun 2006 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengolah data adalah metode analisis deskriptif normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya putusan Pengadilan Negeri Kendal No.15/Pdt.G/2006/PN. Kendal, dalam perkara penarikan hibah majelis hakim Pengadilan Negeri Kendal memutuskan mengabulkan permohonan para Penggugat artinya hibah yang telah diberikan oleh almarhum Kasmadi Bin Nawawi terhadap anak angkatnya dan istrinya dapat ditarik oleh para Penggugat. Dan dalam memutuskan perkara tersebut Hakim Pengadilan Negeri Kendal mempunyai pertimbangan yaitu, bahwa tanah dan rumah sengketa adalah atas nama Kasmadi bin Nawawi (almarhum) berdasarkan bukti para Penggugat (P.IV, P.V dan P.VI) dan berdasarkan bukti-bukti tertulis tersebut tidak ada indikasi dan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Kasmadi bin Nawawi mengalihkan, mengubah dan menghibahkan tanah dan rumahnya tersebut kepada Tergugat I. Meski sebenarnya harta sengketa tersebut sudah diberikan oleh almarhum Kasmadi bin

14

Nawawi kepada Tergugat I melalui surat pernyataan hibah dari Kasmadi dan Samirah pada tanggal 11 September 1980 dengan dilakukan dihadapan saksi-saksi dan Kepala Desa dan tidak benar dalam memutus perkara penarikan hibah oleh ahli waris, karena pihak ahli waris selaku Penggugat seharusnya tidak mempunyai kewenangan untuk mencabut harta yang telah diberikan oleh Kasmadi bin Nawawi kepada pihak Tergugat selaku anak angkat, karena ini bertentangan baik dengan KUH Perdata, Kompilasi Hukum Islam, maupun dalam Fiqh. Dalam hal kesesuaian dengan Hukum Islam, kalau dilihat dari segi hukum waris juga tidak tepat, karena harta waris yang di sengketakan merupakan hak penuh dari pihak Tergugat karena harta tersebut sudah dihibahkan kepada pihak Tergugat selaku anak angkat. Dilihat dari segi hukum hibah pun putusan hakim tersebut tidak sesuai karena dalam Hukum Islam penarikan kembali hibah hukumnya adalah haram.22

Skripsi yang Kedua Miftah Noor Rosyid (062111051) Fakultas Syari‟ah UIN Walisongo Semarang Tahun 2010 Dengan Judul “Analisis Terhadap Pendapat Imam Malik Tentang Kebolehan Hibah „Umra”. Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, jenis penelitian ini

22

Nur Hidam Mustaqim, “Hak Anak Angkat Dalam Hibah (Studi Analisis Putusan Hakim No. 15/Pdt.G/2006/PN. Kendal)”, Skripsi, Semarang: Studi Hukum Perdata Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2011.

adalah library research. Kesimpulan, bahwa sebenarnya dalam hukum bolehnya melakukan hibah „umra, dikarenakan adanya beberapa inidikasi-indikasi tertentu seperti perbedaan tingkat kebutuhan, kepentingan yang mendesak. Dan yang terpenting dalam hal ini adalah unsur manfaat barng hibah tersebut dan akad pertama pada waktu penyerahan hibah tersebut apakah menyebutkan untukmu dan anak cucumu tidak. Hal lain yang dibutuhkan aldalah sorang saksi agar tidak menimbulkan kecurangan, untuk meminimalisir adanya persangkaan dan sengketa dikemudian hari. Sumber hukum yang digunakan adalah berdasarkan Al-Qur‟an, As-Sunnah Qoul Sahabat, dan istinbath hukum yang digunakan oleh Imam Malik adalah metode istihsan.23

Skripsi Ketiga Rahmad Wahyudi (062111052) Fakultas Syari‟ah UIN Walisongo Semarang Tahun 2011 Dengan Judul “Hibah Melebihi 1/3 Harta (Studi Kasus Di Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen)”. Dalam kajian skripsi ini, menggunakan metode penelitian jenis field research (penelitian lapangan) yang bertempat di Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen dengan objek kajian adalah permasalahan pelaksanaan hibah melebihi 1/3 harta serta motivasi penghibah dalam melakukan praktiknya. Sumber data pokok penelitian ini

23

Miftah Noor Rosyid, “Analisis Terhadap Pendapat Imam Malik Tentang Kebolehan Hibah „Umra”, Skripsi, Semarang: Studi Hukum Perdata Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2010.

16

adalah hasil wawancara dengan pelaku praktek hibah yang melebihi 1/3 harata.

Dari apa yang telah dipraktekkan oleh masyarakat Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen yaitu menghibahkan harta melebihi 1/3 telah bertentangan dengan KHI (Kompilasi Hukum Islam) yang merupakan hukum positif bagi pemeluk agama Islam di Indonesia, dimana hukum positif yang merupakan acuan dan rambu-rambu dalam melaksanakan suatu perbuatan seharusnya dipatuhi.

Membatasi hibah tidak melebihi 1/3 harta adalah suatu bentuk penjagaan diri terhadap keadaan penghibah jikalau suatu saat penghibah ada udzur yang memerlukan jumlah materi yang cukup banyak, karena jika seluruh harta sudah terlanjur dihibahkan kepada anak lebih-lebih kepada orang lain dikhawatirkan penerima hibah tidak bisa menolong untuk membantu mencukupi kebutuhan penghibah yang besar.24

Skripsi yang keempat M. Saifurrohim Al Aziz (092111050) Fakultas Syari‟ah UIN Walisongo Semarang Tahun 2014 Dengan Judul “Analisis Pendapat Muhammad Bin Idris Al Syafi‟i Tentang Hibah Dapat Diperhitungkan Sebagai Warisan”. Adapun jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian kepustakaan

24

Rahmad Wahyudi, “Hibah Melebihi 1/3 Harta (Studi Kasus di Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen)”, Skripsi, Semarang: Studi Hukum Perdata Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2011.

(library research), sedangkan sumber penelitian ini adalah kitab Al-Umm‟ karya Muhammad bin Idris al Syafi‟i.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapat imam Syafi‟i tentang hibah dapat diperhitungkan sebagai warisan didasarkan pada atsar sahabat, yaitu Abu Bakar, di mana beliau memberikan pemberian kepada Aisyah, pada waktu pemberian dilakukan Aisyah belum sempat menerimanya. Oleh karena itu pemberian tersebut masih menjadi hak ahli waris. Menurut penulis, atsar tersebut merupakan dasar yang menunjukkan bahwa qabul termasuk syarat hibah. Hal itu ditunjukkan oleh pernyataan Abu Bakar kepada Aisyah “engkau belum menerimanya”, maka harta tersebut merupakan hak ahli waris, bukan hibah yang diperhitungkan sebagai warisan. Metode istinbath Imam Syafi‟i tentang hibah dapat diperhitungkan sebagai warisan adalah dengan menyandarkan pada atsar sahabat. Atsar sahabat dalam ushul fiqh diistilahkan dengan qaul sahabat. Menurut penulis atsar tersebut tidak bisa dijadikan dasar untuk hibah yang dapat diperhitungkan sebagai warisan. Meski bagaimanapun antara hibah dan waris berbeda. Perbedaan itu terletak pada pelaksanaan pemberiannya, apabila hibah dilakukan pada saat pemberi hibah masih hidup, sedangkan waris dilakukan setelah muwaris meninggal. Dalam warispun orang-orang yang

18

menerima telah ditetapkan dalam al Qur‟an, sedangkan hibah boleh diberikan kepada siapa saja.25

Skripsi kelima Ichwan Saifudin (052111006) Fakultas Syari‟ah UIN Walisongo Semarang Tahun 2010 Dengan Judul “Analisis Terhadap Pendapat Ibnu Qudamah Tentang Kebolehan Orang Tua Melebihkan Pemberian Hibah di Antara Sebagian Anak-Anak”. Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Dan jenis penelitian ini adalah library research, yaitu usaha untuk memperoleh data dengan menggunakan sumber kepustakaan. Artinya meneliti buku-buku yang ada relevansinya dengan permasalahan yang sedang dibahas. Kesimpulan, bahwa sebenarnya dalam hukum penghibahan orang tua yang dilebihkan di antara sebagian anak adalah boleh, dikarenakan adanya beberapa inidikasi-indikasi tertentu seperti perbedaan tingkat kebutuhan, kepentingan yang mendesak. Dan yang terpenting dalam hal ini adalah unsur keadilan dan kesaksian para pihak agar tidak menimbulkan kecurangan, untuk meminimalisir adanya persangkaan dan sengketa dikemudian hari. Sumber hukum yang digunakan adalah

25

M. Saifurrohim Al Aziz, “Analisis Pendapat Muhammad Bin Idris Al Syafi‟i Tentang Hibah Dapat Diperhitungkan Sebagai Warisan”, Skripsi, Semarang: Studi Hukum Perdata Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2014.

berdasarkan Al-Qur‟an, As-Sunnah Qoul Sahabat, dan istinbath hukum yang digunakan oleh Ibnu Qudamah adalah metode istihsan.26

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Barang Hibah Yang Dimanfaatkan Oleh Pemberi Hibah”. Karena belum ada yang melakukan penelitian tersebut, dan penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan memiliki perbedaan, perbedaan tersebut meliputi:

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Nur Hudam Mustaqim (062111048) jenis penelitiannya adalah library research yang dijadikan sebagai data primer adalah dokumen putusan Hakim No.15/Pdt.G/2006/PN. Kendal, dan metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode analisis deskriptif normatif, sedangkan penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian field research yang menjadi data primer adalah hasil wawancara dengan pihak yang terkait dengan kasus barang hibah yang dimanfaatkan oleh pemberi hibah di Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang, dan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis.

26

Ichwan Saifudin, “Analisis Terhadap Pendapat Ibnu Qudamah Tentang Kebolehan Orang Tua Melebihkan Pemberian Hibah Di Antara Sebagian Anak-Anak”, Skripsi, Semarang: Studi Hukum Perdata Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2010.

20

Penelitian kedua yang dilakaukan oleh Miftah Noor Rosyid (062111051) jenis penelitiannya adalah library research yang dijadikan sebagai data primer yaitu Pendapat Imam Malik Tentang Kebolehan Hibah Umra, bukan melakukan tinjauan hukum terhadap suatu kasus di masyarakat. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian field research yang menjadi data primer adalah hasil wawancara dengan pihak yang terkait dengan kasus barang hibah yang dimanfaatkan oleh pemberi hibah di Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang, dan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap barang hibah yang dimanfaatkan oleh pemberi hibah.

Penelitian ketiga yang dilakukan Rahmad Wahyudi (062111052) jenis penelitian yang dilakukan yaitu field research, data primer yang digunakan adalah praktek masyarakat Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen yang menghibahkan harta melebihi 1/3, penelitian ini meneliti dari tinjauan KHI dan sosial masyarakat tentang praktek tersebut, hal tersebut berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan meskipun metode yang digunakan sama akan tetapi data yang diperoleh berbeda, dan data sekunder yang digunakan untuk menganalisa juga berbeda, dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah KHI sedangkan data sekunder yang akan

digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah pendapat para ulama.

Penelitian keempat yang dilakukan oleh M. Saifurrohim Al Aziz (092111050) jenis penelitiannya adalah library research, data primer yang digunakan yaitu Al-Umm‟ karya Muhammad bin Idris al Syafi‟i. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian field research yang menjadi data primer adalah hasil wawancara dengan pihak yang terkait dengan kasus barang hibah yang dimanfaatkan oleh pemberi hibah di Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang, dan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap barang hibah yang dgadaikan oleh pemberi hibah.

Penelitian kelima yang dilakukan Ichwan Saifudin (052111006) jenis penelitiannya adalah library research. Sedangkan penelitian yang akan saya lakukan merupakan jenis penelitian field research yang menjadi data primer adalah hasil wawancara dengan pihak yang terkait dengan kasus barang hibah yang dimanfaatkan oleh pemberi hibah di Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang, dan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap barang hibah yang dimanfaatkan oleh pemberi hibah.

22

Dokumen terkait