• Tidak ada hasil yang ditemukan

Temuan Pertanggungjawaban pidana korporasi dalam tindak pidana pembakaran lahan

Dalam dokumen BAB II KAJIAN PUSTAKA TEMUAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 25-31)

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kutai Kartanegara, telah memutus perkara Terdakwa Bernama SUPARMANIAM JAGA RAMAN anak dari JAGA RAMAN. Tempat Lahir Malaysia, Umur/Tanggal Lahir 59 tahun/17 April 1957;

Berjenis kelamin Laki-Iaki Kewarganegaraan Malaysia; Tempat tinggal Jalan Bhayangkara Nomor 33 B Samarinda, beragama Hindu dan berkerja GM PT Tunas Prima Sejahtera.

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN) sejak tanggal 27 Februari 2918, dibantarkan Penuntut Umum sejak tanggal 28 Februari 2018, kemudian ditahan kembali dalam Tahanan Kota sejak tanggal 9 Maret 2018 sampai dengan tanggal 20 Juni 2018. Terdakwa diajukan di depan persidangan Pengadilan Negeri Tenggarong karena didakwa dengan dakwaan sebagai berikut : Dakwaan Kesatu Primair : diatur dan diancam pidana dalam Pasal 108 Undang - Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan;

Subsidair : diatur dan diancam pidana dalam Pasal 109 Undang - Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan. Dakwaan Kedua Primair : diatur dan diancam pidana dalam Pasal 108 Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 juncto Pasal 116 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Subsidair : diatur dan diancam pidana dalam Pasal 98 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 juncto Pasal 116 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lebih Subsidair : diatur dan diancam pidana dalam Pasal 99 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 juncto Pasal 116 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Mahkamah Agung tersebut; Membaca Tuntutan Pidana Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kutai Kartanegara tanggal 28 Juni 2018 sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa SUPARMANIAM JAGA RAMAN anak dari JAGA RAMAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan sesuai dengan Dakwaan Kesatu Primair Jaksa Penuntut Umum;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SUPARMANIAM JAGA RAMAN anak dari JAGA RAMAN, dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun dikurangi dengan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa, dengan perintah Terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp5.000.000,00 (lima miliar rupiah) subsidair 6 (enam) bulan kurungan.

3. Menyatakan barang bukti berupa: - 2 (dua) lembar Laporan Progres Babat (Rintis) Jalan MR/CR Estate 02 Tuana Tuha dan Tengiri Bulan Januari 2016 dan bulan Februari 2016; - 2 (dua) lembar photo Kegiatan Babat (Rintis) di Estate 02 Desa Tuana Tuha dalam IUP TPS; - 1 (satu) lembar Peta Lokasi Titik Api Berasal yang dibuat oleh Surveyor PT Tunas Prima Sejahtera.

- 3 (tiga) kantong arang bekas terbakar; - 3 (tiga) kantong tumbuhan bawah bekas terbakar dan terendam air; - 1 (satu) kantong tanah permukaan bekas terbakar dan terendam air; - 2 (dua) kantong tanah permukaan di kebun sawit tanaman 2012;

- 1 (satu) batang kayu bekas terbakar; Seluruhnya dikembalikan kepada PT Tunas Prima Sejahtera; 4. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani membayar biaya perkara Rp2.000,00 (dua ribu rupiah); Membaca Putusan Pengadilan Negeri Tenggarong Nomor 113/Pid. Sus/LH/2018/PN Trg tanggal 1 Agustus 2018 yang amar lengkapnya sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa SUPARMANIAM JAGA RAMAN anak dari JAGA RAMAN tersebut di atas, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana Dakwaan Kesatu ataupun Dakwaan Kedua; 2. Membebaskan Terdakwa oleh karena dari semua Dakwaan Penuntut Umum; 3. Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya; 4. Menetapkan barang bukti berupa: - Barang bukti butir 1) sampai dengan butir 8) selengkapnya sebagaimana

dalam Tuntutan Pidana Penuntut Umum tanggal 28 Juni 2018, dikembalikan kepada PT Tunas Prima Sejahtera; 5. Membebankan biaya perkara kepada Negara;

Membaca Akta Pemohonan Kasasi Nomor 113/Pid.B/LH/2018/PN Trg.

Panitera pada Pengadilan Negeri Tenggarong yang menerangkan bahwa pada tanggal 9 Agustus 2018 Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kutai Kartanegara mengajukan permohonan kasasi terhadap Putusan Pengadilan Negeri Tenggarong tersebut; Membaca Memori Kasasi tanggal 20 Agustus 2018 dari Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kutai Kartanegara tersebut sebagai Pemohon. Kasasi, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tenggarong pada tanggal 20 Agustus 2018; Membaca pula surat-surat lain yang bersangkutan.

Menimbang bahwa Putusan Pengadilan Negeri Tenggarong tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kutai Kartanegara pada tanggal 1 Agustus 2018 dan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kutai Kartanegara tersebut mengajukan permohonan kasasi tanggal 9 Agustus 2018 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tenggarong pada tanggal 20 Agustus 2018. Dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut undang- undang, oleh karena itu permohonan kasasi Penuntut Umum tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang bahwa Pasal 244 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana menentukan bahwa terhadap putusan perkara pidana yang diberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilan lain, selain dari pada Mahkamah Agung, Terdakwa atau Penuntut Umum dapat mengajukan permintaan kasasi kepada Mahkamah Agung kecuali terhadap putusan bebas.

Menimbang bahwa akan tetapi Mahkamah Agung berpendapat bahwa selaku badan peradilan tertinggi yang mempunyai tugas untuk membina dan menjaga agar semua hukum dan undang-undang di seluruh wilayah Negara diterapkan secara tepat dan adil, serta dengan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 114/PUU-X/2012 tanggal 28 Maret 2013 yang menyatakan frasa

“kecuali terhadap putusan bebas” dalam Pasal 244 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana tersebut tidak mempunyai kekuatan

hukum mengikat, maka Mahkamah Agung berwenang memeriksa permohonan kasasi terhadap putusan bebas; Menimbang bahwa alasan kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi/ Penuntut Umum dalam memori kasasi selengkapnya termuat dalam berkas perkara.

Menimbang bahwa terhadap alasan kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi/Penuntut Umum tersebut, Mahkamah Agung berpendapat sebagai berikut : - Bahwa alasan kasasi Penuntut Umum pada pokoknya tidak sependapat Judex Facti dalam hal menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan. Penuntut Umum berpendapat Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana melanggar Pasal 108 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan; - Bahwa Judex Facti dalam pertimbangannya membebaskan Terdakwa dengan alasan bahwa Terdakwa selaku warga negara/berkebangsaan Malaysia dan diajukan di persidangan sebagai naturlijke person bukanlah sebagai pelaku usaha perkebunan”; - Bahwa Terdakwa selaku General Manager PT Tunas Prima Sejahtera yang menjabat sejak Desember 2014 hingga saat sekarang, mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional perkebunan. Selanjutnya hasil kerja Terdakwa dilaporkan ke jajaran Direksi Perusahaan PT Tunas Prima Sejahtera. Bahwa ini berarti dari segi hukum Terdakwa termasuk PT Tunas Prima Sejahtera baik sendiri-sendiri atau bersama-sama mempunyai tanggung jawab apabila terjadi pelanggaran atau tindak pidana yang terjadi dalam lingkup atau di luar lingkup perusahaan; - Bahwa Terdakwa selaku General Manager PT Tunas Prima Sejahtera tentu bertanggung jawab atas terjadinya kebakaran dalam areal Hak Guna Usaha PT Tunas Prima Sejahtera.

Dalam hal ajaran pertanggungjawaban korporasi apabila terjadi tindak pidana baik dalam lingkup atau di luar lingkup korporasi, maka yang bertanggung jawab bukan hanya pengurus (Direksi/Komisaris) dan General Manager (Terdakwa sendiri) yang bertanggung jawab tetapi juga korporasi (PT Tunas Prima Sejahtera).

seperti halnya dalam perkara a quo, Terdakwa selaku General Manager adalah

termasuk dalam pengertian sebagai pelaku usaha perkebunan, karena secara de jure dan de facto Terdakwa sehari-harinya bertindak untuk dan atas nama PT Tunas Prima Sejahtera melaksanakan kegiatan usaha perkebunan. Perbuatan Terdakwa selaku General Manager PT Tunas Prima Sejahtera dengan perbuatan PT Tunas Prima Sejahtera selaku korporasi tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya dalam melaksanakan kegiatan usaha bidang perkebunan. segala akibat yang ditimbulkan atas perbuatan Terdakwa selaku General Manager PT Tunas Prima Sejahtera sepanjang dalam lingkup tugas, kewajiban mewakili perusahaan adalah menjadi tanggung jawab Terdakwa termasuk pengurus (Direksi/Komisaris) dan perusahaan PT Tunas Prima Sejahtera.

Berdasarkan pertimbangan tersebut sangat jelas menunjukkan perbuatan Terdakwa dalam melaksanakan kegiatan usaha perkebunan bertindak untuk dan atas nama PT Tunas Prima Sejahtera sesuai tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan kepada Terdakwa selaku General Manager PT Tunas Prima Sejahtera; - Bahwa benar bukan hanya Terdakwa yang dibebani tanggung jawab pidana atas terjadinya kebakaran di areal Hak Guna Usaha PT Tunas Prima Sejahtera, tetapi juga para Direksi/Komisaris karena mereka yang mengambil keputusan perusahaan. Terdakwa dibebani tanggung jawab pidana karena mendapat tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam pelaksanaan operasional perusahaan; - Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pendapat Judex Facti yang mengatakan perbuatan Terdakwa tidak memenuhi unsur pasal dalam dakwaan Penuntut Umum sebagai pelaku usaha perkebunan atau perusahaan perkebunan sehingga terjadi error in persona adalah pertimbangan yang sangat dangkal dan tidak beralasan.

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur pidana dalam Pasal 108 Undang- Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan Alternatif Kesatu Primair, oleh karena itu Terdakwa tersebut telah terbukti bersalah dan dijatuhkan pidana; Menimbang bahwa dengan demikian terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Penuntut Umum tersebut dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri

Tenggarong Nomor 113/Pid.Sus/LH/2018/PN Trg., tanggal 1 Agustus 2018 untuk kemudian Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini. Menimbang bahwa sebelum menjatuhkan pidana Mahkamah Agung akan mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dan meringankan bagi Terdakwa : Keadaan yang memberatkan Terdakwa tidak mendukung program Pemerintah dalam menjalankan kegiatan usaha perkebunan; Keadaan yang meringankan Terdakwa belum pernah dihukum.

Menimbang bahwa karena Terdakwa dipidana, maka dibebani untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi; Mengingat Pasal 108 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan. M E N G A D I L I : - Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/PENUNTUT UMUM PADA KEJAKSAAN NEGERI KUTAI KARTANEGARA tersebut; - Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Tenggarong Nomor 113/Pid.

Sus/LH/2018/PN Trg tanggal 1 Agustus 2018 tersebut.

MENGADILI SENDIRI: 1. Menyatakan Terdakwa SUPARMANIAM JAGA RAMAN anak dari JAGA RAMAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Pembakaran lahan”; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan pidana denda sebesar Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan; 3. Menetapkan barang bukti: - Barang bukti butir 1) sampai dengan butir 8) selengkapnya sebagaimana dalam Tuntutan Pidana Penuntut Umum tanggal 28 Juni 2018, dikembalikan kepada PT Tunas Prima Sejahtera; 4.

Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah).

E. Analisis Tentang Pertanggungjawaban pidana korporasi dalam

Dalam dokumen BAB II KAJIAN PUSTAKA TEMUAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 25-31)

Dokumen terkait