• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Fungsi Produksi

8. Tenaga Kerja (X 9 )

Penggunaan tenaga kerja dalam proses produksi merupakan hal yang penting, karena produksi tak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya tenaga kerja yang jumlahnya cukup dan memiliki keahlian yang memadai. Namun, penggunaan tenaga kerja yang melampaui batas juga dapat menurunkan tambahan produk yang dapat diperoleh selama proses produksi. Dari hasil analisis regresi, didapat hasil bahwa nilai koefisien regresi tenaga kerja adalah -0.818, yang berarti jika penggunaan tenaga kerja ditingkatkan sebesar 1%, maka produksi kemangi akan menurun sebesar 0.818%. Variabel tenaga kerja dikatakan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi jika nilai probabilitasnya lebih kecil daripada taraf nyata yang ditentukan. Maka, dengan nilai probabilitas 0.002, variabel tenaga kerja dikatakan berpengaruh secara nyata dan negatif terhadap hasil produksi pada taraf nyata 0.05, ceteris paribus. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja telah melampaui batas, sehingga penambahan tenaga kerja pada proses produksi tidak disarankan.

Kemangi, sebagai salah satu tanaman asli Indonesia, memiliki adaptasi yang lebih baik dibandingkan tanaman-tanaman yang bukan asli Indonesia,

10

Anonim. 2010. Paraquat is Glyphosate’s Bodyguard [internet]. [diunduh 27 Mei 2013]. Tersedia pada:

52

karenanya tidak membutuhkan perawatan dan pemeliharaan yang rumit. Selain itu, usahatani kemangi yang dilakukan oleh petani responden rata-rata berada di lahan yang kecil (kurang dari 0,1 ha), sehingga rata-rata petani kemangi responden merupakan pemilik sekaligus penggarap lahan. Proses budidaya seperti pemeliharaan yang meliputi penyiangan, pemupukan, penyiraman dilakukan secara swadaya oleh petani pemilik. Penambahan tenaga kerja hanya dilakukan saat mengolah lahan dan panen, itupun jika diperlukan.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi kemangi adalah benih dan tenaga kerja. Benih berkorelasi secara positif dan signifikan terhadap hasil produksi pada taraf nyata 5%, sedangkan tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap hasil produksi pada taraf nyata 5%, ceteris paribus.

Analisis Usahatani Kemangi Penerimaan Usahatani

Penerimaan tunai usahatani merupakan akumulasi hasil kali antara harga yang berlaku pada saat itu dengan hasil panen kemangi selama satu musim tanam. Total penerimaan usahatani kemangi merupakan hasil akumulasi dari seluruh penerimaan pada panen pertama hingga terakhir ditambah dengan penerimaan tidak tunai (diperhitungkan) seperti cadangan hasil panen dan yang dikonsumsi sendiri. Namun, karena tidak ada dari petani responden yang menyimpan cadangan hasil panen kemanginya maupun dikonsumsi sendiri, penerimaan tidak tunai pada penelitian ini diasumsikan tidak ada, sehingga total penerimaan usahatani kemangi sama dengan penerimaan tunainya.

Penerimaan setiap petani responden berbeda dengan yang lain, hal ini tergantung oleh beberapa hal seperti produktivitas, harga yang berlaku, serta jumlah panen yang dilakukan. Tidak semua petani responden di Desa Ciaruteun Ilir mengikuti kelompok tani; hanya 58% dari responden yang mengikuti poktan, itupun tidak semuanya mendistribusikan hasil panennya melalui poktan, sehingga harga yang diterima petani berbeda-beda. Selain itu, kualitas daun kemangi yang dihasilkan dan pasar yang dituju juga mempengaruhi harga yang diterima petani.

Rata-rata, petani kemangi responden di Desa Ciaruteun Ilir memiliki tingkat produktivitas sebesar 7083.13 kg per seribu meter persegi. Jumlah tersebut didapat dari hasil akumulasi jumlah kemangi yang dipanen petani dari masing-masing petani responden selama satu musim tanam, kemudian dibagi dengan jumlah petani responden, yaitu sebanyak 31 orang. Dengan harga rata-rata adalah Rp872.47 per kg, maka rata-rata total penerimaan petani kemangi di Ciaruteun Ilir adalah Rp6 179 871.32 per musim tanam. Tabel 5 adalah tabel yang meringkas penerimaan tunai, produktivitas, dan harga rata-rata petani kemangi responden di Desa Ciaruteun Ilir pada tahun 2012-2013 selama satu musim tanam.

53 Tabel 5 Produktivitas, harga rata-rata, dan penerimaan tunai petani kemangi

responden di Desa Ciaruteun Ilir dengan luasan lahan 1000 m2 pada tahun 2012-2013

No Uraian Satuan Nilai

1 Produktivitas Kg/1000 m2 7083.13

2 Harga Rp/kg 872.47

3 Penerimaan Total Rp 6 179 871.32

Biaya Usahatani

Pengeluaran usahatani merupakan akumulasi dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan petani selama proses produksi. Ada dua macam biaya usahatani, yaitu biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan (Daniel, 2001).

Biaya yang termasuk biaya tunai pada usahatani kemangi di Desa Ciaruteun Ilir adalah biaya pembelian benih, biaya pembelian pupuk kandang, pupuk urea, pupuk phonska, dan pupuk TSP, biaya pembelian herbisida dan insektisida, upah tenaga kerja, dan biaya pajak atau sewa lahan. Sementara itu, biaya yang diperhitungkan pada analisis usahatani kemangi mencakup biaya penyusutan peralatan, upah tenaga kerja dalam keluarga, dan biaya imbangan (opportunity cost) menyewakan lahan. Total biaya adalah hasil penjumlahan antara biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Tabel 6 merupakan rincian dari biaya usahatani kemangi dengan luas lahan seribu meter persegi selama satu musim tanam.

Biaya diperhitungkan pada usahatani kemangi memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya tunainya. Berdasarkan Tabel 6, presentase total biaya diperhitungkan terhadap biaya total adalah 61.27% dengan nilai Rp4 627 969.82, sedangkan presentase biaya tunai terhadap biaya total hanya 38.73% dengan nilai Rp2 924 944.42. Hal ini disebabkan oleh tingginya penggunaan tenaga kerja dalam keluarga (TKDK).

Diantara biaya-biaya tunai yang harus dikeluarkan, biaya panen (upah bagi pekerja untuk memetik pucuk dan mengikat kemangi) merupakan komponen biaya yang paling tinggi, yaitu sebesar 11.59% terhadap biaya total dengan nilai Rp875 391.70, dan disusul dengan biaya sewa lahan yang memiliki bagian 10.58% dari total biaya dengan nilai Rp798 894.59. Sementara itu, biaya yang memiliki bagian terendah dalam biaya total adalah biaya pajak (dengan presentase 0.23% dari total biaya dan bernilai Rp17 500) dan biaya pembelian herbisida Round-Up (dengan presentase 0.32% dari total biaya dan bernilai Rp24 493.58).

Benih kemangi yang digunakan dalam kegiatan usahatani di Desa Ciaruteun Ilir dapat dibeli di kios pertanian setempat maupun dari petani yang telah berpengalaman. Tidak ada varietas khusus yang digunakan petani kemangi di Desa Ciaruteun Ilir, namun kebanyakan petani lebih memilih menanam varietas kemangi yang wangi, meskipun tidak berdaun lebar. Hal ini dikarenakan varietas yang berdaun lebar (atau kemangi Bandung, menurut mereka) tidak terlalu wangi sehingga harganya di pasar pun tidak terlalu bagus. Harga satu botol yang berisi 600 gram benih kemangi secara rata-rata dibeli petani dengan harga Rp49 516.13 per botol atau setara dengan Rp81 479.93 per kg. Untuk luas lahan sebesar seribu meter persegi, rata-rata petani memerlukan 3.53 botol benih atau setara dengan 1.94 kg, sehingga biaya rata-rata untuk pembelian benih adalah Rp174 837.19.

54

Komponen biaya pembelian benih ini mengambil presentase sebesar 2.10% dari total biaya produksi.

Tabel 6 Komponen biaya usahatani kemangi responden di Desa Ciaruteun Ilir selama satu musim tanam pada luasan 1000 m2 tahun 2012-2013 No Komponen Satuan Harga (Rp) Jumlah Nilai (Rp) (%)

I. Biaya Tunai a. Penggunaan Bibit Kg 81479.93 1.94 158396.98 2.10 b. Pupuk Kandang Kg 140.31 2633.50 369506.39 4.89 c. Pupuk Urea Kg 2460.71 20.92 51486.68 0.68 d. Pupuk TSP Kg 2890.00 8.61 24881.52 0.33 e. Pupuk Phonska Kg 2925.00 11.30 33062.95 0.44 f. Herbisida Round-Up Liter 72750.00 0.34 24493.58 0.32 g. Insektisida Curacron Liter 251428.60 0.14 35702.86 0.47 h. Herbisida Bravoxone Liter 16044.12 2.43 39054.17 0.52 i. TKLK HOK 40268.82 12.33 496573.00 6.57 j. Biaya Panen Rp 875391.70 11.59 k. Pajak Lahan Rp 17500.00 0.23 l. Sewa Lahan Rp 798894.59 10.58

Total Biaya Tunai 2924944.42 38.73

II. Biaya diperhitungkan a. TKDK HOK 40268.82 99.17 3993443.83 52.87 b. Penyusutan 35355.03 0.47 c. Opportunity Cost Sewa Lahan 599170.96 7.93 Total Biaya Diperhitungkan 4627969.82 61.27

III Total Biaya 7552914.24 100.00

Pupuk kandang ayam sekam merupakan pupuk organik yang paling lazim digunakan oleh petani kemangi di Desa Ciaruteun Ilir. Dengan harga rata-rata sebesar Rp7 016.13 per karung (yang berisi 50 kg pupuk kandang) atau setara dengan Rp140.31 per kg, rata-rata petani menggunakan 52.67 karung atau setara dengan 2 633.50 kg pupuk untuk budidaya, sehingga biaya rata-rata untuk pembelian pupuk kandang selama satu musim tanam pada luasan lahan 1000 m2 adalah Rp369 506.39. Komponen biaya pembelian pupuk kandang ini mengambil presentase sebesar 4.89% dari total biaya produksi.

Selain pupuk kandang, rata-rata petani menggunakan pupuk kimia untuk membantu kesuburan tanaman kemangi. Pupuk anorganik yang banyak digunakan oleh petani adalah urea, dengan harga per kg Rp2 460.71. Selama satu musim tanam, rata-rata petani membutuhkan 20.92 kg pupuk urea. Selain pupuk urea, beberapa petani juga menggunakan pupuk TSP agar akar tanaman kemangi kokoh

55 dan kuat serta tidak mudah terserang penyakit. Harga pupuk TSP di Desa Ciaruteun Ilir adalah sebesar Rp2 890.00 per kg dan rata-rata petani membutuhkan 8.61 kg pupuk TSP, sehingga selama satu musim tanam petani mengeluarkan biaya sebesar Rp24 881.52 untuk membeli TSP. Beberapa petani juga menggunakan pupuk NPK Phonska untuk memaksimumkan hasil. Pupuk yang berguna agar tanaman lebih hijau dan segar ini dibeli petani dengan harga Rp2 925 per kg. Rata-rata petani membutuhkan 11.30 kg pupuk selama satu musim tanam, sehingga biaya total pembelian pupuk phonska adalah Rp33 062.95. Ketiga pupuk anorganik tersebut, yaitu urea, TSP, dan NPK Phonska, masing-masing mengambil presentase sebesar 0.68%, 0.33%, dan 0.44% dari total biaya produksi.

Menurut penuturan sebagian besar petani responden, kemangi merupakan tanaman yang tidak mudah terserang hama, sehingga tidak dibutuhkan penyemprotan pestisida atau insektisida secara berkala. Petani hanya menggunakan insektisida jika tanaman yang diserang cukup banyak, di luar kondisi tersebut petani cenderung menekan penggunaan zat kimia tersebut. Hama yang paling sering menyerang kemangi adalah ulat daun dan penggerek. Kedua hama tersebut ditekan jumlahnya oleh petani dengan menggunakan insektisida Curacron. Harga per botol (yang berisi 100 ml cairan) adalah Rp25 142.86 dan rata-rata petani hanya menggunakan 1.42 botol selama satu musim tanam. Hal ini setara dengan penggunaan 0.14 liter insektisida dengan harga per liter Rp251 428.60 sehingga biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk membeli insektisida adalah Rp35 451.43. Biaya ini mengambil presentase sebesar 0.47% dari total biaya produksi.

Disamping menggunakan insektisida, petani responden juga menggunakan herbisida untuk menekan pertumbuhan gulma dan tanaman pengganggu lainnya. Petani lebih memilih menggunakan herbisida dibandingkan mengkored (mengarit rumput secara manual) karena lebih cepat, praktis, dan murah. Ada dua macam herbisida yang digunakan oleh petani, yaitu herbisida Round-Up dan Bravoxone. Bravoxone merupakan herbisida purna tumbuh yang cocok bagi penanggulangan tanaman berdaun tipis dan panjang, sedangkan Round-Up cocok bagi tanaman

annual berdaun lebar, oleh karena itu beberapa petani responden memadukan keduanya agar hasilnya maksimal. Misalnya, sebelum ditanami, lahan dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman dari musim panen sebelumnya dengan menggunakan Round-Up, namun ketika telah memasuki masa pemeliharaan lahan cukup disemprot dengan Bravoxone untuk mengendalikan alang-alang di pematang dan pinggir bedengan. Meskipun demikian, tidak semua petani mengkombinasikan kedua jenis herbisida ini, karena banyak petani responden yang hanya memilih salah satu dari dua jenis herbisida itu dalam proses produksinya. Harga satu botol Round-Up yang berukuran 1 liter adalah Rp72 750, dan rata-rata petani hanya menggunakan 0.34 liter untuk satu musim tanam, sehingga biaya pembelian Round-Up adalah Rp24 493.58. Sementara itu, harga satu botol herbisida Bravoxone berukuran 1 liter adalah Rp16 044.12, dengan pemakaian rata-rata sebesar 2.43 liter, sehingga biaya pembelian Bravoxone per musim tanam adalah sebesar Rp39 054.17. Masing-masing herbisida tersebut, yaitu Round-Up dan Bravoxone, mengambil bagian sebesar 0.32% dan 0.52% dari total biaya produksi.

56

Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani kemangi terdiri dari tenaga kerja dari luar keluarga dan tenaga kerja dalam keluarga. Meskipun demikian, karena sebagian besar petani responden hanya menanam kemangi di areal yang kurang dari seribu meter persegi (rata-rata petani responden menanam di areal seluas 879.03 m2), maka tak sedikit dari mereka yang tidak mempekerjakan buruh untuk membantu mereka. Oleh karena itu, penggunaan tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) pada proses budidaya ini lebih besar daripada penggunaan tenaga kerja luar keluarga (TKLK). Rata-rata tingkat upah pekerja di Desa Ciaruteun Ilir adalah Rp40 268.82 dengan pemakaian tenaga kerja luar keluarga sebesar 12.33 HOK dan pemakaian tenaga kerja dalam keluarga sebesar 99.17 HOK. Dengan demikian, penggunaan TKLK mengambil bagian sebesar 6.57% dari total biaya dan penggunaan TKDK mengambil bagian sebesar 52.87% dari total biaya.

Tabel 7 adalah tabel yang meringkas penggunaan tenaga kerja pada usahatani kemangi selama satu musim tanam di Desa Ciaruteun Ilir tahun 2013. Tabel 7 Penggunaan tenaga kerja pada usahatani kemangi responden di Desa

Ciaruteun Ilir selama satu musim tanam pada luasan lahan 1000m2 tahun 2012-2013

Uraian Jumlah (HOK) Nilai (Rp) (%)

Tenaga kerja luar keluarga 12.33 496 573.00 11.06 Tenaga kerja dalam

keluarga

99.17 3 993 443.83 88.94

Total tenaga kerja 111.5 4 490 016.83 100.00

Setiap kali panen, petani mengupah beberapa orang pekerja, biasanya wanita, untuk membantu memotong pucuk-pucuk kemangi dan mengikatnya. Satu ikat kemangi berbobot sekitar 0.04 kg. Masing-masing pekerja akan diupah sesuai dengan produktivitasnya, karena jasa satu kali mengikat kemangi diberi upah sebesar Rp5. Oleh karena itu, upah mengikat ini sangat tergantung pada banyak atau tidaknya hasil produksi, namun rata-rata petani kemangi mengeluarkan biaya sebesar Rp875 391.70 per musim tanamnya.

Lahan yang digunakan oleh petani responden di Desa Ciaruteun Ilir adalah lahan sewa dan lahan milik pribadi. Jika menggunakan lahan milik sendiri, petani membayar biaya pajak dengan besaran Rp17 500 per musim tanamnya. Sementara itu, biaya imbangan karena telah menggunakan lahan untuk keperluan produksi alih-alih menyewakan juga turut dipertimbangkan dan dimasukkan ke dalam komponen biaya diperhitungkan. Rata-rata biaya imbangan menyewakan lahan per musim tanam adalah sebesar Rp599 170.96 dan mengambil presentase sebesar 7.93% dari biaya total. Jika petani menggunakan lahan sewa, maka secara rata-rata petani harus mengeluarkan biaya sebesar Rp798 894.59 untuk satu kali musim tanam dengan luas lahan seribu meter persegi. Nilai ini mengambil presentase sebesar 10.58% dari biaya total.

Beberapa peralatan yang digunakan petani dalam mengusahakan kemangi antara lain adalah cangkul besar, cangkul kecil (cagrag), dan tahang. Beberapa petani menggunakan garpu dan kored, namun kedua alat tersebut telah jarang digunakan oleh sebagian besar petani responden. Secara keseluruhan, rata-rata biaya penyusutan per musim tanam adalah sebesar Rp35 355.03 dan memiliki

57 presentase 0.47% dari biaya total. Tabel 8 adalah tabel penyusutan alat-alat pertanian yang digunakan dalam usahatani kemangi di Desa Ciaruteun Ilir tahun 2013.

Tabel 8 Penyusutan alat-alat pertanian yang digunakan pada usahatani kemangi responden di Desa Ciaruteun Ilir pada tahun 2012-2013

Jenis Peralatan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Total Biaya (Rp) Umur Teknis Penyusutan per Tahun Penyusutan per Periode Tanam Cangkul besar 1.84 51774.19 95197.71 4.68 21161.29 10580.65 Cangkul kecil 0.29 10322.58 2996.88 1.23 2559.14 1279.57 Garpu 0.07 2580.65 166.49 0.26 645.16 322.58 Kored 0.03 806.45 26.01 0.06 403.23 201.61 Tahang 1.32 212258.06 280728.41 6.68 45941.24 22970.62 Total penyusutan 70 710.06 35 355.03

Analisis Pendapatan dan R/C ratio Usahatani Kemangi

Pendapatan usahatani merupakan selisih dari total penerimaan dikurangi biaya. Ada dua macam pendapatan yang dianalisis pada penelitian ini, yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total.

Pendapatan atas biaya tunai merupakan selisih dari penerimaan tunai dengan biaya tunai selama produksi berlangsung. Berdasarkan hasil analisis usahatani kemangi terhadap responden di Desa Ciaruteun Ilir, rata-rata pendapatan atas biaya tunai petani adalah sebesar Rp3 255 178.32, sedangkan pendapatan atas biaya total adalah sebesar Rp-1 372 791.50.

Keberhasilan suatu usahatani juga dapat diukur dari nilai R/C ratio-nya. Alat ini membandingkan secara langsung antara penerimaan petani dengan pengeluarannya. Usahatani dikatakan menguntungkan jika nilai R/C ratio-nya lebih besar dari 1. Sama seperti analisis pendapatan, ada dua jenis nilai R/C ratio

yang dianalisis pada penelitian ini, yaitu nilai R/C atas biaya tunai dan nilai R/C atas biaya total. Hasil perhitungan analisis pendapatan dan R/C ratio usahatani kemangi dapat diringkas seperti pada Tabel 9.

58

Tabel 9 Analisis pendapatan dan R/C ratio usahatani kemangi responden di Desa Ciaruteun Ilir per musim tanam, dengan luasan 1000 m2, pada tahun 2012-2013

No Uraian Satuan Harga/

Satuan Jumlah (n) Nilai (Rp) % I Jumlah total penerimaan Rp/kg 872.47 7083.13 6179871.31 II Biaya tunai A. Penggunaan Bibit Kg 81479.93 1.94 158396.98 2.10 B. Pupuk Kandang Kg 140.31 2633.50 369506.39 4.89 C. Pupuk Urea Kg 2460.71 20.92 51486.68 0.68 D. Pupuk TSP Kg 2890.00 8.61 24881.52 0.33 E. Pupuk Phonska Kg 2925.00 11.30 33062.95 0.44 F. Pestisida Round-Up Liter 72750.00 0.34 24493.58 0.32 G. Pestisida Curacron Liter 251428.60 0.14 35451.43 0.47 H. Herbisida Bravoxone Liter 16044.12 2.43 39054.17 0.52 I. TKLK HOK 40268.82 12.33 496573.00 6.57 J. Biaya Panen Rp 875391.70 11.59 K. Pajak Lahan Rp 17500.00 0.23 L. Sewa Lahan Rp 798894.59 10.58

Total Biaya Tunai 2924692.99 38.72

III Biaya diperhitungkan

Dokumen terkait