Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas;--
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menetapkan Dra. Fauza M sebagai Hakim Mediator untuk memediasi perkara ini sesuai
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008, namun berdasarkan laporan Hakim Mediator bahwa mediasi telah dilaksanakan 2 kali pada tanggal 26 September 2011 dan 10 Oktober 2011 bahwa usaha mediasi tidak berhasil karena masing-masing pihak tetap dengan pendiriannya. Kemudian Majelis Hakim telah pula berusaha
44 menasehati para Penggugat dan para Tergugat agar dapat menyelesaikan perkara ini secara damai, namun usaha tersebut juga tidak berhasil;-
Menimbang, bahwa dari posita dan petitum gugatan para Penggugat telah jelas menunjukan tentang sengketa harta warisan antara para Penggugat dengan para Tergugat, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 49 angka (1) huruf (b) dan angka (3) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 beserta penjelasannya pada huruf (a) sebagaimana yang telah diubah dan disempurnakan dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Pasal 142 R.Bg, Pengadilan Agama Bengkulu Kelas 1 A secara absolut berwenang memeriksa dan menyelesaikan gugatan Penggugat;-
Menimbang, bahwa Permohonan Sita yang diajukan oleh Para Penggugat karena telah dicabut dan pencabutan tersebut telah pula disetujui oleh Para Tergugat,maka sesuai dengan ketentuan Pasal 271.272 Rv. Permohonan Sita Para Penggugat dinyatakan selesai denganm di cabut;--
Menimbang, bahwa dalam memeriksa perkara ini, Majelis Hakim bersikap lain untuk menghindari kesan negative dari masyarakat terutama para pencari keadilan dengan adanya gugatan yang dinyatakan tidak dapat diterima atau di NO oleh Pengadilan Agama, sebab terhadap gugatan perkara ini sudah berulangkali didaftarkan dan dinyatakan tidak dapat diterima oleh karenanya, demi memenuhi rasa keadilan bagi para pencari keadilan itu sendiri, maka dalam mempertimbangkan Petitum para Penggugat, Majelis Hakim sepakat memilih dictum Subsider (jika Majelis berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya);
Menimbang, bahwa adapun yang menjadi sengketa dalam perkara ini adalah mengenai Tirkah Almarhum KH Bin AI SA terhadap harta-harta sebagai berikut :-
45 1. Tanah seluas 1,5 ha (15.000.M2), terletak di Bumi Ayu dengan Surat tanah berupa SKT atas nama KH BIN AI SA (pewaris) dengan tanah dengan batas-batas:
• Sebelah Utara bersebelahan dengan tanah PEWARIS dengan SKT atas Nama SUHARTO;
• Sebelah Selatan bersebelahan sengan jalan setapak (seberang jalan setapak tanah PEWARIS dengan sertifikat atas nama ZA;
• Sebelah Timur bersebelahan dengan tanah BR, tanah MN, tanah BN; • Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan (seberang jalan tanah
AMANSYAH);
2. Tanah seluas 2 ha(20.000.M2), terletak di Bumi Ayu dengan Surat tanah berupa sertifikat hak milki atas tanah nama ZA sebelumnya dalam SKT atas nama BG, dengan batas tanah dengan batas-batas;
• Sebelah Utara bersebelahan dengan jalan setapak (seberang jlan setapak PEWARIS sertifikat atas nama KOSASIH Bin ALISYAHBANA);--
• Sebelah Selatan bersebelahan dengan tanah ISKANDAR RAMIS;- • Sebelah Timur bersebelahan dengan, tanah BASTARUDIN, tanah
MAHYUDIN;--
• Sebelah Barat berbatasan jalan dengan (seberang jalan tanah ANSORI, tanah ADAMSYAH);
3. Tanah seluas 2 ha (20.000.M2), terletak di jalan Belakang Perumdam, RT.17/RW.05,Kelurahan Kanadang Mas, Kecamatan Kampung Melayu,Kota Bengkulu, dengan surat tanah berupa SKT atas nama KH BIN AI SA diatasnya terdapat kebun sawit dan 2 unit rumah berdampingan (satu unit rumah peninggalan kakak PEWARIS
46 ROSMANA BINTI ALI SYAHBANA di tempati oleh PENGGUGAT III yang didirikan oleh BG suami PENGGUGAT III) dengan batas-batas;--
• Sebelah Utara berbatasan dengan tanah SITI USTARI; • Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah MULIADI;--
• Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah PT Maju dan tanah PEWARIS dengan SKT atas nama RENY;--
• Sebelah Barat berbatasan dengan jalan (seberang jalan tanah HUSNI TAMRIN);
4. Tanah seluas 1,8 ha (18.000.M2), dengan surat tanah berupa SKT atas nama RINA SAGINAH dan diatasnya berdiri satu unit rumah ditempati oleh TERGUGAT II, bangunan tersebut di bangun oleh PEWARIS hasil dari jual tanah di Bumi Ayu, terletak di jalan belang Perumdam, RT.17/RW.05, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu dengan batas-batas :-
• Sebelah Utara berbatasan dengan tanah ADAMSYAH dan tanah HERNERY;-
• Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah MARALI;
• Sebelah Timur berbatasan dengan jalan (seberang jalan tanah AMANSYAH);
• Sebelah Barat berbatasan dengan tanah DAHLIA;-
5. Tanah seluas 2 ha (20.000.M2), terletak di jalan Belakang Perumdam, RT.17/RW.05, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu dengan surat tanah berupa SKT atas nama KH BIN AI SA dikuasai oleh TERGUGAT III dengan batas-batas ;
• Sebelah Utara berbatasan dengan tanah ADAMSYAH; • Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah ADAMSYAH;
47 • Sebelah Timur berbatasan dengan tanah JASNAH dan tanah
NISWAN;
• Sebelah Barat berbatasan dengan jalan (seberang jalan tanah ADAMSYAH);
6. Tanah seluas 1,3 ha (13.000.M2), terletak di jalan Belakang Perumdam, RT.17/RW.05, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, dengan surat tanah berupa SKT atas nama KOSASIH BIN ALISYAHBANA, dengan batas-batas ;--
• Sebelah Utara berbatasan dengan tanah HARTATI;-
• Sebelah SeLatan berbatasan dengan Siring (sebelah siring tanah PEWARIS dengan SKT atas nama RENY);-
• Sebelah Timur berbatasan dengan tanah ZAKLI;
• Sebelah Barat berbatasan dengan Siring (seberang Siring tanah SITI UTARI);--
7. Tanah seluas 0,5 ha, (5.000.M2), terletak dijalan Belakang Perumdam, RT.17/RW.05, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, dengan surat tanah berupa SKT atas nama RENY, dengan batas-batas ;
• Sebelah Utara berbatasan dengan Siring (seberang siring tanah PEWARIS SKT atas nama KOSASIH BI ALISYAHBANA);--
• Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah PT Maju; • Sebelah Timur berbatasan dengan tanah PT Maju;
• Sebelah Barat berbatasan dengan tanah PEWARIS dengan SKT atas nama KOSASIH BIN ALISYAHBANA;--
8. Satu unit rumah yang ditempati oleh TERGUGAT I milik kakak KH BIN AI SA yang bernama ROSMANA BINTI ALISYAHBANA, yang telah
48 diberikan kepada KH BIN AI SA berdiri diatas tanah PEWARIS dengan SKT atas nama KOSASIH BIN ALISYAHBANA, terletak dijalan Belakang Perumdam, RT 17 /RW 05, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, dengan luas perkarangan 500.M2, dengan batas-batas bangunan;
• Sebelah Utara berbatasan dengan tanah SITI USTARI; • Sebelah Selatan berbatasan dengan RUMAH BG;
• Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah PT Maju dan Tanah PEWARIS dengan SKT atas nama RENY;--
• Sebelah Barat berbatasan dengan jalan (seberang jalan tanah HUSNI TAMRIN);
9. Satu unit rumah yang ditempati oleh TERGUGAT II dan TERGUGAT III dibangun oleh PEWARIS hasil jual tanah DI Bumi Ayu, dan berdiri diatas tanh PEWARIS dengan SKT atas nama RINA SAGINAH, TERLETAK DI JALAN BELAKANG Perumdam, RT.17/RW.05, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, dengan luas perkarangan 500.M2, dan berbatasan tanah dengan;
• Sebelah Utara berbatasan dengan tanah ADAMSYAH dan tanah HERNERY;-
• Sebelah Selatan berbatasan dengan dengan tanah RAMLI;--
• Sebelah Timur berbatasan dengan jalan (seberang jalan tanah AMANSYAH);
• Sebelah Barat berbatasan dengan tanah tanah DAHLIA;-
Menimbang, bahwa sebelum Majelis mempertimbangkan tuntutan Para Penggugat tersebut Majelis terlebih dahulu mengkualifikasi dan mengkonstatir hal-hal yang tidak perlu dibuktikan dan hal-hal yang perlu
49 dibuktikan dari jawab menjawab antara para Penggugat dan para Tergugat serta keterangan saksi-saksi para Penggugat dan para Tergugat dan menganalisa bukti-bukti tersebut ;-
Menimbang bahwa hal-hal yang diakui oleh Para Penggugat dan para Tergugat dan tidak perlu dibuktikan adalah sebagai berikut ;
1. KH Bin AI SA (Alm) telah menikah 2 kali, pertama dengan Noviar Husniah Binti Muhammad Husen (Penggugat I/istri pertama) dan memiliki 3 orang anak; Misti Aquita (Penggugat II), Reni Susianti (Penggugat III) dan Pegia Herianto (Penggugat IV), Penggugat I, Penggugat II dan Penggugat IV bertempat tinggal di Propinsi Kalimantan Barat, sedangkan Penggugat III bertempat tinggal di Propinsi Bengkulu. Kedua Kosasih bin Alisayhbana menikah dengan Tergugat I (Tergugat I/Istri kedua) dan memiliki 2 orang anak; Rina Sagina (Tergugat II) dan Aksara Afni (Tergugat III);--
2. KH Bin AI SA (Alm) telah meninggal dunia pada tanggal 10 Februari 2009, dengan meninggalkan 2 orang istri, 4 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki;-
3. Para Tergugat mengakui keberadaan harta-harta almarhum KH Bin AI SA tersebut;-
Adapun hal yang dibantah oleh para Tergugat dan diperlukan pembuktian dari para Penggugat adalah hal-hal berupa ; -
1. Tanah seluas 14.700 M2 yang terletak di Kelurahan Bumi Ayu dengan Surat Tanah berupa Sertifikat atas nama KH Bin AI SA diperoleh sejak tahun 1981 bukan tahun 1980 ;-
2. Tanah seluas 19.400 M2 yang terletak diKelurahan Bumi Ayu, sertifikat an. Tergugat I diperoleh tahun 1981 bukan 1980;
50 3. Tanah seluas 2 Ha (20.000 M2), terletak di Jalan Belakang Perumdam,
SKT an. KH Bin AI SA (alm) yang sekarang dikuasai Tergugat III, diperoleh tahun 1998 bukan 1980;-
4. Tanah seluas 1,7 Ha (17.000 M2), terletak di Jalan Belakang Perumdam, SKT an. RINA SAGINA diperoleh tahun 1998 bukan 1980;--
5. Tanah seluas 2 Ha (20.000 M2), terletak di Jalan Belakang Perumdam, SKT an KH Bin AI SA (alm) di peroleh tahun 1998 bukan 1980;
6. Tahah seluas 1,3 Ha (13.000 M2) terletak di Jalan Belakang Perumdam, belum memiliki surat tanah, diperoleh tahun 1999 bukan tahun 1980; 7. Tanah seluas 0,5 Ha (5.000 M2) terletak di jalan Belakang Perumdam,
SKT an. RENI diperoleh tahun 1999 bukan tahun 1980;--
8. Tanah seluas 5000 M2 terletak di Kelurahan Bumi Ayu yang telah dijual oleh Penggugat III kepada SUHARTO dengan harga Rp.30.000.000,- semasa perkara ini masih berlangsung (tanah ini oleh Para Penggugat tidak dimasukkan dalam surat gugatannya);
9. Satu unit rumah pemberian kakak KH Bin AI SA (alm) tahun 1992; 10. Satu unit rumah ditempati Tergugat III (RENI);
11. Lahan perkebunan terletak di Jalan Belakang Perumdam diperoleh setelah pernikahan KH Bin AI SA (alm) dengan Tergugat I (istri kedua), bukan dengan Penggugat I (istri pertama), (lahan ini oleh Para Penggugat tidak dimasukkan dalam surat gugatannya);-
Menimbang bahwa dalam perkara ini Majelis telah melaksanakan pemeriksaan setempat atas objek harta yang disengketakan pada tanggal 04 Mei 2012 dengan pertimbangan bahwa pemeriksaan setempat dapat diadakan oleh hakim karena jabatannya secara ex officio yang fungsinya untuk membuktikan kejelasan dan kepastian lokasi, ukuran, dan batas-batas
51 obyek sengketa, sebagaimana diatur dalam SEMA No.07 Tahun 2001 dan pasal 180 R.Bg-
Menimbang, bahwa pengakuan yang diucapkan di hadapan hakim dalam persidangan berdasarkan ketentuan Pasal 311 RBg dan Pasal 1925 KUH Perdata merupakan alat bukti yang nilai pembuktiannya sempurna dan mengikat, karena itu hal-hal yang diakui dan dibenarkan oleh Tergugat mengenai kedudukan Para Penggugat dan Para Tergugat harus menjadi fakta tetap bahwa Penggugat II, Penggugat III, Penggugat IV dan,Tergugat II dan Tergugat III memiliki hubungan darah dengan Almarhum Kosasih Alisyahbana sebagai anak-anak, begitu pula antara Penggugat I dan Tergugat I dengan almarhum KH Bin AI SA terdapat hubungan perkawinan yang sah sebagai suami isteri. Apalagi selain pengakuan tersebut, para Penggugat dan para Tergugat telah mengajukan saksi-saksi yang keterangannya mengenai hal tersebut di atas ;
Menimbang, bahwa mengenai kematian almarhum KH Bin AI SA karena sakit, para Tergugat dalam jawabannya juga mengakui dan membenarkannya. Dalam hal ini, sekalipun pengakuan merupakan alat bukti yang sempurna, namun untuk menghindari pengakuan para Tergugat tersebut dianggap sebagai bentuk persengkongkolan antara para Penggugat dengan para Tergugat, Majelis perlu mempertimbangkan alat bukti lain dan di persidangan para Penggugat telah menyampaikan bukti tertulis P.3 dan menghadirkan dua orang saksi, begitu pula para Tergugat telah menyampaikan bukti tertulis T.5 dan mengahdirkan tiga orang saksi yang keterangannya membenarkan dalil gugatan para Penggugat mengenai kematian almarhum Kosasih bin Alisyahbana, berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis menilai bahwa status almarhum KH Bin AI SA yang telah
52 meninggal dunia pada tanggal 10 Februari 2009 akibat sakit patut ditetapkan sebagai fakta yang tetap;-
Menimbang bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dari KH Bin AI SA (Alm) yang meninggal dunia pada tanggal 10 Februari 2009 (bukti P.3) dengan berdasarkan pengakuan para Penggugat serta Para Tergugat dan diperkuat bukti-bukti P.4.1, serta keterangan saksi-saksi dari Penggugat maka terbukti bahwa KH Bin AI SA (Alm) telah meninggal dunia pada tanggal 10 Februari 2009 meninggalkan 2 (dua) orang istri dan 5 (lima) orang anak sebagai ahli waris yang terdiri dari 4 (empat) orang perempuan dan seorang laki-laki, yaitu; -
1. Noviar Husniah Binti Muhammad Husen (istri pertama/Penggugat I);-- 2. Tergugat I (istri kedua/Tergugat I);-
3. Penggugat II (anak istri pertama/Penggugat II);-- 4. Penggugat III (anak istri pertama/Penggugat III);-- 5. Penggugat IV (anak istri pertama/Penggugat IV);-
6. Rina Sagina Binti KOSASIH (anak istri kedua/Tergugat II);- 7. Tergugat III (anak istri kedua/Tergugat III);-
Menimbang bahwa, berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa disaat wafat Pewaris (KH Bin AI SA (Alm)) meninggalkan ahli waris 7 (tujuh) orang ahli waris yang terdiri dari 2 (dua) orang istri, 4 (empat) orang anak perempuan dan seorang anak laki-laki dengan ketentuan bagian anak laki mendapat dua kali bagi anak perempuan, dengan ketentuan seperti tersebut diatas maka bagian ahli waris tersebut yaitu ;-
1. Noviar Husniah Binti Muhammad Husen (istri pertama/Penggugat I);-- 2. Tergugat I (istri kedua/Tergugat I);-
53 4. Penggugat III (anak istri pertama/Penggugat III);--
5. Penggugat IV (anak istri pertama/Penggugat IV);-
6. Rina Sagina Binti KOSASIH (anak istri kedua/Tergugat II);- 7. Tergugat III (anak istri kedua/Tergugat III);-
dan para ahli waris berhak menerima harta warisan almarhum Kosasih Alisyahbana ) yang akan ditetapkan sebagaimana dibawah ini sesuai dengan kadar bagiannya masing-masing ;
Menimbang bahwa, berdasarkan Pasal 49 angka( 3) UU No. 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2006 selain menentukan ahli waris dan bagian ahli waris masing-masing dari Pewaris, Pengadilan Agama juga menentukan harta peninggalan (TIRKAH) Pewaris (KH Bin AI SA (Alm)) tersebut;
Menimbang bahwa Para Penggugat meminta agar harta-harta dari Pewaris sebagaimana yang diuraikan dalam surat gugatannya maupun dalam perubahan gugatannya agar ditetapkan sebagai harta-harta Pewaris ( Tirkah Pewaris ), --
Menimbang, bahwa Para Penggugat telah mengajukan alat bukti tulisan terdiri dari P.1 sampai dengan P.10 dan dua orang saksi dan para Tergugat telah menyampaikan bukti tertulis T.1 sampai dengan T.13 dan tiga orang saksi, mengenai alat bukti tulisan, Majelis akan mempertimbangkannya satu persatu bersamaan dengan dalil-dalil gugatan para Penggugat. Sedangkan mengenai saksi-saksi para Penggugat dan saksi-saksi para Tergugat, Majelis Hakim menilai bahwa saksi- saksi tersebut secara yuridis telah memenuhi syarat formil sebagaimana yang diatur dalam Pasal 171, 172 dan Pasal 175 R.Bg. Begitu pula dengan syarat materil, saksi- saksi tersebut menerangkan atas dasar pengetahuannya yang bersumber dari tiga hal yaitu saksi melihat, mendengar dan mengalamai langsung peristiwa yang
54 diterangkan (Pasal 308 R.Bg), kemudian keterangan saksi- saksi tersebut juga saling bersesuaian (Pasal 307 R.Bg), karena itu dua orang saksi para Penggugat dan tiga orang saksi para Tergugat beserta keterangannya dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini;-
Menimbang, bahwa di samping itu Penggugat telah mengajukan alat bukti tulisan terdiri dari P.5, P.6 ,P.7,P.8 dan P.9. mengenai alat bukti tulisan tersebut, Majelis mempertimbangkannya sebagai berikut:
Bukti-bukti tersebut berbentuk fotokopi, telah bermaterai cukup namun para Penggugat tidak dapat menunjukkan surat aslinya. Dalam hal ini Majelis menilai bahwa bukti-bukti tersebut tidak berkualitas sebagai alat bukti karena pada dasarnya kekuatan pembuktian alat bukti tulisan terletak pada akta aslinya sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1888 KUH Perdata dan Pasal 301 R.Bg, sehingga apabila akta aslinya tidak dapat ditunjukkan, maka alat bukti tulisan yang berbentuk fotokopi itu patut dikesampingkan;--
Menimbang, bahwa di samping itu para Tergugat telah mengajukan alat bukti tulisan T.6 dan T.7 berupa fotokopi sertifikat tanah masing-masing tertanggal 28 Februari 2001 dan tanggal 28 Maret 2001. Mengenai alat bukti tulisan tersebut, Majelis mempertimbangkannya sebagai berikut:-
- Fotokopi telah bermaterai cukup dan Para Terggugat telah dapat menunjukkan surat aslinya. Dalam hal ini Majelis menilai bahwa bukti T.6 dan T.7 berkualitas dan dapat diterima sebagai alat bukti dalam perkara ini ;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T.6 dan T.7 berupa sertifikat tanah maka objek sengketa pada hurup a dan b gugatan Penggugat,majelis berpendapat harta-harta tersebut adalah harta almarhum Kosasih bersama Isteri kedua bernama ZA hal tersebut para Tergugat telah mampu membuktikan dalil bantahannya dengan menunjukkan alat bukti berupa surat
55 dan didukung oleh keterangan para saksi yang dihadirkan oleh para Tergugat didepan persidangan sedangkan para Penggugat tidak dapat membuktikan dalil bantahan para Tergugat tersebut oleh karenanya gugatan para Penggugat dinyatakan tidak Terbukti;--
Menimbang, bahwa terhadap objek sengketa almarhum pada angka b gugatan para Penggugat berdasarkan keterangan para saksi yang dihadirkan oleh para Tergugat terbukti tanah tersebut sudah dijual dengan Iskandar Ramis yang digunakan untuk biaya Perawatan dan Pengobatan almarhum selama di Rumah Sakit dan digunakan untuk membayar hutang Almarhum hal tersebut sesuai dengan maksud ketentuan Pasal 175 Undang-undang Nomor: 7 tahun 1989, yang berbunyi: ”(1) Kewajiban Ahli Waris terhadap Pewaris: a. Mengurus dan menyelesaikan sampai pemakaman jenazah; b. Menyelesaikan hutang-hutang berupa pengobatan, perawatan termasuk kewajiban pewaris maupun menagih hutang; c. Menyelesaikan wasiat pewaris; d. Membagikan harta warisan ahli waris yang berhak menerima; (2)Tanggung Jawab ahli waris terhadap hutang atau kewajiban pewaris hanya terbatas pada jumlah atau nilai harta peninggalannya;--
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat gugatan para Penggugat terhadap objek sengketa angka 5 huruf b, yaitu tanah seluas 2 ha yang terletak di Bumi Ayu Sertifikat atas nama ZA patut untuk ditolak;-
Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan dipersidangan ,Keterangan para Penggugat, keterangan para Tergugat dan bukti-bukti tertulis maupun keterangan para saksi dipertegas dengan hasil Pemeriksaan setempat, Majelis Hakim telah menemukan fakta tetap bahwa Tirkah almarhum KH Bin AI SA adalah sebagai berikut:
56 1. Tanah seluas 14.700 M2, terletak di Bumi Ayu, dengan surat tanah berupa Sertifikat atas nama KH BIN AI SA (pewaris), dengan batas-batas:-
• Sebelah Utara bersebelahan dengan Suharto; • Sebelah Selatan bersebelahan dengan ZA;- • Sebelah Timur bersebelahan dengan MN, BN;- • Sebelah Barat berbatasan dengan jalan ;-
2. Tanah seluas 1,3 ha (13.000.m2), diperoleh pada tahun 1980 terletak dijalan Belakang Perumdan, RT 17 /RW 05 Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu dengan surat tanah berupa SKT atas nama KH BIN AI SA , dengan batas-batas:-
• Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Hartati;-- • Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah ZA;-- • Sebelah Timur berbatasan dengan tanah PT BMIM;- • Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Amansyah;
3. Tanah seluas 0,5 ha, (5.000.M2), terletak di jalan Belakang Perumdam, RT.17/ RW.05, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu dengan Surat Tanah berupa SKT atas nama RENY, dengan batas-batas:-
• Sebelah Utara berbatasan dengan tanah ZA dan Amansyah;- • Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah PT Maju;
• Sebelah Timur berbatasan dengan tanah PT Maju;
• Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Kosasih almarhum;--
tanah-tanah sebagaimana tersebut pada angka.1, 2, dan 3 setengah bagian adalah Tirkah almarhum KH Bin AI SA (Pewaris) dan setengah bagian adalah milik Tergugat I (isteri kedua almarhum). Sedangkan yang murni Harta
57 Peninggalan Almarhum Kosasih Alisyahbana adalah harta-harta dibawah ini yang didapat oleh Almarhum dari Orang tuanya yang bernama Sutan Takdir Alisyahbana sebagai Hibah, adapun harta-harta tersebut berupa:
1. Tanah seluas 2 Ha (20.000.M2), terletak di jalan Belakang Perumdam RT.17/RW.05, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, dengan surat tanah berupa SKT atas nama KOSASIH BIN ALISYAHBANA, dengan batas-batas :--
• Sebelah Utara berbatsan dengan tanah Amansyah;-- • Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah PT.Maju;
• Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah almarhum Kosasih; • Sebelah Barat berbatasan dengan jalan ;-
2. Tanah seluas 1,8 ha (18.000.M2), terletak dijalan Belakang Perumdam, RT.17/ RW.05, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu dengan surat tanah berupa SKT atas nama RINA SAGINAH, dengan batas-batas :
• Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Adamsyah dan tanah Hernani;--
• Sebelah Selatan Berbatasan dengan tanah Marali; • Sebelah Timur berbatasan dengan jalan ;
• Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Yamin;
3. Tanah seluas 2 ha (20.000.M2), terletak di jalan Belakang Perumdam, RT.17/RW.05, Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu dengan surat tanah berupa SKT atas nama KH BIN AI SA dengan batas-batas;-
• Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Adamsyah; • Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Amansyah;
58 • Sebelah Tmur bebatasan dengan Tanah JASNAH dan tanah Niswan;-- • Sebelah Barat berbatsan dengan jalan;
Menimbang, bahwa terhadap harta-harta yang lainya berupa :
1. Tanah seluas 5000 M2 terletak di Kelurahan Bumi Ayu yang telah dijual oleh Penggugat III kepada SUHARTO dengan harga Rp.30.000.000,- semasa perkara ini masih berlangsung, (tanah ini oleh Para Penggugat tidak dimasukkan dalam surat gugatannya);
2. Satu unit rumah pemberian kakak KH Bin AI SA (alm) tahun 1992; 3. Satu unit rumah ditempati Tergugat III (RENI);
4. Lahan perkebunan terletak di Jalan Belakang Perumdam diperoleh setelah pernikahan KH Bin AI SA (alm) dengan Tergugat I (istri kedua), bukan dengan Penggugat I (istri pertama), (lahan ini oleh Para Penggugat tidak dimasukkan dalam surat gugatannya);-
Menimbang, bahwa harta-harta tersebut tidak jelas, tanah seluas 5000 M2 tidak mencantumkan batas-batasnya, rumah tidak jelas ukuran luas dan berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan/perbaikan rumah yang dimaksud dan lahan yang tidak tahu berapa luasnya, maka Majelis Hakim berpendapat, objek harta tersebut obscure oleh karenannya gugatan para Penggugat terhadap objek harta-harta tersebut patut untuk tidak dapat diterima;-
Menimbang, bahwa selanjutnya dengan terbuktinya, para Penggugat dan para Tergugat sebagai ahli waris serta harta peninggalan/Tirkah almarhum Kosasih bin Alisyahbana, maka mengenai bagian warisan dari masing-masing ahli waris tersebut, Majelis mempertimbangkannya sebagai