• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tentang Identitas Para Terlapor

TENTANG HUKUM

1. Tentang Identitas Para Terlapor

2. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran. --- 3. Tentang Persekongkolan Horizontal. --- 4. Tentang Persekongkolan Vertikal. --- 5. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. --- Berikut uraian masing-masing bagian sebagaimana tersebut di atas: ---

1. Tentang Identitas Para Terlapor ---

Bahwa Majelis Komisi menilai Identitas Para Terlapor adalah sebagai berikut: --- 1.1. Terlapor I, Pokja Pengadaan Barang/Jasa dan Supervisi

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Selayar Tahun Anggaran 2015 Unit Layanan Pengadaan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, diangkat berdasarkan Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar Nomor 10/SK/ULP-OP/VII/MKS-2015 tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dan Supervisi Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Selayar Tahun Anggaran 2015 Unit Layanan Pengadaan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar. Bahwa keanggotaan Kelompok Kerja (Pokja) Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dan Supervisi Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Selayar Tahun Anggaran 2015 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, yaitu sebagai berikut: ---

No Nama Jabatan

1 Rahmi Madjid, S. Ap. Ketua

2 Andi Indrawansyah, S.H. Sekretaris

3 Radhiullah Dachlan, S.Sos. Anggota

4 Anwar Karim, S.T. Anggota

5 Dedy Harpandi Anggota

Bahwa Pokja APBN beralamat di Jalan Madura Nomor 1, Makassar, Sulawesi Selatan. --- 1.2. Terlapor II, Pokja Pengadaan Barang/Jasa dan Supervisi

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Selayar (APBN-P) Tahun Anggaran 2015 (Lelang Tidak Mengikat) Unit Layanan Pengadaan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar diangkat berdasarkan Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar Nomor 14/SK/ULP-OP/VII/MKS-2015 tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dan Supervisi Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Selayar (APBN-P) Tahun Anggaran 2015 (Lelang Tidak Mengikat) Unit Layanan Pengadaan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar. Bahwa Kelompok Kerja (Pokja) Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dan Supervisi Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Selayar (APBN-P) Tahun Anggaran 2015 (Lelang Tidak Mengikat) Unit Layanan Pengadaan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, yaitu sebagai berikut:

No Nama Jabatan

1 Rahmi Madjid, S.Ap. Ketua

2 Andi Indrawansyah, S.H. Sekretaris

3 Rini Astuti, S.Ip. Anggota

4 Anwar Karim, S.T. Anggota

5 Harnida, Amd. Anggota

Bahwa Pokja APBN-P beralamat di Jalan Madura Nomor 1, Makassar, Sulawesi Selatan. --- 1.3. Terlapor III, Sdr. Effendi, S.H. selaku Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Satuan Kerja Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Selayar. Terlapor III beralamat kantor di Kantor Pelabuhan Nomor 1, Benteng Selayar, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan dan beralamat lain di Jalan Lasoso Nomor 50

B LRG. IV, RT 002/RW 006, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah 94221. --- 1.4. Terlapor IV, Sdr. Hasfar selaku Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA) Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III/Benteng Selayar yang beralamat kantor di Kantor Pelabuhan Nomor 1, Benteng Selayar, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Bahwa selama proses persidangan Sdr. Hasfar selaku Terlapor IV telah dipindahtugaskan di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III/Sangkulirang, Jalan Pelabuhan Nomor 20, Sangkulirang, Kalimantan Timur 75384. --- 1.5. Terlapor V, PT Karya Mandiri Jaya Pratama merupakan badan

usaha yang beralamat kantor di Jalan Salemo Nomor 32B, Makassar, Sulawesi Selatan 90172, yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 20 Tanggal 08 Februari 2007 dan Akta Perubahan Nomor 08 Tanggal 10 Juni 2010 dihadapan Notaris Lola Rosalina, S.H. dan memiliki kualifikasi usaha real

estate/pengembang, kontraktor, perdagangan, distributor,

angkutan dan perbengkelan, perindustrian, pertanian dan perkebunan, peternakan dan perikanan, kehutanan, pertambangan, jasa, percetakan, konveksi dan katering. --- 1.6. Terlapor VI, PT Murza Utama Sulselra merupakan badan usaha

yang beralamat kantor di Jalan Kumala Nomor 134, Makassar, Sulawesi Selatan 90223, yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 44 Tanggal 30 Januari 2002 dihadapan Notaris Lola Rosalina, S.H. dan Perubahan Anggaran Dasar Nomor 31 Tanggal 19 Maret 2008 dihadapan Notaris Mardiana Kadir, S.H. 1.7. Terlapor VII, PT Nokilalaki Sembada merupakan badan usaha

yang beralamat kantor di Jalan Towua Nomor 59, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Palu, Sulawesi Tengah 94113, yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 8 Tanggal 10 April 1992 dihadapan Notaris Ny. H. Asmin Arifin A. Latif, S.H., dan Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 91 Tanggal 23 Juni 2014, dan memiliki kualifikasi usaha kontraktor, perdagangan, agen, distributor, industri, periklanan, percetakan, penerbitan, bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, pertambakan, bidang pengangkutan,

real estate, bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum, travel, biro dan pajak. --- 1.8. Terlapor VIII, PT Cahya Mentari Cemerlang beralamat kantor di

Ruko Rich Palace H-10, Jalan Mayjen Sungkono 149-151, Surabaya, Jawa Timur 60225 dan memiliki kantor cabang yang beralamat di Mediterania Gajah Mada Residences, Jalan Gajah Mada 174 Lantai G-1/L-15, Jakarta Pusat 11130, yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 12 Tanggal 18 Maret 1992 dihadapan Notaris Urip Manoppo, S.H. dan Akta Perubahan Nomor 24 Tanggal 15 September 2009 dihadapan Notaris Ambat Stientje, S.H., M.Kn., dan bergerak pada bidang pekerjaan bangunan, pengerukan, dan pelabuhan. ---

2. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran --- Tentang objek perkara adalah sebagai berikut: ---

a. Bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar Nomor 10/SK/ULP-OP/VII/MKS-2015 tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dan Supervisi Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Selayar Tahun Anggaran 2015 Unit Layanan Pengadaan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar (vide bukti C1). --- b. Bahwa berdasarkan dokumen hasil pelelangan yang diserahkan

oleh Pokja APBN, nama kegiatan pengadaan barang/jasa adalah Pekerjaan Lanjutan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Kabupaten Selayar APBN Tahun Anggaran 2015 (vide bukti C1). --- c. Bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar Nomor 14/SK/ULP-OP/VII/MKS-2015 tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dan Supervisi Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Selayar (APBN-P) Tahun Anggaran 2015 (Lelang Tidak Mengikat) Unit Layanan Pengadaan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar (vide bukti C2). --- d. Bahwa berdasarkan dokumen hasil pelelangan yang diserahkan

Pekerjaan Lanjutan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Kabupaten Selayar APBN-P Tahun Anggaran 2015 (vide bukti C2). --- Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, Majelis Komisi memutuskan bahwa objek perkara a quo adalah Pembangunan (Pengembangan) Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Kabupaten Selayar APBN T.A. 2015 dan Pembangunan (Pengembangan) Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Kabupaten Selayar APBN-P Tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut: ---

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan (Pengembangan) Fasilitas Pelabuhan Laut Benteng Selayar APBN Tahun Anggaran 2015. Pagu Anggaran : Rp. 32.006.300.000,-

HPS : Rp. 32.006.300.000,-

Sumber Pendanaan : APBN 2015

Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Benteng Laut Selayar, Kabupaten Selayar

Pekerjaan Lanjutan Pembangunan (Pengembangan) Fasilitas Pelabuhan Benteng Selayar APBN-P Tahun Anggaran 2015 (Lelang Tidak Mengikat).

Pagu Anggaran : Rp. 29.240.000.000,-

HPS : Rp. 29.240.000.000,-

Sumber Pendanaan : APBN-P 2015

Lokasi Pekerjaan : Pelabuhan Benteng Laut Selayar, Kabupaten Selayar

Bahwa dugaan pelanggaran dalam perkara a quo adalah Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. ---

Pasal 22

Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Dokumen terkait