• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Penggugat adalah seperti yang termuat dalam gugatan Penggugat sebagaimana telah diuraikan pada bagian Tentang Duduknya Sengketa di atas, yang pada pokoknya memohon agar obyek sengketa dalam perkara ini dinyatakan batal atau tidak sah ; --- Menimbang, bahwa yang menjadi obyek sengketa dalam perkara ini adalah Surat Keputusan Bupati Kampar (Tergugat) Nomor 141/Pemdes/267 tanggal 21 September 2012 tentang Pengesahan Pemberhentian Kepala Desa dan Pengangkatan Pejabat Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja (vide bukti P-1= T-2); ---

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari obyek sengketa perkara a quo, Majelis Hakim berpendapat bahwa obyek sengketa sudah terpenuhi seluruh unsur suatu Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi kewenangan Pengadilan Tata usaha Negara untuk memeriksa dan mengadilinya, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986;

---Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 menentukan orang atau badan hukum

perdata dapat mengajukan gugatan harus mempunyai kepentingan yang dirugikan oleh dikeluarkannya suatu surat keputusan tata usaha Negara;---

Menimbang, bahwa Penggugat adalah pihak yang dituju langsung oleh Surat Keputusan obyek sengketa yaitu Penggugat diberhentikan secara tidak hormat sebagai Kepala Desa Pantai Raja, sehingga Penggugat telah kehilangan hak dan kewajibannya selaku Kepala Desa Pantai Raja yang sejak tahun 2008 Penggugat laksanakan sampai akhir jabatannya pada tahun 2014, berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim berpendapat telah terdapat kepentingan Penggugat yang dirugikan untuk mengajukan gugatan sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004; ----

Menimbang, bahwa objek sengketa diterbitkan pada tanggal 21 September 2012 dan diterima oleh Penggugat pada tanggal 26 September 2012, sedangkan gugatan Penggugat diajukan pada tanggal 19 Desember 2012, sehingga masih dalam tenggang waktu pengajuan

gugatan selama 90 hari untuk mengajukan gugatan sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986; ---

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan dalam gugatannya bahwa Tergugat dalam menerbitkan obyek sengketa a quo telah bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yaitu Pasal 18 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 jo Pasal 29 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, khususnya asas kepastian hukum, tertib penyelengaraan negara, profesionalitas; ---

Menimbang bahwa, terhadap dalil-dalil Penggugat tersebut, Tergugat telah membantahnya yang pada pokoknya bahwa terhadap obyek sengketa a quo diterbitkan telah sesuai dengan syarat dan prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-undangan khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 dan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 dan telah sesuai Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik; ---

Menimbang, bahwa mencermati gugatan Penggugat, Jawaban Tergugat, Replik Penggugat, dan Duplik Tergugat serta bukti-bukti surat dan saksi di persidangan maka permasalahan yang harus dibuktikan dalam sengketa ini adalah apakah obyek sengketa yang telah diterbitkan oleh Tergugat, telah terdapat perbuatan yang bertentangan peraturan perundang-undangan atau Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik atau justru sebaliknya tindakan Tata Usaha Negara tersebut telah sesuai perundang-undangan atau Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik?--

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat yang diberi tanda P-1

sampai dengan P-15 dan 2 (dua) orang saksi yang bernama Zulkifli M. Dali dan Sarjono sedangkan Tergugat untuk membuktikan dalil bantahannya telah mengajukan bukti surat bertanda T-1 sampai dengan T- 9 dan 3 (tiga) orang saksi yang bernama Amril, Darmansyah dan H. Bakhtiar; ---

Menimbang, bahwa setelah mempelajari berkas perkara dan hasil pemeriksaan alat bukti yang diajukan oleh para pihak di persidangan, maka menurut Majelis Hakim terdapat fakta hukum yang relevan dan tidak terbantahkan lagi kebenarannya sebagai berikut : ---

1. Bahwa Penggugat adalah Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar berdasarkan Surat Keputusan Tergugat Nomor 141/PEM/03/2008 tanggal 23 Januari 2008 (vide bukti P-2); ---

2. Bahwa tim inspektorat pemerintah Kabupaten Kampar membuat laporan khusus hasil pemeriksaan dengan Nomor 06/INSP/LKHP/2012 tanggal 26 Januari 2012 tentang masalah dana bantuan pemerintah daerah Kabupaten Kampar yang telah dikucurkan terhadap pemerintah desa Pantai Raja tahun 2007 sampai 2011 (vide bukti T-4); ---

3. Bahwa berkas perkara dugaan penggelapan dengan tersangka Penggugat telah dilimpahkan dari Penyidik Kepolisian Resort Kampar kepada Kejaksaan Negeri Bangkinang dengan surat Nomor B/795/VII/2012 tanggal 30 Juli 2012 (vide bukti T-6) ;---

4. Bahwa Tergugat telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 141/PEMDES/267 tentang Pengesahan Pemberhentian Kepala Desa

dan Pengangkatan Pejabat Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja (vide bukti P-1=bukti T-2); ---

Menimbang, bahwa untuk menilai suatu keputusan Tata Usaha Negara in casu objek sengketa tersebut diterbitkan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka ukurannya haruslah dilihat dari kewenangan pejabat/badan tata usaha Negara yang mengeluarkan surat keputusan tersebut serta ketentuan yang bersifat prosedural formal serta substansinya telah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa jo. Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007; --- Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 18 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa jo. Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 mengatur bahwa kepala desa diberhentikan oleh Bupati/Walikota tanpa melalui usulan BPD apabila terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) berdasarkan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap;

Menimbang, bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 18 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa jo. Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat mengenai pemberhentian kepala desa menjadi kewenangan bupati/walikota untuk menetapkannya;---

Menimbang, bahwa surat keputusan pemberhentian Penggugat selaku Kepala Desa Pantai Raja ditetapkan dan ditandatangani oleh Bupati Kampar (vide bukti P-1= bukti T-8); ---

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, Majelis Hakim berpendapat Tergugat mempunyai kewenangan

untuk menetapkan surat keputusan pemberhentian Penggugat sebagai Kepala Desa Pantai Raja yang menjadi obyek sengketa perkara ini; --- Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan, apakah dari aspek materiil atau substansi penerbitan Surat Keputusan obyek sengketa telah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007? --- Menimbang bahwa dalam menerbitkan surat keputusan

pemberhentian seorang kepala desa, Bupati/walikota terikat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, sehingga tindakan hukum Tergugat dalam menerbitkan surat keputusan perkara a quo tidak boleh menyimpang dari kewenangan terikat yg diperoleh berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007, oleh karena itu Majelis Hakim dalam menguji surat keputusan obyek sengketa dengan alat uji kedua peraturan perundang-undangan tersebut; ---

Menimbang, bahwa dalil jawaban Tergugat sebagaimana termuat dalam surat jawabanya yang pada pokoknya menyatakan pemberhentian Penggugat sebagai Kepala Desa Pantai Raja karena Penggugat telah diduga melakukan tindak pidana penggelapan dan tindak pidana korupsi sebagaimana hasil laporan khusus hasil pemeriksaan Tim Inspektorat Pemerintah Kabupaten Kampar Nomor 06/INSP/LKHP/I/2012 (vide bukti T-4), sehingga Tergugat menerbitkan obyek sengketa perkara a quo; ---

Menimbang, bahwa ketentuan pemberhentian kepala desa tanpa usulan BPD diatur pada Pasal 18 ayat (2) Peraturan Pemerintah

Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa jo. Pasal 29 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007, mengatur bahwa kepala desa diberhentikan oleh bupati/walikota tanpa melalui usulan BPD apabila terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) berdasarkan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; ---

Menimbang, bahwa ketentuan ayat (1) dari Pasal 18 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa jo. Pasal 29 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 mengatur ”kepala desa diberhentikan sementara oleh bupati tanpa melalui usulan BPD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap” ; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, Majelis Hakim berpendapat Penggugat hanya dapat diberhentikan apabila sudah ada putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa Penggugat bersalah telah melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan; --- Menimbang, bahwa berdasarkan surat Nomor B/795/VII/2012 tanggal 30 Juli 2012 dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Riau Resort Kampar tentang pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan perkara a.n. Tersangka Trisno Lamin Datuk Singo (vide bukti T-6), proses penyidikan perkara penggelapan uang an. Tersangka Trisno Lamin Datuk Singo saat ini berkas perkaranya telah dikirimkan ke

Kejaksaan Negeri Bangkinang (tahap I) dan masih menunggu perkembangan dari jaksa penuntut umum; ---

Menimbang, bahwa dari pemeriksaan bukti-bukti surat maupun saksi dari para pihak, tidak dapat dibuktikan di persidangan perkara a quo bahwa Penggugat telah dijatuhi pidana penjara dengan ancaman pidana nya lebih dari 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; --- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, Majelis Hakim berpendapat pada saat diterbitkannya surat

keputusan pemberhentian tidak hormat Penggugat sebagai Kepala Desa

Pantai Raja status hukum Penggugat masih dalam status sebagai tersangka tindak pidana penggelapan; --- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang diuraikan di atas dikaitkan dengan Pasal 18 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa jo. Pasal 29 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Tergugat dalam menerbitkan surat keputusan obyek sengketa tidak memenuhi persyaratan substansi atau materiil dari Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 jo. Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 khususnya tentang pemberhentian kepala desa (Penggugat), dimana Tergugat seharusnya menunggu terlebih dahulu adanya putusan pengadilan terhadap dugaan tindak pidana penggelapan yang dilakukan Penggugat berkekuatan hukum tetap; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan hukum tersebut di atas Majelis Hakim berkesimpulan telah terdapat pelanggaran

materiil atau substansi dari Peraturan perundang-undangan, sehingga dalam penerbitan surat keputusan pemberhentian tidak dengan hormat Penggugat yaitu surat keputusan Nomor 141/PEMDES/269 (obyek sengketa) tanggal 21 September 2012 terdapat cacat hukum, oleh karenanya haruslah dinyatakan batal; ---

Menimbang, bahwa terhadap permohonan penundaan pelaksanan surat keputusan obyek perkara, maka Majelis Hakim menilai bahwa obyek sengketa surat keputusan Nomor 141/PEMDES/267 tanggal 21 September 2012 mengatur dua perbuatan hukum yaitu memberhentikan Penggugat secara tidak hormat dan mengangkat pejabat Kepala Desa Pantai Raja;---

Menimbang, bahwa pejabat Kepala Desa Pantai Raja yang diangkat berdasarkan surat keputusan obyek sengketa telah dilantik dan melaksanakan tugasnya sebagai pejabat kepala desa selama 6 bulan sesuai sk obyek sengketa (vide keterangan saksi Zulkifli M.Dali dan saksi H.Bakhtiar), dan telah diperpanjang masa jabatannya (vide bukti T-8), oleh karena itu menurut pendapat Majelis Hakim Surat Keputusan obyek sengketa telah dilaksanakan, maka permohonan penundaan tersebut tidak relevan lagi untuk dikabulkan, sehingga haruslah dinyatakan ditolak; ---

Menimbang, bahwa dalam surat gugatannya Tergugat memohon untuk dapat merehabilitasi kedudukan Penggugat, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut : --- Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 121 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 mengatur bahwa rehabilitasi merupakan pemulihan hak penggugat dalam kemampuan kedudukan,

harkat dan martabatnya sebagai pegawai negeri seperti semula, sebelum ada keputusan yang disengketakan; ---

Menimbang, bahwa Penggugat adalah Kepala Desa Pantai Raja yang dipilih langsung oleh warga desa setempat, dan tidak ada bukti dari para pihak yang dapat menegaskan bahwa Penggugat memiliki

surat keputusan pengangkatan sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil,

sehingga Majelis Hakim berpendapat Penggugat tidak berkedudukan sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil; --- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, Majelis Hakim berkesimpulan permohonan rehabilitasi Penggugat harusnya dinyatakan ditolak; ---

Menimbang bahwa terhadap surat keputusan Tergugat yang terbit setelah terbitnya Surat Keputusan obyek sengketa (vide bukti T-8), dengan telah dinyatakannya batal Surat Keputusan obyek perkara, maka secara mutatis mutandis tidak lagi mempunyai pijakan atau dasar hukum bagi penerbitannya, sehingga tidak lagi mempunyai kekuatan hukum yang sah oleh karena diterbitkan atas pijakan Surat Keputusan obyek sengketa yang telah dinyatakan batal karena mengandung cacat yuridis;---

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan hukum di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat telah terbukti beralaskan hukum sehingga haruslah dikabulkan untuk sebagian; ---

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan telah dikabulkan sebagian dan Surat Keputusan obyek sengketa a quo telah dinyatakan batal, maka selanjutnya sesuai ketentuan Pasal 97 ayat (9) huruf a dan

sesuai dengan Petitum Penggugat dalam pokok perkaranya, kepada Tergugat Majelis Hakim memerintahkan untuk mencabut Surat

Keputusan Nomor 141/PEMDES/267 tanggal 21 September 2012

tentang Pengesahan Pemberhentian Kepala Desa dan Pengangkatan Pejabat Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja;

---Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat terkait pokok perkaranya telah dikabulkan sebagian, maka sesuai ketentuan Pasal 110 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, kepada Tergugat sebagai pihak yang dikalahkan dalam perkara ini, dibebankan untuk membayar biaya dalam perkara ini yang besarnya akan ditetapkan dalam Amar Putusan ini ; ---

Menimbang, bahwa Majelis Hakim hanya mempertimbangkan alat-alat bukti yang relevan dengan pertimbangan Putusan ini, dan

terhadap alat bukti yang tidak relevan Majelis Hakim

mengenyampingkannya, namun tetap terlampir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan berkas Putusan ini ; ---

Mengingat ketentuan Pasal-Pasal dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan lain yang bersangkutan ; -

---M E N G A D I L I :

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat sebagian;

---2. Menyatakan tindakan Tergugat mengeluarkan Surat Keputusan

Tergugat Nomor 141/PEMDES/267 tanggal 21 September 2012

Tentang Pengesahan Pemberhentian Kepala Desa dan

Pengangkatan Pejabat Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja telah melanggar Pasal 18 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa jo. Pasal 29 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007;

---3. Menyatakan Batal Surat Keputusan Tergugat Nomor :

141/PEMDES/267 tanggal 21 September 2012 Tentang Pengesahan Pemberhentian Kepala Desa dan Pengangkatan Pejabat Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja; ---

4. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tergugat

Nomor : 141/PEMDES/267 tanggal 21 September 2012 Tentang Pengesahan Pemberhentian Kepala Desa dan Pengangkatan Pejabat Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja; ---

5. Menolak Gugatan Penggugat selebihnya;

---6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 183.000,- (seratus delapan puluh tiga ribu rupiah);

---Demikian diputuskan pada hari senin, tanggal 08 April 2013 dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru oleh GURUH JAYA SAPUTRA, S.H. selaku Hakim Ketua Majelis, DEWI ASIMAH, S.H. dan ADI IRAWAN, S.H. masing-masing selaku Hakim Anggota, Putusan ini telah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Selasa, tanggal 16

April 2013 oleh Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara

Pekanbaru oleh GURUH JAYA SAPUTRA, S.H. selaku Hakim Ketua Majelis, ADI IRAWAN, S.H. dan ELFIANY, S.H.M.Kn. masing-masing

selaku Hakim Anggota, dibantu WIRDAYATI, A.Md. selaku Panitera

Pengganti pada Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, dengan

dihadiri oleh Kuasa Hukum Tergugat dan tanpa dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat;

Dokumen terkait