• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori dan Praktek Pembelajaran

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA (Halaman 32-36)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kegiatan P2M

4.2.2 Teori dan Praktek Pembelajaran

Penyemaian informasi tentang konsep-konsep pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak (TEYL), inovasi pembelajaran, strategi pembelajaran inovatif, strategi pembelajaran dengan lagu, jenis-jenis lagu sangat penting diberikan kepada para guru untuk memberikan dasar (grounding) yang kuat bahwa hakikat pembelajaran untuk anak-anak berbeda dengan pembelajaran untuk orang dewasa. Oleh karena itu guru harus mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang tergolong anak-anak ketika melaksanakan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pandangan Brown (2001) bahwa pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak dapat berhasil dengan baik bila guru mempertimbangkan 5 hal mendasar, yaitu (1) Intellectual Development, (2) Attention Span, (3) Sensory Input, (4) Affective Factors, dan (5) Authentic, Meaningful Language. Intellectual development pada diri peserta didik harus menjadi pertimbangan utama. Dalam hal ini Brown (2001) menegaskan bahwa anak-anak sebelum usia 11 tahun, mereka ada pada fase concrete operation (mengutip Piaget), sehingga pembelajaran tidak memberikan konsep-konsep abstrak. Dalam hubungannnya dengan attention span, ditegaskan bahwa anak-anak memiliki perhatian yang sangat singkat, oleh karena itu guru harus mencari strategi-strategi pembelajaran yang jitu untuk mempertahankan dan meningkatkan perhatian mereka. Strategi yang paling tepat bagi anak-anak adalah dengan menghadirkan permainan dan lagu. Sensory Input berkaitan dengan upaya-upaya guru dalam pembelajaran yang memberikan masukan beragam bagi anak-anak

28

melalui kelima indranya. Hal ini terkait dengan konsep multiple inteligence, yaitu anak-anak hendaknya dikembangkan berbagai kecakapannya melalui berbagai variasi pembelajaran. Dalam hal ini Paul (2003) menegaskan bahwa guru hendaknya dapat membangun kekuatan-kekuatan pada setiap anak, oleh karena ada anak tertentu paling bagus belajar dengan menggambar atau bermain, sedangkan anak yang lain paling sesuai belajar dengan mendengarkan atau menyanyikan lagu. Dengan konsep multiple intelligence ini, maka guru diharapkan untuk lebih memvariasikan pembelajaran, karena siswa yang diajar memiliki intelegensi yang berbeda-beda. Affective factors menyangkut sikap anak-anak dalam pembelajaran. Agar mereka memiliki sikap yang positif, maka menjadi tugas guru untuk mengupayakan berbagai strategi pembelajaran yang bervariasi yang mampu mengajak anak-anak belajar. Cara-cara yang dapat ditempuh oleh guru adalah melalui kegiatan-kegiatan yang dapat melibatkan mereka belajar sambil bermain (learning while playing). Yang paling penting adalah pengenalan bahasa yang otentik dan bermakna. Bahasa yang dipelajari hendaknya bahasa yang digunakan sehari-hari yang memiliki makna bagi anak-anak di kemudian hari dalam kehidupannya (life skills).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru sebagai sumber pembelajaran bahasa Inggris hendaknya dapat memberikan model kebahasaan bahasa target yang benar dan tepat. Pemberian model yang tepat dengan menggunakan berbagai strategi pembelajaran inovatif dapat mengembangkan intelegensi jamak anak-anak secara maksimal.

Strategi pembelajaran yang dilatihkan dalam P2M ini adalah strategi pembelajaran dengan lagu kreasi khusus (scripted songs), yang merupakan salah satu jenis lagu yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Lagu kreasi khusus memiliki kekuatan, yaitu guru dapat menyesuaikan lagu dengan tema yang diajarkan. Konsep pembelajaran ini memandang lagu bukan hanya sebagai alat pemecah kekakuan (ice breakers) atau pengisi waktu senggang (time filler), tetapi lebih kepada pemanfaatan lagu dalam pembelajaran inti, yang kaya dengan pengenalan keterampilan berbahasa dan aspek kebahasaan. Di samping itu, melalui pemanfaatan lagu anak-anak akan merasa senang, lebih berani mengambil resiko, membuat kesalahan tanpa harus merasa gagal, dan meningkatkan motivasi belajarnya.

Setelah pemodelan yang diberikan oleh narasumber, yaitu melalui pemberian contoh-contoh lagu kreasi dan langkah-langkah pembelajaran, para guru yang menjadi

29

peserta kemudian diarahkan melalui kerja kelompok untuk membuat lagu kreasi berbasis tema dan menentukan langkah-langkah pembelajaran. Konsep learning by doing diterapkan dalam fase ini. Jadi, guru-guru bukan hanya mendengarkan dan bertanya jawab tentang teori-teori pembelajaran untuk anak-anak, tetapi yang lebih penting adalah praktek mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran. Mempersiapkan pembelajaran berupa diskusi kelompok menciptakan lagu dan langkah pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran melalui performansi perwakilan dari masing-masing kelompok. Setelah performansi, semua peserta saling memberikan masukan dan komentar untuk menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran.

30 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Hal-hal yang dapat disimpulkan dari kegiatan P2M ini adalah sebagai berikut: 1) Penyemaian informasi tentang pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak

yang meliputi: (1) Hakikat Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak-Anak di Sekolah Dasar, (2) Hakikat Inovasi Pembelajaran, (3) Strategi-Strategi Pembelajaran Inovatif untuk Anak-Anak (4) Strategi Pembelajaran dengan Lagu, (5) Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran Lagu, (6) Contoh Pembelajaran dengan Lagu Kreasi Khusus, (7) Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Lagu Kreasi Khusus, sangat penting diberikan bagi para guru bahasa Inggris baik yang berlatar belakang pendidikan bahasa Inggris, dan terlebih lagi yang tidak berlatar belakang bahasa Inggris untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 2) Inovasi pembelajaran baik dalam materi pembelajaran dan strategi pembelajaran

perlu dilakukan untuk membuat pembelajaran lebih bermakna dan relevan dengan tujuan pembelajaran, yaitu untuk membimbing siswa agar bisa berkomunikasi dalam bahasa yang dipelajari, yang dapat memberikan kecapakan hidup (life skill).

3) Beragam strategi pembelajaran dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan mengajar keterampilan berbahasa yaitu, mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang mengintegerasikan aspek kebahasaan seperti bunyi-bunyi bahasa, kosa kata, gramatika, pelafalan, intonasi, dan ejaan.

4) Praktek mengkreasi lagu khusus dan pengembangan langkah-langkah pembelajaran merupakan pengalaman yang sangat bernilai dan bermanfaat bagi guru untuk belajar mengembangkan materi dan strategi pembelajaran yang relevan dengan tema yang diajarkan.

5) Praktek mengajar menggunakan lagu kreasi khusus dan langkah-langkah pembelajaran yang telah didisain memberikan pengalaman baru dalam memvariasikan pembelajaran.

31

Hal-hal yang dapat disarankan sesuai dengan simpulan di atas adalah sebagai berikut:

1) Penyemaian informasi tentang pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak khususnya terkait dengan inovasi pembelajaran hendaknya secara terus-menerus diupayakan oleh pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dalam melaksanakan pembelajaran.

2) Guru hendaknya mampu melakukan inovasi pembelajaran, yaitu melalui usaha-usaha mengimplementasikan informasi yang di dapat terkait dengan berbagai strategi pembelajaran dalam mengajar bahasa Inggris.

3) Strategi-strategi pembelajaran yang bervariasi hendaknya digunakan sesuai dengan keterampilan bahasa yang diajarkan dan aspek-aspek kebahasaan.

4) Guru hendaknya dapat berlatih mengkreasi lagu-lagu khusus berbasis tema dan mendisain langkah-langkah pembelajaran yang sesuai secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

5) Guru hendaknya dapat mengimplementasikan lagu-lagu kreasi khusus serta langkah-langkah pembelajaran yang didisain dalam proses belajar mengajar. 6) Bagi guru-guru yang tidak berlatarbelakang pendidikan bahasa Inggris

disarankan agar secara terus-menerus meningkatkan kualitas bahasa Inggrisnya agar dapat menjadi model bahasa target yang baik bagi peserta didiknya.

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA (Halaman 32-36)

Dokumen terkait