• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Tenaga kerja

6. Teori Dualitas

Beattie and Robert Taylor (dalam Faridh Fadli, 2011: 32) menjelaskan bahwa , aktivitas pengadaan faktor produksi dan penawaran produk harus sejalan dengan tujuan perusahaan untuk maksimisasi pendapatan bersih (keuntungan). Pendekatan dualitas akan sangat bermanfaat karena merupakan cara yang mudah untuk: (1) spesifikasi variabel dan untuk mendapatkan persamaan permintaan faktor produksi dan

penawaran produk dibandingkan dengan pendekatan primal, dan (2) juga berguna untuk menurunkan spesifikasi fungsional untuk estimasi ekonometrika atas persamaan permintaan faktor produksi dan

penawaran produk yang konsisten dengan tujuan perusahaan (maksimisasi keuntungan). Pendekatan dual memungkinkan

faktor dan suplai produk dengan menggunakan deferensial parsial dari fungsi ojektfnya (fungsi keuntungan yang tak langsung atau fungsi keuntungan non kondisioal). Namun di dalam leteratur dualitas

cenderung memformulasi fungsi keuntungan berupa fungsi keuntungan langsung yang kondisional. Dalam pengunaan pendekatan dual terdapat beberapa asumsi yang digunakan, yaitu : (1) semua derivasi dari fungsi ojektifnya hanya berkenaan dengan perusahaan yang bukan penentu harga, walaupun dualitas itu sendiri dapat diperluas untuk beberapa jenis kompetisi yang tidak sempurna; (2) semua faktor yang ada merupakan variabel, dan (3) untuk selanjutnya persamaan keuntungan disajikan tanpa komponen biaya tetap.

Ilustrasi mengenai dualitas berikut ini adalah dalam rangka memberikan gambaran umum tentang proses pembentukan persamaan permintaan faktor dan penawaran produk dengan menggunakan pendekatan dualitas.

Persamaan suplai produk dan permintaan faktor diturunkan untuk kasus produk tunggalnya dari mkasimisasi keuntungannya. Proses

pembentukan persamaan permintaan faktor dan penawaran produk tersebut diawali dengan pendekatan primal, yaitu menyajikan fungsi keuntungan langsung sebagai berikut:

...(1)

Fungsi Produksi: Y= f(x1, x2, x3 ,... xn)...(2) Fungsi Keuntungan Langsung: iχi...(3) Posisi laba optimum akan dicapai pada saat derivatif pertama fungsi keuntungan langsung disamakan dengan nol, seperti yang disajikan berikut ini

p. ƒ1(χi)-ri=0 atau ri=p. ƒ1(xi) atau ri=p.dY/dXi untuk kasus dua variabel input:

r1 = p.dY/dX1 ...(4) r2 = p.dY/dX1...(5)

penyelesaian simultan dari persamaan (4) dan (5) akan memberikan persamaan permintaan faktor ke i berikut ini:

X*i = x*1 (p,r1,r2)...(6)

X*1 = x*2 (p,r1,r2)...(7)

Keterangan :

P : harga output

ri : harga faktor i (i : 1,2,....n)

ƒ 1 xi (Xi) = dy / dXi : derivatif parsial fungs produksi (persamaan 2).

Untuk memperoleh persamaan penawaran produk dengan cara menstubstitusi persamaan (6) dan (7) ke dalam fungsi produksi (persamaan 2). Persamaan penawran produk tersebut adalah: Y* = y* (p, r1, r2) ...(8)

Persamaan (6) merupakan persamaan permintaan faktor produksi ke 1 dan persamaan (7) adalah persamaan permintaan faktor produksi ke 2, dan persamaan (8) merupakan persamaan penawaran produk optimal. C. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Romadhansya Indra Setiyadi, Purbayu Budi Santosa

Analisis penyerapan tenaga kerja pada industri rokok di Kabupaten Kudus tahun 1993-2010. Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode analisis regresi yakni analisis regresi berganda yang ditransformasikan ke logaritma berganda dengan menggunakan Logaritma Natural (Ln).

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah unit usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja industri rokok di Kabupaten Kudus. Variabel kebijakan pemerintah yang dilambangkan dengan variabel dummy berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja industri rokok di Kabupaten Kudus. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyebutkan bahwa adanya kebijakan pemerintah tentang

pengamanan rokok bagi kesehatan akan menurunkan jumlah tenaga kerja yang terserap secara signifikan.

2. Penelitian Rizky Adrianto

Judul penelitian tentang Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada industri kecil (studi kasus pada industri kerupuk rambak di Kelurahan Bangsal Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto) . Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor industri kecil dengan studi kasus pada industri krupuk rambak di Kecamatan Bangsal dipengaruhi oleh variabel bahan baku, nilai produksi dan modal kerja.

Variabel nilai produksi merupakan variabel yang paling menentukan dalam penyerapan tenaga kerja pada industri krupuk rambak di Kecamatan Bangsal. Variabel nilai produksi juga mempunyai pengaruh positif dengan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap. Sehingga jika ada peningkatan pada nilai produksinya maka akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap pada industri krupuk rambak tersebut. Variabel modal kerja memiliki pengaruh yang negatif dengan jumlah tenaga kerja. Artinya dengan adanya peningkatan modal justru pengusaha tidak akan menambah jumlah tenaga kerja,cenderung menambah jumlah bahan baku dan

memberikan lembur atau uang tambahan ketimbang menambah jumlah pekerjaan.

3. Penelitian Dimas dan Nenik Woyanti

Judul penelitian mengenai Penyerapan Tenaga Kerja Di DKI Jakarta Alat Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan pendekatan OLS (Ordinary Least Square). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel PDRB, tingkat upah riil, investasi riil secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di DKI Jakarta. Apabila PDRB meningkat sebesar satu persen maka penyerapan tenaga kerja akan meningkat . Jika upah meningkat maka akan menurunkan

penyerapan tenaga kerja. Jika investasi naik sebesar maka akan menurunkan penyerapan tenaga kerja.

4. Penelitian Ignatia Rohana Sitaggang dan Nachrowi Djalal Nachrowi Judul penelitain mengenai pengaruh struktur ekonomi pada

penyerapan tenaga kerja sektoral. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan regresi data panel pada 9 sektor diperoleh perubahan jumlah penyerapan tenaga kerja di 9 sektor perekonomian yang dijelaskan oleh faktor-faktor populasi, output. Struktur

ekonomi Indonesia secara nasiona mengalami perubahan dari sektor pertaia ke sektor-sektor lainnya. Adanya peningkatan dan penurunan

dalam jumlah penyerapan tenaga kerja disebabkan oleh perubahan populasi, net migration output, dan juga upah.

5. Penelitian Rini Sulistiawati

Judul penelitian mengenai pengaruh upah minimum terhadap

penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan di provinsi di Indonesia. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa upah berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan yang negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. apabila terjadi kenaikkan tingkat upah maka berpotensi untuk menurunkan penyerapan tenaga kerja, terutama tenaga kerja yang produktivitasnya rendah.

Secara nasional, tenaga kerja yang mempunyai produktivitas paling rendah terjadi di sektor primer, sementara sektor sekunder

merupakan sektor yang paling sedikit menyerap tenaga kerja tetapi mempunyai produktivitas pekerja yang tinggi. Penyerapan tenaga kerja berpengaruh tidak signifika dan mempunyai hubungan yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini bermakna bahwa pengaruh penyerapan tenaga kerja terhadap kesejahteraan

masyarakat berjalan searah, artinya apabila penyerapan tenaga kerja meningkat, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dokumen terkait