• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.5.1. Neorevivalisme

Neorevivalisme merupakan suatu gelombang kebangkitan umat Islam yang muncul pada tahun 1970-an. Namun gelombang kebangkitan Islam sendiri telah ada pada abad 18-19. Pada tahun tersebut gerakan kebangkitan pertama muncul, yang dikenal dengan sebutan revivalisme. Gerakan pertama ditandai dengan munculnya kaum wahabiyah di tanah Arab, kaum Sanusiyah dan Fulaniyah di Afrika, kemudian kaum Syah Wali Allah di India. Kelompok-keompok tersebut

21

muncul atas kemerosotan umat Islamdiabad sebelumnya. revivalisme memiliki beberapa ciri-ciri pertama adalah berupaya untuk memperbaiki kemerosotan social, moral umat Islam. Kedua, pengaplikasian ajaran Islam secara puritanisme dengan tujuan untuk membendung tahayul dan khurafat yang sering ditanamkan di ajaran sufisme dan berupaya melakukan Ijtihad. Ketiga, reinterpretasi terhadap konsep takdir yang salah selama ini. keempat, melakukan perlawanan senjata bila di perlukan. 17 Revialisme juga ditandai dengan munculnya Ikhwanul Muslimin di Mesir. Gerakan ini diprakarsai oleh Hasan Al-Banna. Melalui dakwah Ikhwanul Muslimin menyebarkan ajarannya.18

Gerakan kebangkitan selanjutnya adalah neorevivalisme. Acuan utama neorevivalisme mengadopsi ide dan gagasan dari Ikhwanul Muslimin ada tiga acuan pandangan yang dimiliki oleh Ikhwanul Muslimn. Pertama, Islam merupakan sistem komprehensif yang mampu berkembang sendiri. kedua, Islam memiliki dua sumber fundamental yaiut Al-Quran dan Hadist. Ketiga, Islam berlaku untuk segala waktu dan tempat. Akar neorevivalisme Islam dapat di rumuskan melalui tiga tokoh utamanya Hasan Al-Banna, Sayyid Qutb dan Abu A’la al-Maududi.19 Namun berbeda dengan revivalisme, Neorevivalisme telah melahirkan kelompok-kelompok yang memiliki kesadaran tunggi untuk

17

Bawaihi, Fazlur Rahman dan Pembaharuan Metodologi Tafsir Al-Qur’an¸diakses melalui http://www.iainjambi.ac.id/e-journal/index.php/mediaakademika/article/view/174/157 (08/10/2013 10:42 WIB)

18

Miftahudin, Pengaruh Ideologi Ikhwanul Musimin Terhadap Partai Keadilan Sosial di Indonesia, 2008, diakses melalui

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18485/1/MIFTAHUDDIN-FUF.pdf (28/01/2015 08:15 WIB)

19

22

penerapan syariat Islam sehingga sering kali kelompok-kelompok tersebut bertentangan dengan pemerintah, negara dan lembaga-lembaganya. Hal ini kemudian yang memberikan kesan radikal terhadap kelompok-kelompok tersebut. Neorevivalisme memandang bahwasanya Islam merupakan ideologi yang mutlak yang harus ditegakkan, dan hanya bisa diterapkan melalui jalan yang berbeda.

Dengan menggunakan prinsip Al islamu ya’lu walaa yu’laa a’laihii (Islam itu tinggi dan tidak ada yang bisa menandingi ketinggiannya HR. Bukhori dan Daruqutni) gerakan neorevivalisme Islam terus melakukan usaha untuk memperluas jaringannya. Terdapat lima prinsip utama para ideology neorevivalisme Islam, yang pertama din wa daulah, yang artinya islam merupakan sistem kehidupan secara keseluruhan dan universal. Islam tidak mengenal pemisahan antara agama (din) dan negara (dawlah), yang kedua, penerapan Al-Qur’an dan As-Sunah secara puritan, yang ketiga puritanisme dan keadilan social, yang ketiga puritanisme dan keadilan social, yang keempat kedaulatan dan hukum Allah secara menyeluruh berdasarkan syariat Islam, yang kelima komitmen kuat mewujudkan tatanan Islam. Dari kelima prinsip diatas, gerakan neorevivalis Islam memilih untuk melakukan Jihad, yang mana jihad sendiri secara umum merupakan tindakan yang dapat menaklukan yang menjadi

23

penghambat penyiaran agama, baik itu negara, sistem social maupun tradisi budaya asing. 20

Neorevivalisme berupaya untuk menawarkan tatanan dunia baru yang dipercaya sebagai tatanan Tuhan. Idealisme tertnggi mereka adalah penerapan mizan al-Islami (tatanan Islam), hakimiyat Allah (kedaulatan Tuhan), dan syariat global. Tatanan tersebut kemudian yang akan menggantikan tatanan dunia kontemporer. Dunia memerlukan institusi untuk mencapai idealisme tatanan dunia Islam, istitusi tersebut disebut Khalifah. Khalifah merupakan merupakan negara yang di dalamnya di kuasai oleh kekuasaan tunggal yang dipercayai akan enegakkan syariat dan mengemban dakwah Islam keseluruh dunia. selain itu dengan terciptanya khilafah maka akan mampu menghancurkan pemimpin-pemimpin kafir.21

Gerakan-gerakan Neorevivalisme dapat dilihat dari Taliban dan Afghanistan. Taliban merupakan aliran Islam Sunni garis keras yang didominasi oleh suku Pashtun. Taliban pada awalnya muncul di awal tahun 1990-an di Pakistan Utara, dan kemudain dikenal di Afghanistan pada tahun 1994. Gerakan ini menjadi gerakan yang paling berkuasa di Afghanistan. Gerakan ini dituduh membantu menyembunyikan Osama Bin Laden selaku pemimpin Al-Qaeda, pasca tragedy 9/11. Di Pakistan terdapat faksi Tehrik Taliban Pakistan (TTP) yang mana faksi

20

Prihandono Wibowo, Fenomena Neorevivalisme Islam dalam Dunia Internasional. Diakses melalui http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Fenomena%20Neorevivalisme%20Islam%20dalam%20Dunia%20In ternasional.pdf (07/11/2013 08:35 WIB)

21

24

bertanggung jawab atas beberapa aksi serangan bom bunuh diri dan serangan yang lain.22

1.5.2. Cyberplanning

Cyberplanning merupakan tindakan penggunaan internet sebagai media untuk merencanakan, melaksanakan dan memberikan tujuan operasi. Tindakan ini juga didefinisikan sebagai koordinasi digital dari rencana yang terintegrasikan membentang melintasi batas-batas geografis yang memungkinkan akan mengakibatkan pertumpahan darah.23

Selain itu internet juga digunakan sebagai alat untuk merencanakan suatu tindakan kejahatan, karena internet dapat menyediakan kerahasiaan bagi teroris, menjadi sumber komando dan control dan menyediakan berbagai opsi penyerangan. Cyberplanning berbeda dengan cyberterorrism, Naval Postgraduate School mendifinisikan cyberterorrism merupakan suatu tindakan yang melanggar hukum property digital untuk mengintimidasi atau memaksa orang. Cyberterorrism bisa termasuk dalam Cyberplanning. Salah satu tindakan cyberplanning yang berhasil telah dilakukan oleh Al-Qaeda dalam tragedy 9/11. Dimana Al-Qaeda menggunakan internet sebagai alat untuk merencakan bahkan melancarkan serangan ke gedung WTC dan Pentagon.

22

Siapakah Kelompok Taliban? Diakses melalui

http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2009/06/090624_talibanhistory.shtml (27/01/2015 09:04 WIB)

23

Mohd. Hafizudin Md Damiri, Cyberplanning And Cyberdefense: A Malaysian Perspective Diakses Melalui https://www.academia.edu/Documents/in/Cyberplanning (12/11/2013 03:25 WIB)

25

Cyberplanning memiliki cakupan lebih lebih luas, selama internet dipergunakan untuk menyebarkan ideologi, menyebarkan propaganda, merencanakan serangan, melancarkan serangan maka tindakan tersebut sudah di kategorikan sebagai tindakan cyberplanning. 24

Dokumen terkait