• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................25-53

D. Teori Perilaku Konsumen

Istilah perilaku erat hubungannya dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkomsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termaksud keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003:2). David dan Bitta lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Mereka mendefinisikan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa.

Perilaku konsumen menurut The American Markketing Assosiation dalam Kotler, mendefinisikan perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya, dimana manusia melakukan pertukaran dalam hidup mereka yang dikutip dalam (Setiadi, 2003:2). Sedangkan perilaku konsumen adalah Studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan komsumsi, dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman serta ide-ide. Dari berbagai definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan. bahwa perilaku konsumen menyoroti perilaku baik individu maupun rumah tangga, perilaku konsumen menyangkut suatu proses pengambilan keputusan sebelum pembelian sampai dengan mengkonsumsi produk, dan tujuan mempelajari perilaku konsumen adalah untuk menyusun strategi pemasaran yang berhasil (Mowen dan Minor, 2001:6).

2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Dalam perilaku konsumen ada banyak faktor yang memengaruhi perilaku konsumen, seperti faktor kebudayaan, social, pribadi dan psikologi dari pembeli. a. Faktor Psikologi

Faktor psikologi yaitu dari segi kepribadiannya, namun banyak pendapat yang megatakan bahwa, semua orang memilki kepribadian. Seseorang dikatakan berkepribadian apabila, memiliki sifat-sifat yang baik seperti peramah, bermuka manis, simpatik, harmonis dan sifat-sifat baik lainnya. Adapun ciri-ciri dari bagian kepribadian antara lain, usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi hidupnya, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

b. Faktor Kebudayaan 1. Kebudayaan

Budaya adalah faktor penentu konsumen yang paling mendasar. Menurut Wallendorf dan Reilly Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara social dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dari masyarakat tertentu. Budaya merupakan karakter yang penting dari suatu sosial yang mmbedakan dengan kelompok lain yang berkaitan dengan nilai, bahasa, mitos, adat dan ritual serta hukum yang mempertajam atas kultur. Hal tersebut telah meliputi semua hal yang konsumen lakukan tanpa sadar memilih karena nilai kultur mereka, adat istiadat dan ritual mereka telah menyatu dalam kebiasaan mereka sehari-hari.

2. Kelas Sosial

Semua masyarakat menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan–lapisan sosial ini kadang berupa sebuah sistem kasta dimana para anggota sistem kasta yang

berbeda memikul peranan yang tertentu dan mereka tidak dapat mengubah keanggotaanya kastanya.

3. Faktor Sosial

Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi, keluarga, status dan peranan sosial.

a. Kelompok Referensi

Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai kelompok. Sebuah kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.

b. Keluarga

Para anggota dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Keluarga dalam kehidupan membeli dapat dibedakan menjadi dua macam yakni keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orang tua dan keluarga sebagai sumber keturunan, yakni sebagai sumber keturunan yakni pasangan suami istri beserta anak-anaknya. Keluarga adalah organisasi konsumen pembeli terpenting dalam masyarakat dan telah diteliti secara luas (Setiadi, 2002:162-163).

3. Keputusan Belanja

Pengambilan keputusan merupakan proses kognitif yang mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi, dan penilaian-penilaian secara evaluatif (Sunyoto, 2001:45). Keputusan berbelanja menurut Assauri merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya dalam (Yuliani, 2005:21). Sedangkan keputusan pembelian adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran. Faktor yang

memengaruhi keputusan belanja dipengaruhi oleh kepercayaan, sikap dan nilai-nilai pelanggan, serta berbagai faktor dalam lingkungan sosial pelanggan (Setiadi, 2003:343).

Beberapa tahapan dalam proses belanja pelanggan adalah pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi, menentukan pilihan, transaksi belanja, evaluasi belanja Christina Whidya dalam penelitian (Natalia, 2009:4). Selain itu hasil penelitiannya menunjukan bahwa beberapa faktor yang dapat memengaruhi konsumen untuk berbelanja antara lain, harga, lokasi, kualitas produk, kelengkapan produk, promosi, pelayanan dan kenyamanan.

Dalam penelitian ini konsumen toko Rabbani Makassar merupakan objek yang akan diteliti, sehingga sangat dibutuhkan peranan toko Rabbani untuk mengelolah faktor –faktor yang akan memengaruhi keputusan belanja konsumen seperti, menyesuaikan harga dengan kualitasnya dan daya beli masyarakat. Begitu pun dengan pemilihan lokasi yang strategis seperti, mudah dijangkau oleh transportasi dan berada di pusat keramaian. Selain itu produk merupakan barang yang akan ditawarkan kepada pembeli, sehingga tokoh Rabbani dituntut untuk meningkatkan kualitas produknya, memperhatikan kelengkapan produknya sehingga semakin tinggi kualitas produk dan semakin lengkap produk Rabbani akan membuat konsumen untuk melakukan pembelian karena semua kebutuhannya bisa terpenuhi.

Tokoh Rabbani juga perlu menata ruangan dan melengkapi sarana dan prasarana tokohnya untuk membuat konsumen nyaman dalam berbelanja. Selain itu, pelayanan juga merupakan hal yang penting dalam memasarkan produk barang mupun jasa, dengan memberikan pelayanan yang sopan, ramah dan memuaskan juga sangat diperlukan untuk menarik daya beli konsumen. Serta kegiatan promosi

dilakukan untuk menarik konsumen berbelanja di toko Rabbani dengan menyampaikan keunggulan produk rabbani tanpa adanya kebohongan atau pemasaran yang tidak sesuai dengan syariah. Dengan mengelolah ketujuh elemen tersebut secara efisien dan efektif akan meningkatkan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk Rabbani.

Dokumen terkait