• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Fungsi Produksi

2.5.3 Teori Produksi

Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan yaitu :

- Teori produksi dengan satu faktor berubah - Teori produksi dengan dua faktor berubah Teori Produksi dengan Satu Faktor Berubah

Hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang dalam produksi jangka pendek dikatakan bahwa ada faktor produksi yang bersifat tetap (fixed input) dan ada faktor produksi yang bersifat berubah (variable input). Jika faktor produksi yang bersifat variabel tersebut terus menerus ditambah maka produksi total akan semakin meningkat hingga sampai pada suatu tingkat tertentu (titik maksimum), dan apabila sudah pada tingkat maksimum maka faktor produksinya terus

ditambah sehingga poduksi totalnya akan semakin menurun. Hal ini berarti mulai berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (law of diminishing returns).

Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Return) Hukum hasil yang semakin berkurang merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari teori produksi. Hukum hasil yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila factor produksi yang dapat diubah humlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatuy tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya akan mencapai nilai negative. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun.

Dengan demikian hukum hasil yang semakin berkurang dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu:

a. Tahap Pertama: produksi total mengalami pertambahan yang semakin kuat.

b. Tahap Kedua: produksi total pertambahannya semakin lambat. c. Tahap Ketiga: produksi total semakin lama semakin berkurang

Tahapan Produksi

Gambar. 2.1 Hubungan Tenaga Kerja dengan Jumlah Produksi

Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata dan produksi marginal dapat digambarkan secara grafik. Dapat ditunjukkan pada grafik di atas. Dalam kurva TP adalah kurva produksi total.

Tahap I : Menunjukan hubungan antara jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi suatu barang. Total prodact (TP) cekung keatas apabila tenaga kerja yang digunakan masih sedikit. Hal ini berarti masih terjadi kekurangan tenaga kerja dibandingkan dengan factor produksi lain misalnya tanah yang dianggap tetap jumlahnya. Dalam keadaan seperti ini produksi marginal bertambah tinggi, dapat dilihat pada kurva marginal product (MP) yang semakin m enaik.

TPL

APL

MPL

I II III

Tahap II : Pada tahap ini, dilakukan penambahan tenaga kerja. Pada tahap ini digunakan penambahan tenaga kerja tidak menambah produksi total seperti sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh kurva produksi marginal yang menurun dan kurva produksi total yang semakin cembung keatas. Produksi marginal akan lebih tinggi dari pada produksi rata-rata, yaitu kurva average product (AP) akan bergerak keatas. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin tinggi. Maka kurva produksi marginal akan memotong kurva produksi rata-rata. Sesudah perpotongan tersebut maka kurva produksi rata-rata menurun kebawah yang menggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin merosot. Perpotongan di antara kurva marginal produt (MP) dan kurva average product (AP) menggambarkan permulaan pada tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata-rata mencapai tingkat paling tinggi.

Tahap III : Dimulai ketika dilakukan bagi penambahan tenaga kerja. Pada tahap tersebut marginal produt (MP) memotong sumbu datar dan sesudahnya kurva tersebut berada dibawah sumbu datar. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi marginal mencapai angka yang negative. Kurva total product (TP) mulai menurun pada tingkat ini, yang menggambarkan bahwa produksi total semakin berkurang apabila lebih banyak tenaga kerja yang digunakan.

Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marginal Produksi Total (TP)

Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan selama kurun waktu tertentu dengan sejumlah input yang dimiliki oleh perusahaan yang besangkutan. Dengan demikian produksi total ini merupakan fungsi dari input atau faktor-faktor produksi yang tersedia. Sehingga besarnya

sangat dipengaruhi oleh kepemilikan terhadap input yang diperlukan. Dalam hal ini, fungsi produksi total dapat di rumuskan sebagai berikut :

TP = f ( FP ) Dimana :

TP = Total Production ( Produksi Total ) FP = Faktor of Production ( Faktor Produksi ) Produksi Marginal (MP)

Produksi marginal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan tenaga kerja yang digunakan. Produksi marginal (marginal product) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

MP = dimana:

MP = Produksi Marjinal (marginal product) ΔTP = Pertambahan Produksi Total

ΔL = Pertambahan Tenaga Kerja Produksi Rata-Rata

Produksi rata-rata merupakan produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. Produksi rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

AP = dimana:

AP = Produksi Rata-Rata TP = Total Produksi L = Tenaga Kerja

Teori Produksi dengan Dua Faktor Berubah

Dalam proses produksi ini digunakan dua input yang dapat diubah (misalnya tenaga kerja dan modal), dan kita misalkan kedua input ini dapat saling menggantikan. Hal ini berarti apabila harga tenaga kerja dan harga modal perunitnya kita ketahui, maka analisa tentang bagaimana seorang produsen akan dapat meminimumkan biaya di dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukkan.

a. Kurva Produksi Sama (isoquant curve)

Kurva produksi sama (isoquant curve) adalah titik-titik yang menunjukan keseluruhan kombinasi penggunaan input yang diberikan untuk menghasilkan tingkat output yang sama. Keterangan ini didukung oleh pernyataan Robert S. Pindeyek dan Daniel L. Rubinfeld, halaman 180: an isoquant describe all combination of inputs that yield the same level of output.

b. Garis Ongko s Sama (isocost line)

Dengan input atau dengan biaya yang ada setiap produsen atau perusahaan dalam kegiatan usahanya pasti menginginkan adanya hasil preoduksi yang optimal. Sehingga keuntungan maksimum untuk perusahaan atau produsen dapat meminimumkan biaya. Untuk membuat analisis biaya produksi dan minimum perlu dibuat garis ongkos yang sama. isocost line pada prinsipnya menyatakan jumlah biaya produksi yang sama sepanjang garis.

2.6 Hasil Produksi dan Biaya Produksi

Dokumen terkait