• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.6 Teori Uses And Gratification

Model ini membahas tentang penggunaan media oleh khalayak untuk memenuhi kebutuhannya sehingga diperolehlah kepuasan, penghargaan, kesenangan dan hiburan dari

media tersebut. Dengan demikian setiap orang menggunakan media (dalam hal ini televisi) dengan tujuan yang tidak sama.

Uses and gratification meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial,

yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan atau keterlibatan pada kegiatan lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barang kali yang tidak kita inginkan.(Ardianto : 2004)

Model ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects tradition of the past, suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada khalayak, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi.

Konsep dasar model ini diringkas oleh para pendiri dengan model yang diteliti adalah (1) sumber sosial dan psikologis dari (2) kebutuhan yang melahirkan (3) harapan-harapan dari (4) media massa atau sumber-sumber yang lain, yang menyebabkan (5) perbedaan pola terpaan media (atau keterlibatan dalam kegiatan lain), dan menghasilkan (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) akibat-akibat lain, bahkan sering kali akibat-akibat yang tidak dikehendaki (Rakhmat : 2004).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan ”model Modifikasi Rakhmat” di bawah ini :

1. Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial.

2. Motif dapat dioperasionalisasikan dengan berbagai cara; unifungsional (hasrat melarikan diri, kontrak sosial, atau bermain), bifungsional (informasi-edukasi, fantasiscapist atau gratifikasi tertangguhkan).

3. Penggunaan media merupakan aktifitas dari individu sebagai upaya pemenuhan kebutuhannya dengan mengkonsumsi isi media, dimana dalam hal aktfitas penggunaan media terdapat dua unsur penting yang dapat menentukan dampak media berupa gratifikasi media yaitu tingkat perhatian pada isi media dan frekuensi penggunaan media.

4. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media memberikan kepuasan

Uses and Gratification memiliki asumsi bahwa audience dipandang sebagai aktif,

memiliki kebutuhan kebutuhan tertentu, tersedianya berbagai alternatif komunikasi, dan secara sadar audience memilih saluran komunikasi dan pesan–pesan paling memenuhi kebutuhanya (Effendy 2004 ).

Katz dan Blumer selanjutnya mengemukakan ada beberapa faktor sosial yang menyebabkan timbulnya kebutuhan seseorang yang berhubungan dengan media, yaitu :

Antaseden Variabel individual Variabel lingkungan

Motif Pengguna Media Keb. Kognitif Keb. Afektif Keb. Integratif personal

Keb. Integratif sosial Keb. Pelepasan Penggunaan media Lokasi Frekuensi menonton Cara menonton Efek Tumbuhnya minat

1. Social situation produces tensions and conflict, leading to resure for their easement via mass media consumption (Situasi sosial menimbulkan ketegangan dan pertentangan.

Orang berusaha melepaskan dirinya dari hal itu dengan mengkomsumsi media massa ). 2. Social Situation creates an awareness of problem that demand attention, information

about which may be sought in the media. (Situasi sosial menciptakan kesadaran akan

adanya masalah-masalah yang membutuhkan perhatian dan informasi. Informasi itu dapat dicari lewat media ).

3. Social situation gives to rise certain values, the affirmation and reinforcement of which is facilitated by the consumption media material ( Situasi sosial memberikan dukungan

dan penguatan pada nilai – nilai tertentu melalui komsumsi media yang selaras ). Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan memiliki relevansi tinggi saat digunakan untuk menentukan hal-hal sebagai berikut :

a. Pemilihan musik sesuai selera. Saat memilih musik kita tidak hanya mengandalkan mood tertentu, namun juga berusaha untuk menunjukkan jati diri dan kesadaran sosial lainnya. Banyak jenis musik yang dapat dipilih dan pilihan kita menunjukkan kebutuhan tertentu yang spesifik.

b. Penerimaan akan media-media baru (seperti internet) dan penggunaan media-media lama , bahkan dengan adanya media baru pengganti. Inovasi diadopsi saat media baru pengganti memiliki dan dapat menggantikan fungsi-fungsi media lama tradisional. Contohnya alat komunikasi pager yang tergantikan dengan telepon selular. Atau media TV yang tetap tidak tergantikan oleh telepon selular walaupun telepon selular kini dapat berfungsi seperti TV. Di lain pihak pengguna lama mulai menggunakan internet dan terpaksa mempelajarinya saat ada informasi-informasi yang disalurkan hanya dapat

dilihat melalui internet. Contohnya seperti detik.com saat kerusuhan 1998. Koran jelas kurang cepat dan TV terlalu seragam penayangannya, sementara detik.com menawarkan berita yang lebih spesifik, dituangkan tertulis dan dapat diulang.

2.7 Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri sesorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Usaha yang dapat menyebabkan sesorang atau kelompok orang tertentu tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin menvcapai tujan yang dikehendaki atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebebkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.

Motif adalah daya penggerak dalam diri sesorang untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapatdalam diri sesorang untuk berusaha mengadakan perubaha tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhanya.

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan sesorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri sesorang yang menggerakan untuk melekukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan yang ada dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan sesorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan. Motivasi lebih dekat kepada mau melaksanakan tagas untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong sesorang untuk menapai tujuan tertentu yang telah ditetapakan sebelumnyaatau dengan kata lain, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau oranh-orang sebagai anggota masyarakat. Motivasi dapat juga diartikan sebagai proses untuk mencobamempengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tettentu yang ditetapakn terlebih dahulu.

Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri sesorang untuk berusaha mengadakan perubahantingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhanya. (uno, 2007 : 1-3)

2.7.1 Penggolongan Motivasi

Berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa psikolog menyebutkan motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah, intensitas dan prilaku yang diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi mencakup konsep-konsep seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan dan keingintahuan sesorang terhadap sesuatu. Pada dasarnya, motif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Motif Biogenetis, yaitu motif – motif yang berasal dari kebutuhan – kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, misalnya lapar, haus, kebutuhan atau kegiatan dan istirahat, mengambil nafas, seksualitas dan sebagainya.

2. Motif Sosiogenetis, yaitu motif- motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang berada. Jadi motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan setempat. Misalnya,

keinginan mendengarkan musik, menonton televisi, makan cokelat dan lain – lain. 3. Motif Teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai mahluk yang berkebutuhan,

sehingga ada interaksi antara manusia dengan tuhannya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari – hari.

Penggolongan lain yang didasarkan atas terbentuknya motif, terdapat dua golongan, yaitu motif bawaan dan motif yang dipelajari. Motif bawaan sudah ada sejak lahir dan tidak perlu dipelajari, misalnya makan, minum, dan seksual. Motif yang kedua adalah motif yang timbul karena kedudukan atau jabatan.

Dari sudut sumber yang menimbulkan, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhan. Sedangkan motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu. ( Uno 2007: 4 ).

2.7.2 Proses Motivasi

Motivasi adalah proses prikologi yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses interaksi dari beberapa unsur. Dengan demikian motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan – kekuatan ini pada dasarnya dirancang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti keinginan yang hendak dipenuhinya, tingkah laku, tujuan, umpan balik.

Proses motivasi dasar ( Basic Motivation Process ) dapat digambarkan sebagai berikut :

.

David Mc Clelland berpendapat bahwa a motive is a rediintegration by a cue of

change in an affevtive situation, yang berarti motif merupakan implikasi dari hasil

pertimbangan yang telah dipelajari (rediintegration) dengan ditandai suatu perubahan pada situasi afektif. Sumber utama munculnya motif adalah rangsangan (stimulasi) perbedaan situasi yang diharapkan. Motivasi dalam pengertian tersebut memiliki dua aspek yaitu adanya dorongan dalam dan dari luar untuk mengadakan perubahan dari suatu keadaan pada keadaan yang diharapkan dan usaha untuk mencapai tujuan. (Uno, 2007 : 5 ).

Needs, Desires or Expectation

Feed Back Goal

Dokumen terkait