• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tepung dan pati merupakan dua produk

yang berbeda cara

pembuatan maupun

sifat fisikokimia serta

pemanfaatannya. Pada

pembuatan tepung

seluruh komponen yang

terkandung di dalam bahan

pangan dipertahankan

keberadaannya, kecuali

air. Sedangkan pada

pembuatan pati, pada

p r i n s i p n y a h a n y a

mengekstrak kandungan

pati saja. Oleh karena itu,

dalam pembuatan pati

terdapat limbah padat

(ampas), sedangkan pada

pembuatan tepung tidak

ada limbah padat, kecuali

kulit.

Dari uraian tersebut diatas dapatlah disimpulkan bahwa pemahaman akan kandungan pada bahan olahan pangan yang akan dibuat olahan pangan setengah jadi harus dipahami karakteristiknya terlebih dahulu. Kemudian selanjutnya dapat ditentukan proses penggunaan teknologinya. Secara umum, dalam mengolah pangan serealia dan umbi menjadi produk olahan setengah jadi dihasilkan produk berbentuk potongan pipih tebal atau tipis yang dikeringkan (misalnya berbagai jenis kerupuk), butiran besar (misalnya jagung pipil, biji sorgum, tepung tiwul instan, dan chip/granula/sawut lainnya) maupun butiran halus (misalnya berbagai jenis tepung, baik dari bahan serealia maupun umbi-umbian) yang selanjutnya menjadi bahan baku olahan industri rumah tangga maupun industri pabrik.

Adapun, di jaman modern ini, tepung merupakan salah satu proses allemalif produk setengah jadi yang sangat dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), diperkaya zat gizi, dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang ingin serba praktis. Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan komponen kimia bahan pangan. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: • bahan pangan yang tidak mudah menjadi coklat

apabila dikupas (kelompok serealia), dan • bahan pangan yang mudah menjadi coklat

(kelompok aneka umbi dan buah yang kaya akan karbohidrat).

3. Teknik Pengolahan

Dalam mengolah bahan pangan serealia dan umbi menjadi bahan setengah jadi diperlukan pengetahuan teknologi yang memadai. Serealia dan umbi memiliki berbagai macam karakteristik, sehingga

Apa yang kamu rasakan setelah mengetahui

aneka jenis olahan pangan setengah jadi dari bahan umbi yang diuraikan di atas? Untuk

memperluas wawasan pengetahuanmu, cobalah cari tahu jenis produk olahan pangan

setengah jadi dari bahan umbi lainnya yang ada di daerahmu !

teknik pengolahannyapun bermacam-macam. Teknik pengolahan dalam membuat olahan pangan setengah jadi serealia dan umbi juga dapat menggunakan teknis pada umumnya, seperti dengan merebus

(boiling), mengukus (steaming) dan penggorengan

(frying) seperti yang telah kamu pelajari. Namun, ada beberapa teknik tertentu lainnya, seperti berikut ini.

a. Penyosohan

Penyosohan merupakan proses untuk menghilangkan kulit biji dengan disosoh. Penyosohan secara tradisional dilakukan dengan alu dan lumpang ditambah percikan air ke biji serealia yang ditumbuk. Proses penyosohan diharapkan dapat menghilangkan kulit ari dan lembaga pada biji serealia, sehingga menjadi butiran besar ataupun butiran kecil untuk mempermudah dalam proses penanganan lanjutan. Saat ini, penyosohan dilakukan dengan menggunakan mesin.

b. Penggilingan

Penggilingan dimaksudkan untuk menghaluskan bahan baku menjadi adonan. Proses penggilingan dapat dilakukan secara tradisional dan modern. Cara tradisional penghalusan bahan baku dilakukan dengan pemarutan atau penumbukan hingga halus. Jika secara modern penghalusan bahan baku dilakukan dengan menggunakan mesin penggilingan.

Sumber: http://anaszu.wordpress.com, http://emonweb.blogspot.com, http://onnyfahamsyah.blogspot.com, http:// emonweb.blogspot.com, http://lordbroken.wordpress.com

Gambar 4.48. Mesin untuk pengolahan serealia dan umbi yaitu mesin sosoh, alat pemipil jagung, mesin penggiling, mesin pengering, dan alat penggiling mie.

c. Pengeringan

Tujuan utama pengeringan adalah untuk mengurangi kandungan air bahan sampai batas yang aman untuk disimpan. Pengeringan dengan panas matahari merupakan teknik pengolahan yang paling sederhana. Setelah bahan baku pangan dikupas/dibersihkan dan mengalami pencucian dan pemotongan, kemudian bahan baku tersebut dikeringkan dengan cara dijemur diterik matahari hingga kering. Faktor utama yang mempengaruhi pengeringan yaitu kecepatan pengeringan dari suatu bahan pangan tersebut. Pengeringan secara modern dilakukan dengan mesin yang dapat diatur sesuai suhunya dengan kebutuhan.

d. Blanching

Blanching  adalah proses perlakuan pemanasan awal yang biasanya dilakukan pada bahan nabati segar sebelum mengalami proses pembekuan, pengeringan atau pengalengan. Blanching bermanfaat untuk mempermudah proses pengupasan kulit pada buah atau kacang-kacangan dan untuk menunjang tampilan warna dari beberapa sayuran (terutama hijau) sehingga kloroilnya tidak hilang dan tetap segar.

Proses blanching dilakukan dengan memanaskan bahan pangan pada suhu kurang dari 100oC dengan menggunakan air panas atau uap air panas. Contoh proses blanching yaitu mencelupkan sayuran atau buah di dalam air mendidih selama 3 sampai 5 menit atau mengukusnya selama 3 sampai 5 menit. Kemudian langsung/segera dilanjutkan proses pendinginan dengan cara dibenamkan ke dalam air es selama beberapa waktu, biasanya lamanya waktu untuk proses pendidngan sama dengan lama waktu yang digunakan untuk blancing.

Waktu pendinginan ini tidak boleh terlalu lama, karena dapat menyebabkan meningkatnya kehilangan komponen larut air (lisis) kedalam air pendingin. Untuk meminimalkan kehilangan komponen larut air (lisis)

kedalam air pendingin, maka proses pendinginan dapat dilakukan dengan menggunakan udara dingin sebagai media pendinginnya.

Pendinginan bertujuan untuk mencegah pelunakan jaringan yang berlebihan sekaligus dan sebagai proses pencucian setelah blanching. Setiap bahan pangan memiliki waktu proses blanching yang berbeda-beda untuk inaktivasi enzim, tergantung pada jenis bahan tersebut, metode blanching yang digunakan, ukuran bahan dan suhu media pemanas yang digunakan.

TUGAS KERJA KELOMPOK

Amatilah lingkunganmu!

Berkunjunglah ke tempat produksi bahan pangan setengah jadi dari bahan serealia atau umbi yang ada di daerahmu. Tanyakan beberapa hal berikut: Apa bahan yang diperlukan? Bagaimana cara memilih bahan?

• Apa alat yang digunakan?

• Bagaimana proses pembuatannya?

• Apa cerita budaya sejarah yang terkandung pada olahan pangan tersebut? • Apa bahan kemasan dan cara pengemasannya ?

• Catat keselamatan kerja dan hal khusus yang harus menjadi perhatian saat proses pembuatannya.

Saat melakukan observasi dan wawancara, hendaknya kamu bersikap ramah, berbicara sopan, bekerjasama, dan toleransi dengan teman kelompokmu. (Lihat LK-6)

Dokumen terkait