Wc umum perlu diberi atap dan dinding agar orang yang menggunakannya merasa aman karena bebas dari pandangan orang lain. Disamping itu hal ini perlu dari sesuai kesopanan.
Perlu diperhatikan bahwa jamban tersebut harus mempunyai ventilasi yang baik agar udara dalam jamban dapat berganti. Disamping itu jamban/wc perlu diberi penerangan yang cukup agar tidak menimbulkan kecelakaan bagi orang yag menggunakannya pada malam hari pencahayaan untuk jamban dan urinoir diajurkan minimal 10 food candles.
c. Pembuangan air kotor
Air kotor dalam terminal umumnya berasal dari air hujan dan air warung-warung, rumah makan, air kakus/urinoir. Agar terminal tidak becek maka sebaiknya diberi saluran air disekeliling bangunan. Beberapa hal yang bersifat umum pada saluran kotor diterminal yang perlu diperhatikan: 1) Jangan menimbulkan genangan air terutama untuk air hujan dihalaman 2) Saluran air pembuangan kotor harus diusahakan sedemikian rupa
3) Saluran-saluran air kotor harus tertutup dan rapat serangga dan tikus 4) Disamping ruji-ruji atau gawang-gawang pada pangkal dan ujung
saluran untuk mencegah masuknya kotoran dan sampah dari halaman, kamar mandi, tempat cuci yang dapat berupa daun-daun dan kertas, plastik dan lain-lain sehingga dapat menyebabkan tersumbatnya saluran tersebut.
d. Sarana pembungan sampah
Sampah diterminal umunya berasal dari warung-warung, rumah makan atau kios-kios, penjual keliling, penumpang dan para karyawan. Untuk menghindari pengotoran oleh sampah sebaiknya disediakan tong-tong atau bak sampah untuk penyimpanan sementara yang dibuat dari bahan tahan karat dan memenuhi syarat sebagai tempat sampah yang saniter, dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan. Penempatannya hendaknya didekat sumber sampah. Dan sebaiknya juga harus ada tempat pengumpulan sementara untuk menampung sampah yang belum terangkut dalam sehari. Kebersihan terminal hendaknya diperhatikan dengan menyapu dua sampai tiga kali sehari.
Pembuangan sampah diterminal yang baik hendaknya dipenuhi dengan memperhatikan tiga segi yaitu:
a) Segi Estetika
Cara pembuangan sampah harus dapat mengurangi dan menghilangkan pemaandangan yang tidak enak serta bau-bauan yang tidak sedap.
b) Segi Ekonomi
Pembuangan sampah harus mengurangi kerusakan yang mengakibatkan perlunya tambahan pengeluaran/biaya untuk perbaikan dan pengeluaran yang lain sehubungan dengan akibat tidak baiknya pembuangan sampah (misalnya kerusakan jaringan pipa air, karyawan yang sakit).
c) Segi Hygiene dan Sanitasi
Pembuangan sampah harus dapat dicegah terjadinya perkembang biaknya serangga dan tikus di terminal, serta tidak mengotori persediaan air minum seperti pada umunya pembungan sampah pada tempat-tempat umu lainnya. Cara pembuangan sampah selanjutnya diterminal 3 tahap/fase pembuangan sampah yaitu: tempat sampah/penampungan sampah, pengumpulan sampah, pembungan sampah ketempat parkir.
e. Tempat Sampah/Penampungan Sampah
Jenis sampah yang berasal dari terminal dapat dibedakan menjadi dua jenis sampah yaitu sampah kering dan sampah basah. Oleh karena itu tempat penampungannya harus disesuaikan dengan jenis sampah tersebut. Untuk sampah kering bisa dari papan bisa, sedangkan dari logam yang tidak mudah berkarat untuk tempat penampungan sampah basah. Selain itu syarat-syarat untuk tempat sampah ini adalah sebagai berikut :
b. Mudah dibersihkan, pengisian dan pengosongan sampah. Untuk ini agar dihilangkan adanya sudut lancip.
c. Tidak menyulitkan dalam pengangkutan selanjutnya
d. Mempunyai tutup, murah dan tidak sulit untuk mendapatkannya. f. Pengumpulan sampah
Tempat sampah ini bisanya diletakkan dibagian-bagian tertentu yang sesuai dengan keadaannya dengan ini berguna untuk menampung sementara sampah yang berasal dari tempat penyimpanan sampah sementara yang untuk selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan sampah yang telah disediakan oleh pemerintah.
Untuk pembuangan sampah di terminal bis, yang penting diperhatikan adalah disamping tempat sampah yang perlu memenuhi syarat , juga diperhatikan agar tempat sampah itu tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menampung volume sampah yang ada. Penempatannya juga harus sedemikian rupa, sehingga memudahkan bagi orang untuk menggunakannya dan mudah juga bagi petugas sampah mengangkutnya (Kompasiana, 2010).
g. Pembuangan sampah ke tempat akhir.
Dalam tahap ini fasilitas yang digunakan oleh pemerintah dengan menggunakan kendaraan pengangkutan sampah (truk) yang pengangkutannya dilakukan 1-2 hari sekali dimana sampah tersebut selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan sampah resmi yang telah ditentukan oleh dinas kebersihan (Lili Persia, 2010).
h. Fasilitas lainnya
1) Tempat cuci tangan
Harus tersedia tempat cuci tangan yang baik minimal 1 buah yang dilengkapi dengan sabun dan serbet kain.
2) Telepon Umum
Telepon umum dalam stasiun perlu sekali untuk pengunjung dan sewaktu-waktu digunakan dalam keadaan bahaya misalnya kebakaran. Penempatannya sebaiknya di dekat ruang tunggu.
3) Alat pemadam kebakaran
Alat pemadam kebakaran hendaknya disediakan sesuai dengan kebutuhan dan selalu dalam keadaan siap pakai serta mudah dijangkau oleh umum (Lili Persilia, 2011).
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Teori Kep Menkes 1405/Menkes/SK/XI/2002 - Tempat parkir - Pembuangan sampah - Penerangan - Drainase - Ruang tunggu - Jamban dan Urinoir - Tempat cuci tangan - Tempat ibadah
- Pembuangan air hujan - Pemadam kebakaran - Kotak P3K
- Pengeras suara Bagian Eksterior Bagian Interior
Sanitasi Memenuhi Syarat
Penumpang Tipe A Penumpang Tipe B Penumpang Tipe C
Tempat ibadah Sekolah Panti pijat Tempat wisata Terminal angkutan Pasar Salon Kecantikan Kolam Renang Hotel
SANITASI EKSTERIOR TERMINAL: • Tempat parkir
• Persampahan • Penerangan
SANITASI INTERIOR TERMINAL: • Ruang tunggu
• Jamban dan urinoir • Tempat cuci tangan
• Pembuangan air hujan dan air kotor
• Pemadam kebakaran • P3K
• Sirkulasi Udara • Pengeras suara
Gambar 2.3 kerangka konsep SANITASI EKSTERIOR TERMINAL:
TERIOR TERMINAL:
Tempat cuci tangan
Pembuangan air hujan dan air Pemadam kebakaran
SANITASI TERMINAL SANITASI TERMINAL