• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terminologi standar dalam studi ini

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. PT Anditama Infocon (Halaman 43-47)

TINJAUAN PUSTAKA

H. Peraturan Perundangan dan Pedoman terkait Studi yang Dilaksanakan

I. Terminologi Standar Menurut Referensi

5. Terminologi standar dalam studi ini

Berdasarkan referensi-referensi yang telah disebutkan pada subbab sebelumnya, maka diambil definisi standar dalam pekerjaan ini yaitu:

Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode khususnya yang terkait dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan transportasi laut. J. Sistem Pelampungan Maritim

1. Sejarah

Pada akhir Perang Dunia II banyak negara menemui sarana-sarana bantu navigasinya telah hancur dan proses rehabilitasinya harus dilakukan secepatnya. Karena tidak ada pilihan lain maka aturan-aturan Jenewa diambil begitu saja dengan atau tidak dengan variasi untuk menyesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat dan peralatan yang ada. Hal ini membawa perbedaan-perbedaan besar dan kadang-kadang berlawanan, khususnya di perairan yang ramai/padat di bagian Barat Laut Eropa.

Kebanyakan negara-negara di Benua Amerika Utara dan Selatan serta beberapa negara di Pasifik lebih menyukai meneruskan konsep "merah di sisi lambung kanan" yang berlawanan dengan konsep Eropa yang memakai "merah di sisi lambung kiri" dan hanya memakai Sistem Pelampungan Lateral.

Seluruh keadaan yang kurang memuaskan tersebut telah dimaklumi oleh IALA dan sejak tahun 1965 badan tersebut telah

membentuk suatu Panitia Teknis untuk mempelajari masalah itu dan mengajukan cara pemecahannya.

Terdapat tiga masalah dasar yang harus dihadapi oleh Panitia: a. Perlunya untuk tetap memakai peralatan yang ada sejauh

mungkin untuk menghindari pengeluaran biaya yang berlebihan.

b. Perlunya menetapkan apakah suar merah harus menandai sisi lambung kanan atau sisi lambung kiri.

c. Perlunya penggabungan aturan-aturan Lateral dan Kardinal. Usaha-usaha untuk mendapatkan penyatuan lengkap tidak begitu memuaskan hasilnya. Dorongan semangat baru diberikan kepada tugas dari Panitia, dengan adanya serentetan malapetaka kerangka-kerangka kapal di Kawasan Selat Dover dalam tahun 1971. Oleh sebab kerangka-kerangka kapal tersebut terletak dalam salah satu Jalur Pemisah Lalu Lintas Pelayaran maka dicarilah segala usaha untuk menandainya sedemikian rupa agar segera dapat dimengerti oleh semua pihak. Panitia kemudian diperkuat dan anggota-anggotanya diambil dari enam belas Badan-badan berwenang.

Untuk mempertemukan keinginan yang saling bertentangan, diputuskan untuk merumuskan dua buah peraturan. Satu memakai wama merah untuk menandai sisi kiri alur-alur dan memasukkan kedua tanda-tanda Kardinal dan Lateral. Yang lainnya memakai wama merah untuk menandai sisi kanan alur dan hanya mempergunakan tanda-tanda Lateral.

Kedua buah peraturan tersebut dikenal sebagai:

Sistem A : Gabungan Sistem Kardinal dan Lateral (merah di sisi lambung kiri).

Gambar 1.2 Sistem Pelampungan Maritim untuk Kawasan A dan B.

Aturan untuk Sistem A kini telah lengkap dan telah disetujui oleh Intergovernmental Maritime Consulative Organization (IMCO) yang sekarang IMO (International Maritime Organization). Aturan tersebut sangat cocok terutama untuk dipakai di Eropa, Afrika, India, Australia, dan beberapa perairan di Asia dan prinsip-prinsip dasarnya diberikan di sini. Akan tetapi aturan-aturan untuk Sistem B masih dalam persiapan dan dikembangkan terutama cocok untuk dipakai di Perairan Amerika Utara dan Selatan serta beberapa bagian di Asia. Prinsip Sistem A yang penting ialah bahwa semua jenis tanda-tanda boleh digabungkan dalam pemakaiannya. Pelaut dapat dengan mudah menetapkan apakah tanda itu Lateral atau Kardinal dilihat dari karakteristiknya yang bisa segera dikenal. Tanda-tanda Lateral mempergunakan warna merah atau hijau pada siang dan malam hari untuk menunjukkan sisi kiri atau kanan alur dalam hal "Arah Pelampung Konvensional" yang baru. Prinsip ini akan lebih menarik bagi pelaut karena sesuai dengan lampu-lampu lambung kapal-kapal. Penyederhanaan bisa dimungkinkan dengan memberi tanda bagi kerangka-kerangka kapal, dengan cara yang sama seperti bahaya-bahaya lain, sehingga bisa mengkhususkan warna hijau bagi tanda-tanda sisi lambung kanan.

Salah satu ialah Tanda Bahaya Terpencil dipasang di atas satu daerah kecil berbahaya yang mempunyai perairan yang dapat dilayari di sekelilingnya. Yang lainnya ialah tanda perairan aman yang juga mempunyai perairan yang dapat dilayari di sekelilingnya tetapi tidak menandai sesuatu bahaya. Tanda perairan aman dapat dipakai, misalnya, untuk Tanda Pemisah Alur atau Tanda-tanda Pengenal.

Kegunaan sebuah Tanda Khusus bermacam-macam dalam hal ini dimaksudkan terutama tidak untuk bantuan navigasi, tetapi dipakai untuk menunjukkan suatu daerah khusus atau suatu yang maknanya dapat diketahui dengan jelas dari pembacaan peta atau dokumen nautis lainnya. Tanda semacam itu adalah kuning dengan sebuah tanda puncak (bila ada) "X" berwarna kuning; yaitu suar yang dipasang juga harus menunjukkan warna kuning.' Tanda-tanda Kardinal menunjukkan bahwa air yang terdalam di daerah itu terletak pada sisi yang dinyatakan oleh tanda tersebut. Kebiasaan penamaan ini perlu, sekalipun misalnya, tanda Utara juga mempunyai perairan aman tidak hanya di Utaranya tetapi juga di Timur dan Baratnya. Pelaut akan tahu bahwa ia akan aman di Utaranya, tetapi harus berpedoman petanya untuk pengarahan seterusnya.

Tanda-tanda Kardinal sangat mudah dikenal pada siang hari dengan tanda puncaknya kerucut berganda dengan warna hitam dan kuning dan pada malam hari oleh pembedaan cerlang yang sangat cepat atau cerlang cepat dari irama suar putihnya.

Ada dua tanda lain yang juga merupakan Sarana Bantu Navigasi. Masing- masing mempunyai suar putih dengan irama yang mudah dikenal dan tidak dapat dikacaukan dengan suar Cerlang Sangat Cepat atau Cerlang Cepat dari tanda-tanda Kardinal. Suatu ketetapan konsep baru yaitu dari pengertian "Bahaya Baru" ialah sesuatu yang belum dinyatakan dalam dokumen-dokumen nautis. Ini ditunjukkan dengan duplikasi lain yang serupa bentuknya dengan tanda yang normal sampai pemberitaan informasinya sudah dianggap cukup. Tanda Duplikatnya boleh dilengkapi dengan Racon Kode "W".

Tanda-tanda baru dari Sistem "A" akan diperkenalkan dalam tahap-tahap yang telah disetujui dari April 1977 dimulai dari Derajad Greenwich di Selat Inggris (English Channel) dan

berangsur-angsur ke seluruh Eropa dan sekitarnya. Penjadwalan telah disusun untuk memungkinkan bahwa Dinas Hidrografi mempunyai kemampuan mengikutinya dengan perubahan-perubahan pada peta-peta yang diperlukan.

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. PT Anditama Infocon (Halaman 43-47)