Visi pembangunan sektor pariwisata periode 2010-2014, memiliki makna
“SAPTA PESONA”, yang berasal dari dua patah kata, yaitu “Sapta” dan “Pesona”.
Sapta Pesona ini dipahami sebagai 7 (tujuh) unsur yang terkandung dalam setiap produk pariwisata serta dipergunakan sebagai tolak ukur peningkatan kualitas produk pariwisata. Yang termasuk ke dalam tujuh unsur produk pariwisata itu adalah: Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan.
1. Keamanan, memiliki makna menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan dan
berlansungnya kegiatan kepariwisataan, sehingga wisatawan tidak merasa cemas dan dapat menikmati kunjungannya kesuatu destinasi wisata.
2. Ketertiban, mengandung makna menciptakan lingkungan yang tertib bagi
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan teratur dan efektif bagi wisatawan.
3. Kebersihan, mengandung makna menciptakan lingkungan yang bersih bagi
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan higienis bagi wisatawan.
4. Kesejukan, mengandung makna menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang nyaman dan rasa betah bagi wisatawan, sehingga mendorong lama tinggal dan kunjungan yang lebih panjang.
5. Keindahan, mengandung makna menciptakan lingkungan yang indah bagi
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi wisatawan, sehingga mendorong promosi ke kalangan / pasar yang lebih luas dan potensi kunjungan ulang.
6. Keramah-Tamahan, mengandung makna menciptakan lingkungan yang ramah bagi
berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang akrab, bersahabat serta seperti rumah sendiri bagi wisatawan, sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi prospek pasar yang lebih luas.
7. Kenangan, mengandung makna menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan,
membekas dalam benak wisatawan dan menumbuhkan motivasi untuk melakukan kunjungan ulang.
b. Misi
Misi merupakan upaya untuk meraih Visi. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau suatu cita-cita dan citra yang ingin dicapai. Misi pembangunan Kabupaten Lombok Barat tahun 2010-2014 dibidang pariwisata dan budaya adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan destinasi dan pemasaran pariwisata yang berdaya saing global.
2. Melestarikan budaya daerah berdasarkan nilai luhur dan mengembangkan potensi
sumber daya pariwisata.
3. Mewujudkan masyarakat sadar wisata.
c. Tujuan
1. Berkembangnya obyek dan daya tarik wisata serta sistem pemasaran yang berdaya
saing global.
2. Melestarikan budaya daerah dan pemeliharaan potensi sumber daya pariwisata.
3. Meningkatkan kerjasama kemitraan, pemberdayaan masyarakat dan kwalitas
pelayanan.
d. Sasaran
1. Terciptanya obyek dan daya tarik wisata yang alami dan lestari, baik secara kualitas
maupun kuantitas serta sistem pemasaran yang berdaya saing.
2. Terwujudnya kelestarian budaya daerah dan terpeliharanya potensi sumber daya
pariwisata.
3. Meningkatnya kerjasama kemitraan, pemberdayaan masyarakat dan kwalitas
pelayanan.
e. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan
Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010-2014, dalam pengelolaan, pengembangan dan
pembangunan pariwisata seni dan budaya, serta dengan melihat situasi dan kondisi yang berkembang saat ini, maka untuk memacu pencapaian Visi dan Misi tersebut perlu diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya. Faktor kunci keberhasilan tersebut menjadi pertimbangan dalam penentuan tujuan dan sasaran pengembangan dan pembangunan pariwisata seni dan budaya.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai syarat dalam menjamin tercapainya Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat, adalah :
- Meningkatkan pengelolaan destinasi wisata dan aset-aset warisan budaya menjadi
obyek daya tarik wisata yang atraktif,
- Menciptakan promosi pariwisata yang efektif dengan pendekatan profesional, kemitraan
antara swasta, pemerintah dan masyarakat dan memperkuat jaringan kelembagaan,
- Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemberdayaan masyarakat; hal ini
berkaitan dengan peningkatan profesionalisme aparatur dan pelaku pariwisata dalam kegiatan kepariwisataan,
- Memperkuat ketahanan budaya dan citra pariwisata; hal ini dibutuhkan dalam upaya
mengantisipasi pengaruh budaya asing dan memperbaiki citra pariwisata,
- Mengembangkan dan memperkuat jaringan kerjasama antara Pemerintah, swasta dan
masyarakat serta pelaku industri budaya dan pariwisata.
- Meningkatkan pengelolaan administrasi, pengelolaan keuangan dan perencanaan
teknis pengembangan pariwisata.
Dengan memperhatikan syarat-syarat tersebut diatas dan memperhatikan analisis lingkungan internal dan eksternal, maka dapat disimpulkan faktor-faktor penentu keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat, adalah :
- Mengoptimalkan komitmen seluruh stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat)
untuk meningkatkan citra pariwisata dan budaya dalam upaya menjadikan Kabupaten Lombok Barat sebagai salah satu daerah tujuan utama pariwisata yang sapta pesona.
- Mengoptimalkan komitmen pemerintah dalam peningkatan dan pengembangan sarana
dan prasarana pendukung serta penataan Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
- Komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
- Komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat)
untuk meningkatkan, mengembangkan dan melestarikan budaya daerah menjadi
pesona seni budaya sebagai penunjang pariwisata.
- Meningkatkan dukungan pemerintah dan peningkatan kualitas pengelolaan administrasi
dan pengembangan perencanaan teknis pariwisata dalam upaya pembangunan dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Semangat pemerintahan baru Dr. H. Zaini Arony, M.Pd - H. Mahrip, SE, MM yang tengah berkobar membara bagai api untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat Lombok Barat layak disambut dan diberikan apresiasi serta disyukuri oleh segenap masyarakat Lombok Barat. Karena di samping memiliki semangat juang yang tinggi dan berbagai ide cemerlang, juga telah mencanangkan berbagai program pembangunan di Lombok Barat
Sekaitan dengan hal tersebut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat telah membuat Rencana Strategis Pembangunan di Bidang Priwisata (Renstra) 2010-2014. renstra ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan pengembangan dan pembangunan di bidang pariwisata selama lima (5) tahun ke depan. Dengan Renstra yang telah dibuat dan ditetapkan bersama diharapkan
pengembangan dan pembangunan di bidang pariwisata akan lebih terarah, terukur dan dapat dicapai secara optimal, efektif dan efisien.
Salah satu program yang dikembangkan dalam Renstra 200-2014 tersebut, yakni pembinaan dan monitoring serta pengembngan kelompok-kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Karena pemerintah menyadari bahwa Pokdarwis memiliki peranan yang penting dalam ikut berpartisipasi membangun dan mengembangkan sektor pariwisata di daerah dan di tingkat nasional
Keberhasilan pengembangan dan pembangunan di bidang pariwisata tidak hanya ditentukan oleh Pokdarwis semata, tetapi juga dibutuhkan dukungan dan peran serta dari masyarakat luas baik kalangan pemuda, mahasiswa, pelajar, tokoh agama, tokoh adat, cendekiawan, budayawan, seniman, kalangan usaha maupun aparat pemerintah sendiri.
4.2 Saran dan Tindak Lanjut
Untuk mempercapat pengembangan dan pembangunan di bidang pariwisata dan memajukan kelompok –kelompok sadar wisata yang ada di Lombok Barat, maka berikut saran-saran dan tindak lanjut serta langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan untuk dilaksanakan:
a. Bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Kelompok-kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang idang pariwisata umumnya dan meningkatkan peran serta Pokdarwis, maka aparat pemerintah hendaknya:
1. Memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok sadar wisata (pokdarwis) baik
berupa dana maupun pelatihan-pelatihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing Pokdarwis.
2. Memberikan lebh banyak perhatian dalam bentuk program-program monitoring dan
evaluasi serta membantu melagalisasi keberadaan mereka dengan memberikan Surat Keputusan (SK) baik yang dibuat oleh desa, kecamatan/Kelurahan, Dinas pariwisata maupun oleh Bupati langsung secara bertahap sesuai dengan peran dan prestasi yang diraih.
3. Memberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok sadar wisata yang telah berjasa dan berprestasi dalam mengembangkan kepariwisataan di daerah atau tempat pokdarwis tersebut berada.
4. Membantu menyediakan Sekretariat bagi masing-masing kelompok sadar wisata
sebagai tempat berkoordinasi dan sebagnya.
c. Bagi Dunia Usaha
Bagi dunia usaha, khususnya mereka yang secara langsung terlibat dalam penyediaan barang dan jasa kepariwisataan hendaknya:
1. Membantu kelompok-kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada di sekitar tempat
usahanya dengan menyediakan lahan/space untuk kegiatan usaha anggota Pokdariwis.
2. Memberikan kesempatan untuk praktik atau OJT ( on the job training) bag anggota
Pokdarwis yang telah diberikan pelatihan sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan.
3. Membantu memberikan dana atau pelatihan bagi Pokdarwis sesuai dengan kemamuan
dan keadaan yang dimilki.
d. Bagi Toga dan Toma
Bagi tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh adat, budayawan dan cendekiawan hendaknya memberikan dukungan dan partisipasi dalam pengembangan dan pembangunan pariwisata di daerah Lombok Barat, sebab harus diakui bahwa masyarakat Lombok Barat merupakan salah satu masyarakat yang religius dan masih memegang teguh adat-istiadat serta tradisi dan kepercayaan yang diterima sejak turun temurun. Sehingga tidaklah mengherankan bahwa di tengah-tengah masyarakat masih berkembang anggapan bahwa pembangunan pariwisata merupakan usaha untuk merusak tatanan masyarakat dan nilai-nilai agama, khususnya aqidah islam. Oleh sebab itu para tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, budayawan, cendikiawan hendaknya:
1. Memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang maksud dan tujuan pembangunan
2. Ikut berpartisipasi aktif menjelaskan kepada masyarakat tentang manfaat pariwisata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.