• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tes Formatif

Dalam dokumen Kelas 10 SMK Pengelolaan Tanah Pertanian (Halaman 134-141)

B. Kegiatan Belajar

5. Tes Formatif

5.1 Test Formatif Pendahuluan (Struktur Tanah)

a. Struktur tanah dibedakan menjadi 3 kategori, jelaskan! b. Sebutkan dua tahapan pembentukan struktur tanah!

c. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan struktur tanah!

d. Jelaskan mekanisme pembentukan struktur tanah.

5.2 Test Formatif Biologi Tanah

a. Jelaskan pengelompokkan organisme tanah berdasarkan fungsinya! b. Jelaskan pengelompokkan fauna tanah!

e. Jelaskan pengelompokkan mikroorganisme tanah berdasarkan caranya memperoleh sumber energi.

5.3 Test Formatif Porositas Tanah

a. Mengapa tanah sawah dikatakan sebagai tanah yang memiliki porositas jelek?

b. Apa yang dimaksud dengan porositas tanah ?

c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi porositas tanah ? d. Mengapa tanah-tanah yang bertekstur butiran atau granular

memiliki porositas yang tinggi dan tanah massiv memiliki porositas yang jelek ?

5.4 Test Formatif Konsistensi Tanah

a. Apa yang dimaksud dengan konsistensi tanah ? b. Apa yang dimaksud dengan konsistensi basah? c. Apa yang dimaksud dengan konsistensi lembab? d. Apa yang dimaksud dengan konsistensi kering? e. Bagaimana cara menentukan konsistensi tanah ?

5.5 Test Formatif Warna Tanah

a. Mengapa warna tanah perlu ditetapkan ?

b. Apa yang dimaksud dengan bercak karatan (mottling) pada profil tanah?

c. Warna tanah merupakan cerminan dari komponen-komponennya, apa sebabnya ?

d. Berdasarkan pada warna tanah, kondisi apa yang bisa diperkirakan tentang tanah tersebut?

5.6 Test Formatif Suhu Tanah

a. Apa pengaruh suhu terhadap tanaman?

b. Jelaskan gangguan yang mungkin terjadi pada saat dilakukan pengukuran suhu tanah!

c. Jelaskan jenis-jenis pengukuran suhu tanah yang biasa dilakukan ! d. Pada kedalaman berapa sentimeter pengukuran suhu biasa

dilakukan ?

e. Apa yang dimaksud dengan suhu normal ?

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Tes Formatif Pendahuluan (Struktur Tanah)

a. Struktur tanah, dibedakan menjadi 3 kelas atau kategori yaitu, menurut:

• Tipe yaitu menurut bentuk dan susunan ped, terdiri dari bulat, lempeng, balok dan prisma.

• Kelas yaitu indikator bentuk struktur yang terbentuk dari ped-ped penyusunnya, menghasilkan 7 tipe struktur tanah.

• Tingkat yang menunjukkan derajat perkembangan struktur yang dibagi menjadi (1) tanpa struktur, jika agregasi tak terlihat atau berbatas tidak jelas atau baur dengan batas-batas alamiah, (2) lemah, jika ped sulit terbentuk tetapi terlihat, (3) sedang, jika ped dapat terbentuk dengan baik, tahan lama dan jelas, tetapi tak jelas pada tanah utuh, dan (4) kuat, jika ped kuat, pada tanah utuh jelas terlihat dan antarped terikat lemah namun tahan jika dipindahkan dan hanya terpisah apabila tanah terganggu. b. Ada dua tahapan yang terjadi pada pembentukan struktur tanah,

c. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan struktur tanah, yaitu (1) bahan induk, (2) bahan organik tanah, (3) tanaman, (4) organisme tanah, (5) waktu, (6) Iklim.

d. Ada lima mekanisme utama yang menyatukan partikel-partikel ini, yaitu:

• Aktivitas penetrasi akar pada saat berkembang.

• Pergerakan air yang mengikuti arah perkembangan akar menyebabkan terjadinya pengikisan dan pemecahan tanah yang kemudian memicu pembentukan ped.

• Aktivitas keluar masuknya fauna tanah.

• Pembasahan dan pengeringan yang mengembang dan mengerutkan partikel-partikel.

• Pencairan, pembekuan, mengembang dan mengerutkan partikel-partikel.

Kunci Jawaban Tes Formatif Biologi Tanah

a. Berdasarkan fungsinya, secara umum terdapat dua golongan jasad hidup dalam tanah, yaitu organisme yang menguntungkan dan yang merugikan. Organisme yang menguntungkan adalah jenis organisme yang terlibat dalam proses penguraian atau dekomposisi bahan organik, mengikat atau menyediakan unsur hara dan atau pembentukan serta perbaikan struktur tanah. Sedangkan organisme yang merugikan adalah organisme yang memanfaatkan tanaman hidup, baik sebagai sumber pangan atau sebagai inangnya yang disebut sebagai hama atau penyakit tanaman maupun sebagai kompetitor dalam penyerapan hara dalam tanah.

b. Fauna atau hewan tanah adalah hewan yang hidup di dalam tanah. Fauna tanah dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu makro fauna dan mikro fauna. Makro fauna yaitu hewan berukuran besar yang hidup di dalam tanah yang terdiri dari herbivora (pemakan tanaman) dan

karnivora (pemangsa hewan-hewan kecil), dan mikro fauna berupa pemangsa parasit, meliputi nematoda, protozoa, dan rotifera. c. Jenis-jenis mikroflora tanah meliputi (1) ganggang, terdiri dari

ganggang hijau dan hijau-biru, (2) cendawan meliputi jamur, ragi, dan kapang, (3) bakteri aerobik dan anaerobik.

d. Berdasarkan ukurannya, maka organisme tanah dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) Makrobia tanah, jika berukuran di atas 10 mm, (2) Mesobia, jika berukuran 0,2-10 mm, dan (3) Mikrobia, jika berukuran < 0,2 mm (200 mm).

e. Berdasarkan cara memperoleh energi, mikroorganisme tanah dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu (1) fototrof yaitu mikroorganisme yang memperoleh energi dari sinar matahari, dan (2)kemotrofyaitu mikrobia yang memperoleh energi dari oksidasi senyawa anorganik, seperti senyawa N (amonia dan nitrit), sulfur, zat besi atau senyawa karbon sederhana, dan metana.

Kunci Jawaban Tes Formatif Porositas Tanah

a. Tanah sawah dikatakan sebagai tanah yang memiliki porositas jelek karena tanah sawah tidak memiliki pori-pori, baik pori makro maupun pori mikro. Fungsi pori makro adalah sebagai saluran keluar air dari profil tanah. Karena tanah sawah kondisinya tergenang, berarti pada tanah sawah tidak ada pori-pori makronya.

b. Porositas tanah adalah proporsi atau perbandingan ruang pori total atau ruang kosong yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara. Porositas ini merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah yang baik. Tanah porositasnya baik berarti tanah yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara, sehingga air dan udara dapat masuk dan keluar tanah secara leluasa. Sedangkan suatu tanah yang porositasnya jelek tidak

tergenang

c. Porositas tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain (1) kandungan bahan organik, (2) tekstur tanah, dan (3) struktur tanah. d. Karena pada tanah yang bertekstur granular terdapat banyak ruang

pori, dimana antara butir-butir tanah tidak berhimpit satu dengan yang lain, masih terdapat ruangan, baik antara terktur tanah maupun antar struktur tanah, berbeda dengan tanah yang massiv atau padat. Pada tanah padat, antara butiran tanah yang satu dengan yang lain saling berhimpitan, dan tidak ada lagi ruang terbuka.

Kunci Jawaban Tes Formatif Konsistensi Tanah

a. Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Keadaan tersebut ditunjukkan dari daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Gaya yang akan mengubah bentuk tersebut misalnya pencangkulan, pembajakan, dan penggaruan. Tanah-tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. b. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada

kondisi kadar air tanah di atas kapasitas lapang (field cappacity). c. Konsistensi lembab merupakan penetapan konsistensi tanah pada

kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang.

d. Konsistensi kering merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara.

e. Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu, (1) basah, (2) lembab, dan (3) kerin

f. Porositas tanah adalah proporsi atau perbandingan ruang pori total atau ruang kosong yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara. Porositas ini merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah yang baik. Tanah porositasnya baik berarti tanah yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan

air dan udara, sehingga air dan udara dapat masuk dan keluar tanah secara leluasa. Sedangkan suatu tanah yang porositasnya jelek tidak mempunyai ruang pori, hail ini ditandai dengan kondisi udara tidak dapat secara leluasa keluar dan masuk ke tanah, dan kondisi tergenang

Kunci Jawaban Tes Formatif Warna Tanah

a. Warna tanah perlu ditetapkan karena dengan mengetahui warna tanah tersebut dapat diketahui kondisi yang berkaitan dengan tanah tersebut, misalnya kesuburan tanah, kondisi aerasi dan drainase lahan.

b. Bercak atau mottling adalah warna tertentu yang terdapat pada profil tanah akbibat adanya kondisi reduksi logam pada tanah, terutama pada tanah yang kondisi drainase dan aerasinya kurang baik. c. Warna tanah yang diperlihatkan pada profil tanah adalah berasal dari

komponen-komponen penyusun tanah itu sendiri. Misalnya warna kelam menunjukkan kandungan bahan organik,

d. Dengan mengetahui warna tanah, minimal ada beberapa kondisi tanah yang diketahui, yaitu (1) kandungan bahan organik, (2) intensitas pencucian unsur hara, (3) kandungan komponen pasir (SiO2), (4) asal bahan induknya, (5) tingkat perkembangan tanah. e. Komponen dasar warna tanah ada 3 jenis, yaitu hue, value dan chroma

Kunci Jawaban Tes Formatif Suhu Tanah

a. Suhu tanah sangat berpengaruh terhadap tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan tanaman. Hal ini karena suhu tanah mempengaruhi kelembaban, aerasi, struktur, aktivitas mikrobial, dan proses enzimatik, penguraian sisa

dan mikrobia tanah secara langsung dipengaruhi oleh suhu tanah. b. Gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada saat pengukuran

suhu tanah adalah (1) pengaruh radiasi matahari langsung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar, (2) gangguan tetesan air hujan, (3) tiupan angin yang terlalu kuat, (4) pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat.

c. Jenis-jenis pengukuran suhu tanah (1) pengukuran suhu harian rata-rata, (2) pengukuran suhu rata-rata mingguan, (3) pengukuran suhu rata-rata bulanan dan (4) pengukuran suhu rata-rata tahunan. d. Pengukuran suhu tanah biasa dilakukan pada kedalaman 3, 5 dan 10. e. Suhu tanah normal adalah angka rata-rata suhu tanah yang diambil

dalam waktu 30 tahun.

Dalam dokumen Kelas 10 SMK Pengelolaan Tanah Pertanian (Halaman 134-141)

Dokumen terkait