• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian

C. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya

1. Tes Kemampuan Awal Matematis

Tes kemampuan awal matematis (KAM) siswa ini berupa tes pilihan ganda dengan menuliskan langkah-langkah penyelesaian yang berguna untuk melihat pengetahuan yang dimiliki siswa sebelum pembelajaran berlangsung. Tes KAM dilakukan dengan memberikan soal-soal terkait materi yang telah dipelajari sebelumnya dan menjadi prasyarat untuk mengikuti materi dalam penelitian ini yaitu bilangan bulat, bilangan pecahan, operasi bentuk aljabar, dan persamaan linear satu variabel. Kisi-kisi tes KAM dapat dilihat pada Lampiran B-4. Selain itu, tes KAM bertujuan untuk mengetahui kesetaraan rata-rata kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sekaligus untuk penempatan siswa berdasarkan kemampuan awal matematisnya. Siswa dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu siswa kelompok atas, tengah dan bawah. Kriteria pengelompokan berdasarkan skor rata-rata ( ̅) dan simpangan baku (SB) mengacu pada kriteria yang digunakan Ratnaningsih (2007) seperti Tabel 3.10 berikut.

Tabel 3.10 Kriteria Pengelompokan Kelompok Kriteria Atas KAM ̅ + SB Tengah ̅– SB KAM < ̅ + SB Bawah KAM < ̅– SB

Sebelum digunakan, seperangkat tes kemampuan awal matematis divalidasi oleh lima orang penimbang yang berlatarbelakang lulusan S3 dan mahasiswa S3 Pendidikan Matematika yang dianggap ahli dalam pendidikan

matematika. Kelima penimbang diminta untuk memberikan pertimbangan dan memberikan saran atau masukan mengenai validitas isi dan validitas muka dari tes tersebut. Pertimbangan validitas isi didasarkan pada kesesuaian butir soal dengan materi pokok yang diberikan, indikator pencapaian hasil belajar, aspek kemampuan awal matematis siswa yang akan diukur dan tingkat kesukaran untuk siswa kelas VII. Pertimbangan validitas muka didasarkan pada kejelasan soal dari segi bahasa dan redaksional serta sajian soal. Untuk menguji keseragaman hasil pertimbangan validitas isi dan validitas muka dari kelima penimbang maka diajukan hipotesis sebagai berikut.

H0 : Hasil pertimbangan kelima penimbang seragam H1 : Hasil pertimbangan kelima penimbang tidak seragam

Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan analisis dengan menggunakan statistik Q-Cochran. Kriteria pengujiannya adalah: jika nilai significance (sig.) lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima, dalam keadaan lainnya H0 ditolak. Lembar pertimbangan KAM secara lengkap disajikan pada Lampiran A-1.

Hasil pertimbangan terhadap validitas muka tes KAM (Lampiran A-2.1) dianalisis dengan menggunakan statistik Q-Cochran yang bertujuan untuk mengetahui keseragaman para penimbang terhadap tes KAM ditinjau dari segi bahasa dan redaksi, serta sajian. Hasil dianalisis dengan menggunakan statistic Q-Cochran disajikan pada Tabel 3.11.

Dari hasil pengolahan data berdasarkan pertimbangan para validator (Tabel 3.11) diperoleh nilai significance 0,334 atau significance lebih besar dari 0,05. Jadi pada taraf signifikansi α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa para

penimbang melakukan pertimbangan yang seragam terhadap tiap butir tes KAM dari segi validitas muka mencakup aspek (1) kejelasan dari segi bahasa/redaksional yang digunakan dan (2) kepatutan/kepantasan/kemenarikan dari penampilan sajian instrumen.

Tabel 3.11

Uji Keseragaman Validitas Muka Tes KAM Sum of

Squares df Mean Square

Cochran's Q Sig. Between People 9,073 29 0.313 Within People Between Items 0,107 4 0,027 4,571 0,334 Residual 2,693 116 0,023 Total 2,800 120 0,023 Total 11,873 149 0,080

Hasil pertimbangan validitas isi tes KAM (Lampiran A-2.2) juga dianalisis dengan menggunakan statistik Q-Cochran yang bertujuan untuk mengetahui keseragaman para penimbang terhadap tes KAM ditinjau dari kesesuaian dari materi pokok yang diberikan sesuai kisi-kisi instrumen, tujuan yang ingin dicapai, aspek kemampuan yang diukur, indikator kemampuan yang diukur dan tingkat kesukaran untuk siswa SMP kelas VII semester 1. Hasil pertimbangan validitas isi dianalisis dengan menggunakan statistik Q-Cochran disajikan pada Tabel 3.12.

Dari hasil pengolahan data berdasarkan pertimbangan para validator (Tabel 3.12) diperoleh significance 0,663 atau probabilitas lebih besar dari 0,05. Jadi pada taraf signifikansi α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa para penimbang melakukan pertimbangan yang seragam terhadap tiap butir tes KAM dari segi validitas isi mencakup (1) kesesuaian butir soal dengan aspek kemampuan awal

matematis yang diukur (kisi-kisi) dan (2) kesesuaian dengan tingkat perkembangan atau kemampuan siswa dalam memahami kalimat.

Tabel 3.12

Uji Keseragaman Validitas Isi Tes KAM Sum of

Squares df Mean Square Cochran's Q Sig

Between People 9,040 29 0,312 Within People Between Items 0,040 4 0,010 2,400 0,663 Residual 1,960 116 0,017 Total 2,000 120 0,017 Total 11,040 149 0,074

Berdasarkan pertimbangan para validator ada beberapa revisi soal KAM. Perbaikan butir-butir soal berdasarkan komentar atau saran perbaikan para penimbang disajikan pada Lampiran A-2.3.

Selanjutnya perangkat tes KAM diujicobakan secara terbatas pada enam orang siswa (2 orang siswa berkemampuan tinggi, 2 orang siswa berkemampuan sedang, dan 2 orang siswa berkemampuan rendah) di luar sampel penelitian tetapi telah menerima materi yang diteskan yaitu siswa kelas Aksel SMPN 1 Pekanbaru.

Setelah itu, tes KAM diujicobakan di SMP Negeri 1 Pekanbaru kelas IX Budi Utomo sebanyak 38 orang. Data hasil tes KAM, hasil analisis validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran A-5. Hasil ujicoba validitas tes dianalisis menggunakan Pearson Correlation dengan kriteria jika nilai significance (2-tailed) lebih kecil dari α = 0,05 maka instrumen butir tes valid, hasil lengkap

Tabel 3.13

Hasil Analisis Validitas Tes KAM

No. Soal Sig. (2-tailed) Keterangan

1 0,415 0,010 valid 2 0,591 0,000 valid 3 0,452 0,004 valid 4 0,413 0,010 valid 5 0,140 0,403 tidak valid 6 0,581 0,000 valid 7 0,283 0,085 tidak valid 8 0,649 0,000 valid 9 0,467 0,003 valid 10 0,472 0,003 valid 11 0,404 0,012 valid 12 0,621 0,000 valid 13 0,761 0,000 valid 14 0,720 0,000 valid 15 0,404 0,012 valid 16 0,828 0,000 valid 17 0,640 0,000 valid 18 0,437 0,006 valid 19 0,757 0,000 valid 20 0,737 0,000 valid 21 0,591 0,000 valid 22 0,481 0,002 valid 23 0,657 0,000 valid 24 0,657 0,000 valid 25 0,721 0,000 valid 26 0,682 0,000 valid 27 0,547 0,000 valid 28 0,456 0,004 valid

Interpretasi Hasil (sebagai contoh diambil Soal 1 dan Soal 5)

Untuk Soal 1 : Dari tabel Correlation di atas terlihat bahwa korelasi Pearson Product Moment = 0,415 dan Sig. (2-tailed = 2 pihak) atau P-value = 0,010.

Karena P-value = 0,010 lebih kecil dari α = 0,05 maka valid (Ho : ρ = 0 ditolak). Kesimpulan : ada hubungan linear yang signifikan antara skor per-item dengan skor total per-item siswa (valid).

Untuk Soal 5 : Dari tabel Correlation di atas terlihat bahwa korelasi Pearson Product Moment = 0,140 dan Sig. (2-tailed) atau P-value = 0,403. Karena

P-value = 0,403 lebih besar dari α = 0,05 maka tdak valid (Ho : ρ = 0 diterima)

Kesimpulan : tidak ada hubungan linear yang signifikan antara skor per-item dengan skor total per-item siswa (tidak valid).

Hasil ujicoba reliabilitas tes dapat dilihat pada Tabel 3.14

Tabel 3.14

Hasil Analisis Reliabilitas Tes KAM Cronbach's Alpha N of Items

0,919 26

Interpretasi Hasil: Output SPSS memberikan nilai alpha Cronbach untuk keseluruhan skala pengukuran sebesar 0,919. Nilai alpha Cronbach ini jelas berada di atas tabel = 0,388 pada n = 26 dan α = 0,05 (Sugiyono, 2009) sehingga dapat disimpulkan bahwa tes KAM reliabel. Berdasarkan interpretasi derajat keterandalan instrumen yang dibuat oleh J.P. Guilford (Suherman, 1994), koefisien reliabilitas tes KAM termasuk kategori sangat tinggi.

Pemberian tes KAM, selain bertujuan untuk mengetahui KAM siswa sebelum pembelajaran berlangsung juga dimaksudkan untuk mengetahui kesetaraan rata-rata KAM kelompok pembelajaran dengan pendekatan PMSS, pendekatan PM, dan pendekatan PK. Selain itu tes KAM juga digunakan untuk menempatkan siswa berdasarkan KAM yang dimilikinya. Berdasarkan perolehan skor tes KAM, siswa dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu atas, tengah dan bawah.

Kriteria pengelompokan berdasarkan skor rata-rata ( ̅) dan simpangan baku (SB) yaitu:

KAM ≥ ̅ + SB : Siswa kategori atas ̅ SB ≤ KAM < ̅ + SB : Siswa kategori tengah KAM < ̅ SB : Siswa kategori bawah

Hasil perhitungan terhadap data KAM siswa, diperoleh ̅10,49 dan SB = 4,20 sehingga kriteria pengelompokan siswa adalah:

Skor KAM ≥ 14,69 : Siswa kategori atas 6,29 ≤ Skor KAM < 14,69 : Siswa kategori tengah

Skor KAM < 6,29 : Siswa kategori bawah

Banyaknya siswa yang berada pada kategori atas, tengah dan bawah pada sekolah level tinggi dan sekolah level sedang disajikan pada Tabel 4.1.

Dokumen terkait