• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Instrumen Penelitian

1. Tes Pemahaman Konsep Matematika

Tes diberikan sesudah pembelajaran (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep ma-tematika siswa. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes materi garis singgung lingkaran dan kubus.

2. Observasi

Observasi dilakukan oleh observer untuk melihat aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung yang diamati dengan menggunakan lembar observasi.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan berupa tes pemahaman konsep matematika dan lembar observasi.

1. Tes Pemahaman Konsep Matematika

Tes pemahaman konsep disusun berdasarkan indikator pemahaman konsep matematika antara lain adalah menyatakan ulang suatu konsep, meng-klasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu, memberi contoh dan non contoh dari konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika, mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep, menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu, serta

mengaplikasikan konsep. Adapun pedoman penskoran tes pemahaman konsep disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep

No Indikator Keterangan Skor

1. Menyatakan ulang suatu konsep

a. Tidak menjawab 0

b. Menyatakan ulang suatu konsep tetapi salah 1 c. Menyatakan ulang suatu konsep dengan benar 2 2. Mengklasifikasi

objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya

a. Tidak menjawab 0

b. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu tetapi tidak sesuai dengan konsepnya

1 c. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu

sesuai dengan konsepnya

2 3. Memberi contoh

dan non contoh

a. Tidak menjawab 0

b. Memberi contoh dan non contoh tetapi salah 1 c. Memberi contoh dan non contoh dengan benar 2 4. Menyatakan konsep

dalam berbagai bentuk representasi matematika

a. Tidak menjawab 0

b. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi matematika tetapi salah

1 c. Menyajikan konsep dalam bentuk representasi

matematika dengan benar

2 5. Mengembangkan

syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep

a. Tidak menjawab 0

b. Mengembangkan syarat perlu atau cukup dari suatu konsep tetapi salah

1 c. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup

dari suatu konsep dengan benar

2 6. Menggunakan,

memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu

a. Tidak menjawab 0

b. Menggunakan, memanfatkan, dan memilih prosedur tetapi salah

1 c. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih

prosedur dengan benar

2 7. Mengaplikasikan

konsep

a. Tidak menjawab 0

b. Mengaplikasikan konsep tetapi tidak tepat 1 c. Mengaplikasikan konsep dengan tepat 2

Sumber: Sartika, 2011: 22 Setelah perangkat tes tersusun, diujicobakan pada kelas di luar sampel penelitian.Uji coba dilakukan untuk menguji apakah masing-masing soal posttes

memenuhi kriteria soal yang layak digunakan, yaitu soal valid dan reliabel.

Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas butir soal. Validitas isi dari tes pemahaman konsep matematika ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang terkandung dalam tes pemahaman konsep matematika dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan.

Soal tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing terlebih dahulu kemudian dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMPN 26 Bandar Lampung. Tes yang dikategorikan valid adalah yang telah dinyatakan se-suai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan isi kisi-kisi tes yang diukur dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa siswa dilakukan dengan menggunakan daftar cek lis oleh guru.

Setelah dikonsultasikan dengan guru mitra soal tes dinyatakan valid, maka soal tes diujicobakan. Uji coba dilakukan diluar sampel penelitian tetapi masih dalam populasi yang sama yaitu pada siswa kelas VIII G. Setelah diadakan uji coba, selanjutnya adalah melakukan validitas butir soal menggunakan SPSS. Dari hasil perhitungan validitas butir soal dengan SPSS (lampiran B.4), soal nomor 2a dinyatakan tidak valid. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis hasil uji coba untuk mengetahui niali reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal.

a. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana instrumen dapat diperca-ya atau diandalkan dalam penelitian.Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut.

2 2 11 1 1 t b k k r Keterangan : 11

r

: koefisien reliabilitas instrumen (tes)

k

: banyaknya item

2

2

t : varians total (Arikunto. 2006:195)

Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas

Besarnya r11 Interpretasi 0.800 1.000 Sangat tinggi 0.600 0.800 Tinggi 0.400 0.600 Cukup 0.200 0.400 Rendah 0.000 0.200 Sangat rendah

Setelah dianalisis hasil uji coba, diperoleh nilai r11=0,75 untuk postes 1, sedangkan untuk soal postes 2 diperoleh nilai r11=0,79 dan menurut interpretasi reliabilitas, kedua soal tes tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi.

b. Tingkat kesukaran (TK)

Tingkat kesukaran soal adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar sebuah butir soal itu bagi siswa terkait. Masmud (2009) untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus :

=

Keterangan:

TK = Tingkat Kesukaran

B = Jumlah skor semua siswa untuk masing-masing soal N = Jumlah siswa

Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria in-deks kesukaran seperti tabel berikut.

Tabel 3.6 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran.

Besarnya TK Interpretasi

Kurang dari 0,2 Sangat Sukar

0,20-0,39 Sukar

0,4 0,8 Sedang

Lebih dari 0,81 Mudah

Setelah dianalisis hasil uji coba soal postes 1 diperoleh tingkat kesukaran soal nomor 1, 2b, 2c, 3, 4 dan 5 memiliki tingkat kesukaran sedang, sedangkan soal nomor 2a memiliki tingkat kesukaran sulit dan untuk soal postes 2 diperoleh ting-kat kesukaran masing-masing soal adalah sedang, hasil perhitungan tingting-kat kesukaran postes 1 dan postes 2 dapat dilihat pada tabel 3.8.

c. Daya Pembeda (DP)

Untuk menghitung daya pembeda, terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai teren-dah.Kemudian diambil 20% siswa yang memperoleh nilai tertinggi (disebut ke-lompok atas) dan 20% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut keke-lompok bawah).Untuk menghitung daya beda digunakan rumus:

DP =

Keterangan :

U = jumlah skor kelompok atas L = jumlah skor kelompok bawah N = jumlah siswa kelompok atas/bawah.

Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam tabel berikut.

Tabel 3.7 Interpretasi Nilai Daya Pembeda.

Nilai Interpretasi

0,00 0,19 Buruk

0,20-0,39 Cukup

0,40-0,69 Baik

0,70-1,00 Sangat Baik

Bertanda negatif Buruk sekali

Dari perhitungan tes uji coba postes 1 terhadap 7 butir soal didapatkan daya beda sebagai berikut: untuk soal nomor 2a memiliki daya beda buruk, sehingga harus

dibuang sedangkan soal nomor 1,2b, 2c, 3, 4, dan 5 memiliki daya beda baik. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.8.

Dari perhitungan tes uji coba postes 2 terhadap 6 butir soal didapatkan masing-masing soal memiliki daya beda yang baik. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.8.

Adapun rekapitulasi hasil uji coba soal postes 1 dan postes 2 diperoleh data validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran yang disajikan pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Tes Uji CobaPossttest.

No Soal Validitas Reliabilitas Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda

Possttest 1 1 Valid 0,75 (Tinggi) 0,67 (Sedang) 0,42 (Baik)

2a Tidak Valid 0,23 (Sukar) 0,04 (Buruk)

2b Valid 0,77 (Sedang) 0,50 (Baik)

2c Valid 0,47 (Sedang) 0,42 (Baik)

3 Valid 0,77 (Sedang) 0,53 (Baik)

4 Valid 0,42 (Sedang) 0,44 (Baik)

5 Valid 0,62 (Sedang) 0,6 (Baik)

Possttest

Dokumen terkait