• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL TES URIN SEBAGAI ALAT BUKTI TINDAK PIDANA

C. Tes urin

1. Pengertian Tes urin

Air seni atau urin berisi berbagai zat limbah yang dikeluarkan dari tubuh. Namun, selain membuang limbah, urin juga berisi informasi mengenai apa yang terjadi di tubuh Anda. Urin yang mengandung glukosa, terlalu banyak protein, atau zat lainnya dapat menjadi pertanda masalah kesehatan. Urin dapat dievaluasi dari penampilan fisiknya, kandungan zat kimia dan zat mikroskopik di dalamnya. Sedemikian banyak informasi yang dapat kita peroleh dari urin sehingga ada lebih dari 100 tes yang berbeda dapat dilakukan pada urin.

Tes urin digunakan secara luas untuk skrining, diagnosis dan memantau efektivitas pengobatan.Tes urin juga bisa digunakan untuk menguji kehamilan atau untuk mendeteksi zat-zat narkoba.1

Tes urin adalah salah satu cara yang paling sering dilakukan polisi ketika memeriksa apakah seseorang adalah pengguna narkotika atau tidak. Selain tes urin ada beberapa cara lain yang dilakukan polisi atau dokter ahli, yaitu tes darah (blood testing) dan tes rambut (hair testing). Namun tes urin adalah cara yang paling mudah bagi polisi untuk mengetahui tersangka dalam kasus tindak pidana narkotika apakah ia adalah pemakai atau bukan.

1

http://majalahkesehatan.com/bagaimana-memahami-hasil-tes-urin-anda/, diakses pada tgl

45

Orang yang barusaja mengkonsumsi narkotika dapat diketahui melalui air seni selama 1 sampai 3 hari. Untuk pengguna berat antara 1 sampai 15 hari dan untuk pengguna ganja dengan lemak tubuh yang tinggi bisa sampai 30 hari. Untuk pemeriksaan melalui sampel rambut bisa sampai 90 hari. Pada pemeriksaan melalui sampel darah, untuk pengguna aktif antara 1 sampai 2 hari. Namun pada penelitian terbaru mengatakan bahwa ganja dapat dideteksi dalam darah manusia sampai 1 bulan untuk pengguna berat.2

2. Macam-macam Sample Urin a. Urin sewaktu

Untuk bermacam-macam pemeriksaan dapat digunakan urin sewaktu, yaitu urin yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan dengan khusus.Urin sewaktu ini biasanya cukup baik untuk pemeriksaan rutin yang menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat khusus.

b. Urin pagi

Yang dimaksud dengan urin pagi ialah urin yang pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari setelah bagun tidur. Urin ini lebih pekat dari urin urin yang dikeluarkan pada siang hari, jadi baik untuk pemeriksaan sediment, berat jenis, protein, dan lainnya., dan baik juga untuk tes kehamilan.

c. Urin postprandial

2http://www.indoganja.com/2013/03/berapa-lama-ganja-bisa-di-deteksi-dalam.html, diakses

Sampel urin ini berguna untuk pemeriksaan terhadap glukosuria, urin ini merupakan urin yang pertama kali dilepaskan 1 ½- 3 jam sehabis makan. d. Urin 24 jam

Urin yang dikumpulkan selama 24 jam. Cara mengumpulkan sebagai berikut: urin yang pertama kali dikeluarkan jam 7 pagi urin di buang, sampai jam 7 pagi esok harinya, urin tersebut seluruhnya harus ditampung. e. Urin 3 gelas dan urin 2 gelas pada orang lelaki

Urin ini dipakai pada pemeriksaan urologik untuk mendapatkan gambaran tantang letaknya radang yang mengakibatkan adanya nanah atau darah dalam urin seorang laki-laki.3

3. Pemeriksaan Urin

1. Pengertian Pemeriksaan Urin

Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta-fakta tentang ginjal dan saluran urin, tetapi juga mengenai berbagai organ dalam tubuh seseorang untuk mengetahui keadaan kesehatan seseorang yang di tes. Jika melakukan pemeriksaan urin atau urinalisis dengan memakai urin kumpulan sepanjang 24 jam pada seseorang, ternyata susunan urin itu tidak banyak berbeda dari susunan urin 24 jam berikutnya. Akan tetapi jika mengadakan pemeriksaan dengan sampel-sampel urin dari seseorang pada saat-saat yang tidak menentu di waktu siang atau malam, akan kita liahat bahwa susunan sampel urin dapat berbeda jauh dari

3

47

sampel lain. Itu sebabnya maka penting untuk memilih sampel urin sesuai dengan tujuan pemeriksaan.4

Urinalisis merupakan pemeriksaan laboratorium klinis yang paling tua dan biasanya berupa pengamatan makroskopis dan penilaian terhadap penampakan secara umum dan mikroskopis. Urinalisis merupakan uji laboratorium yang paling sering dilakukan, dengan alasan sampel urin mudah diperoleh dan pada situasi klinis tertentu dapat memberikan informasi yang sangat bermanfaat, sehingga dapat meberikan indikator-indikator suatu penyakit atau pemeriksaan guna kepentingan lain. Urinalisis dapat dilakukan dengan cara konvensional atau manual atau menggunakan carik celup yang dibantu dengan mikroskopis untuk melihat adanya unsur-unsur organik dan anorganik.5

2. Pemeriksaan penyaring urin

Pemeriksaan penyaring adalah beberapa pemeriksaan yang dianggap dasar bagi pemeriksaan selanjutnya dan menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat khusus6. Pemeriksaan awal ini biasa dilakukan oleh pihak yang berwenang guna membuktikan apakah seseorang yang diduga menggunakan narkotika atau tidak bisa melalui pemeriksaan penyaring melalui salah satunya dengan pemeriksaan makroskopis, yaitu dengan memeriksa gejala klinis urin, seperti: warna urin, bau urin, kejernihan urin, berat jenis.

3. Pemeriksaan Makroskopis (warna, bau, kejernihan, dan berat jenis)

4Ibid, hlm. 69.

5

Petunjuk Pratikum Kimia Klinik, Prodi DIII Analisis Kesehatan, Unimus Semarang, hlm. 9.

6

a. Warna Urin

Memperhatikan warna urin bermakna karena terkadang didapat kelainan yang berarti. Warna urin diuji pada tebal lapisan 7-10 cm dengan cahaya tembus, tindakan ini dapat dilakukan dengan mengisi tabung reaksi sampai ¼ penuh dan ditinjau dalam sikap serong. Jika didapat warna abnormal, disebabkan oleh kelainan atau bisa juga oleh zat warna yang dalam keadaan normalpun ada, tetapi sekarang ada dalam jumlah besar. Di samping itu pertimbangan kemungkinan adanya zat warna abnormal, berupa hasil metabolismus abnormal, tetapi mungkin juga berasal dari suatu makanan atau obat-obatan.7

b. Bau Urin

Bau yang tidak wajar atau abnormal perlu di pertimbangkan, dalam hal ini harus dibedakan bau yang dari semula ada dari bau yang terjadi dalam urin yang dibiarkan tanpa pengawet. Bau urin yang normal disebabkan oleh asam-asan organik yang mudah menguap. Sedangkan bau yang berlainan dari yang normal disebabkan oleh: makanan yang mengandung zat-zat atsiri, dan obat-obatan.8

c. Kejernihan Urin

Cara menguji kejernihan sama seperti menguji warna urin, apakah jernih, agak keruh, atau sangat keruh. Tidak semua kekeruhan bersifat abnormal.

7Ibid, hlm 75.

8

49

Urin normal juga akan menjadi agak keruh jika dibiarkan atau didinginkan; kekeruhan ringan ini disebut nubecula dan terjadi dari lendir, sel-sel

epitelatau leukosit yang lambat laut mengendap.9

d. Berat Jenis

Penetapan berat jenis biasannya cukup teliti dengan menggunakan urinometer. Adapun sering melakukan penetapan berat jenis dengan contoh urin yang volumenya kecil, sebaiknya memakai refraktometer utuk tujuan ini.10

Cara-cara pemeriksaan di atas merupakan pemeriksaan lanjutan yang dilakukan oleh seseorang yang mempeunyai keahlian khusus. Sedangkan cara awal yang biasa dilakukan oleh pihak yang berwenang dalam membuktikan seseorang yang diduga menggunakan narkotika atau tidak, yaitu dengan melakukan pengetesan dengan menggunakan alat seperti: stick tes, rappit tes, dan tes kit. Dan hasilnya hanya bersifat sebagai petunjuk awal yang menerangkan bahwa seseorang yang diduga terlibat positif menggunakan narkotika atau negatif menggunakan narkotika. Cara seperti ini dilakukan oleh penyidik Sat Resnarkoba Polrestabes Semarang dalam pembuktian suatu perkara narkotika. Dan apabila diperlukan pemeriksaan lanjutan, maka pemeriksaan selanjutnya melalui laboratorium.

9Ibid, hlm. 77.

Dokumen terkait