• Tidak ada hasil yang ditemukan

Testimoni Alumn

Dalam dokumen BELAJAR KE LUAR NEGERI (Halaman 148-151)

Sambutan PPI Rusia PERMIRA

E. Testimoni Alumn

Nama saya Yudhistira Marcus Tetelepta. Saya lulus dari Southern Federal University di Kota Rostov On Don pada 2012. Saya merupakan bagian dari mahasiswa Indonesia yang menerima beasiswa dari Pemerintah Rusia pada 2009.

Beasiswa pendidikan Pemerintah Rusia memunyai keunikan tersendiri dibandingakan dengan beasiswa negara lain. Keunikannya terletak pada penggunaan Bahasa Rusia sebagai pengantarnya. Semua kandidat sebelum masuk dalam perkuliahan reguler, diharuskan mengikuti dan lulus fakultas persiapan. Para mahasiswa diajarkan Bahasa Rusia dan beberapa mata kuliah dasar yang kelak akan diambil mahasiswa. Oleh karenanya persyaratan tingkat kemampuan bahasa yang bersertifikasi seperti beasiswa negara lain tidak menjadi bagian dalam syarat penerimaan. Saya pribadi menganggapnya sebagai keuntungan karena menambah skill bahasa asing yang saya kuasai dan itu jelas berpengaruh terhadap masa depan.

Selama 3 tahun menjalani pendidikan di Rusia kesan yang saya dapat sangat beragam.Tidak hanya berkaitan dengan pendidikan saja tetapi begitu juga dengan pengalaman bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang Rusia dan sesama mahasiswa asing dari berbagai belahan dunia. Saya pribadi merasa beruntung ditempatkan di kota Rostov On Don. Kotanya yang terletak di selatan Rusia memiliki iklim lebih hangat dibandingkan dengan kota-kota di wilayah lainnya di Rusia (maksimum -20 derajat di musim dingin dan 40 derajat di musim panas).

Secara umum kota Rostov juga sangat nyaman untuk mahasiswa. Harga kebutuhan pokok dan transportasi yang tidak semahal apabila dibandingkan dengan ibukota Moscow dan fasilitas yang memadai mulai dari penunjang pendidikan, hiburan, rekreasi hingga wisata.

Dalam sekejap saya merasa betah dan mensyukuri saya ditempatkan di Rostov On Don. Walaupun dalam beberapa hal persepsi seperti karakter individu yang ‘dingin’ dan ‘senang berargumen’ bahkan ditempat yang menjajakan layanan publik sekalipun, seperti : bank ataupun restoran adalah benar adanya. Pada awalnya alami tekanan batin, tapi apabila belajar dan bersosialisasi serta menempatkan diri di tengah mereka, akan bisa memahami atau paling tidak terbiasa.

Tidak semuanya karakter individu orang Rusia seperti itu, apabila memiliki teman baik kesan sebaliknya akan diperoleh. Mereka sangat ramah bahkan peduli dengan teman. Setidaknya itu kesan yang saya alami dan dapatkan. Kesan bisa berbeda tergantung bagaimana individu menyikapi dan memahaminya.

Mengenai pendidikan sendiri berbagai pengalaman saya dapatkan pula. Kegiatan perkuliahan bahasa selama satu tahun yang pada saat itu dirasa cukup. Kenyataannya setelah memasuki perkuliahan regular sangat kurang membantu pada awalnya. Penjelasan dosen dan proses diskusi dilaksanakan dalam bahasa Rusia yang formal. Sebagai mahasiswa asing penjelasan dosen yang dilakukan dengan kecepatan yang sama dengan memberikan penjelasan kepada mahasiswa asal Rusia sendiri jelas sebuah permasalahan atau bahkan musibah.

Setidaknya itu selalu dialami berulang oleh mahasiswa asing tahun pertama kuliah reguler. Saya pribadi harus menyermati keadaan ini sebab kalau tidak resikonya adalah ketinggalan pelajaran dan bahkan kegagalan. Pada tahap inilah tantangan dan peluang itu muncul. Mensiasati keadaan ini mau tidak mau kita harus berinteraksi dengan teman-teman Rusia atau dosen untuk membantu. Usaha dua kali atau bahkan tiga kali lebih keras dari mereka diperlukan.

Pengalaman saya adalah baik teman-teman maupun dosen sangat terbuka untuk membantu, begitupun dengan pembimbing tugas akhir. Mereka misalnya memberikan buku referensi atau bahan-bahan perkuliahan yang bisa diakses melalui internet atau bahkan menemani ke perpustakaan, atau bahkan yang paling sederhana mentolerir dengan penuh kesabaran penjelasan saya saat di depan kelas mempresentasikan penelitian ataupun ujian dalam bahasa Rusia yang terbata-bata. Satu hal yang saya jadikan prinsip dalam hal ini adalah kerja keras dan kemauan.

Secara keseluruhan kampus tempat saya studi Southern Federal University merupakan bagian dari sistem pendidikan tinggi modern Rusia yang berusia hampir 3 abad. Walaupun melalui berbagai bentuk pemerintahan dan sistem sosial masyarakat, pendidikan di Rusia tetap memiliki ciri khas yang tampak.

Keunikan sistem pendidikan di Rusia tersebut, antara lain: sistem mata kuliah paket dan tidak menggunakan standar kredit, sistem ujian yang unik yang memadukan antara kemampuan memahami materi; menulis; berbicara, bahkan berdiskusi dengan dosen atas nilai yang akan diterima dalam satu kali ujian yang disebut ekzamen. Di sisi lain upaya pemerintah Federasi Rusia dalam ‘menyamakan’ sistem pendidikan tinggi modern Rusia dengan standar Eropa atau Internasional yang berlaku saat ini sedang ‘galak-galaknya’ diupayakan.

Di kampus alamamater saya misalnya upaya-upaya nyata tersebut terlihat dengan perbaikan infrastruktur yang layak bagi mahasiswa seperti gedung perkuliahan dan asrama, pertukaran pelajar dan tenaga pengajar dalam bidang akademi dan riset dengan perguruan tinggi lain di Eropa dan Asia, publikasi hasil penelitan, dll. Tren ini rupanya terjadi tidak hanya di almamater saya dan di universitas lain di Rostov on Don, tetapi juga seluruh region di Rusia. Hal ini tentunya sejalan dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakatnya dalam dua dekade belakangan. Ini jelas memberikan dampak positif untuk kedepannya terutama bagi setiap anak-anak Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di Rusia.

F. Beasiswa

Beasiswa untuk belajar di Rusia biasanya diumumkan tiap awal tahun, sekitar Februari-Maret. Besiswa yang ditawarkan oleh Pemerintah Rusia ini hanya mencakup biaya studi saja. Keberangkatan pertama dan kepulangan setelah studi ditanggung penerima beasiswa sendiri atau sponsornya. Selain itu, penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia harus menanggung sendiri biaya untuk asuransi tiap tahunnya. Penerima beasiswa Pemerintah Rusia memperoleh uang saku tiap bulan, tapi jumlahnya sangat minim sekali.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar beasiswa belajar di Rusia dari Pemerintah Rusia. Berdasar syarat yang harus dipenuhi untuk pelamar beasiswa dari Pemerintah Rusia, yaitu:

a. S1: nilai ijazah rata-rata 8,0 untuk mata pelajaran yang sesuai program studi tujuan, tidak ada angka merah untuk mata pela- jaran lain, usia maksimal tidak lebih dari 3tahun setelah tamat SMA, dan melengkapi berkas-berkas yang diperlukan.

b. S2 : IPK minimal 2,75, usia maksimal 27tahun, dan melengkapi berkas-berkas yang diperlukan.

c. S3 : Lulus S2, memiliki pengalaman kerja sesuai spesialisasi, usia maksimal 35 tahun, membuat proposal maksimal 2hala- man tentang tema penelitian ilmiah (dalam Bahasa Indonesia, Inggris dan Rusia), menyertakan rekomendasi 2 profesor, dan melengkapi berkas-berkas yang diperlukan.

Berkas-berkas yang diperlukan bisa dilihat pada tiap pengumuman penawaran beasiswa. Detail mengenai informasi beasiswa bisa ditanyakan ke Pusat Kebudayaan Rusia, Jl. Diponegoro 12 Menteng, Jakarta Pusat. No telepon/fax yang bisa dihubungi, (021) 31935290. Beasiswa dari Pemerintah Rusia tidak menyaratkan kemampuan Bahasa Rusia dari para pelamar. Penerima beasiswa nantinya akan dididik Bahasa Rusia selama satu tahun ajaran di universitas masing- masing. Karena itu, tidak perlu khawatir bilamana tidak bisa berbicara Bahasa Rusia, bahkan tak bisa membaca alphabetnya, untuk melamar peluang beasiswa ini.

Dalam dokumen BELAJAR KE LUAR NEGERI (Halaman 148-151)