• Tidak ada hasil yang ditemukan

Di bab 3 telah diidentifkasi bahwa terdapat tiga permasalahan dalam jaringan PT M icroreksa Infonet. Oleh karena itu dibutuhkan suatu percobaan atau testing untuk mengukur sejauh mana efektivitas dari sistem keamanan yang telah dirancang dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dalam melakukan testing diperlukan skenario yang berbeda pada tiap-tiap permasalahan.

Skenario pada permasalahan pertama dilakukan dengan mengirimkan ancaman berupa virus kepada mail server. Serangan yang dibuat ini merupakan sebuah serangan

yang menyerang dokumen pada mail server. Serangan yang akan dilakukan menggunakan komputer yang memiliki alamat IP 192.168.0.100 untuk mewakili alamat IP dari internet. Untuk membuktikan bahwa firewall dapat menahan serangan agar tidak dapat masuk ke dalam mail server maka skenario yang dibuat adalah dengan membuat sebuah virus yang akan dikirimkan. Virus dibuat dengan menggunakan sebuah program virus generator, seperti yang digambarkan pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Generate Virus

Virus yang telah dibuat akan dikirim bersama dengan data melalui protokol SM TP. Proses mengirim data ke mail server dengan alamat IP 192.168.0.46 dilakukan dengan mengirim email yang telah terinfeksi oleh virus. Pengiriman paket data dengan menggunakan aplikasi pengirim paket, ditunjukkan pada Gambar 4.4. Pengiriman paket itu dilakukan dua kali, saat sebelum dan sesudah dipasang firewall di antara sisi pengirim dan penerima.

Gambar 4.4 Pengiriman Email yang Terinfeksi Virus ke Mail server

Sebelum dipasang firewall, virus yang masuk bersamaan dengan email menuju mail server berhasil masuk ke dalam mail server. Sebuah program antivirus dipasang pada mail server untuk mendeteksi virus yang masuk ke mail server. Hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Setelah pemasangan firewall terbukti bahwa virus tidak dapat masuk ke dalam mail server. Virus yang masuk bersama dengan data yang masuk sudah discan terlebih dahulu oleh firewall dan kemudian data tersebut diloloskan oleh firewall tetapi virus yang pada data tersebut akan ditahan oleh firewall agar tidak masuk kedalam mail server. Gambar hasil scan dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Hasil Scan Antivirus Sesudah Pemasangan Firewall

Skenario pada permasalah kedua dilakukan dengan mengirimkan ancaman serangan DoS berupa SYN Flood. Permasalahan kedua ini akan dibuat sebuah skenario di mana akan dilakukan sebuah serangan DoS ke dalam web server dengan menggunakan program SYN Flood yang ditunjukkan pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Serangan DOS dengan Teknik SYN Flood

Pertama-tama data dari luar serangan dijalankan melalui program SYN Flood dari alamat IP 192.168.0.100. Kemudian serangan SYN Flood dikirim menuju IP 192.168.0.45 yang merupakan alamat IP dari web server PT M icroreksa Infonet. Penyerangan SYN Flood DoS ini dilakukan selama 10 detik. Setelah itu aplikasi penganalisa jaringan yang telah dipasang pada sisi web server sebagai penerima paket akan diaktifkan. Paket data yang berhasil ditangkap aplikasi penganalisa jaringan ditampilkan dalam Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Paket Data yang M asuk ke Web Server Sebelum Pemasangan Firewall

Selanjutnya serangan SYN Flood yang sama kembali dilakukan untuk kali kedua, namun kali ini dengan firewall yang telah terpasang di antara sisi pengirim dan penerima. Setelah itu aplikasi penganalisa jaringan akan menangkap paket – paket yang masuk ke web server. Setelah diaktifkan, aplikasi ini tidak menangkap adanya paket SYN yang masuk ke web server seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9. Dengan demikian, testing ini membuktikan bahwa firewall dapat menahan serangan DoS.

Gambar 4.9 Paket Data yang M asuk ke Web Server Setelah Pemasangan Firewall

Permasalahan ketiga adalah membuktikan bahwa data yang berupa email menuju perusahaan mitra hanya boleh dikirim dari divisi administrasi PT M icroreksa Infonet. Untuk permasalahan, testing dilakukan menggunakan dua skenario. Skenario yang pertama adalah percobaan mengirim paket SMTP dari divisi administrasi yang diwakili dengan alamat IP 192.168.0.3. Skenario yang kedua adalah percobaan mengirim paket SM TP dari selain divisi administrasi yang diwakili dengan alamat IP 192.168.0.50. Paket SM TP yang dikirim pada kedua skenario ini sama-sama ditujukan untuk mail server yang berada di perusahaan mitra yang diwakili dengan alamat IP 192.168.0.80. Pada masing-masing skenario, testing akan dilakukan dua kali yaitu pada sebelum dipasang firewall dan sesudah dipasang firewall. Dalam hal ini firewall akan diletakkan di antara sisi pengirim paket dan sisi penerima paket.

Pada skenario pertama, paket SMTP akan dikirimkan dari alamat IP 192.168.0.3 menuju alamat IP 192.168.0.80 seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Pengiriman Paket SM TP dari Divisi Administrasi ke Mail Server

Pengiriman paket ini dilakukan sebanyak 10 kali tanpa meletakkan firewall di antara keduanya. Sebuah aplikasi penganalisa jaringan yang telah dipasang di sisi penerima akan menangkap paket-paket data yang masuk ke alamat IP 192.168.0.80 yang merupakan mail server di perusahaan mitra. Hasilnya akan ditunjukkan pada Gambar 4.11 di bawah ini.

Gambar 4.11 Paket SM TP dari Divisi Administrasi M enuju Mail Server Sebelum Pemasangan Firewall

Selanjutnya pengiriman paket SM TP dengan sumber dan tujuan yang sama kembali dilakukan sebanyak 10 kali, namun kali ini dengan menempatkan firewall di antara sisi pengirim dan penerima paket. Aplikasi penganalisa jaringan yang telah dipasang akan menangkap paket-paket data yang masuk ke mail server di perusahaan mitra. Setelah aplikasi diaktifkan, diidentifikasi bahwa paket-paket SMTP yang dikirim dari divisi administrasi sampai ke mail server perusahaan mitra, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Paket SM TP dari Divisi Administrasi M enuju Mail Server Setelah Pemasangan Firewall

Pada testing untuk skenario kedua, paket SMTP akan dikirimkan dari alamat IP 192.168.0.30 yang mewakili divisi selain administrasi, menuju alamat IP 192.168.0.80 untuk mewakili mail server di perusahaan mitra. Pengiriman paket dilakukan dengan menggunakan aplikasi pengirim paket, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Pengiriman Paket SM TP dari Divisi Administrasi ke Mail Server Sama seperti skenario pertama, pengiriman paket ini dilakukan sebanyak 10 kali tanpa meletakkan firewall di antara keduanya. Sebuah aplikasi penganalisa jaringan yang telah dipasang di sisi penerima akan menangkap paket-paket data yang masuk ke alamat IP 192.168.0.80 yang merupakan mail server di perusahaan mitra. Hasilnya akan ditunjukkan pada Gambar 4.14 di bawah ini.

Gambar 4.14 Paket SM TP dari Selain Divisi Administrasi M enuju Mail Server Sebelum Pemasangan Firewall

Kemudian pengiriman paket SM TP dengan sumber dan tujuan yang sama kembali dilakukan sebanyak 10 kali dengan menempatkan firewall di antara sisi pengirim dan penerima paket. Aplikasi penganalisa jaringan yang telah dipasang akan menangkap paket-paket data yang masuk ke mail server di perusahaan mitra. Setelah aplikasi diaktifkan, pada mail server perusahaan mitra tidak ditemukan paket-paket

SM TP yang telah dikirim dari divisi administrasi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Paket SM TP dari Selain Divisi Administrasi M enuju Mail server Setelah Pemasangan Firewall

Dengan demikian, testing pada permasalahan ketiga telah membuktikan bahwa paket SM TP yang dikirim dari divis administrasi dapat masuk ke dalam mail server sedangkan paket SM TP yang dikirim bukan dari divisi administrasi tidak dapat masuk ke dalam mail server.

4.4 Evaluasi

Pada jaringan yang telah terpasang firewall, maka didapat kinerja yang lebih baik dari jaringan yang lama. Berikut ini adalah perbandingan kinerja dari yang sebelumnya dengan yang baru.

Jaringan lama :

• Mail server dapat dengan mudah terserang virus karena paket data yang masuk ke dalam mail server tidak dibatasi.

• Web server dapat dengan mudah terserang oleh serangan Denial of Service karena belum terpasang sistem yang dapat menahan serangan tersebut.

• Tidak adanya pembatasan akses terhadap mail server perusahaan mitra dari setiap user di PT M icroreksa Infonet. Seharusnya hanya divis administrasi yang dapat melakukan pengiriman email ke perusahaan mitra.

Jaringan baru :

• Terdapat pencegahan virus yang masuk ke dalam mail server, karena setiap data yang masuk ke mail server akan dilakukan scan terlebih dahulu.

• Pembatasan paket data yang masuk ke dalam web server memungkinkan untuk mencegah ancaman-ancaman yang datang dari luar jaringan termasuk serangan Denial of Service.

• Mengatasi pengiriman data kepada mail server perusahaan mitra dari pihak selain dari divisi administrasi. Pihak yang memiliki akses ke mail server perusahaan mitra adalah hanya bagian administrasi.

Dokumen terkait