• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH MATA HARI DAN

5.5 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan akan Aktualisasi Diri

Kebutuhan aktualisasi diri ini merupakan kebutuhan manusia tertinggi. Kebutuhan aktualisasi diri ini akan tercapai apabila kebutuhan bawahnya telah terpenuhi dan terpuaskan. Orang yang mampu mencapai kebutuhan ini adalah orang yang mampu melewati masa-masa sulit yang berasal dari diri sendiri maupun dari luar. Orang yang mengaktualisasikan dirinya pasti orang itu tidak akan ragu-ragu, takut, malu, dan sebagainya.

Tokoh Mata Hari secara tidak langsung selalu merasa sedih dan benci atas perilaku suaminya yang bernama Ruud. Perbuatan Ruud menimbulkan konflik yang mendalam pada diri Mata Hari, sehingga Mata Hari selalu ingin balas dendam kepada Ruud. Orang yang mengaktualisasikan dirinya tidak pernah benci terhadap sesamanya. Perbuatan yang dilakukan Ruud kepada Mata Hari ini memang sudah sangat kelewatan, sehingga membuat Mata Hari selalu mempunyai sifat benci terhadap Ruud. Ruud selalu berlaku kasar terhadap Mata Hari dan dia pun selalu bermain belakang dengan perempuan lain. Banyak sekali kesalahan yang sudah diperbuat Ruud kepada Mata Hari. Hal ini dapat dilihat pada kutipan (39-42) dan (16).

Kesedihan juga membuat Mata Hari mengalami konflik dalam kehidupannya. Mau tidak mau dia harus kehilangan anaknya bernama Norman John yang sudah meninggal, tidak bisa bertemu dengan Jeane Louisa setelah perceraiannya dengan Ruud, sampai saat ajal kematiannya Mata Hari pun tidak bisa bertemu denga kekasihnya yang bernama Vadim Maslov. Hal ini dapat dilihat pada kutipan (52) dan (49).

Kehidupan Mata Hari penuh dengan banyak masalah, apalagi setelah dia menjadi mata-mata Jerman dan Paris. Hingga akhirnya Mata Hari disebut sebagai seorang pengkhianat, dia pun dimasukkan ke dalam penjara yang sangat sedikit air. Hal ini dapat terlihat pada kutipan (14) dan (68). Semua impian yang sudah direncanakan Mata Haripun gagal karena uang Mata Hari sudah disita oleh bank. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan (13). Selain itu, Mata Hari pun mempunyai

masalah besar dan dia pun akhirnya divonis mati. Padahal orang yang kebutuhan akan aktualisasinya terpenuhi, orang itu pasti akan memiliki sedikit masalah.

Orang yang sudah mengaktualisasikan dirinya pasti orang itu akan menghargai dirinya sendiri. Mata Hari terkadang selalu merasa kurang menghargai dirinya. Dia selalu merasa payudaranya kecil dan melamun menganggap dirinya sebagai perempuan desa, seperti terlihat dalam kutipan (60- 61). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terpenuhinya kebutuhan akan aktualisasi diri pada tokoh Mata Hari, karena Mata Hari tidak memiliki ciri- ciri akan kebutuhan aktualisasi yang sudah terpenuhi.

5.6 Konflik Batin Akibat Tidak Terpenuhinya Kebutuhan-Kebutuhan Dasar Berdasarkan analisis tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar yang terdapat pada tokoh Mata Hari, maka timbullah perasaan yang mengakibatkan konflik batin pada Mata Hari. Perasaan itu berupa frustasi, kesedihan, dan kebencian.

5.6.1 Frustasi

Frustasi merupakan suatu tekanan yang terjadi pada diri seseorang karena kebutuhannya tidak terpenuhi. Dengan demikian, tidak terpenuhinya kebutuhan kebutuhan fisiologis, tidak terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman, tidak terpenuhinya kebutuhan akan memiliki dan cinta, tidak terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan, dan tidak terpenuhinya kebutuhan akan aktualisasi diri mengakibatkan frustasi pada tokoh Mata Hari.

5.6.2 Kesedihan

Kesedihan atau dukacita berhubungan dengan kehilangan sesuatu yang penting dan bernilai. Intensitas kesedihan tergantung pada nilai, biasanya kesedihan yang teramat sangat bila kehilangan orang yang dicintai (Albertine Minderop, 2011:43). Parkes (dalam (Albertine Minderop, 2011:45) menemukan bukti bahwa kesedihan yang berlarut-larut dapat mengakibatkan depresi dan putus asa yang menjurus pada kecemasan; akibatnya bisa menimbulkan insomnia, tidak memiliki nafsu makan, timbul perasaan jengkel dan menjadi pemarah.

Hal yang membuat Mata Hari mengalami kesedihan adalah saat kematian Norman John gara-gara makan dodol yang diberi racun. Padahal dodol itu harusnya dimakan oleh Ruud karena tidak bertanggung jawab telah menghamili babunya dulu yang bernama Nyai Kidhal. Selanjutnya, Mata Hari merasa kehilangan anaknya kedua yang bernama Jeane Louisa. Setelah perceraiannya dengan Ruud, Mata Hari tidak diperbolehkan bertemu dengan anaknya lagi. Padahal rasa kangen untuk berjumpa dengan Non sangat besar.

Mata Hari pun merasakan kesedihan karena saat dirinya di penjara tidak pernah berjumpa dengan Vadim Maslov kekasihnya itu. Padahal kabar terakhir yang Mata Hari dengar, kekasihnya itu tertembak. Hal ini membuat Mata Hari sedih dan dia ingin sekali bertemu dengan kekasihnya itu. Impian ingin hidup bersama Maslov ternyata tidak dapat terwujud, itu semua hanya angan-angan. 5.6.3 Kebencian

Kebencian atau perasaan benci berhubungan erat dengan perasaan marah, cemburu dan iri hati. Ciri khas yang menandai perasaan benci adalah timbulnya

nafsu atau keinginan untuk menghancurkan objek yang menjadi sasaran kebencian (Albertine Minderop, 2011:44).

Rasa benci ini dilakukan oleh Mata Hari karena perbuatan suaminya yang selalu berlaku kasar terhadap Mata Hari dan selalu bermain di belakang Mata Hari. Mata Hari tidak terima dengan perbuatan yang dilakukan oleh suaminya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan (39) dan (42). Untuk itu, Mata Hari membalas kebenciannya itu dengan menjadi seorang penari yang eksotik dan pelacur. Mata Hari pun berpikir jika lelaki bisa melakukan perbuatan demikian, maka sebagai perempuan pun Mata Hari juga dapat melakukannya.

Sebagai seorang pelacur, Mata Hari pun hanya ingin tidur dengan lelaki- lelaki yang memiliki jabatan tinggi dan perwira. Semuanya itu dia lakukan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan yang tidak pernah ia dapat dari suaminya. Mata Hari melakukan perbuatan seperti itu juga karena ingin balas dendam terhadap suaminya dan tentu saja ingin mendapatkan uang yang berlimpah, lihat kutipan (10).

Saat Mata Hari mengandung, Ruud tidak pernah memberikan perhatian dan cinta kasih yang lebih kepada Mata Hari. Hal ini juga dapat memicu rasa kebencian yang terdapat dalam diri Mata Hari. Secara tidak langsung Ruud sebagai seorang ayah itu tidak mempunyai tanggung jawab sekali. Ruud hanya bisa bermain perempuan dan bersikap semena-mena terhadap Mata Hari. Dengan demikian Mata Hari adalah seseorang yang memiliki kekalutan mental dan jiwa yang tidak sehat. Itu disebabkan Mata Hari memiliki rasa benci di dalam dirinya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa frustasi, kesedihan, dan kebencian yang dialami oleh Mata Hari mengakibatkan konflik batin. Itu semua membuat permasalahan yang selalu dipikirkan oleh Mata Hari dalam batinnya. Hingga akhirnya Mata Hari meninggal dengan perasaan menanggung konflik di dalam batinnya karena tanpa adanya orang-orang yang dicintainya pula.

SILABUS

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : XI / I

Standar Kompetensi : Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/ novel terjemahan

Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Pendidikan

Karakter 7.2 Menganalisis unsur-

unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan

Unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang). Unsur ekstrinsik Siswa mampu menjelaskan pengertian unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dan unsur ekstrinsik dalam novel

“Namaku Mata Hari”

Jenis Tagihan Tugas kelompok Tugas Individu

Bentuk Instrumen Uraian

4 x 45 menit Novel “Namaku

Mata Hari” karya

Remy Sylado. Nurgiantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Kerja sama Saling mengharg ai Kritis Kreatif Sopan santun

karya Remy Sylado.

Siswa mampu

menemukan unsur- unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dalam

novel “Namaku Mata Hari” karya Remy

Sylado.

Siswa mampu

menganalisis unsur- unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dalam

novel “Namaku Mata Hari” karya Remy

Sylado.

Contoh Instrumen Penggalan novel

“Namaku Mata Hari” karya Remy

Sylado. Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka. Perhatian Terbuka

Siswa mampu berpikir cermat dan teliti dalam menganalisis unsur- unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dalam

novel “Namaku Mata Hari” karya Remy

Sylado.

Siswa mampu

menganalisis hal-hal yang dapat diteladani dan hal-hal yang buruk tokoh utama dalam

Hari” karya Remy

Sylado.

Siswa mampu berpikir apresiatif, kerja sama, dan saling menghargai.

Siswa mampu mengaitkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mampu memberikan tanggapan dengan santun. Siswa mampu menyampaikan secara lisan hasil analisisnya tentang unsur-unsur intrinsik dan unsur- unsur ekstrinsik dalam

novel “Namaku Mata Hari” karya Remy

Sylado.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : XI / I

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/ novel terjemahan

B. Kompetensi Dasar : 7.2 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan

C. Indikator

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dan unsur

ekstrinsik dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado.

2. Siswa mampu menemukan unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan,

latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado.

3. Siswa mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan,

latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado.

4. Siswa mampu berpikir cermat dan teliti dalam menganalisis unsur- unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado.

5. Siswa mampu menganalisis hal-hal yang dapat diteladani dan hal-hal

yang buruk tokoh utama dalam novel “Namaku Mata Hari” karya

Remy Sylado.

6. Siswa mampu berpikir apresiatif, kerja sama, dan saling menghargai. 7. Siswa mampu mengaitkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-

hari.

8. Siswa mampu memberikan tanggapan dengan santun.

9. Siswa mampu menyampaikan secara lisan hasil analisisnya tentang unsur-unsur intrinsik dan unsur-unsur ekstrinsik dalam novel “Namaku

Mata Hari” karya Remy Sylado.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dan unsur

ekstrinsik dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado. 2. Siswa dapat menemukan unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan,

latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado.

3. Siswa dapat menganalisis unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) dalam novel “Namaku

Mata Hari” karya Remy Sylado.

4. Siswa dapat berpikir cermat dan teliti dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut

pandang) dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado.

5. Siswa dapat menganalisis hal-hal yang dapat diteladani dan hal-hal

yang buruk tokoh utama dalam novel “Namaku Mata Hari” karya

Remy Sylado.

6. Siswa dapat berpikir apresiatif, kerja sama, dan saling menghargai. 7. Siswa dapat mengaitkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-

hari.

8. Siswa dapat memberikan tanggapan dengan santun.

9. Siswa dapat menyampaikan secara lisan hasil analisisnya tentang unsur-unsur intrinsik dan unsur-unsur ekstrinsik dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado.

E. Materi Pokok Pembelajaran

Novel Namaku Mata Hari karya Remy Sylado.

Menurut (KBBI, 2008:969) novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel merupakan suatu karya sastra yang mempunyai dua unsur (intrinsik dan

ekstrinsik). Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun dari dalam, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang membangun dari luar karya sastra yang turut membangun terbentuknya karya sastra. Yang termasuk dalam unsur intrinsik:

a. Tokoh

Menurut Sayuti (dalam Wiyatmi, 2006:30) tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang- orang yang hidup di alam nyata. Oleh karena itu, dalam sebuah fiksi tokoh hendaknya dihadirkan secara alamiah. Dalam arti tokoh-tokoh itu memiliki “kehidupan” atau berciri “hidup” atau memiliki derajat

lifelikeness (keseperti hidupan).

Berdasarkan segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita menurut Nurgiyantoro (2007:176), tokoh dibagi menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh yang disebut pertama adalah tokoh utama cerita, sedang yang kedua adalah tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan. Baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai jadian. Tokoh-tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung ataupun tak langsung.

b. Penokohan

Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2007:165). Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh. Ada beberapa cara menampilkan tokoh. Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung. Cara dramatik, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.

c. Latar

Menurut Nurgiyantoro (2007:227), unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial.

1. Latar tempat

Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

2. Latar waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

3. Latar sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

d. Alur

Alur menurut Stanton (dalam Nurgiyantoro, 1995: 113), adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Alur merupakan segala keterangan dan petunjuk yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.

e. Tema

Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema dapat berarti ide dasar, ide pokok atau gagasan yang menjiwai seluruh karangan yang disampaikan. Jadi, tema merupakan pokok permasalahan yang ada dalam sebah cerita. f. Amanat

Amanat adalah (1) sesuatu yang dipercayakan atau dititipkan kepada orang lain, (2) pesan, (3) nasihat yang baik dan berguna; petuah, dan (4) wejangan.

g. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat digunakan pengarang dalam bercerita:

a. Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan- akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.

b. Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.

c. Sudut pandang pengamat serba tahu, dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.

d. Sudut pandang campuran (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu), pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama.

Unsur ekstrinsik:

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra tersebut, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik terdiri dari psikologi pengarang,

biografi pengarang dan lain-lain yang berkaitan dengan pengarang.

F. Metode Pembelajaran Tanya jawab Diskusi

Presentasi Penugasan

G.Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan pertama (2 x 45 menit)

1. Langkah awal (15 menit) Apersepsi

Salam pembuka.

Mengaitkan dengan pelajaran yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang informasi kegiatan pembelajaran dan materi yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas.

2. Langkah inti (55 menit) Eksplorasi

Menanyakan tentang novel yang pernah dibaca oleh siswa.

Meminta informasi kepada siswa tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Menanyakan dan memberikan penjelasan kepada siswa tentang pengertian unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Membagikan teks penggalan novel “Namaku Mata Hari” karya

Remy Sylado. Elaborasi

Siswa membaca dengan seksama teks penggalan novel yang diberikan guru selama 15 menit di dalam kelompok.

Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik (tokoh, penokohan, latar, alur, tema, amanat, dan sudut pandang) yang terdapat dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado.

Siswa mencatat hasil diskusi dalam kelompok tersebut.

Siswa membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara santun dan penuh perhatian.

Konfirmasi

Siswa lain memberikan tanggapan dan komentar terhadap teman yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara kritis dan terbuka.

3. Langkah akhir (20 menit)

Siswa memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari secara singkat dan jelas.

Siswa diberi tugas rumah untuk membaca novel Indonesia/ terjemahan yang disukainya kemudian menganalisis unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam novel itu.

Memberikan peneguhan materi yang diajarkan. Memberi motivasi kepada siswa.

Pertemuan kedua (2 x 45 menit) 1. Langkah awal (15 menit)

Apersepsi

Guru menanyakan tentang materi dan kegiatan belajar yang dibahas di pertemuan sebelumnya.

Guru dan siswa bertanya jawab tentang novel, unsur intrinsik, dan unsur ekstrinsik.

2. Kegiatan Inti (55 menit) Eksplorasi

Siswa maju ke depan kelas untuk menceritakan secara singkat novel yang telah dibacanya di rumah.

Siswa menjelaskan hasil dari analisis unsur intrinsik dalam novel yang telah dibacanya dirumah.

Elaborasi

Siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi (3-5 orang)

Siswa berdiskusi untuk menemukan hal-hal yang dapat diteladani dan hal-hal yang buruk dari tokoh utama dalam novel “Namaku

Konfirmasi

Siswa memberikan tanggapan dan komentar terhadap temannya yang sudah berani tampil ke depan untuk bercerita.

Memberikan peneguhan terhadap jawaban siswa atas pertanyaan guru.

Memberikan rangkuman tentang bahan yang diajarkan.

Menghimbau siswa untuk dapat menjadi seorang pembicara dan pendengar yang santun.

3. Langkah akhir (20 menit)

Siswa memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari.

Siswa diberikan kesempatan bertanya apabila masih ada yang belum jelas.

Memberikan peneguhan materi yang diajarkan. Pengumpulan tugas siswa.

Memberikan motivasi.

H. Sumber Belajar

Nurgiantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sylado, Remy. 2010. Namaku Mata Hari. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka.

I. Bahan dan Alat

Bahan : majalah, surat kabar, dan buku Alat : spidol, LCD, dan papan tulis

J. Penilaian

Bentuk tes: tes tertulis

Tes kinerja: kegiatan diskusi, laporan tugas kelompok (lisan dan tertulis), dan penilaian sikap.

LEMBAR KERJA SISWA

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas! 1. Jelaskan pengertian dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik!

2. Analisislah unsur-unsur intrinsik dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado!

3. Sebutkanlah hal-hal yang dapat diteladani dan hal-hal yang buruk tokoh

Kunci Jawaban

1. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun dari dalam, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang membangun dari luar karya sastra yang turut membangun terbentuknya karya sastra.

2. Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel “Namaku Mata Hari” karya Remy Sylado adalah

Tokoh

Tokoh Utama Tokoh Tambahan

Mata Hari John Rudolph MacLeod

Heer Wybrandus Hanstra Kakak perempuan Ruud Cremer Nyai Kidhal Mamah Norman John Clockener Brousson Jeane Louisa

Adik Nyai Kidhal Luypen SJ

Suster Kepala

Meneer Breda dan istrinya Pangeran Haryo Sosroningrat

Mbah Kung Didik dan istrinya Astri Wiggers Van de Bers Clunet Von Kalle Von Bayerling Ladoux Astruc Bouchardon Maslow Litjens Pere Soeur Penokohan

Tokoh Utama Penokohan

Mata Hari Wanita keturunan Indo-Belanda, wanita yang cerdas, mempunyai jiwa seorang ibu, pengetahuan luas, pemberontak, percaya diri, pemberani, senang, tidak

percaya dengan adanya Tuhan, penghibur

John Rudolph MacLeod (Ruud)

Kasar, keras kepala, egois

Heer Wybrandus Hanstra Tidak bertanggung jawab Kakak perempuan Ruud Adil, bijaksana, dewasa

Cremer Suka menepati janji, dewasa, penyayang,

bijaksana

Nyai Kidhal Baik, keibuan, jujur, pengkhianat

Mamah Suka menjaga, bertanggung jawab, jujur

Norman John Polos, cacat

Brousson Kebapakan, penyayang

Jeane Louisa Polos, cantik, penurut

Adik Nyai Kidhal pendendam

Luypen SJ Penolong, suka menasihati

Suster Kepala Baik hati, penolong

Maneer Breda Baik, penolong

Istri Maneer Breda Suka salah paham, pemaaf Pangeran Hary Sosroningrat Pengetahuannya luas, ningrat

Dokumen terkait