BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3 Jenis Tindak Tutur Ilokusi Dalam Novel La Barka
4.3.4 Tindak Ilokusi Ekspresif
Tindak ilokusi ekspresif adalah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan itu. Tuturan-tuturan memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, mengucapkan selamat, dan menyanjung termasuk ke dalam jenis tindak tutur ekspresif. Ilokusi ekspresif cenderung menyenangkan. Karena itu secara intrinsik, ilokusi ini sopan. Kecuali ilokusi-ilokusi ekspresif seperti “mengecam” dan “menuduh”.
Dalam tindak ilokusi ekspresif, ditemukan tuturan mengucapkan terima kasih, mengeluh dan memuji. Tuturan tersebut dapat dilihat pada data berikut ini.
4.3.4.1 Tindak Ilokusi Ekspresif Mengucapkan Terima Kasih
Tindak ilokusi ekspresif “mengucapkan terima kasih” adalah tindak ilokusi yang dilakukan dengan maksud agar tuturannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan yang berisi ucapan terima kasih. Tuturan tersebut dapat dilihat di bawah ini.
(35) Rina : "Terimakasih, anda baik sekali." (Konteks : Rina mengucapkan terimakasih kepada petugas yang menolongnya).
(La Barka hal. 9).
(36) Rina : “Kalau anda sudi membawakan kopor ini sampai di luar setasiun, saya akan berterimakasih." (Konteks : Rina akan sangat berterimakasih jika dibantu membawa kopor sampai luar setasiun).
(37) Rina : "Saya tidak tahu, apakah anda mau segelas air jeruk?”
Maman : "Nanti saja,terimakasih." (Konteks : Maman mengucapkan terimakasih untuk tawaran segelas air jeruk). (La Barka hal.39).
Sejalan dengan teorinya Rustono (1999 : 41), tindak tutur ekspresif seperti di atas menyatakan bahwa tindak tutur ekspresif “mengucapkan terimakasih” adalah tindak ilokusi yang dilakukan dengan maksud agar tuturannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan yang berisi ucapan terima kasih. Begitu juga dengan teori Rahardi (2003 : 73) tindak tutur ekspresif adalah bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan, misalnya saja berterima kasih Data di atas sesuai dengan yang dimaksud oleh Rustono dan Rahardi.
Makna tuturan (35) diucapkan Rina karena ada petugas yang menolongnya. Tuturan (36) diucapkan Rina sebagai ekspresi jika ada seseorang yang mau membantunya mengangkat kopor hingga ke luar setasiun. Begitu juga dengan tuturan (37) dituturkan oleh Maman untuk mengucapkan terimakasih karena tawaran air jeruk untuknya.
4.3.4.2 Tindak Ilokusi Ekspresif Mengeluh
Tindak ilokusi ekspresif “mengeluh” adalah tindak ilokusi yang dilakukan dengan maksud agar tuturannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan “mengeluh”. Tuturan “mengeluh” adalah tuturan yang
dilakukan untuk menyatakan susah karena penderitaan, kesakitan, dan kekecewaan. Tuturan tersebut dapat dilihat pada tuturan di bawah ini.
(38) Maman : "Kita sering membicarakan rumah tangga Francine atau kenalan- kenalan lain. Sedangkan rumah tangga anak saya sendiri tidak sesehat yang dapat diharapkan. Anda melihat, bukan?" (Konteks : Maman mengeluhkan keadaan rumah tangga anaknya yang tidak begitu harmonis). (La Barka hal. 41).
(39) Francine : "Kaulihat bagaimana suamiku.”
Rina : "Apakah dia selalu begitu?"
Francine : "Dulu dia tidak demikian. Yang kumaksud, memang sifatnya serba ragu-ragu. Tetapi dulu selalu menarik perhatian, kepada segala yang kusukai atau yang tidak kusenangi." (Konteks : Francine mengeluhkan perubahan sikap suaminya yang tidak seperti dulu lagi). (La Barka hal. 61).
(40) Francine : "Lima tahun yang terakhir ini benar-benar aku kehilangan dia. Ya, kami masih bepergian bersama, mengunjungi kawan bersama-sama. Tapi kami tidak lagi mempunyai hubungan yang intim." (Konteks : Francine mengeluhkan bahwa lima tahun terakhir ini ia tidak lagi mesra dengan suaminya). (La Barka hal. 61).
Sejalan dengan teorinya Rustono (1999 : 41), tindak tutur ekspresif seperti di atas menyatakan bahwa tindak tutur ekspresif “mengeluh” adalah tuturan yang dilakukan untuk menyatakan susah karena penderitaan, kesakitan, dan kekecewaan. Begitu juga dengan teori Rahardi (2003 : 73) tindak tutur ekspresif adalah bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan, misalnya saja mengeluh Data di atas sesuai dengan yang dimaksud oleh Rustono dan Rahardi.
Makna tuturan (38) jelas terlihat bahwa Maman nampak susah melihat rumah tangga anaknya yang tidak sehat. Begitu juga dengan tuturan (39) dan (40) menunjukkan kesusahan hati Francine dengan sikap Rene yang telah berubah.
Fungsi dari tuturan ekspresif “mengeluh” adalah untuk menyatakan susah karena penderitaan, kesakitan, dan kekecewaan.
4.3.4.3 Tindak Ilokusi Ekspresif Memuji
Tindak ilokusi ekspresif “memuji” adalah tindak ilokusi yang dilakukan dengan maksud agar tuturannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan dalam tuturan yang berisi pujian. Tuturan “memuji” adalah tuturan yang digunakan untuk melahirkan suatu penghargaan kepada sesuatu yang dianggap baik, indah, gagah, berani, dan sebagainya. Tuturan tersebut dapat dilihat pada tuturan di bawah ini.
(41) Monique : "Bagaimana pendapatmu mengenai Sophie?"
Rina : “Sophie?”
Monique : "Ya, cantik bukan? Gadis yang cerdik dan baik hati."
Rina : "Dia bertubuh menggiurkan." (Konteks : Monique memuji Sophie seorang gadis yang cantik, cerdik, dan baik hati sedangkan Rina menambahkan bahwa Sophie memiliki bentuk tubuh yang bagus).
(La Barka hal. 69).
(42) Monique : "David juga penggitar yang mahir. Kau harus melihat, malam- malam di sini pada waktu kami menyala kan api di pediangan. Lalu David memetik gitar dan menyanyi. Simpatik sekali."
(Konteks : Monique memuji David adalah seorang pemain gitar yang mahir). (La Barka hal. 73).
(43) Tukang maasak : “Bagaimana?”
Rina : "Enak. Rasanya kurang berlemak daripada yang pernah saya makan. Saya tidak begitu suka makanan yang bergajih.” (Konteks : Rina memuji masakan yang dibuat si tukang masak enak dan tidak banyak mengandung lemak). (La Barka hal. 80).
Sejalan dengan teorinya Rustono (1999 : 41), tindak tutur ekspresif seperti di atas menyatakan bahwa tindak tutur ekspresif “memuji” adalah tuturan yang
digunakan untuk melahirkan suatu penghargaan kepada sesuatu yang dianggap baik, indah, gagah, berani, dan sebagainya. Begitu juga dengan teori Rahardi (2003 : 73) tindak tutur ekspresif adalah bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan, misalnya saja memuji. Data di atas sesuai dengan yang dimaksud oleh Rustono dan Rahardi.
Makna tuturan (41) dituturkan oleh Monique untuk menunjukkan kekagumannya pada Sophie. Oleh sebab itu tuturan (41) merupakan tindak ilokusi ekspresif “memuji” karena tuturan tersebut berisi penghargaan terhadap diri Sophie. Begitu juga dengan tuturan (42) tuturan itu berisi penghargaan atas kemahiran David bermain gitar yang dituturkan oleh Monique. Demikian juga dengan tuturan (43) tuturan yang dituturkan Rina memuji tentang rasa masakan yang dibuat oleh si tukang masak. Dengan demikian fungsi dari tuturan ekspresif “memuji” adalah untuk melahirkan suatu penghargaan kepada sesuatu yang dianggap baik, indah, gagah, berani, dan sebagainya.