• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Jenis Tindak Tutur Ilokusi Dalam Novel La Barka

4.3.3 Tindak Ilokusi Komisif

Tindak tutur komisif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturannya. Jadi, erat kaitannya dengan suatu tindakan di masa depan (berjanji, bersumpah, mengancam, menyatakan kesanggupan, berkaul). Jenis ilokusi ini cenderung menyenangkan dan kurang bersifat kompetitif, karena tidak mengacu pada kepentingan penutur tetapi pada kepentingan petutur.

Tindak ilokusi komisif yang ditemukan dalam penelitin ini yaitu menawarkan, menyatakan kesanggupan, dan berjanji. Tuturan tersebut dapat dilihat pada kutipan wacana di bawah ini.

4.3.3.1 Tindak Ilokusi Komisif Menawarkan

Tindak ilokusi komisif “menawarkan” adalah tindak ilokusi yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturan menawarkan. Tuturan “menawarkan” adalah tuturan yang dilakukan untuk menawarkan bantuan. Tuturan tersebut dapat dilihat dibawah ini.

(28) Petugas : “Kalau nyonya mau naik, saya tolong membawakan kopor ke

seberang jalan.”

Rina : “Anda baik sekali. Tapi saya akan menunggu sebentar lagi.”

(Konteks : Petugas menawarkan diri untuk mengangkat kopor ke seberang jalan) (La Barka hal. 11).

(29) Rene : "Kalau anda mau ke kolam renang, saya antar."

Rina : “Baik kolamnya?” (Konteks : Rene menawarkan diri untuk mengantar Rina ke kolam renang) (La Barka hal. 53).

(30) Monique : “Tidak ada bawang putih yang muda?”

Angele : "Minggu depan. Berapa kau mau, aku sisihkan buat kau.”

(Konteks : Angele menawarkan akan menyisihkan bawang putih muda kepada Monique jika ia ingin mengambil minggu depan). (La Barka hal. 33).

Sejalan dengan teorinya Rustono (1999 : 42), tindak tutur komisif seperti di atas menyatakan bahwa tindak tutur komisif “menawarkan” adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturannya. Jadi, erat kaitannya dengan suatu tindakan di masa depan. Begitu juga dengan teori Rahardi (2003 :73) tindak tutur komisif yaitu bentuk tutur yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran,misalnya saja menawarkan. Tuturan “menawarkan” adalah tuturan yang dilakukan untuk menawarkan bantuan. Data di atas sesuai dengan yang dimaksud oleh Rustono dan Rahardi.

Makna tuturan (28) berisi tentang tuturan si petugas untuk menawarkan bantuan jika Rina ingin naik bis. Demikian juga dengan tuturan (29) dan (30) berisi tentang kesanggupan dalam membantu si mitra tutur. Dengan demikian tuturan “menawarkan” berfungsi untuk menawarkan bantuan.

4.3.3.2 Tindak Ilokusi Komisif Menyatakan Kesanggupan

Tindak Ilokusi komisif “menyatakan kesanggupan” adalah tindak ilokusi yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturan yang berfungsi untuk menyatakan kesanggupan. Tuturan tersebut diantaranya dapat dilihat pada tuturan di bawah ini.

(31) Francine : "Kau mau berbelanja?"

Monique : "Ya. Rina biar melihat pasar di Draguignan.”

Francine : Kau dapat meninggalkan anakmu di sini." Rina : "Dia tidak mengganggu?"

Francine : "Tentu saja tidak, pagi begini tidak banyak pembeli." (Konteks : Francine menyanggupi untuk dititipi anak sementara mereka berbelanja). (La Barka hal. 31).

(32) Rene : "Mari masuk, kuantar pulang." Rina : "Mengapa Monique tidak datang?"

Rene : "Aku lewat di dekat toko, ketika kulihat dia hendak naik ke mobilnya, kutanya mau ke mana. Katanya hendak menjemputmu. Aku tak ada kesibukan lain. Jadi kukatakan, aku saja mengantarkanmu pulang. (Konteks : Rene menyatakan kesanggupan mengantarkan Rina pulang karena tidak ada pekerjaan). (La Barka hal. 88).

(33) Rene : "Kalau kau setuju keluar malam, kutilpun sebelum akhir pekan ini?”

Rina : “Baiklah.” (Konteks : Rina menyatakan kesanggupan u malam dengan Rene). (La Barka hal.93).

Sejalan dengan teorinya Rustono (1999 : 42), tindak tutur komisif seperti di atas menyatakan bahwa tindak tutur komisif “menyatakan kesanggupan” adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturannya. Jadi, erat kaitannya dengan suatu tindakan di masa depan. Begitu juga dengan teori Rahardi (2003 :73) tindak tutur komisif yaitu bentuk tutur yang

berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran,misalnya saja menyatakan kesanggupan. Tindak Ilokusi komisif “menyatakan kesanggupan” adalah tindak ilokusi yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturan yang berfungsi untuk menyatakan kesanggupan. Data di atas sesuai dengan yang dimaksud oleh Rustono dan Rahardi.

Makna tuturan (31) menyatakan kesanggupan si penutur untuk menjaga anak sementara mitra tutur berbelanja. Begitu juga dengan tuturan (32) dituturkan oleh si penutur untuk menyatakan kesanggupan mengantar pulang. Demikian juga dengan tuturan (33) yang dituturkan Rina merupakan tuturan “menyatakan kesanggupan” untuk keluar malam bersama dengan Rene.

Dengan demikian, fungsi dari tuturan “menyatakan kesanggupan” untuk menyatakan kesanggupan. Isi tuturan di atas adalah sebuah janji dari penutur. Janji itulah yang mengikat penutur untuk melakukan sesuatu pada masa yang akan datang (masa setelah tuturan itu diucapkan).

4.3.3.3 Tindak Ilokusi Komisif Berjanji

Tindak ilokusi komisif “berjanji” adalah tindak ilokusi yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturan “berjanji”. Tuturan “berjanji” adalah tuturan yang dilakukan untuk menyatakan suatu perjanjian. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menemukan 1 tuturan “berjanji”. Tuturan tersebut dapat dilihat pada tuturan di bawah ini.

(34) Rene : "Aku akan ingat kepadamu." "Kaupanggil aku?"

Rina : "Dan kau datang secepatnya?"

Rene : “Secepatnya”. (Konteks : Rene berjanji akan datang secepatnya). (La Barka hal. 128).

Sejalan dengan teorinya Rustono (1999 : 42), tindak tutur komisif seperti di atas menyatakan bahwa tindak tutur komisif “berjanji” adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturannya. Jadi, erat kaitannya dengan suatu tindakan di masa depan. Begitu juga dengan teori Rahardi (2003:73) tindak tutur komisif yaitu bentuk tutur yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran,misalnya saja berjanji. Tuturan “berjanji” adalah tuturan yang dilakukan untuk menyatakan suatu perjanjian. Data di atas sesuai dengan yang dimaksud oleh Rustono dan Rahardi.

Makna tuturan (34) masing-masing dituturkan oleh Rina dan Rene dengan maksud untuk memberikan janji segera datang menemui jika seseorang memanggil. Dengan demikian, fungsi dari tuturan “berjanji” adalah untuk menyatakan suatu perjanjian. Isi tuturan di atas adalah sebuah janji dari penutur kepada mitra tuturnya. Janji itulah yang mengikat penutur untuk melakukan sesuatu pada masa yang akan datang (masa setelah tuturan itu diucapkan) sesuai dengan isi tuturan yang dia ucapkan.

Dokumen terkait